Anda di halaman 1dari 58

PRESENTASI KASUS

BANGSAL

Afasia Motorik Pada Stroke


Hemoragik
Presentan : dr. Harris
Murdianto
Moderator : dr. Suryadi, SpS.
Msi Med

Pendahuluan
Bahasa adalah fungsi luhur yang paling
utama bagi manusia selain fungsi daya
mengingat, persepsi, kognisi, dan emosi
Kerusakan atau kelainan di otak dapat
menimbulkan
gangguan
kemampuan
berbahasa yang disebut afasia
Kerusakan otak itu sendiri dapat disebabkan oleh
berbagai macam penyakit, tetapi yang paling
sering oleh penyakit gangguan peredaran darah di
otak dan cedera otak (strok dan trauma).

Definisi Stroke
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan
fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih ataupun menyebabkan kematian, tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskular

Stroke intracerebral hemorrhage


Defisit neurologis yang terjadi akibat dari adanya fokus perdarahan pada
parenkim otak maupun sistem ventrikel yang tidak disebabkan oleh
trauma

Definisi Afasia
Afasia
Gangguan fungsi bahasa yang didapat

Bahasa
Kompleks simbol yang digunakan untuk
berkomunikasi (termasuk membaca dan
menulis)

Epidemiologi
Prevalensi
stroke
di
Indonesia
meningkat dari 8,3/1000 penduduk
(Riskesdas
2007)

12,1/100
penduduk (Riskesdas 2013)
Afasia terjadi pada 21-38% kasus
stroke akut
Wanita > Pria (Brkic et al)
Stroke hemoragik > stroke infark
(Brkic et al)

Afasia
Afasia adalah gangguan bahasa yang
didapat akibat kerusakan pusat
bahasa di otak
Pusat bahasa utama : Broca
(motorik), Wernicke (sensorik)
BROCA

Arteri Media
Segmen Superior

WERNICK

Fasikulus
Arcuatus

Arteri Media
Segmen Inferior

Anatomi

ANATOMI

ETIOLOGI AFASIA
Trauma

Autoim
un
Metabol
ik

Infeksi

Vaskula
r

Afasi
a

Tumor

Bagan

KLASIFIKASI AFASIA
(BOSTON)
Meniru

Pemahama

Jenis Afasia

Kelancaran
Tidak

Ucapan

Afasia Global

Lancar
Tidak

Terganggu

Terganggu

Afasia Broca

Lancar
Tidak

Terganggu

Normal

Afasia Transkortikal Motorik Lancar


Afasia
Transkortikal Tidak

Normal

Normal

Campuran

Lancar

Normal

Terganggu

Afsia Wernicke

Lancar

Terganggu

Terganggu

Afasia Transkortikal Sensorik Lancar

Normal

Terganggu

Afasia Konduksi

Lancar

Terganggu

Normal

Afasia Anomis

Lancar

Normal

Normal

AFASIA MOTORIK

Gangguan fluency
Komprehensi baik
Monophasia/verbal
stereotypy
Depresi

AFASIA SENSORIK
Gangguan komprehensi
Sangat ekspresif
AFASIA GLOBAL
Gangguan semua aspek
bahasa

AFASIA KONDUKSI
Komprehensi normal
Repetisi terganggu
AFASIA ANOMIK
Gangguan pada naming
Sulit menyebut nama
benda

AFASIA TRANSKORTIKAL MOTORIK


Sulit memulai pembicaraan
Repetisi intak
DD/ Pure word deafness
AFASIA TRANSKORTIKAL SENSORIK
Gangguan membaca/menulis
Repetisi intak
AFASIA TRANSKORTIKAL CAMPURAN
Bicara tidak lancar
Pemahaman terganggu
Repetisi intak

DIAGNOSIS
Bahasa ibu
Kinan/kidal
Riwayat pendidikan
& sosek
Gejala lain

PEMERIKSAAN AFASIA
Fluency
Comprehensive
Repetition
Naming
Reading
Writing

FLUENCY
Pasien diminta menyebutkan
sebanyak mungkin nama hewan
dalam 60 detik. Skor : orang
normal dapat menyebutkan 1820 nama hewan selama 60 detik
dengan variasi 5-7.
Menyebutkan kata yang dimulai
dengan huruf tertentu, misal
huruf S, A, atau P. Orang normal
pada umumnya dapat
menyebutkan sebanyak 36-60
kata. Jika <12 kata maka perlu
dicurigai adanya gangguan
kelancaran bicara.

COMPREHENSIVE

Percakapan
Perintah
Pilihan Ya atau Tidak
Menunjuk

REPETITION
Pasien diminta mengulang kata-kata
yang diucapkan pemeriksa
Orang normal mengulang kalimat
yang mengandung 19 suku kata

NAMING
Pasien diminta menyebutkan nama objek,
bagian dari objek, bagian tubuh, warna, dan
bila perlu gambar geometrik, simbol
matematik, atau nama suatu tindakan

READING

Kemampuan membaca dinilai dari


kemampuan menilai stimulus tulisan berupa
simbol, kata, ejaan, kalimat, dan paragraf

WRITING
Kemampuan menulis dilakukan dengan
menilai tulisan, menulis serial alfabet, dikte
huruf, kata, menulis kalimat, dan tulisan
narasi dari sebuah gambar situasi

PENATALAKSANAAN
Medicamentosa

Penyakit yang
mendasari

Fisoterapi

Speech herapy

Penatalaksanaan

Medicamento
sa 1. Sistim dopaminergik

a. Bromokriptin adalah agonis


dopamin yang pertamakali
dipakai untuk afasia transkortikal
motorik yang kronis
b. Levodopa dapat meningkatkan
kelancaran bicara pada penderita
afasia non fluen yang sedangberat

2. Sistim
noradrenergik
cara yang paling
efektif hanya jika
dikombinasikan
dengan terapi
fungsional

3. Sistim

4. Sistim kolinergik

Manipulasi sistim
serotonergik pada
penderita afasia
lebih ditujukan pada
depresi yang
menyertainya

GABA, terbukti dapat


meningkatkan fungsi
kognitif seperti proses
belajar dan memori
dengan cara fasilitasi
neurotransmisi kolinergik
dan aminergik eksitatori

serotonergik

dan aminergik
eksitatorik

PENATALAKSANAAN
SPEECH THERAPY

Tehnik
Stimulasi

MIT : Melodic
Intonation
Therapy

VAT : Visual
Action Therapy

PACE :
Promoting
Aphasics
Communicative
Effectiveness

Buku saku
bahasa

Buku
percakapan

Buku kategori

Organizer
Elektronik

PROGNOSIS

Pemulihan terutama terjadi pada satu


bulan pertama setelah onset stroke
Afasia jenis fluent mengalami
perbaikan yang cepat pada 6 bulan
pertama paska stroke
Afasia non fluent perbaikan paling
cepat terjadi pada bulan ke 6-12 paska
stroke
Afasia motorik pada umumnya
memiliki prognosis yang lebih baik
Pasien dengan usia yang lebih muda
(sampai dengan dekade ke-4) dapat
mengalami perbaikan yang sempurna
50% pasien dengan afasia mengalami
perubahan bentuk afasia selama
proses penyembuhan

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PENDERITA

Nama
: Tn. AS
Umur
: 39 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Alamat
: Petek No 114 RT 06, RW
06 Kodia Semarang
Tanggal masuk perawatan
: 03 Juni
2016
Tanggal keluar perawatan
: 17 Juni

DATA SUBJEKTIF
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan utama: penurunan
kesadaran
Lokasi : Intrakranial
Onset
: 9 jam SMRS, mendadak
Kualitas
: Pasien membuka mata
dengan rangsang suara
Kuantitas : ADL dibantu keluarga

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

Kurang lebih 9 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien


ditemukan oleh istri dalam keadaan tidak sadar dengan
posisi terlentang di lantai. Pasien sukar dibangunkan,
pasien hanya membuka mata dengan rangsang suara
kemudian pasien tertidur lagi. Anggota gerak kanan
pasien terlihat lebih lemah daripada sisi kiri. Pasien tidak
bisa bicara hanya keluar suara yang tidak jelas artinya
namun pasien mengerti pembicaraan orang lain. Mulut
perot ke kiri (+), kejang (-), makan minum tersedak (-),
BAB dan BAK tidak ada keluhan. Sebelumnya pasien tidak
mengeluh nyeri kepala, pusing, mual maupun kesemutan,
Kemudian pasien langsung dibawa ke puskesmas
terdekat, karena kurangnya fasilitas maka pasien
disarankan rujuk ke RSDK.
Faktor yang memperberat : Faktor yang memperingan : Gejala penyerta : Lemah anggota gerak sebelah

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat darah tinggi (+) sejak 2 tahun yang lalu,
tidak rutin kontrol dan tidak pernah minum obat
Riwayat DM (-), sakit jantung (-), stroke (-), kolesterol
(-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat stroke dalam keluarga disangkal
Riwayat darah tinggi dalam keluarga disangkal
Riwayat DM (-), sakit jantung (-), stroke (-), kolesterol (-)

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Pasien seorang pegawai swasta, istri seorang ibu
rumah tangga. Anak 2 orang belum mandiri. Biaya
kesehatan ditanggung BPJS Non PBI. Kesan sosial
ekonomi cukup.

DATA OBJEKTIF
STATUS PRESENS
Kesadaran : Somnolen, GCS : E3M5Vsuspek afasia
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Tanda Vital : TD : 210/110 mmHg (143) mmHg

N : 92 kali/menit

RR : 20 kali/menit

T : 37,3 C
BMI : BB = 60 Kg = 22.0 Kg/m2
(normoweight)

TB2
(1.65m)2

STATUS INTERNUS
Kepala : Simetris, mesosefal
Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/ Leher
: Kaku kuduk (-), pembesaran limfonodi
(-)
Dada :
- Jantung : Bunyi jantung I-II normal, gallop (-),
bising sistolik (-)
- Paru : Suara dasar vesikular, ronkhi(+/+)
- Perut : Supel, nyeri tekan (-), hepar/lien tak
teraba, bising usus (+) bdn
Ekstremitas : Edema (-), turgor cukup

STATUS PSIKIKUS
Cara berpikir : Sulit dinilai
Perasaan hati: Sulit dinilai
Tingkah laku : Sulit dinilai
Ingatan : Sulit dinilai
Kecerdasan : Sulit dinilai

STATUS NEUROLOGI
Kesadaran : GCS=E3M5Vsuspek afasia
Kepala : Mesosefal,simetris
Mata : Pupil bulat, isokor 2,5mm/2,5mm, Reflek
cahaya +/+,
Leher : kaku kuduk (-)
Nn.Craniales : kesan N I-XII sulit dinilai

Motorik Superior Inferior


Gerak : /+ /+
Kekuatan : Kesan lateralisasi kanan
Tonus
: N/N N/N
Trofi : E/E E/E
Refleks fisiologis :+++/++ +++/++
Refleks patologis : -/- (B,C) + /Klonus : -/Sensibilitas
: Sulit dinilai
Vegetatif : terpasang DC, NGT
Siriraj score
(1x2,5) + (0x2) + (0x2) + (110x0,1) - (0x3) - 12 = 1,5
Stroke Hemoragik
Gajah Mada : Penurunan Kesadaran (+)
Nyeri Kepala (-)
Reflex Babinsky (+)
Stroke Hemoragik

KOORDINASI, GAIT, KESEIMBANGAN


Cara berjalan
: tidak dilakukan
Tes Romberg
: tidak dilakukan
Ataksia
: tidak dilakukan
Disdiadokokinesis
: tidak dilakukan
Rebound phenomen : tidak dilakukan
Dismetri
: tidak dilakukan
GERAKAN ABNORMAL
Tremor : (-)
Athetose: (-)
Mioklonik : (-)
Khorea : (-)

HASIL LABORATORIUM
Laboratorium

Nilai

Nilai normal

Hb

13.9

12-16

Ht

41.7

35-47

5.0

3,9-5,6 juta

MCH

27.6

27-33

MCV

82.7

76-96

MCHC

33.3

29-36

Leukosit

9.400

4000-11000

Trombosit

349.0

150-400ribu

108

80-160

Ureum

21

15-39

Creatinin

1.2

0,60-1,30

Natrium

141

136-145

Eritrosit

GDS

Kalium

3.5
3,5-5,1
Kesan : Dalam Batas Normal
Chlorida
108 = 289.8 + 4.7 + 98-107
Osm = 2 (141+3.5) + (108/18) + (21/6)
4.6 =
298.5 mOsm

HASIL MSCT KEPALA NON KONTRAS

Intracranial haemoragie (volume


22,25 ml) pada sentrum semiovale
kiri, corona radiata kiri, nuklueus
lentiformis kiri, disertai perifokal
edema disekitar dan mendesak
ventrikel lateral kiri meluas hingga
lobus frontotemporal kiri. Tak
tampak tanda-tanda peningkatan
TIK

HASIL X FOTO THORAX


Cardiomegaly (left
Ventrikel)
Kalsifikasi pada
lapangan atas,
tengah, bawah paru
kanan dan lapangan
atas, tengah paru
kiri, disertai infiltrat
pada lapangan atas
paru kanan

HASIL EKG

Kesan :
Normosinus rhytym

RESUME
Subyektif
Seorang laki-laki 39 tahun datang
dengan keluhan penurunan kesadaran
mendadak disertai hemiparesis dextra,
susp afasia. Riwayat hipertensi (+)
tidak rutin kontrol dan tidak minum
obat.

RESUME (OBYEKTIF)
GCS : E3 M5 Vsuspek afasia
Tanda vital : TD : 210/110 mmHg (143) mmHg, N : 92
kali/menit, RR : 20 kali/menit, T : 37,3 C
Nn. Craniales : kesan sulit dinilai
Motorik : Sulit dinilai, kesan lateralisasi ke kanan
Sensibilitas : Sulit dinilai
Vegetatif: terpasang DC, NGT
Siriraj score : 1.5 SH
Gajah Mada : Penurunan Kesadaran (+), Babinsky (+) SH
Hasil CT-Scan : Intracranial haemoragie (volume 22,25 ml)
pada sentrum semiovale kiri, corona radiata kiri, nuklueus
lentiformis kiri, disertai perifokal edema disekitar dan
mendesak ventrikel lateral kiri meluas hingga lobus
frontotemporal kiri. Tak tampak tanda-tanda peningkatan TIK

DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik : Penurunan Kesadaran
Susp. Afasia
Hemiparesis Dextra Spastik
Diagnosis Topik : Lobus frontotemporal
Sinistra
Diagnosis Etiologik : Stroke Hemoragik
(ICH )
Hipertensi Emergency

RENCANA AWAL
Stroke hemoragik
IP Dx :
Laboratorium : GD I/II, kolesterol total, trigliserid, HDL, LDL,
asam urat, PPT/PPTK,
Konsul SpKFR (Rehabilitasi Medik)
IP Tx :
Head up 30
O2 Nasal kanul 3 lpm
Infus RL 20 tts/mnt
Manitol 250 ml loading selanjutnya 125 ml/6 jam
Inj. Asam tranexamat 1 gr/6 jam (intravena)
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam (intravena)
IP Mx : GCS, Tanda vital, Defisit neurologis, konsul Bedah Saraf
bila GCS turun 2 poin
IP Ex : Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyakit,
komplikasi yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana
selanjutnya, dan prognosis penyakit

RENCANA AWAL
Hipertensi Emergency
IP Px : konsul mata untuk funduskopi, Konsul Gizi
IP Tx :
Nicardipin mulai dari dosis 0,5 mcg/KgBB/menit
IP Mx : tanda vital, target TD 140-160/80-90
mmHg
IP Ex : Menjelaskan kepada keluarga mengenai
penyakit, komplikasi yang mungkin terjadi,
rencana tatalaksana selanjutnya, dan prognosis
penyakit

Tanggal 4/6/2016 (hari perawatan ke 1)


S

Kontak (+), bicara (-) tidak dapat membentuk kata-kata, pasien


dapat memahami pembicaraan, lemah anggota gerak kanan (+)

O KU

tampak sakit sedang

GCS

E4M6Vsusp.Afasia motorik

TD

195/105 mmHg (102)

Nadi

85x/menit

RR

18x/ menit

36.5oC

Nn.Cran Paresis N.VII dan XII Dextra Sentral


Motorik

Hemiparesis dextra spastik

Sensori
k

Sulit dinilai

Vegetat
if

terpasang DC, NGT

Stroke
hemoragik

Hipertensi
Emergency

Dislipidemia

Terapi tetap
Fisiotherapy
Speech therapy
Mx: GCS, TTV

Terapi tetap

Simvastatin 20
mg/24 jam
Diet sesuai gizi
kliunik

Hasil laboratorium (4-6-2016)


PEMERIKSAAN

HASIL

SATUAN

NILAI NORMAL

Waktu prothrombin

10.2

detik

9.4 11.3

PPT kontrol

10.9

detik

30

detik

23.4 36.8

11.0

detik

84

mg/dL

80 109 : Baik

KOAGULASI
PLASMA PROTHROMBIN TIME

PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME


Waktu thromboplastin
APTT kontrol

KIMIA KLINIK
Glukosa puasa

110 125 : Sedang

126 : Buruk

Glukosa PP 2 jam

96

mg/dL

80 140 : Baik
145 179 : Sedang
180 : Buruk

Cholesterol total

264

mg/dL

< 200

Trigliserid

86

mg/dL

< 150

HDL cholesterol

52

mg/dL

40 - 60

LDL direk

177

mg/dL

0 - 100

Asam urat

5.8

mg/dL

2.6 6.0

Kesan : dislipidemia

HASIL KONSUL MATA


ODS Retinopati hipertensi grade II,
aterosklerosis grade II
ODS tidak didapatkan retinopati diabetik
ODS tidak ditemukan papil edem sbagai
salah satu peningkatan TIK
Saran :
Pengendalian faktor resiko
tekanan darah
Konsul ulang untuk evaluasi visus bila
KU baik

HASIL KONSUL REHABILITASI MEDIK


FT : Proper positioning
Alih baring tiap 2 jam
Passive ROM Excercise
Stretching
Mobilisasi bertahap sesuai toleransi
ST : Evaluasi lebih lanjut mengenai afasia
Latihan peningkatan kemampuan berbahasa ekspresif
Latihan oromotor dan menelan
SW :Evaluasi sosial ekonomi
OT : Rencana wheel chair (untuk ambulasi) & terapi
wicara, evaluasi ulang

HASIL KONSUL GIZI KLINIK


kesan ICH dan malnutrisi ringan,
target 1300kkal/50gram protein
Lauk lunak saring, hemodinamik,
klinis, laboratorium

Tanggal 03-06-2015 (hari perawatan ke 2)


S

Kontak (+), bicara (-), pasien dapat memahami pembicaraan,


lemah anggota gerak kanan (+)

O KU

tampak sakit sedang

GCS

E4M6Vsusp.Afasia motorik

TD

185/91 mmHg (122)


mmHg

Nadi

86x/menit

RR

18x/ menit

36.6oC

Nn.Cran Paresis N.VII dan XII Dextra Sentral


Motorik

Hemiparesis dextra spastik

Sensori
k

Sulit dinilai

Vegetat
if

terpasang DC, NGT

Stroke
hemoragik

Hipertensi st I

Dislipidemia

Terapi tetap
Fisiotherapy
Speech therapy
Mx: GCS, TTV

Terapi tetap

Simvastatin 20
mg/24 jam
Diet sesuai gizi
kliunik

Tanggal 06-06-2015 (hari perawatan ke 5)


S

Kontak (+), sulit untuk memulai bicara, sulit untuk mengulangi


kata-kata yang diucapkan pemeriksa, pemahaman baik, lemah
anggota gerak kanan

O KU

tampak sakit sedang

GCS

E4M6Vsusp.Afasia motorik

TD

165/87 mmHg (113)


mmHg

Nadi

92x/menit

RR

20x/ menit

36.5oC

Nn.Cran Paresis N.VII dan XII Dextra Sentral


Motorik

Hemiparesis dextra spastik

Sensori
k

Sulit dinilai

Vegetat
if

terpasang DC, aff NGT

Stroke hemoragik

Hipertensi
terkontrol

Dislipidemia

Head up 30
O2 Nasal kanul 3
Lpm
Manitol STOP
NGT aff
Infus RL 20 tts/mnt

Nicardipine
Dosis 1
mcg/KgBB/
menit SP,
titrasi
Amlodipine

Simvastatin 20
mg/24 jam
Diet sesuai gizi
klini

Tanggal 10-06-2015 (hari perawatan ke 9)


S

Kontak (+), bicara (+) kata-kata masih belum lancar, belum


dapat mengucapkan kalimat yang panjang, kesulitan untuk
menirukan kata-kata yang diucapkan pemeriksa, pemahaman
baik, (+), lemah anggota gerak kanan (+)

O KU

tampak sakit sedang

GCS

E4M6Vsusp.Afasia motorik

TD

150/85 mmHg (106)


mmHg

Nadi

82x/menit

RR

21x/ menit

36.2oC

Nn.Cran Paresis N.VII dan XII Dextra Sentral


Motorik

Hemiparesis dextra spastik

Sensori
k

Sulit dinilai

Vegetat
if

terpasang DC

Stroke hemoragik

Hipertensi
terkontrol

Dislipidemia

Head up 30
O2 Nasal kanul 3
Lpm
DC aff
Infus RL 20 tts/mnt

Nicardipin
STOP
Amlodipin
e 5 mg/24
jam PO

Simvastatin 20
mg/24 jam
Diet sesuai gizi
kliunik

Tanggal 15-06-2015 (hari perawatan ke 14)


S

Kontak (+), bicara (+) kata-kata belum lancar, belum dapat


mengucapkan kalimat yang panjang, pemahaman baik, pelo (+),
lemah anggota gerak kanan (+)

O KU

tampak sakit sedang

GCS

E4M6Vafasia motorik

TD

147/90 mmHg (109)


mmHg

Nadi

82x/menit

RR

22x/ menit

36.2oC

Nn.Cran Paresis N.VII dan XII Dextra Sentral


Motorik

Hemiparesis dextra spastik

Sensori
k

Sulit dinilai

Vegetat
if

BAB (+), BAB (+)

Stroke hemoragik

Hipertensi

Dislipidemia

Head up 30
Infus RL 20 tts/mnt STOP
Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
(intravena) PO
Inj. Asam tranexamat 500
mg/12 jam (intravena) PO
Vitamin B complex 1 tab/8
jam
Boleh pulang

Terapi tetap

Simvastatin 20
mg/24 jam
Diet sesuai gizi
kliunik

TES KLASIFIKASI AFASIA

Bicara spontan : terganggu


Kelancaran bicara: tidak lancar
Pemahaman
: intak
Repetisi
: terganggu
Menamai
: terganggu
Kesan
: Afasia Motorik

Daftar Masalah
N Masalah aktif

Tgl

No Masal Tgl

ah
Pasif

Penurunan kesadaran 6

03

Paresis N.VII dextra sentral 2016

Paresis N. XII dextra sentral 2016

Hemiparesis Dextra Spastik 2016

02

Afasia Motorik 6

2016

Stroke Hemoragik

02

03
04

Juni
Juni
Juni
Juni
Juni

BAGAN ALUR
03 Juni 2016 (masuk RS)
S: 9 jam SMRS mendadak penurunan
kesadaran; lemah anggota gerak kanan
8 Juni 2016 (hari perawatan
mulut merot.
5)
O : KU: tampak sakit berat, GCS
S: Kontak (+), bicara (-), pasien
E3M5Vsusp.Afasia, TD 210/110 mmHg
dapat memahami pembicaraan,
(143) mmHg, motorik lateralisasi
lemah anggota gerak kanan (+)
dextra. BAK (+) terpasang DC, NGT
O : KU: tampak sakit sedang, GCS
MSCT brain: ICH disertai udem perifokal
E4M5V suspek Afasia, TD 165/87
(22,25). Ro thorax: cardiomegalyy. Lab:
mmHg (113)mmHg. kesan parese
dbn, EKG : dbn
N VII dan XII dex sentral, motorik
A: Stroke hemoragik (ICH), hipertensi
hemiparesis dextra spastik. BAK
Emergency
(+)
P : Konsul rehab medik, konsul gizi
A:
Stroke
hemoragik
(ICH),
klinik, konsul mata. Cek GD I/II, profil
hipertensi
terkontrol
,
lipid, as. Urat, PTT/PTTK. O2 nasal kanul
dislipidemia
3 Lpm, manitol 250 ml selanjutnya
P : manitol stop, as tranecsamat
125ml/6jam
Infus
RL
20tpm,
500mg/8 jam PO
inj.Ranitidin
50mg/12jam,
Inj
As
tranexamat 1 gr/6 jam, Nicardipin 0,5
12 Juni
04 Juni 2016(hari perawatan 1)
05 Juni 2016(hari perawatan 2)
mcg/kgbb/menit
S: Kontak (+), bicara (-), tidak dapat
membentuk kata-kata, pasien dapat
memahami pembicaraan, lemah
anggota gerak kanan (+)
O : KU: tampak sakit sedang, GCS
E4M6V suspek Afasia, TD : 195/105
mmHg (135). kesan parese N VII dan
XII dex sentral, motorik hemiparesis
dextra spastik. BAK (+)
Lab : Cholesterol total 265 , LDL
177
A:
Stroke
hemoragik
(ICH),
hipertensi Emerency, dislipidemia
P : Simvastatin 20 mg/24 jam, diet
Iunak
rendah
lemak
jenuh,

S: Kontak (+), bicara (-), tidak


dapat
membentuk
kata-kata,
pasien
dapat
memahami
pembicaraan,
lemah
anggota
gerak kanan (+)
O : KU: tampak sakit sedang, GCS
E4M6V suspek Afasia, TD : 185/91
mmHg (122). kesan parese N VII
dex sentral, motorik hemiparesis
dextra spastik. BAK (+)
A:
Stroke
hemoragik
(ICH),
hipertensi Emerency, dislipidemia
P : Simvastatin 20 mg/24 jam, diet
Iunak
rendah
lemak
jenuh,
fisioterapi, speech therapy

17 Juni 2016 (hari perawatan 14)


S: Kontak (+), bicara (+) kata-kata belum
lancar,
belum
dapat
mengucapkan
kalimat yang panjang, pemahaman baik,
pelo (+), lemah anggota gerak kanan (+)
O : KU: tampak sakit sedang, GCS
E4M6Vafasia
motorik,
TD
147/90
mmHg (109) mmHg. kesan parese N VII
dex sentral, motorik hemiplegi dextra
spastik. BAK (+)
A: Stroke hemoragik (ICH), hipertensi
terkontrol, dislipidemia
P : DC aff, obat injeksi stop, BLPL, kontrol
poli saraf, , Vit B complex 1 tab/8 jam,
amlodipin 10 mg/24 jam, candesartan
8mg/24 jam, as tranecsamat 500mg/12 Ja

2016 (hari perawatan 9)


S: Kontak (+), bicara (+) kata-kata
masih belum lancar, belum dapat
mengucapkan kalimat yang panjang,
kesulitan untuk menirukan kata-kata
yang
diucapkan
pemeriksa,
pemahaman baik, pelo (+), lemah
anggota gerak kanan (+)
O : KU: tampak sakit sedang, GCS
E4M6V suspek afasia, TD 170/85
mmHg (113) mmHg. kesan parese
N
VII
dex
sentral,
motorik
hemiparesis dextra spastik. BAK (+)
A: Stroke hemoragik (ICH), hipertensi
terkontrol, dislipidemia
P : diet ganti biasa, DC aff, amlopidip

DECISION MAKING

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai