Anda di halaman 1dari 15

BAB XI

ANALISI S LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH
DAN DAERAH
Kelompok 3

PENDAHULUAN

UU Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan


Informasi Publik, di mana pada undang-undang
ini badan public memiliki kewajiban untuk
menyediakan,
memberikan,
dan
atau
menerbitkan informasi public yang berada di
bawah kewenangan
Menurut Halim, ruang lingkup keuangan Negara
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1) Dikelola langsung oleh pemerintah di
mana komponen keuangan Negara
mencakup seluruh penerimaan dan
pengeluarannya
2) Keuangan Negara yang dipisahkan
kepengurusannya yaitu komponen
keuangan Negara yang pengurusaanya

PENDAHULUAN

Pendapatan dalam APBN bersumber dari


penerimaan pajak (pajak dalam negeri maupun
internasional), penerimaan bukan pajak (dari SDA,
bagian pemerintah atas laba BUMN, maupun
lainnya), dan penerimaan hibah.
Karakteristik utama Good Governance yaitu
partisipasi masyarakat, berorientasi pada konsesus,
akuntabilitas,
transparasi,
responsive/cepat
tanggap, efektif dan efisien, adil dan inklusif,
penegakan/supremais hukum.

KEBUTUHAN INFORMASI PEMAKAI


LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Masyarakat penggunan pelayanan public membutuhkan


informasi atas biaya, harga, dan kualitas pelayanan yang
diberikan.
Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin
mengetahui keberadaan dan pengguna dana yang telah
diberikan.
Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk
menghitung tingkat risiko, likuiditas, dan solvabilitas.
Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi
keuangan
untuk
melakukan
fungsi
pengawasan,
pencegahan terjadinya laporan yang bias atas kondisi
keuangan pemerintah.
Manajer public membutuhkan informasi akuntansi.
Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen
kompensasi.

LAPORAN KEUANGAN DI ORGANISASI


SEKTOR PUBLIK

Laporan keuangan sector public


merupakan representasi posisi keuangan
dari transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas sector public.
Tujuan khusus pelaporan keuangan sector
public adalah menyediakan informasi
yang relevan dalam pengambilan
keputusan dan menunjukkan
akuntabilitas entitas sumber daya

JENIS LAPORAN KEUANGAN


1.
2.
3.
4.
5.

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


Laporan
Kinerja
Keuangan
(Laporan Surplus-Defisit)
Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas
Neto
Laporan Arus Kas
Kebijakan Akuntansi dan Catatan
Atas Laporan Keuangan

KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN CATATAN


ATAS LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan PP No. 8 Tahun 2006 dan
Permendagri No. 13 Tahun 2006, catatan atas
laporan
keuangan
entitas
public
harus
mencakup hal-hal berikut:
1) Kebijakan fiscal/keuangan, ekonomi makro,
pencapaian target undang-undang
APBN/PERDA APBD
2) Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
3) Kebijakan Akuntansi
4) Penjelasan tentang perkiraan laporan realisasi
anggaran, neraca, dan laporan arus kas:
5) Pengungkapan Lainnya

SISTEM PELAPORAN AKUNTANSI


PEMERINTAH

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat


(SAPP)

Sistem Akuntansi Instansi (SAI)

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH


PUSAT (SAPP)

Merupakan
serangkaian
prosedur
manual maupun yang terkomputerisasi
mulai
dari
pengumpulan
data,
pencatatan,
pengikhtisaran
sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan Pemerintah Pusat
dalam
bentuk
Laporan
Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP).

LKPP terdiri dari: Laporan Realisasi


Anggaran, Neraca Pemerintah, Laporan
Arus Kas, Catatan Atas Laporan

TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH
Tahap pencatatan dan penggolongan
Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk
bukti
transaksi dan bukti pencatatan yang dicatat dalam
jurnal.
Tahap Pengikhtisaran
Merupakan tahap yang dimulai dari transaksi-transaksi yang
sudah dicatat dan digolongkan dalam jurnal, diringkas dan
dibukukan dalam rekening-rekening buku besar dalam jangka
waktu tertentu.
Tahap Pelaporan
Penyusunan laporan keuangan dilakukan melalui neraca lajur
atau
kertas kerja, sistem pencatatan terbagi menjadi single
book entry dan double book keeping entry.
Single book entry merupakan sistem pencatatan melibatkan
satu buku besar untuk pencatatan seluruh transaksi yang
terjadi. Double
book keeping entry yaitu sistem pencatatan
transaksi pada lebih dari satu akun buku besar.

CONTOH LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Peraturan Pemerintah No.24 Tahun


2005 dan UU No.1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara mensyaratkan
setiap instansi pemerintah harus
menyususn laporan keuangan sebagai
berikut :
Laporan Realisasi Anggaran (LRA),
Neraca,
Laporan Arus Kas, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

1) LAPORAN REALISASI ANGGARAN


Menyajikan ikhtisar sumber, alokasi Laporan realisasi
anggaran dan pemakaian sumberdaya ekonomi yang
dikelola oleh pemerintah daerah yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam 1
(satu) periode pelaporan.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

2) NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai asset, kewajiban dan
ekuitas dana pada tanggal tertentu.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 (Audited)

3) LAPORAN ARUS/ALIRAN KAS


Laporan arus kas menyajikan informasi kas
sehubungan dengan aktivitas operasiona, investasi
aset non keuangan, pembiayaan dan transaksi non
anggaran yang menggambarkan saldo awal,
penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas
pemerintah daerah selama periode tertentu.

4) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Catatan atas laporan keuangan berisi penjelasan naratif
atau rincian dari angka-angka yang tertera dalam
laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas.
Catatan atas laporan keuangan juga memuat informasi
tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh
entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan
dianjurkan untuk diuangkapkan di dalam standar
akuntansi pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang
diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar

Anda mungkin juga menyukai