Anda di halaman 1dari 27

Faal kerja dan ergonomi

FAAL KERJA
Ilmu tentang faal yang
dikhususkan utk manusia yang
bekerja.

Bekerja adalah hasil kerja sama dalam

koordinasi yang sebaik-baiknya dari


mata,telinga,peraba,perasa,otak dan
susunan syaraf pusat dan perifer,serta otototot.
Masih juga diperlukan untuk pertukaran zat
dan yang harus dibuang melalui peredaran
darah ke otot dan dari otot,dan dalam hal ini
jantung paru-paru,hati,usus dan lainnya
menunjang kelancaran proses pekerjaan.

Otot otot dan tulang


Satu organ yg terpenting terutama utk pekerjaan
fisik,dimana ia berkontraksi dan melemas.
Kekuatan otot dipengaruhi oleh
-serat-seratnya
-daya kontraksi
-cepatnya berkontraksi.
Otot-otot yang lelah akan menunjukkan kurangnya
kekuatan,bertambah panjangnya waktu laten
kontraksi dan waktu melemas,berkurangnya
koordinasi,serta otot menjadi gemetar(tremor)

Otot dan tulang merupakan dua alat yang


sangat penting dalam bekerja,dimana
kerutan dan pelemasan otot dipindahkan
kepada tulangGERAKAN-GERAKAN
fleksi,abduksi,rotasi,supinasi dll,dan
berkembanglah ilmu biomekanik yang
dapat memberikan gambaran tentang
gerakan dan kekuatan pada penggunaan
leher,kepala,tulang
belakang,lengan,tangan,kaki,jari-jari dsb.

Otot dan tulang merupakan faktor-faktor


penting ukuran tubuh,tinggi dan besar dari
tubuh atau bagianbagiannyaMENENTUKAN
KEMAMPUAN FISIK TENAGA
KERJAberkembang ilmu antropometri
yaitu ilmu tentang ukuran-ukuran tubuh
,baik keadaan statis,maupun dinamis.

ERGONOMI

Pengertian dan Ruang Lingkup


Ergonomi : bahasa Yunani
Ergon : kerja
Nomos : peraturan/hukum
- Arbeitswissenschaft di Jerman
- Biotechnology di Skandinavia
- Human (factor) engineering atau
Personal Research di Amerika Utara.

Ilmu serta penerapannya yang berusaha


menyelesaikan pekerjaan dan lingkungan
terhadap orang atau sebaliknya dengan
tujuan tercapainya produktivitas dan
efisiensi yang setinggi-tingginya melalui
pemanfaatan manusia seoptimal mungkin.

Gbr 1 Kaitan Ergonomi dengan


Ilmu Pendukung
Fisiologi
Anatomi

Psikologi
ERGONOMI

Engineering

Manajemen
Perancangan

Tujuan ergonomi :
bagaimana mengatur kerja agar tenaga
kerja dapat melakukan pekerjaannya
dengan rasa aman, selamat, efisien,
efektif dan produktif, disamping juga rasa
nyaman serta terhindar dari bahaya yang
mungkin timbul di tempat kerja.

Aspek-aspek dalam Ergonomi


Faktor manusia
Human Centered Design (HCD) :
perancangan berpusat pada manusia.
1. Faktor dari dalam (Internal Factors)
Cth : umur, jenis kelamin, kekuatan otot,
bentuk dan ukuran tubuh,
dll.
2. Faktor dari luar (External Factors)
Cth : penyakit, gizi, lingkungan
kerja,sosial ekonomi, adat
istiadat, dll.

Anthropometri
Merupakan suatu pengukuran yang sistematis
terhadap tubuh manusia, terutama seluk beluk
dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia.
Alat pengukuran anthropometri : antropometer

Sikap Tubuh Dalam Bekerja


Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya
terhadap sarana kerja akan menentukan efisiensi,
efektivitas dan produktivitas kerja, selain SOP
(Standard Operating Procedures) yang terdapat pada
setiap jenis pekerjaan.

Untuk jenis pekerjaan angkat dan angkut, maka beban


maksimum yang diperkenankan, agar tidak
menimbulkan kecelakaan kerja, sesuai dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Koperasi No.Per.01/MEN/1978 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan
pengangkutan Kayu.
Jenis

Dewasa

Tenaga Kerja Muda

Pria (kg)

Wanita
(kg)

Pria (kg)

Wanita (kg)

Sekali-sekali

40

15

15

10-12

Terusmenerus

15-18

10

10-15

6-9

Sikap tubuh dalam bekerja yang dikatakan

secara ergonomik adalah yang memberikan


rasa nyaman, aman, sehat dan selamat dalam
bekerja, yang dilakukan antara lain dengan
cara :
a. menghindari sikap yang tidak alamiah dalam
bekerja.
b. diusahakan beban statis menjadi sekecilkecilnya.
c. perlu dibuat dan ditentukan kriteria dan
ukuran baku tentang peralatan kerja yang
sesuai dengan ukuran
antropometri tenaga
kerja penggunanya.
d. agar diupayakan bekerja dengan sikap
duduk dan
berdiri secara bergantian.

Manusia Mesin
Manusia
sebagai pengarah atau pengendali
jalannya mesin tersebut.
Mesin
sebagai sarana kerja manusia.

Pengorganisasian Kerja
Menyangkut : waktu kerja, waktu istirahat, kerja lembur,
dll.

Pengendalian Lingkungan Kerja


- faktor fisik
- faktor kimia
- faktor biologis
- faktor psikologis

Kelelahan Kerja
1. Kelelahan otot (muscular fatigue)
nyeri (ketegangan otot dan sakit disekitar sendi)
2. Kelelahan umum (general fatigue)
munculnya keluhan perasaan lamban dan
keengganan beraktivitas
Jenis-jenis kelelahan umum :
- Kelelahan penglihatan
- Kelelahan seluruh tubuh
- Kelelahan mental
- Kelelahan syaraf
- Terlalu monotonnya pekerjaan dan suasana

- Kelelahan kronis
- Kelelahan siklus hidup sebagai bagian dari
irama hidup siang dan malam serta
pertukaran periode tidur.

Penyebab Kelelahan
Intensitas dan
lamanya upaya
fisik dan psikis

Masalahmasalah fisik :
-Tanggungjawab
-Kecemasan
-konflik

Masalah
lingk.kerja :
-Kebisingan
- penerangan

Irama detak
jantung

Nyeri dan penyakit


lainnya

Gizi/nutrisi

Tingkat kelelahan

PENYEMBUHAN

Gejala Kelelahan

Perasaan lesu, ngantuk dan pusing


Tidak/kurang mampu berkonsentrasi
Berkurangnya tingkat kewaspadaan
Persepsi yang buruk dan lambat
Tidak ada/berkurangnya gairah untuk bekerja
Menurunnya kinerja jasmani dan rohani

Kelelahan Kronis/Klinis
Gejala-gejala :
- Meningkatnya ketidakstabilan jiwa
- Depresi
- Kelesuan umum seperti tidak bergairah bekerja
- Meningkatnya sejumlah penyakit fisik

Gejala umum :
- Sakit kepala
- Perasaan pusing/mabuk
- Sulit tidur
- Detak jantung yang tidak normal

- Keluar keringat secara berlebih (keringat dingin)


- Kehilangan nafsu makan
- Masalah pencernaan (nyeri lambung, diare, sembelit,
dsb)

Pengukuran Kelelahan
- Kualitas dan kuantitas kinerja
- Perekaman terhadap kelelahan menurut impresi
subjektif
- Electroencephalography
- Mengukur frekuensi subjektif kedipan mata
- Pengujian psikomotorik
- Pengujian mental

Pengaruh Kelelahan Pada Produktivitas Kerja

Kelelahan

Kondisi kerja buruk

Saran :
1. Memperkenalkan perubahan pada rancangan produk
(bila perusahaan menghasilkan produk barang)
2. Merubah metode kerja menjadi lebih efisien dan efektif
3. Menerapkan penggunaan peralatan dan piranti kerja
yang memenuhi standar ergonomi.

4. Menjadwalkan waktu istirahat yang cukup bagi


seorang tenaga kerja.
5. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat,
aman, nyaman, bagi tenaga kerja.
6. Melakukan pengujian dan evaluasi kinerja tenaga
kerja secara periodik untuk mendeteksi indikasi
kelelahan secara lebih dini dan menemukan solusi
yang tepat.
7. Menerapkan sasaran produktivitas kerja berdasarkan
pendekatan manusiawi dan fleksibilitas yang tinggi.

CTD (Cumulative trauma Disorder)


Kerusakan trauma Kumulative. Penyakit
ini timbul karena terkumpulnya
kerusakan-kerusakan kecil akibat
trauma
berulang yang membentuk kerusakan
yang
cukup besar dan menimbulkan rasa
sakit (rasa nyeri, kesemutan,
pembengkakan)

Gejala CTD muncul pada jenis pekerjaan yang monoton,


sikap kerja yang tidak alamiah, penggunaan atau
pengerahan otot yang melebihi kemampuannya.
Beberapa faktor resiko untuk terjadinya CTD :
- Terdapat posture atau sikap tubuh yang janggal
- Gaya yang melebihi kemampuan jaringan
- Lamanya waktu pada saat melakukan posisi
janggal
- Frekuensi siklus gerakan dengan posture janggal permenit

Kesegaran jasmani dan Musik


Kegiatan kesegaran jasmani perlu disesuaikan dengan
situasi, kondisi dan kebutuhan masing-masing
perusahaan.
Pengadaan musik di tempat kerja sebaiknya dilakukan
untuk jenis pekerjaan yang monoton dan pekerjaan
tangan (manual work) yang berulang serta pekerjaan
lain yang memerlukan aktivitas mental.

Penatalaksanaan suatu sistem kerja di industri dengan

mengacu pada norma ergonomi diharapkan dapat


menciptakan sistem kerja yang aman, nyaman dengan
tingkat produktivitas, kesehatan dan keselamatan kerja
yang prima.

Anda mungkin juga menyukai