Pendahuluan
Seksio sesarea adalah pembedahan untuk
melahirkan janin dengan membuka
dinding perut dan dinding uterus.
Proses persalinan ini memiliki risiko yang
dapat membahayakan keadaan ibu dan
janin yang sedang dikandungnya.
Salah satu resiko yang dapat terjadi
adalah terjadinya perubahan
hemodinamika
Tinjaun
Pustaka
Perubahan
fungsi hemostasis
TBV 30% terutama volume plasma
hct akibatnya anemia relatif.
Uterus berkontraksi cardiac output
dan tekanan darah
Perubahan gastrointestinal
Manajemen
Anastesi
Preoperatif
Penilaian preoperatif
Memperkirakan keadaan fisik dan psikis pasien
Melihat kelainan yang berhubungan dengan
anastesi seperti adanya riwayat hipertensi, asma,
atau alergi (serta manifestasinya baik berupa
dyspneu maupun urtikaria)
Riwayat penyakit pasien, obat-obatan yang
diminum pasien
Tahapan resiko anastesi (status ASA) dan
kemungkinan perbaikan status praoperasi
(pemeriksaan tambahan dan atau terapi
diperlukan)
Pemilihan jenis anastesi dan penjelasan
persetujuan operasi (informed consent) kepada
pasien
Terapi cairan
Terapi cairan preoperatif :
penggantian defisit cairan
sebelumnya,
kebutuhan maintenance
luka operasi seperti perdarahan
premedika
si
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam
sebelum induksi anestesi dengan tujuan
untuk melancarkan induksi.
Meredakan kecemasan dan ketakutan
Memperlancar indusi anesthesia
Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan
bronkus
Meminimalkan jumlah obat anestetik
Mengurangi mual muntah pasca bedah
Menciptakan amnesia
Mengurangi isi cairan lambung
Mengurangi reflek yang membahayakan
Respirasi
Kriteria
Mampu menggerakan 4 ekstermitas
Henti nafas
Kesadaran
Warna Kulit
Nilai
Kemerahan
Sianosis
Nilai Total
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. Sri Wahyuni
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 42 tahun
Alamat
: Jl. Mangga no. 22
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
Tanggal masuk RS : 10 Februari 2016
Tanggal Operasi
: 10 Februari 2016
Berat badan
: 70 kg
Tinggi Badan
: 158 cm
Rumah Sakit : RSU Anutapura Palu
II. ANAMNESIS
A. Keluhan utama :
Pemeriksaan kepala:
Konjugtiva anemis (-)/(-), sklera
ikterik (-)/(-), warna bibir kemerahan.
Pemeriksaan leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-),
pembesaran kelenjar getah bening
(-).
Pemeriksaan thorax
Inspeksi : Ekspansi dada simetris, jejas (-),
ictus
cordis tidak terlihat
Palpasi : Nyeri tekan (-), vokal fremitus normal
kanan=kiri
Perkusi : Perkusi paru sonor, batas jantung
normal
Auskultasi: Bunyi paru vesikuler, rhonkhi -/-,
wheezing -/-
V. DIAGNOSIS KERJA
G4P2A1 Gr. 39 minggu + plasenta previa + gawat
janin
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan status fisik, diklasifikasikan dalam ASA I D
ACC operasi dengan spinal anestesi.
VII. PENATALAKSANAAN
Pasang O2 3 Lpm
Pasang iv line RL 20 tpm
Inj. Cefotaxime 1 gram/ 12 jam/iv
Pasang kateter
Informed consent ke keluarga untuk dilakukan
tindakan Caesarean Sectio Cito
Pembahasan
Bupivacainne 15 mg
160
140
120
100
Sistolik
80
Diastolik
Nadi
60
40
20
Ranitidin 25 mg
Efedrine 15 mg + 5 mg
0
12,00
12,05
12,10
12,15
12,20
12,25
Ondansentron 4 mg
12,30
12,35
12,40
12,45
12,50
12,55
13,00
Terapi cairan
Pre operatif
Cairan maintenance
10 kg pertama : 10 kg x 4cc = 40 cc
10 kg kedua
: 10 kg x 2 cc = 20 cc
Sisa BB
: 50 kg x 1 cc = 50 cc
Total
: 110 cc/jam ( 2640 ml/24 jam)
Maintenance : 110 cc
Pengganti puasa: lama jam puasa (3 jam)
x maintenance (110cc) = 330 cc
Stress operasi : pada kasus ini termasuk
jenis operasi sedang karena merupakan
operasi bedah sesar sehingga stress
operasi =
6 x 70 kg = 420 cc
Kehilangan
darah (ml)
Kehilangan
darah (%BV)
Nadi
Tekanan
darah
Tekanan nadi
Kelas 1
Sampai 750
Kelas 2
750-1500
Kelas 3
1500-2000
Kelas 4
>2000
Sampai 15%
15-30%
30-40%
>40%
<100
Normal
>100
Normal
>120
Menurun
>140
Menurun
Normal atau
meningkat
14-20
Menurun
Menurun
Menurun
Frekuensi
napas
Urin (ml/jam) >30
Status
Gelisah
mental
ringan
20-30
30-40
>35
20-30
Gelisah
sedang
Tidak ada
Gelisah
dan letargi
Cairan
pengganti
Kristaloid
5-15
Gelisah
dan
bingung
Kristaloid
dan darah
(Rumus 3:1)
Kristaloid
Kristaloid
dan darah
Post operatif
Pemenuhan kebutuhan dasar/harian air,
elektrolit dan kalori/nutrisi. Kebutuhan air
untuk penderita di daerah tropis dalam
keadaan basal sekitar kurang lebih 50
ml/kgBB/24jam. Sehingga kebutuhan air untuk
pasien ini adalah: 50 cc/kgBB/24 jam =
3500cc/24jam
Kesimpulan
Anastesi regional merupakan teknik sederhana,
cepat, ibu tetap sadar, bahaya aspirasi minimal,
namun sering menimbulkan mual dan muntah
sewaktu pembedahan, bahaya hipotensi yang
besar, serta timbul sakit kepala pasca bedah.
Perubahan fisiologis kehamilan akan
mempengaruhi teknik anastesi yang akan
digunakan. Resiko yang mungkin timbul pada saat
penatalaksanaan anastesi adalah seperti adanya
gangguan pengosongan lambung, terkadang sulit
dilakukan intubasi, kebutuhan oksigen meningkat
TERIMA KASIH