Anda di halaman 1dari 18

Elektronika Analog dan Digital

Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta

Sistem bilangan (number system) adalah


cara untuk mewakili besaran dari suatu
satuan fisik.

Sistem bilangan yang banyak digunakan


manusia adalah desimal, yaitu sistem
bilangan yang menggunakan 10 macam simbol
untuk mewakili suatu besaran.

Logika komputer diwakili oleh 2 elemen atau 2


keadaan (two-state elements), yaitu : keadaan
off (tidak ada arus) dan keadaan on (ada
arus), yang disebut sistem bilangan Binary.

Sistem bilangan menggunakan suatu


bilangan dasar atau basis (base atau
disebut juga radix) yang tertentu.
Suatu sistem bilangan, senantiasa
mempunyai Base (radix), absolute
digit dan positional (place) value.
Basis yang dipergunakan dimasingmasing sistem bilangan tergantung
dari jumlah nilai bilangan yang
dipergunakan.

Sistem

bilangan Desimal

Sistem

bilangan Biner

Sistem

bilangan Oktal

Sistem

bilangan Hexadesimal

Basis 10, menggunakan 10 macam simbol bilangan


yaitu : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 dan 9
Basis 2, menggunakan 2 macam simbol bilangan
yaitu : 0 dan 1
Basis 8, menggunakan 8 macam simbol bilangan
yaitu : 0 1 2 3 4 5 6 dan 7
Basis 16, menggunakan 16 macam simbol bilangan
yaitu : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E dan F

Posisi digit (dari


kanan)

Position value

10 = 1

10 = 10

10 = 100

10 = 1000

10 = 10000

Absolute value merupakan nilai mutlak dari masing 2 digit


bilangan.

Position value (nilai posisi) merupakan penimbang atau


bobot dari masing2 digit tergantung dari letak posisinya
yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya

Sehingga nilai 8598 dapat jugadiartikan


sebagai
(8x 1000) + (5 x 100) + (9 x 10) + (8 x 1)

Sehingga nilai 8598 dapat jugadiartikan


sebagai
(8x 1000) + (5 x 100) + (9 x 10) + (8 x 1)

Posisi digit
1
2
3
4
5

Position value
80 = 1
81 = 8
82 = 64
83 = 512
84 = 4096

Posisi digit
1
2
3
4
5

Position value
160 = 1
161 = 16
162 = 256
163 = 4096
164 = 65536

Metode yang paling banyak digunakan


adalah metode sisa (remainder method)

Bilangan desimal yang akan dikonversi


di bagi dengan basis bilangan
konversi, kemudian diambil sisanya
sampai tidak dapat dibagi lagi.

Contoh :
Bilangan desimal 45 akan
dikonversi ke Binary, maka hasilnya :

Contoh :
Bilangan desimal 385, dalam bilangan
oktal bernilai :

Contoh :
Bilangan desimal 1583, dalam bilangan
Hexadecimal bernilai :

Binari ke desimal

Binari ke oktal

Binari ke Hexa

Dari kanan ke kiri


place value sikalikan
dengan absolute digit
bilangan binary awal

Setiap 3 bil. biner


dikelompokkan dari
kanan ke kiri. Setiap
kelompok dicari
bilangan oktalnya

Setiap bilangan biner


dikelompokan dari
kanan ke kiri. Setiap
kelompok dicari
bilangan heksanya

1012=10

101102=8

101102=16

(1 x
22)+(0x21)+(1X20) =
4 + 0 + 1
=5
1012= 510

010
2

110
6

101102=26 8

0001
1

0110
6

101102= 16 16

Octal ke desimal

Octal ke Binari

Dari kanan ke kiri


place value sikalikan
dengan absolute digit
bilangan octal awal

Mengkonversikan tiap
digit octal ke 3 digit
binary

3248=10

65028=2

(3 x
82)+(2x81)+(4X80) =
192 + 16 + 4
= 212

6
5
0
2
110 101 000 010

3248=21210

65028=1101010000102

Octal ke Hexa

Konversikan terlebih
dahulu bilangan oktal
ke binary , kemudian
konversikan binary ke
heksadesimal.

heksa ke desimal

heksa ke Binari

Dari kanan ke kiri


place value dikalikan
dengan absolute digit
bilangan heksa awal

Mengkonversikan
tiap digit heksa ke 4
digit binari

B6A16=10

D416=2

(11x162)+(6x161)+(10X160)
= 2816+96+10=2922

B6A16=292210

D
4
1101 0100
D416=110101002

heksa ke oktal

Konversikan terlebih
dahulu bilangan heksa
ke binary, kemudian
konversikan binary ke
oktal

Desimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

BinerOktal

Heksadesimal

0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1111

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F

0
1
2
3
4
5
6
7
10
11
12
13
14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai