LAPKAS Geriatri
LAPKAS Geriatri
K A S U S
JALIANTO
NOVI RAHMAWATI
ASSA AYU MARSITHA
MAFISAH
NIMATUL MUTHMAINNAH
ANAMNESA
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
IDENTITAS PASIEN
Tn. M
Laki-laki
60 tahun
Desa Capkala, Kabupaten
Bengkayang
Pekerjaan
Tanggal masuk RS
Petani
3 April 2016
KELUHAN UTAMA
BAB Hitam
24-04-2013
Nilai normal
Hemoglobin
5,4 g/dl
13,2-17,3
Leukosit
10.200/l
3.800-10.600
Hematokrit
15,5 %
40-52
Eritrosit
2,32 x 106/l
4,4-5,9
Trombosit
252.000/l
150.000-440.000
Gol. Darah
LED
10 mm/jam
0-10 mm/jam
13,9 mg/dl
2,4-6,8 mg/dl
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
Asam Urat
Kesan:
EKG normal dengan
Irama Sinus
EKG
Irama sinus,
reguler
Axis:
normal
HR: 1500/21=
71 x/menit
DIAGNOSIS
MELENA ET CAUSA
EROSIF
ANEMIA BERAT
HT GRADE I
GOUT ARTHRITIS
SUSP
GASTRITIS
TATALAKSANA
Transfusi Whole Blood s/d Hb 10 mg/dl
IVFD Nacl 30 tpm
Drip Sohobion/Kolf
Inj Asam traneksamat 3x250 mg
Inj Pantoprazole 2x1
Ulsafat syr 4xC1
Meloxicam 2x15 mg
Allopurinol 1 x 100 mg
darah samar
Endoskopi
Ferritin dan TIBC (Total Iron
Binding Capacity)
Apusan darah tepi
Index eritrosit (MCV,MCH,MCHC)
PROGNOSIS
AD VITAM
: dubia ad bonam
AD FUNGSIONAM : dubia ad bonam
AD SANACTIONAM : dubia ad malam
PEMBAHASAN
(Mansjoer, 2000)
Etiologi
Pecahnya varises esophagus (tersering
diIndonesia lebih kurang 70-75%).
Perdarahan tukak peptik (ulkus peptikum) 1525%
Gastritis (terutama gastritis erosive akibat
OAINS)
Gastropathi hipertensi portal
Esofagitis
Sindroma Mallory-Weiss
Keganasan
Angiodisplasia
Patofisiologi
Perdarahan SCBA
Manifestasi klinik
pada umumnya
Aspirasi nasogastrik
Ratio
( BUN/kreatinin )
Auskultasi usus
Hematemesis dan
atau melena
Perdarahan
SCBB
Hematokesia
Berdarah
Jernih
Meningkat > 35
< 35
Hiperaktif
Normal
GASTRITIS EROSIF
DEFINISI
Gastritis erosif adalah suatu peradangan
permukaan
mukosa
lambung
dengan
kerusakan-kerusakan
erosi.
Disebut
erosif apabila kerusakan yang terjadi
tidak lebih dalam daripada mukosa
muskularis.
EPIDEMIOLOGI
Medical Record Hospital tahun 2010 :
Diare 30.5%, gastritis 13%, infeksi usus
5%, peritonitis 3.5%, dan 3% dengan
penyakit infeksi lainnya.
Genetik
Stress
ObatObatan
(NSAID)
Merokok
Fakto
r
Resik
o
Diet
(Kopi,
Asam,
Pedas)
Alkohol
Gejala
Tinja berwarna
kehitaman
sepertiaspal
(melena)
Muntah darah
(hematemesis)
Tanda-tanda
anemia
Mual ringan
dan nyeri
diperut
Terapi
Non
Medikamentosa
Menghindari rokok
Menghindari alkohol
Menghindari stress
Pasien dianjurkan untuk beristirahat
Diberikan makanan halus, dalam
porsi kecil, dan cukup cairan
Terapi
penghambat
asam H2
receptor blocker
menurunkan
produksi asam
lambung obat ini
tidak bisa
menghentikan
perdarahan atau
menurunkan
insiden
rebleeding
PPI
menurunkan
resiko
rebleding pada
ulkus dengan
pasien yang
high risk
(active
bleeding atau
visible vessels)
Medikamentosa
Hemostatik
Vitamin K
penyembuhan
luka. Asam
Traneksamat
perlu pada
kadaan
fibrinolisis
Antasid
kenaikan asam
lambung pada
keadaan stress
akan
menimbulkan
erosi atau
tukak baru,
atau
memperberat
luka yang ada
ANEMI
A
Definisi: Penurunan jumlah massa eritrosit
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah yang
cukup ke jaringan perifer
KRITERIA ANEMIA
MENURUT WHO
Kelompok
Laki-laki dewasa
Wanita dewasa tidak
hamil
Wanita hamil
Kriteria Anemia
(Hb)
< 13 gdl
< 12 gdl
< 11 gdl
Keperluan klinis di
Indonesia: Kadar Hb <
10 g/dl atau Ht < 30%
GEJALA
ANEMIA
Pemeriksaan
Fisik:
Tampak
pucat: Pada
konjungtiva,
mukosa mulut,
telapak tangan,
dan jaringan
dibawah kuku
Lemah,
lesu,
lelah
Kaki
terasa
dingin
Sesak
napas
Sindro
m
Anemi
a
Dispep
sia
Pusing,
Mata
berkuna
ng
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
Laboratori
um
Screening
test
Hb
Indeks
Eritrosit
Hapusan
darah tepi
Pemeriksa
an darah
seri
anemia
Pemeriksa
an
sumsum
tulang
Leukosit
Trombosit
Retikulosi
t
LED
Keadaan
sistem
hematopoesis
Diagnosis
anemia
aplastik dan
anemia
megaloblastik
Pemeriksa
an Khusus
Tergantu
ng jenis
anemia
Pemeriksaan
Khusus
Anemia
defisiensi
besi
Anemia
megaloblastik
Anemia
hemolitik
Anemia
aplastik
Serum iron
TIBC (total
iron binding
capacity)
Transferin
Protoporfiri
n eritrosit
Feritin
serum
Pengecata
n besi pada
sum.tulang
Folat serum
Vit. B12 serum
Tes supresi
deoksiuridin
Tes schiling
Bilirubin
Biopsi
serum
sumsum tulang
Coomb test
Elektroforesi
s hemoglobin,
dll
PENDEKATAN
TERAPI
Terapi untuk keadaan darurat
(perdarahan akut dengan gangguan
hemodinamik)
Terapi suportif
Terapi yang khas utk masing2 anemia
Terapi kausal utk mengobati penyakit
dasar
Transfusi (pasca perdarahan akut
whole blood, anemia kronik Packed
Hipertens
i Grade 1
Lily L.S.Editor 2011. Pathophysiology of Heart Disease. Fifth Edition. Philadelpia:Lippincott Wiliams and Wilkins
140/80
mmHg
Mekanisme
Kerja Obat
Anti
Hipertensi
GOUT ARTHRITIS
Definisi
Kelompok penyakit heterogen sebagai akibat
deposisi akibat deposisi kristal monosodium
urat pada jaringan atau akibat supersaturasi
asam urat didalam cairan ekstraseluler.
Gout hiperurisemia.
42
Definisi
43
44
45
Manifestasi Klinis
Hiperurisemia asimptomatik
Hiperurisemia asimptomatik adalah keadaan
hiperurisemia (kadar asam urat serum tinggi)
tanpa adanya manifestasi klinik gout.
46
Manifestasi Klinis
47
Diagnosis
48
Diagnosis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
49
Penatalaksanaan
Tujuan terapi gout adalah:
1. Menghentikan serangan akut secepat
mungkin
2. Mencegah serangan akut berulang
3. Mencegah komplikasi akibat timbunan Kristal
urat di sendi, ginjal atau tempat lain
50
51