Anda di halaman 1dari 17

NEURO ANATOMY

TRAKTUS PIRAMIDALIS
OLEH:
EKA DARA SAKTI PRATIWI
1161050229
PEMBIMBING
Dr. Ayub L Pattinama, SpS

Sistem motorik:
1. Sistem motorik sentral (Upper Motor
Neuron/UMN) sistem piramidal dan
ekstrapiramidal
2. Sistem motorik perifer (Lower Motor
Neuron/LMN).
Sistem ini menghantarkan segala perintah
dari korteks motorik serebri menuju sirkuit
lokal LMN (neuron motorik) yang aksonaksonnya menstimuli otot-otot volunter
secara langsung.

Traktus piramidal kumpulan


susunan serabut saraf yang mengatur
gerakan volunter otot rangka
Serat-serat ini adalah akson dari neuron
yang terletak dalam regio motorik, yaitu
girus presentralis ( area sitoarsitektonik
Brodmann 4 )

Serabut-serabut
sistem piramidal ini
dimulai dari sel-sel
piramida Betz raksasa
daerah korteks girus
presentralis/
area
Broadman 4
3 4 % dari semua
serat yang membuat
traktus
piramidalis
berasal
dari
sel
fusiformis dalam area
Broadman 4 dan 6

80 85% serat dari setiap traktus


piramidalis, menyeberang ke sisi yang
berlawanan dalam dekusasio piramidalis
dan menjadi traktus kortikospinal
lateral.
Sisa dari serat-serat tersebut, terus
berjalan ke bawah tidak menyilang
dalam funikulus anterior sebagai traktus
kortikospinalis anterior

Traktus kortikospinal menstimulasi motor neuron


pada medulla spinalis yang bertugas
menggerakkan otot-otot aksial tubuh, tangan
dan tungkai

Traktus kortikospinal lateral berakhir di motor


neuron yang bekerja untuk pergerakkan
sebagian besar segmen distal tangan dan
tungkai

Sedangkan traktus kortikospinal medial berakhir


di motor neuron untuk pergerakkan otot aksial
tubuh dan segmen proksimal tangan dan tungkai

PERJALANAN TRAKTUS PIRAMIDALIS

Perjalanan Traktus Piramidalis

MANIFESTASI KLINIS DARI LESI-LESI


PADA PERJALANAN TRAKTUS
PIRAMIDALIS:

Lesi subkortikal (hematom, infark, tumor,


dan sebagainya). Paresis kontralateral
lengan atau tangan serta melibatkan
gerakan-gerakan keterampilan. Lesi kecil
dikorteks area 4 akan menyebabkan paresis
flasid dan sering disertai terjadinya
serangan epilepsi fokal (jackson).
Lesi kapsula interna, Hemiplegia spastik
(sehubungan dengan serabut piramidal dan
ekstrapiramidal yang tersusun padat).
Keterlibatan traktus kortikonuklear akan
menyebabkan terjadinya paralisa fasial dan
hipoglosus kontralateral. Kebanyakan
nukleus motorik saraf kranial mempunyai
inervasi bilateral.

Lesi pedunkulus akan menyebabkan


terjadinya hemiplegi spastik yang
kontralateral dan disertai dengan paralisa
n. III ipsilateral.

Lesi pons dapat menyebabkan hemiplegia


kontralateral atau bilateral.
lesi-lesi ini sering disertai oleh kelumpuhan
n. VI dan n. V ipsilateral.

Lesi piramid biasanya menyebabkan


hemiparese flasid kontralateral (bukan
hemiplegia mengingat traktus yang terlibat
hanya traktus piramidal, sedangkan
ekstrapiramidal tetap intak).
Lesi servikal. Keterlibatan traktus
piramidalis lateralis (akibat amyotropic
lateral sclerosis atau multipelsklerosis)
akan menyebabkan hemiplegia spastik
ipsilateral. Spastisitas ini dikaitkan dengan
kerusakan traktus piramidal dan traktus
ekstrapiramidal.

Lesi kornu anterior. Kelumpuhan akibat


lesi ini adalah ipsilateral dan bersifat flasid
akibat gangguan LMN.

Lesi dekusasio traktus piramidalis


akan menampilkan sindrom (jarang) yang
dikenal dengan hemiplegia alternans.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai