Anda di halaman 1dari 39

PENGETAHUAN DASAR

HIV-AIDS

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


:

Peserta mampu memahami hal-hal


yang terkait dengan HIV dan AIDS

SEJARAH INFEKSI HIV


HIV-AIDS pertama kali dikenal di US sekitar
tahun 1981, saat itu CDC (Centers for Disease
Control and Prevention) melaporkan adanya
infeksi pneumonia (Pneumocystis jiroveci) pada
laki-laki homoseksual di Los Angeles. Infeksi
tersebut sangat sulit dijelaskan penyebabnya
pada saat itu.
1983 HIV telah ditemukan pada pasien yang
diisolasi akibat adanya limfadenopati dan
dijelaskan secara jelas menyebabkan AIDS.
1985, metode ELISA digunakan.

CITRA USADHA INDONESIA

PATOGENESIS
Struktur dari virus HIV berbentuk icosahedral,
yang tersusun dari 2 membran (gp120 membran
eksternal dan transmembran gp41).
Replikasi virus HIV di tubuh manusia terjadi ketika
virus

berikatan dengan sel host melalui ikatan

kuat antara gp120 dengan molekul CD4.


CD4 merupakan protein predominan dari T-limfosit
yang berfungsi sebagai sistem imun dalam tubuh.

Jumlah sel darah putih yang sehat 400-

1500

menunjukkan

bahwa

seseorang

masih memiliki kekebalan tubuh cukup baik


Jika di bawah 350 berpotensi menunjukkan

sistem kekebalan tubuh telah melemah


sehingga orang yang telah HIV positif
HIV mengurangi jumlah sel darah putih

(CD4) yang pada akhirnya membuat tubuh


seseorang rentan terkena penyakit

ILUSTRASI . . . . .

PRIMARY INFECTION
3-6 minggu

Plasma viremia
( wide
dissemination
of virus)

ACUTE
SYNDROME
1 minggu 3
bulan
Immune Response to
HIV
3-6 minggu

CLINICAL LATENCY

Retraffickin
g of
lymphocyte
s

Bagaimana kita dapat


terinfeksi HIV ?
Melakukan kegiatan yang menyebabkan terjadinya pertukaran
cairan tubuh yang mengandung virus HIV dari orang yang
sudah
terinfeksi HIV ke orang lain

Prinsipnya seperti ini : (dikenal sebagai prinsip ESSE)

Exit : Keluar dari tubuh manusia


Survive : HIV harus kondisi hidup
Sufficient : Jumlahnya (konsentrasi) cukup
Enter : HIV masuk ke tubuh manusia

Cara Penularan HIV


Penularan melalui cairan kelamin
Melalui hubungan seksual tanpa kondom.
Vaginal Seks
Oral Seks
Anal Seks

Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada


anaknya
Penularan dapat
terjadi selama:
Proses kehamilan
Proses persalinan
Menyusui
Kemungkinan penularan ke
bayi adalah sekitar 25-30 %
bila tanpa pengobatan

Cara penularan
HIV
Lewat cairan darah
Transfusi darah
Pemakaian jarum suntik
yang tidak steril dan
dipakai bersama-sama
Pemakaian alat tusuk
yang menembus kulit
(yang tidak steril dan
dipakai bersama-sama)

Penularan HIV bukan karena jenis narkoba yang


dikonsumsi tapi cara pemakaiannya

!!!

PRINSIP PENULARAN HIV


Dikenal dengan ESSE :
EXIT: keluar.
SUFFICIENT: cukup
SURVIVE: virusnya hidup
ENTER: masuk.

HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup


dan dalam keadaan hidup masuk ke dalam
tubuh lain.

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS

1.
2.
3.
4.

Konseling dan testing secara sukarela


Prevention
of
Parent
to
Child
Transmission (PPTCT)
Provider
Initiated
Testing
and
Counseling (PITC)
Care Support and Treatment (CST)

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS


Konseling dan testing secara sukarela adalah tes
individu dengan sukarela untuk mengetahui status
HIV seseorang. Tes ini merupakan pengambilan
darah dan pemeriksaan laboratorium secara
sukarela yang harus disertai konseling
Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT)
merupakan pelayanan yang dikhususkan terhadap
orangtua yang terinfeksi HIV. Setiap orangtua,
terutama ibu hamil, yang berstatus HIV positif,
menjadi perhatian dari pelayanan ini

JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS


Provider Initiated Testing and Counseling
(PITC) merupakan layanan pemeriksaan darah
untuk mengetahui status HIV seseorang
berdasarkan pada inisiatif atau rekomendasi
dari petugas kesehatan dan pasien menerima
saran tersebut. Hal ini biasanya terjadi dalam
setting medis.
Care Support and Treatment (CST) merupakan
layanan terkait dengan pemberian dukungan
kepada orang yang telah berstatus HIV.
Pelayanan ini akan terjadi setelah seseorang
melalui proses tes darah atau ketika

Kapan test HIV dilakukan?


Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau
antibodi terhadap virus di dalam darah, air liur atau air
kencing
Penapisan darah dan organ Biasanya dilakukan
sebelum ditransfusikan atau ditransplantasikan
Mendiagnosa infeksi HIV pada individu KTS
Melaksanakan surveilans tes terhadap kelompok
masyarakat tertentu untuk mengetahui insidens HIV
(jumlah kasus HIV) atau untuk memperkirakan
prevalensi (persentase dari populasi yang terinfeksi HIV)

TES YANG MENGIDENTIFIKASI


ANTIBODI
ELISA
Western Blot
Dipstick

VIRUS HIV PCR

SELALU TEPATKAH HASIL


TES?
Karena:
Periode jendela
Kerusakan sampel
darah
Reagen rusak
Kesalahan pada
prosedur
pelaksanaan tes
darah

BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES


NEGATIF?
Mempertahankan perilaku yang
aman
Mengubah perilaku dari yang berisiko
ke perilaku aman
Mempertahankan hasil tes yang
negatif
Menjadi elemen aktif kegiatan
pencegahan dan penanggulangan
AIDS bagi kelompoknya, masyarakat
dan lingkungannya

Pertimbangan Apakah perlu tes


darah?
Sekedar cemas atau
Pernah melakukan perilaku berisiko
baik seksual atau non-seksual?

MENGAPA KTS PENTING ?


Mengetahui status lebih dini akan
memudahkan perencanaan penanganan
Meningkatkan kualitas hidup sehingga
mengurangi angka kesakitan dan
kematian (walaupun tidak dapat
disembuhkan, penyakit dapat dikendalikan
dengan baik)
Memutus mata rantai penularan HIV yang
meluas

STIGMA ODHA
Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(Cap Buruk)
Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang rentan
terhadap infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS sering
dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba dan kematian,
banyak orang yang tidak peduli, tidak menerima dan takut
terhadap penyakit ini.
Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan
terhadap HIV dan AIDS menjadi kurang dihargai dan merasa
malu. Sedangkan kelompok lainnya merasa superior.

DISKRIMINASI ODHA
Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan negatif
mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan
seseorang secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka
mereka akan status HIV seseorang.
Contoh diskriminasi:
Para staf rumah sakit atau penjara menolak
memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA; atasan
yang
memberhentikan
pegawainya
berdasarkan
status atau prasangka status HIV mereka; atau
keluarga atau masyarakat yang menolak mereka yang
hidup atau dipercaya hidup dengan HIV dan AIDS.

PERAN ODHA DALAM PENCEGAHAN


Memberikan motivasi pada teman-teman dan
pasangannya untuk melakukan tes
Saling memberikan dukungan antara sesama ODHA untuk
menjalankan hidup sehat
Melakukan diseminasi informasi dan advokasi untuk
menghapus diskrimasi dan stigmatisasi terhadap ODHA
Memperluas jaringan layanan dalam rangka memudahkan
dukungan layanan terkait dengan kebutuhan ODHA
Pemutusan mata rantai penularan terhadap pasangan
melalui pencegahan dan perilaku aman

TUGAS PETUGAS LAPANGAN

Menyebarkan informasi
tentang pengetahuan dasar
HIV dan AIDS

Promosi pencegahan

Promosi layanan-layanan yang


terkait dengan HIV dan AIDS

Merujuk KD melakukan KTS

Tindak lanjut hasil rujukan KTS

Anda mungkin juga menyukai