Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN


PASCA PERSALINAN PADA IBU
BERSALIN DI RUMAH SAKIT DR. H. BOB
BAZAR, SKM KALIANDA LAMPUNG
SELATAN Oleh
TAHUN
2015
:
SUPRUS PUTRI FEBRINAWANDARI
NIM : 032401 S13018

TEORI
Perdarahan post partum adalah perdarahan yang
terjadi segera setelah persalinan melebihi 500 cc
(Manuaba, 2007)
Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian :
Perdarahan post partum primer adalah perdarahan
yang terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah
persalinan.
Perdarahan post partum sekunder adalah perdarahan
yang terjadi setelah 24 jam pertama setelah
persalinan.

DAMPAK
Kematian

FAKTOR FAKTOR
Perdarahan pasca persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain perdarahan dari tempat implantasi plasenta yang
terdiri dari hipotoni akibat anestesi, distensi berlebihan
(kehamilan kembar, anak besar, kelebihan air ketuban),
lemahnya kontraksi rahim setelah melahirkan akibat partus
lama, kelahiran bayi yang terlalu cepat, multiparitas, pernah
atoni sebelumnya, sisa plasenta (kotiledon atau selaput ketuban
tersisa, plasenta akreta, inkreta, dan perkreta Perdarahan pasca
persalinan (Manuaba, 2003)
faktor robekan jalan lahir (perineum, vagina, dan serviks),
ruptura uteri; gangguan pembekuan darah yang terdiri dari
preeklamsia, kasus trombofilia, solusio plasenta, kematian janin
dalam kandungan dan emboli air ketuban (Ayu, 2012)
faktor perdarahan juga dapat dikarenakan faktor 4 terlalu",
yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (> 35 tahun), terlalu muda
pada saat melahirkan (< 20 tahun), terlalu banyak anak (> 4
anak), terlalu rapat jarak kehamilan

DATA
Data hasil kajian dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) ObstetriGinekologi Rumah sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo
menyebutkan penyebab kematian ibu di Indonesia salah satunya
disebabkan oleh perdarahan (Yayan, 2008).
Perdarahan merupakan faktor penyebab kematian ibu sebesar 42%
di Indonesia (Depkes RI, 2008), sedangkan di Provinsi Lampung
kematian maternal paling banyak terjadi pada masa nifas sebesar
57,93% dan kasus perdarahan menyumbangkan angka kematian
ibu sebanyak 22,42% pada tahun 2009 (Yayan, 2008).
Data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung jumlah kasus kematian
ibu pada masa nifas sebanyak 11 kasus dan pada masa persalinan
sebanyak 5 kasus. (Dinkes Prov Lampung, 2009).

MASALAH
Tahun 2011 Indonesia sebagai salah satu negara dengan
AKI tertinggi di Asia, tertinggi ke-3 di kawasan
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dan
ke-2 tertinggi di kawasan SEAR (WHO South-East Asia
Regional) yaitu sebesar 228/100.000 (Depkes RI, 2008).
Penyebab kematian ibu di Indonesia salah satunya
disebabkan oleh perdarahan (Yayan, 2008).
Perdarahan pasca persalinan pada 24 jam pertama
menyebabkan kematian ibu sebesar 45%, 68-73% dalam
satu minggu setelah bayi lahir, dan 82-88% dalam dua
minggu setelah bayi lahir (Ayu, 2012).
Usia, Anemia dan Paritas merupakan faktor resiko
terjadinya perdarahan pasca kelahiran

TUJUAN
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor risiko perdarahan pasca
persalinan pada ibu bersalin di RS dr. H.
Bob Bazar, SKM Kalianda yang meliputi
faktor usia, paritas, anemia

KERANGKA KONSEP
Faktor Predisposisi
Usia
Paritas
Anemia

PERDARAHAN
POST PARTUM

DEFINISI OPERASIONAL
Variabel

Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala
Ukur
Ordinal

Usia

Perhitungan lama
kehidupan dihitung
berdasarkan waktu
kelahiran hidup pertama
hingga pada saat
penelitian berlangsung

Mengisi
lembar
observasi/
checklist
berdasarkan
data rekam
medik

Rekam
medik

a.
b.

0 = > 35th,
1= < 35th

Paritas

Jumlah kelahiran yang


pernah dialami pasien,
baik lahir hidup maupun
lahir mati

Mengisi
lembar
observasi/
checklist
berdasarkan
data rekam
medik

Rekam
Medik

a.
b.

0 = > 2 kali, Ordinal


1= < 1 kali

Anemia

Jumlah kadar Hb
berdasarkan hasil
laboratorium yaitu
kurang dari 11 g/dl

Mengisi
lembar
observasi/
checklist
berdasarkan
data rekam
medik

Rekam
Medik

a.
b.

0 = Ya,
1= Tidak

Ordinal

Anda mungkin juga menyukai