Anda di halaman 1dari 12

USAHA KESEHATAN

SEKOLAH
Disusun Oleh :
Rizka Dhanar Viany
113307070
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) pada akhirnya akan
terlihat/ tercermin pada perilaku hidup sehat dan
derajat kesehatan peserta didik, dan ini merupakan
dampak yang diharapkan dari keseluruhan pola
pembinaan dan pengembangan UKS.
Hal ini dikarenakan UKS merupakan wadah dan
program untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini
mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh 4
Kementerian terkait beserta seluruh jajarannya baik
di pusat maupun di daerah.

1.2 Tujuan
Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar


peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta derajat kesehatan siswa/i.
Tujuan Khusus
Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang

sehat meningkatkan pengetahuan


Mengubah sikap dan membentuk perilaku
masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri
Meningkatkan peran serta peserta didik dalam
usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah
tangga serta lingkungan masyarakat
Meningkatkan keteramplan hidup sehat agar
mampu melindungi diri dari pengaruh buruk
lingkungan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah
UKS adalah pusat kegiatan kesehatan dalam
upaya pelayanan kesehatan pada siswa sekolah
yang dikelola dan diselenggarakan oleh institusi
kesehatan, bekerja sama dengan institusi
pendidikan melalui dukungan teknis dari petugas
kesehatan dalam rangka pencapaian derajat
kesehatan siswa (Depkes RI, 2002).
2.2 TRIAS UKS
Pendidikan kesehatan
Pelayanan kesehatan
Pembinaan lingkungan sekolah sehat

2.3 Kunjungan UKS


Menurut John Biddulph dan John Stace (1999: 388 - 389), hal-hal
yang dilakukan dalam kunjungan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Membicarakan rencana kunjungan ke sekolah dengan Kepala
Sekolah satu minggu sebelumnya. Mintalah Kepala Sekolah
memberitahu orang tua bahwa Petugas UKS akan mengunjungi
anak-anak mereka.
2. Memperkenalkan diri petugas pada saat datang. Jika mungkin,
dapat berkeliling sekolah bersama Kepala Sekolah. Lakukan
pengamatan menyeluruh, terutama penyediaan air,
pembuangan sampah dan ventilasi.
3. Menanyakan Kepala Sekolah tentang masalah kesehatan yang
ada. menanyakan apakah ada anak-anak sekolah yang perlu
diperiksa.
4. Memeriksa semua anak yang baru masuk dan yang akan
meninggalkan
sekolah dan anak-anak yang diminta guru untuk diperiksa.
5. Memberikan imunisasi untuk anak-anak yang baru masuk
sekolah dan yang akan segera meninggalkan sekolah.

6. Bercakap-cakap dengan para murid. Mungkin petugas tidak


dapat berbicara dengan seluruh anak. Bicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang diamati di sekolah. Kemudian
menyiapkan untuk berbicara tentang salah satu dari hal-hal
tersebut.
7. Membicarakan dengan Kepala Sekolah apa yang sudah
dilihat. Bicarakan tentang kepentingan kesehatan dan
pendidikan kesehatan yang diperlukan.
8. Mengusahakan mendorong Kepala Sekolah untuk
meneruskan program pendidikan kesehatan yang sudah
dilaksanakan, didukung oleh praktek misalnya, memeriksa
kesehatan perorangan, kebiasaan mencuci tangan,
penggunaan kakus yang benar, dan lain-lain.
9. Menawarkan bantuan untuk perbaikan yang diperlukan dan
bantuan kepada Kepala Sekolah dalam usahanya memperoleh
dana dan bahan.
10. Melakukan tindak lanjut (follow-up), dengan mengatur
tanggal yang tepat, dalam satu atau dua bulan mendatang,
bersama kepala sekolah, kapan petugas akan datang kembali
ke sekolah.

2.4 Pengelolaan UKS


Dalam pelaksanaan program usaha kesehatan
sekolah, prinsip pengelolaan yang digunakan
diantaranya mengikutsertakan peran serta aktif
masyarakat sekolah, kegiatan yang terintegrasi,
melaksanakan rujukan serta kerjasama.
Kerjasama tim di tingkat Puskesmas sangat
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan program
usaha kesehatan sekolah, kerjasama ini terdiri dari
beberapa program yang terlibat didalamnya
diantaranya dokter, perawat komunitas, petugas
gigi, ahli gizi, petugas sanitasi, petugas posyandu
dan tenaga kesehatan lainnya yang dikoordinir oleh
Kepala Puskesmas (Zein, 2008).

2.5 Peran Petugas Kesehatan


Tenaga dokter/dokter umum disamping bertanggung jawab dalam
pelaksanaan program juga ikut terlibat dalam pelaksanaan program
seperti penyuluhan dan pelatihan guru usaha kesehatan sekolah,
pelatihan dokter kecil serta skrening kesehatan (Murid, 2009).
Usaha kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan oleh dokter gigi dan
perawat gigi melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang
bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan
gigi dan mulut serta mempertinggi kesadaran kelompok masyarakat
tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
Perawat komunitas melaksanakan perannya dengan melaksanakan
skrening kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka dan
keluhan minor dengan memberikan pengobatan sederhana, memantau
status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam
mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan.
Peran lain dari petugas ahli gizi adalah Pemberian Makanan Tambahan
Anak Sekolah (PMTAS), penimbangan berat badan serta memberikan
pengetahuan kepada guru usaha kesehatan sekolah tentang keamanan
makanan dan pengolahan makan yang sehat (Motarjemi, 2004).
Tenaga sanitasi dan petugas kesehatan lainnya memiliki peran dan
tanggungjawab masing-masing sesuai dengan bidang dan keahliannya
(Depkes, 2004).

2.6 Kriteria Siswa Hidup Sehat


Sebenarnya pada bagian awal telah disinggung juga tentang
kesehatan siswa. Memang banyak kriteria yang menyatakan
siswa tersebut sehat, pada bagian Tim Pembina UKS Pusat
membatasi kriteria siswa sehat adalah tidak sakit.
Indikasi ini terlihat pada fisik dan mental. Siswa yang sehat
fisik tidak terlihat gangguan pada organ tubuh, sedangkan
siswa yang sehat mental terlihat pada cerminan pikiran
yang cemerlang.
Menurut Djauzak Ahmad (1994 : 21) menjelaskan dengan
sederhana bahwa kriteria siswa yang sehat tersebut adalah
pengamalan hidup bersih, sehat dan mampu mencegah
pengaruh merokok dan obat-obatan terlarang serta tinggi
dan berat badannya ideal.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang
sehat adalah siswa yang memiliki kesehatan jasmani dan
rohani. Dengan kondisi demikian, siswa akan berpeluang
melakukan yang terbaik dalam kegiatan paengajaran.

BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Persiapan
Pre-planning kegiatan penyuluhan tentang

Bahaya Narkoba bagi Remaja di SMP Swasta


Advent Medan telah dibuat dan dikonsultasikan
oleh pembimbing sebelum kegiatan
dilaksanakan.
Selain itu, pihak sekolah juga telah ditemui
untuk meminta izin melakukan kegiatan
penyuluhan 3 hari sebelum kegiatan. Hal ini
dilakukan agar persiapan dapat dilaksanakan
dengan maksimal.
Koordinasi dengan pihak sekolah juga dilakukan
dengan melakukan kerjasama mengenai

3.2 Pelaksanaan
Penyuluhan tentang Bahaya Narkoba bagi Remaja di

SMP Swasta Advent Medan telah dilakukan pada hari


Kamis, 28 Januari 2016.
Acara penyuluhan dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB
selama 30 menit. Siswa/i SMP yang hadir mengikuti
penyuluhan sebanyak 31 orang.
Penyajian materi dilaksanakan dengan tampilan
flipchart setelah itu dilakukan sesi tanya jawab. Dan
dilanjutkan dengan membagikan bingkisan kepada
Siswa/i SMP Swasta Advent Medan.
3.3 Hasil
Siswa/i mengikuti kegiatan penyuluhan dengan
antusias.
Siswa/i telah mengetahui bahaya dari penggunaan
narkoba.

DOKUMENTASI KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai