Anda di halaman 1dari 42

GENERAL ANASTESI- ENDOTRAKEAL

TUBE PADA OPERASI APENDISITIS

Chairunnisa
Dika Pratama Dewi
Vincent Christiansen
Dr. Asmin Lubis, DAF, Sp.An, KAP,
KMN
SMF / Bagian ilmu anastesi
Fakultas kedokteran UISU
Rumah sakit haji medan
2015

ANATOMI APENDIKS

DEFINISI APENDISITIS
Apendisitis adalah peradangan
pada apendix veriformis. Jika
tidak segera ditangani maka akan
terjadi bisa timbul appendisitis
infiltrat yaitu usaha pertahanan
untuk membatasi proses radang
ini dengan menutup appendik
dengan omentum, usus halus
atau adneksa sehingga terbentuk
seperti massa.

ETIOLOGI APPENDISITIS
Appendisitis

disebabkan karena
adanya obstruktif pada lumen
appendix sehingga terjadi kongestif
vaskular, iskemik dan akhirnya
terjadi infeksi. Obstruksi yang paling
sering adalah fecalith. Penyebab
obstruktif yang lain antara lain :
-Hipertrofi jaringan limfoid.
-Pengentalan barium.
-Biji buah

inis
Alvarado scale for the diagnosis of appendicitis
Symptoms

signs

Laboratory values

Manifestation

Value

Migration of pain

Anorexia

Nausea/vomiting

Right lower quadran


tenderness

Rebound

Elevated temperature

Leukositosis

Left shift in leukocyte count

Interpretasi :
1. Score 1-4 sangat mungkin bukan
apendisitis
2. Score 5-7 sangat mungkin apendisitis
3. Score 8-10 pasti appendisitis

Total point 10

Patofisiologi
Sebagian

besar apendisitis
disebabkan adanya sumbatan
yang kemudian diikuti oleh
infeksi

DIAGNOSIS

PENATALAKSAN
AAN

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
penunjang

OPERATIF
APPENDIKTOMI

GA- ETT
(General Anasthesia-Endotracheal Tube).

Definisi GA-ETT
adalah
suatu
tindakan
menghilangkan rasa nyeri scr
sentral,disertai
hilangnya
kesadaran dan bersifat pulih
kembali.
Tujuan ; hipnotik, analgesik,
relaksasi, dan stabilisasi.

Obat anastesi general.


A. Intravena
Benzodiazepine.
Propofol.
Ketamin.
Tiophental.
B. Inhalasi.
N2O
Isofluran
Sevofluran
C.Muscle Relaxant
Depolarizing.
Non Depolarizing

Pemberian Anastesi.
STATICS
Scope : stetoskop utk mendengarkan suara
jantung & paru.
Tubes : pipa trakea. Usia > 5 thn dengan balon
(cuffed).
Airway : pipa orofaring & pipa nasofaring agar
tdk menyumbat jalan nafas.
Tape : plester utk fiksasi pipa agar tdk tercabut.
Introducer : stilet / mandrin supaya pipa trakea
mudah dimasukkan.
Connector : penyambung pipa & peralatan
anastesia.
Suction : penyedot lendir.

Pemberian Anastesia
Induksi.

Induksi (IV)Paling banyak


digunakan, dilakukan dgn hatihati, perlahan2, dan terkendali.
Selama induksi TD, HR, RR
harus diawasi & selalu diberikan
oksigen. Dikerjakan pd pasien yg
kooperatif. Tiopental 3-7mg/kgBB,
propofol 2-2,5mg/kgBB, ketamin
0,1mg/kgBB

LANJUTAN
Rumatan

(fase pemeliharaan)
Spt pada fase induksi, pd fase ini
juga dipakai obat-obat inhalasi
atau intravena. Obat intravena
dapat diberikan scr intermitten
atau continuos drip.
pd akhir operasi,
lakukan penghentian pemberian
obat anastesi.

Pemulihan.

Intubasi endotrakeal.
Adalah

tindakan memasukkan pipa


endotrakea ke dalam trakea sehingga
jalan nafas bebas dari hambatan dan
nafas mudah dikendalikan.
Tujuan :
-Memudahkan pemberian anastesi.
-Mempertahankan jalan nafas agar tetap
bebas serta mempertahankan kelancaran
pernafasan.
-Pemakaian ventilasi mekanis yang lama.

Kontraindikasi
Trauma

jalan nafas atau obstruksi


yang tidak mungkin dilakukannya
intubasi.
Trauma
cervical
yang
memerlukan keadaan mobilisasi
tulang
vertebra
cervical

sehingga sulit dilakukan intubasi.

Lanjutan intubasi
endotrakeal.
Persiapan

a.
b.
c.
d.
e.
f.

:
Jalur intravena yang adekuat.
Obat untuk induksi dan relaksasi otot.
Alat suction tersedia dan berfungsi.
Peralatan seperti laringoskop , ETT sesuai
ukuran yg diinginkan,jelly dan stylet.
Pastikan lampu laringoskop hidup.
Sumber oksigen, sungkup dgn ukuran yg
tepat, ambu bag dan sirkuit anastesi
yang berfungsi dalam posisi yg tepat.

Lanjutan persiapan.
Monitor

pasien termasuk EKG,


Pulse oxymetri, dan Tekanan
darah.
Posisikan pasien sniffing position
(selama tdk ada kontraindikasi).
Alat-alat utk ventilasi.

Usia

Diameter dalam
(mm)

Panjang (cm)

Bayi

3,5

12

Anak

4+usia/4

14+ umur/2

Perempuan

7,0 7,5

24

Laki-laki

7,5 9,0

24

Dewasa

Teknik intubasi.
Persiapan

& alat sudah lengkap.


Induksi sampai tidur, berikan muscle relaxan
fasikulasi (+)
Bila fasikulasi (-)ventilasi O2 100% selama
kira2 1 menit.
Batang laringoskopi pegang dengan tangan kiri,
tangan kanan
mendorong kepala sedikit
ekstensi mulut membuka.
Masukkan laringoskopi mulai dari mulut sebelah
kanan ,sedikit demi sedikit, menelusuri kanan
lidah,menggeser lidah kekiri.
Cari epiglotis tempatkan bilah didepan
epiglotis .

Lanjutan
Cari

rima glotis (dpt dengan


bantuan asisten menekan trakea
dari luar).
Temukan pita suara.
Masukkan
ETT melalui rima
glotis.
Hubungkan pangkal ETT dengan
mesin anastesi dan atau alat
bantu nafas.

Tanda-tanda berhasilnya
ETT.
Dada

mengembang.
Terdapat embun di ETT.
Kembalinya bellow baik.
Auskultasi di lapangan paru (+/
+)

Ekstubasi
Adalah

mengeluarkan pipa
endotrakeal setelah dilakukan intubasi.
Syarat ekstubasi :
a. Insufisiensi nafas (-).
b. Hipoksia (-).
c. Hiperkarbia (-)
d. Pasien sadar penuh.
e. Mampu bernafas bila diperintah.
f. Kekuatan otot sudah pulih.

Lanjutan
Pelaksanaan
a.

b.

c.
d.
e.

ekstubasi :
Pasien masih dalam keadaan tidak
sadar / stadium anastesi dalam dan
pernafasan sudah spontan.
Membersihkan rongga mulut efek
muscle relaxan dengan menggunakan
suction.
Ventilasi cukup berikan O2.
Plester dilepas, balon dikempiskan.
Ekstubasi & dilanjutkan memberi O2
dengan face mask.

STATUS PASIEN
Identifikasi Pasien
Nama
: Athiya Amanda
Usia : 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat :Jln. Letda Sudjono Gg. Ridar No. 9
Status
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Pelajar.
Suku
: Jawa
Agama : Islam.
Masuk Rumah Sakit : 4-Agustus-2015
No. Rm :235216

Anamnesis

Keluhan

utama : nyeri perut kanan

bawah.
Telaah : pasien datang ke RS.Haji
Medan dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah. Keluhan ini sudah
dirasakan sejak seminggu yang lalu.
Timbul
terus
menerus
saat
beraktifitas maupun beristirahat. Os
juga mengeluh tidak nafsu makan
disertai dengan mual muntah yang
dialami 2 x per hari. Demam
dialami sejak 4 hari, sakit kepala (+),

Riwayat

penyakit sekarang. (-).


Riwayat penyakit terdahulu.
(demam tifoid (+))
Riwayat pengobatan. (-)
Riwayat penyakit keluarga. (-)

Pemeriksaan Fisik

KESADARA
N:
COMPOS
MENTIS

VITAL SIGN :
TD 120/80
mmHg.
HR : 90X/I
RR : 20x/I
T : 36,6C
BB : 38 kg
TB : 128 cm

Mata : conj.
Palpebra
inferior (-).
Sklera ikterik
(-), pupil
isokor ,
refleks
cahaya (+/+)
Hidung :
sekret (-),
deviasi (-)
Bibir :
mukosa bibir
basah.
Gigi basah
(-).

PEMERIKSAAN
LEHER :
PEMBESARAN
KGB (-)
TYROID
(+)NORMAL.

AXILLA :
PEMBESARAN
KGB AXILLA (-)

JANTUNG
INSPEKSI :
ICTUS CORDIS
TIDAK TAMPAAK
PALPASI : ICTUS
CORDIS TDK
TERABA
PERKUSI :
DALAM BATAS
NORMAL.
AUSKULTASI :
BUNYI JANTUNG I
& II
NORMAL,REGULE
R.

PEMERIKSAAN THORAX
Paru-paru.

-depan.
Inspeksi
: simetris fusiformis.
Palpasi
: stem fremtius ka=ki
Perkusi
: sonor kedua
lapangan paru
Auskultasi : suara pernafasan :
vesikuler, suara tambahan (-).

Belakang

:
-Inspeksi : simetris fusiformis.
-Palpasi : stem fremitus ka=ki
-Perkusi : sonor kedua lapangan
paru.
-Auskultasi : suara pernafasan :
vesikuler , suara tambahan (-)

Status lokalis.
Regio abdomen :
o Inspeksi : simetris , distensi (-).
o Palpasi : soepel , nyeri tekan kuadran
kanan bawah (+), tidak teraba massa,
rovsing sign (-), blumberg sign (+).
o Perkusi : tympani.
o Auskultasi : peristaltik (+) normal.
o Pemeriksaan khusus : psoas sign (+),
obturator sign (+).

Genitalia
Inguinal

: pembesaran KGB (-)


Pemeriksaan Ekstremitas :
Kekuatan otot 5/5/5/5/5
Pemeriksaan Sensibilitas : Dextra
& Sinistra tidak ada kelainan.

Pemeriksaan Penunjang
DARAH RUTIN
Hb
: 14,6 gr/dL
Ht
: 39,8 %
Eritrosit
: 4,4 x 106 ul
Leukosit : 11.000 gr/dL
Trombosit : 256.000 /ul.
METABOLIK
KGD Sewaktu : 67 mg/dL

URINE RUTIN :
Makroskopis
Warna : kuning.
Mikroskopis:
Kejernihan : agak keruh
Eritrosit : 2-6 /LPB
pH : 5,5
Leukosit : 2-4/LPB
Berat jenis : 1.023
Epitel : 1-5/LPB
Protein : negatif
Kristal : negatif
Glukosa : negatif
Silinder : negatif
Nitrit : negatif
Bilirubin : negatif
Urobilinogen : negatif

DIAGNOSIS
KERJA

APPENDICITIS AKUT

RENCANA TINDAKAN

TINDAKAN :
APPENDIKTOMI
ANASTESI : GAETT
PS-ASA : 1
POSISI :
SUPINASI
PERNAFASAN :
CONTROL
VENTILATOR..

KEADAAN PRA-BEDAH
B1

(BREATH)
-Airway : clear
-RR : 20x/menit
-SP : vesikuler
-ST : B2 (BLOOD)
-akral : hangat/merah/kering
TD : 120/80 mmHg
HR : 90x/i

B3

(BRAIN)
-sensorium : compos mentis.
Pupil : isokor 3mm/3mm
Refleks cahaya : +/+

B4

(BLADDER)
-urin output : -kateter : B5

(BOWEL)
-abdomen : soepel.
-peristaltik : (+) normal.
-mual/muntah (+/+).
B6 (BONE) edema (-)

DURASI
OPERATIF

JENIS
ANESTESI

LAMA ANESTESI :
09.30 10.35
LAMA OPERASI :
10.06 10.30

GENERAL
ANASTESIENDOTRAKEAL
TUBE

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai