Anda di halaman 1dari 26

Trauma Capitis

Nabil Bachmid
11021000037

Supervisor
Dr. dr. H. A. Salahuddin, Sp.An

IDENTITAS PASIEN
Nama
No. MR

: Tn. R
: 20-81-53

Tanggal lahir

: 1 January 1996

Jenis kelamin : Laki-laki


Alamat

: Batutambung

Tanggal masuk : 26 Juni 2016

SUBJEKTIF
Alloanamnesis
Keluhan Utama
: Kesadaran menurun
Pasien masuk UGD dengan penurunan kesadaran
akibat kecelakaan lalu lintas pukul 18.25wita.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.00wita. Pasien
berboncengan dengan temannya tanpa menggunakan
helm kemudian muncul kendaraan roda dua dari arah
berlawanan.
setelah kecelakaan, pasien tidak sadarkan diri dan
langsung dibawah ke RS. Terdapat luka robek pada
pelipis kanan dan kaki kanan.

Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum :
Sakit berat/ Gizi Cukup/ GCS 3 (E1M1V1 )

Tanda Vital:
TD
: 140/90 mmHg
Nadi
: 56 x/menit
Pernafasan
: 21 x/menit
Suhu
: 36,1

Pasien di konsul di ICU pada tanggal 26-6-2016 pukul


20.30

S : Kesadaran menurun
O : B1 : via NRM 6-8 rencana pasang ventilator, RR: 17 x/I, SpO2:
100%, Rh -/-, Wh -/B2 : TD: 131/60 mmHg, MAP: 83, HR: 80 x/I, BJ I/II murni reguler
B3 : GCS (E1M1Vx), RCL +/+, RCTL +/+, S: 38 C
B4 : Peristaltik (+)
B5 : Urine (+) 40 cc 1 jam terakhir
B6 : Edema (-), CRT = 2 detik
A : CKB
P:
- pasang ventilator
- Head up 30 derajat
- Manitol 6 x 100 cc
- Ceftriakson 1g/8j/iv
- Ranitidin 1gr/8j/iv
- Asam traneksamat 500mg/8j/iv
- Citicolin 500mg/12j/iv
- Vascon 0,2 mcg/kgbb/sp
- Anjuran CT-scan

Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Tes
Darah Lengkap

Hasil

Satuan

Nilai Normal

Hemoglobin

11,3

g/dl

12 14

Hematokrit

35,3

40 54

Eritrosit

3,79

10^6/l

4,5 - 5,5

Leukosit

9,7

10^3/l

4,0 - 10,0

Trombosit

96

10^3/l

150 - 450

Hitung jenis

Neutrofil

63

51 67

Limfosit

28

20 30

Monosit

6,6

6 92

Kimia Darah

SGOT Opt

43

U/L

0 37

SGPT Opt

41

U/L

0 42

RESUME
Seorang laki-laki 21 tahun masuk UGD dengan penurunan
kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas pukul 18.25wita.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.00wita. Pasien
berboncengan dengan temannya kemudian muncul
kendaraan roda dua dari arah berlawanan. setelah
kecelakaan, pasien tidak sadarkan diri dan langsung dibawah
ke RS. Terdapat luka robek pada pelipis kanan dan kaki kanan.
Napas via ventilator, RR: 17 x/I, SpO2: 100%, Rh -/-, Wh -/-,
TD: 130/60 mmHg, MAP: 83, HR: 56 x/I, BJ I/II murni reguler,
GCS (E1M1Vx), RCL +/+, RCTL +/+, S: 38 C, Peristaltik (+),
Urine (+) 40 cc 1 jam terakhir, Edema (-), CRT = 2 detik.

Diagnosis Kerja :
Penurunan kesadaran e.c trauma capitis

Penatalaksanaan
Airway : Cek Jalan napas, apakah ada sumbatan, suara tambahan dengan cara
look,listen and feel secara simultan.
Breathing : via ventilator
Circulation :
IVFD RL 20 TPM
Head Up 30 derajat
Manitol 6 x 100 cc
Ceftriakson 1g/8j/iv
Ranitidin 1gr/8j/iv
Asam traneksamat 500mg/8j/iv
Citicolin 500mg/12j/iv
Vascon 0,2 mcg/kgbb/sp
Epinefrin 0,1 mcq/kgbb/sp
Anjuran Pemeriksaan : CT scan Kepala

Tinjauan Pustaka
Defenisi Trauma capitis
Cidera kepala atau trauma kapitis adalah cidera mekanik yang
secara langsung atau tidak langsung mengenai kepala yang
mengakibatkan luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak,
robekan selaput otak dan kerusakan jaringan otak itu sendiri,
serta mengakibatkan gangguan neurologis.

A
L
A
P
E
K
I
M
O
T
A
AN

FISIOLOGI
TIK
Normal +/- 10 mmHg

Hukum Monroe-Kellie
Darah + LCS+
parenkim otak
Aliran darah otak
(ADO)
normal kira-kira 50
ml/100 gr

Tekanan Perfusi otak


Perbandingan MAP dan
TIK. Buruk jia < 70
mmHg

PATOFISIOLOGI CEDERA KEPALA

Primer
1. akibat langsung
dari suatu ruda
paksa
2. Coup dan
countercoup

tahap lanjutan dari


kerusakan otak primer,
berupa perdarahan,
edema otak, kerusakan
neuron berkelanjutan,
iskemia, peningkatan
tekanan intrakranial
dan perubahan
neurokimiawi

Sekunder

KLASIFIKASI CEDERA KEPALA


Mekanisme cedera kepala

Beratnya cedera

Cedera kepala tumpul

Cedera kepala tembus

1. Nilai GCS sama atau kurang dari 8 didefenisikan sebagai cedera


kepala berat.

2. Cedera kepala sedang memiliki nilai GCS 9-13

3. Cedera kepala ringan dengan nilai GCS 14-15.

Klasifikasi Jenis Trauma kapitis


Fokal
Fraktur kranium
Kontusio
Hematoma

Difus
Concussio
Difus Axonal Injury
Subarachnoid Haemorargik

PENATALAKSANAANmemantau sedini mungkin dan mencegah

cedera kepala sekunder serta memperbaiki


keadaan umum

Primer

Sekunder

airway, breathing, circulation,


Cairan intravena,
disability, dan exposure
hiperventilasi, pemberian
manitol, steroid, furosemid,
barbitirat dan antikonvulsan

OPERATIF
volume masa hematom mencapai lebih dari 40 ml di daerah
supratentorial atau lebih
dari 20 cc di daerah infratentorial
kondisi pasien yang semula sadar semakin memburuk secara klinis
tanda fokal neurologis semakin berat
terjadi gejala sakit kepala, mual, dan muntah yang semakin hebat
pendorongan garis tengah sampai lebih dari 3 mm
terjadi kenaikan tekanan intrakranial lebih dari 25 mmHg.
terjadi penambahan ukuran hematom pada pemeriksaan ulang CT
scan
terjadi gejala akan terjadi herniasi otak
terjadi kompresi / obliterasi sisterna basalis

AYAT-AYAT SYIFA (PENYEMBUHAN)

SEMOGA BERMANFAAT

TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM.WR.WB

Anda mungkin juga menyukai