NAMA
Latar Belakang
Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih merupakan
masalah utama kesehatan yang dapat menimbulkan
kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas)
(Aditama & Chairil, 2002). Diperkirakan sekitar sepertiga
penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium
tuberculosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta
pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB di seluruh
dunia (Depkes RI, 2006).
Angka kejadian TB di Indonesia menempati urutan
ketiga terbanyak di dunia setelah India dan Cina
Definisi
Cara penularan
Sumber
penularan
adalah
melalui
pasien
tuberkulosis paru BTA (+). Pada waktu batuk atau
bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam
bentuk droplet. Kuman yang berada di dalam droplet
dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama
beberapa jam dan dapat menginfeksi individu lain
bila terhirup ke dalam saluran nafas.
Infeksi primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar
pertama kali dengan kuman tuberkulosis. Droplet
yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga
dapat melewati sistem pertahanan mukosilier
bronkus dan terus berjalan sampai ke alveolus dan
menetap di sana. Infeksi dimulai saat kuman
tuberkulosis berhasil berkembang biak dengan cara
membelah diri di paru yang mengakibatkan radang
dalam paru
DIAGNOSA KLINIS
Batuk > 3 minggu, batuk darah, sesak napas,
dada rasa nyeri, badan lemah, nafsu makan menurun,
berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise),
berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan dan
demam/meriang lebih dari sebulan .
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan pertama pada keadaan umum pasien
mungkin ditemukan konjungtiva anemis, (subfebris),
berat badan menurun. Pada pemeriksaan fisik pasien
sering tidak menunjukkan suatu kelainan terutama
pada kasus-kasus dini atau yang sudah terinfiltrasi
secara asimtomatik. Pada TB paru lanjut dengan
fibrosis yang luas sering ditemukan atrofi dan retraksi
otot-otot interkostal.
Pemeriksaaan Sputum
Hasil pemeriksaan dinyatakan positif apabila
sedikitnya dua dari tiga pemeriksaan dahak SPS
(Sewaktu-Pagi-Sewaktu) BTA hasilnya positif.
Tes Tuberkulin
Pemeriksaan ini masih banyak dipakai untuk
membantu menegakkan diagnosis TB terutama pada
anak-anak (balita). Sedangkan pada dewasa tes
tuberkulin hanya untuk menyatakan apakah seorang
individu sedang atau pernah mengalami infeksi
Mycobacterium tuberculosis atau Mycobacterium
patogen lainnya (Depkes RI, 2006).
Komplikasi Tuberkulosis
Tuberkulosis paru bila tidak ditangani dengan
benar akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi dini
antara lain dapat timbul pleuritis, efusi pleura,
empiema, laringitis, usus Poncets arthropathy
Terapi TB
Program nasional pemberantasan TB di Indonesia
sudah dilaksanakan sejak tahun 1950-an. Ada 6
macam obat esensial yang telah dipakai yaitu
Isoniazid (H), Para Amino Salisilik Asid (PAS),
Streptomisin (S), Etambutol (E), Rifampisin (R) dan
Pirazinamid (Z).
Terima kasih