Anda di halaman 1dari 32

ERITEMA MULTIFORME

YOKO CATERINE
1061050051
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT KULIT
DAN KELAMIN
Pembimbing; dr. Heryanto Syamsudin, Sp.KK
RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA
PERIODE 26 JANUARI 2015-28 FEBRUARI 2015

PENDAHULUAN
Eritema

multiforme

merupakan

kondisi

imun akut
Sering muncul akibat infeksi virus herpes

simpleks, infeksi Mycoplasma pneumoniae,


dan
obat-obatan
seperti
fetinoin,
sulfonamid, penisilin, dan barbiturat

PENDAHULUAN
Memiliki

gejala khas yaitu bentuk iris


(target lesion) yang terdiri dari 3 bagian:
bagian tengah berupa vesikel atau eritema
yang
keungu-unguan,
dikelilingi
oleh
lingkaran konsentris yang pucat dan
kemudian lingkaran berwarna merah

Klasifikasi: minor dan mayor

EPIDEMIOLOGI
Sebagian besar kasus terjadi pada usia 20-

40 tahun
Lebih banyak menyerang pria dari pada
wanita dengan rasio 3:2
Faktor risiko berupa kondisi medis yang
meliputi infeksi HIV, paparan kortikosteroid,
transplantasi sumsum tulang, sistemik
lupus erythematosus, graft versus host
disease, inflammatory bowel disease

ETIOLOGI
Etiologi eritema multiforme masih belum

diketahui pasti
Sebagian besar kasus berhubungan dengan
infeksi virus herpes simpleks. HSV menjadi
penyebab paling umum
Penyebab umum kedua yaitu, Mycoplasma
pneumoniae. Paling sering menimbulkan
EM pada anak-anak

ETIOLOGI
Obat-obatan yang dapat memicu EM paling

sering
adalah
antibiotik:
sulfonamid,
tetrasiklin, amoksisilin, ampisilin, dan
penisilin
Obat anti inflamasi non steroid dan anti

konvulsan

ETIOLOGI
Perasa

dan pengawet makanan: asam


benzoat dan kayu manis
Gangguan imunologi: defisiensi C4, penyakit
kolagen, vaskulitis, sarkoidosis, non-Hodgkin
lymphoma, leukimia, multiple myeloma,
metaplasia myeloid dan polisitemia
Faktor fisik atau mekanis: tato, radioterapi,
suhu dingin, dan sinar matahari
Makanan: salmonberry dan margarin
Keganasan
Hormonal

PATOGENESIS
Masih belum sepenuhnya dipahami
Diduga melibatkan reaksi imunologi dan

reaksi hipersensitivitas tipe lambat

PATOGENESIS
Transportasi fragmen DNA HSV ke kulit

melalui sel mononuklear darah tepi, reaksi


imun
yang
muncul
mempengaruhi
keratinosit
Limfosit

T
CD8+
di
epidermis
mempengaruhi apoptosis keratinosit dan
berujung pada nekrosis sel satelit

PATOGENESIS
Pada EM yang disebabkan oleh obat-obatan

juga menimbulkan respon imunologi yang


menyerang keratinosit
Pada

pemeriksaan
keratinosit nekrosis

patologis

ditemukan

GEJALA KLINIS
Lesi muncul simetris dengan distribusi dari

akral ekstremitas, wajah dan leher


Penyebaran secara sentripetal
Memiliki dua tipe lesi: tipe makula eritema

dan tipe vesiko bulosa

GEJALA KLINIS
Tipe

makula eritema merupakan gejala


yang khas yang disebut bentuk iris (target
lesion)

Bagian tengah berupa vesikel atau eritema

keunguan,
dikelilingi
oleh
konsentris yang pucat dan
lingkaran yang merah

lingkaran
kemudian

Target lesi pada


telapak tangan

Target lesi pada


tungkai

GEJALA KLINIS
Tipe vesiko bulosa berupa makula, papul,

dan urtikaria yang kemudian


vesikobulosa di tengahnya
Tipe

ini
mukosa

dapat

Predileksinya:

ventral lidah

terjadi

pada

timbul

membran

bibir, rongga mulut, dan

EMM dengan lesi target di bibir

EMM dengan erosi di rongga mulut

GEJALA KLINIS
Minor

Mayor

Tipe makula
eritema
Sedikit atau
hanya
1
predileksi
membran
mukosa tipe
vesikobulosa

Terdapat
pada
dua
atau
lebih
predileksi
membran
mukosa
Tipe
vesikobulosa

Lesi target
yang besar
pada
pasien
Eritema
Multiforme
Mayor
dengan
Mycoplasm
a
pneumonia
e

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Biopsi kulit

PCR

Degenerasi
sel epidermis
Keratinosit
nekrosis
Limfosit
eksositosis
Infiltrat
histiosit

DNA
virus
herpes
simpleks
Infeksi
Mycoplasma
pneumoniae

DIAGNOSIS BANDING
Beberapa penyakit yang dijadikan diagnosis banding

EM:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Urtikaria
Erupsi obat
Lupus eritematosus
Paraneoplastic pemphigus
Cicatricial pemphigoid
Anti desmoplakin
Stevens-Johnson syndrome

Dijadikan

diagnosis banding
gambaran klinis yang mirip
multiforme

karena memiliki
dengan eritema

DIAGNOSIS BANDING
URTICARIA

MACULOPAPULAR DRUG
ERUPTION

DIAGNOSIS BANDING
LUPUS

PARANEOPLASTIC
PEMPHIGUS

DIAGNOSIS BANDING
CICATRICIAL
PEMPHIGOID

STEVENS-JOHNSON
SYNDROME

STEVENS-JOHNSON
SYNDROME

Pada SJS terdapat


trias lesi yaitu,
Pada
kulit,
membran
mukosa,
dan
mata

PENATALAKSANAAN
Harus

ditentukan
penyebab
eritema
multiforme, sehingga pengobatan yang
diberikan
dapat
sesuai
dengan
penyebabnya

MEDIKAMENTOSA
Kasus

eritema multiforme yang ringan


hanya diberikan anti histamin oral dan
steroid topikal

EM

dengan HSV diberikan


asiklovir oral dan topikal

EM

antivirus,

dengan
infeksi
Mycoplasma
pneumoniae diberikan antibiotik, microlide
atau kuinolon

MEDIKAMENTOSA
Pada EM biasanya diberikan kortikosteroid

oral, berupa prednison


Antasida cair, glukokortikoid topikal, dan

anestesi lokal diberikan untuk meringankan


gejala erosi pada mulut

NON MEDIKAMENTOSA
Menghentikan dan menghindari konsumsi

obat-obatan yang
eritema multiforme

dapat

menimbulkan

Mencegah penularan infeksi virus herpes

simpleks
dan
pneumoniae

infeksi

Mycoplasma

PROGNOSIS
Eritema multiforme minor mereda dalam

waktu 2-3 minggu tanpa meninggalkan


jaringan parut. Sering kambuh
Eriterma multiforme mayor memiliki tingkat

kematian <5% dan berbanding lurus


dengan total luas permukaan tubuh yang
terkena lesi

KESIMPULAN
Eritema

multiforme merupakan penyakit


yang menyerang sel keratin

Penyebab paling sering adalah infeksi virus

herpes simpleks, infeksi Mycoplasma


pneumoniae, dan beberapa jenis obat

KESIMPULAN
Eritema multiforme memiliki dua tipe lesi

yaitu: tipe makula eritema (target lesion)


dan tipe vesikobulosa
Penatalaksanaan

yang

diberikan

harus

sesuai penyebab
Pada

sebagian besar kasus


kortikosteroid oral, prednison

diberikan

Anda mungkin juga menyukai