Anda di halaman 1dari 29

PUBERTAS

A. PENGERTIAN PUBERTAS
1.
2.

3.
4.

08/29/16

Istilah pubertas (puberty) berasal dari bahasa Latin


PUBERTAS, yang artinya usia kedewasaan.
Pubertas merupakan suatu masa di mana individu
telah mencapai kedewasaan secara biologis, yaitu
ditandai dg berfungsinya organ reproduksi.
Pubertas merupakan tanda secara biolgis bahwa
individu telah memasuki usia remaja.
Pubertas merupakan suatu masa di mana individu
mengalami perubahan dari a seksual menjadi
seksual.
Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

B. CIRI-CIRI MASA PUBERTAS


1. Masa pubertas merupakan periode tumpang
tindih.
2. Masa pubertas merupakan periode yang
singkat.
3. Masa pubertas merupakan masa terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.
4. Masa pubertas merupakan masa negatif.
5. Masa pubertas merupakan masa krisis
identitas.
08/29/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

C. PENYEBAB TERJADINYA
PERUBAHAN YG CEPAT
PADA MASA PUBERTAS

Peranan Pitutary Gland


(Kelenjar Pituitary)
HORMON
PERTUMBUHAN

PERTUMBUHAN
JASMANI

HORMON
GONADOTROPIK

FUNGSI
GONAD

PITUITARAY
GLAND

Puberty
The components of maturation are
pulsatilility of GnRH
FSH and LH secretion from pituitary
gonads stimulate production of
testosterone or estrogen

Hormonal changes
Adrenarche
Stimulated by ACTH
Dehydroepiandrosterone &
dehydroepiandrosteron sulphate
prepubertal (6-8 yrs old)
midchildhood growth spurt;
pubarche (2 tahun after adrenarche)

Hormonal changes
Gonadarche
Reactivation of Hypothalamus
hypopituitary gonad axis
GnRH episodic secretion LH/FSH
amplitude LH secretion (nightly at
first concomitantly whole day) gonadal
sex steroid

Effect of sex steroid


Estrogen
Accelerated bone maturation and early epiphyseal
fusion (tall child but short adult)
Uterus, mammary gland

Testosterone
genital
Hirsutism, acne, male habitus

General
sexual behavior, aggressiveness

Efek testosteron pada pubertas

Pematangan genitalia interna/ekstrerna


perkembangan otot
pertumbuhan linear
perubahan suara (lebih berat)
pertumbuhan dan distribusi rambut
eritropoesis
perangsangan kelenjar sebacea
tingkah laku maskulin

Perkembangan alat reproduksi (P)


FSH merangsang perkembangan
ovarium dan sel granulosa estrogen
Efek estrogen
vagina
uterus
labia majora
clitoris
mammae

Perkembangan alat reproduksi (L)


Perubahan pada uterus
rasio corpus/cerviks
proliferasi endometrium

Perubahan pada labia majora


pigmentasi, vaskularisasi, erotisasi

clitoris sedikit membesar

Klasifikasi Tingkat Maturitas


Kelamin (P) Payudara
M 1: Prapubertas
M 2: Menonjol seperti bukit
kecil, areola melebar
M 3: Payudara dan areola
membesar tanpa dapat
dipisahkan bentuknya masingmasing
M 4: Areola dan papila
membentuk bukit kedua
M 5: matang, papila menonjol,
areola sebagai bagian dari
bentuk payudara

Tahapan pubertas (Tanner)

Klasifikasi Tingkat Maturitas


Kelamin
Rambut
Pubis
P 1: Prapubertas

P 2: jarang, pigmen sedikit, lurus/


sedikit ikal, hanya pada labia ()
/pangkal penis ()
P 3: lebih hitam, ikal, menyebar ke
mons pubis
P 4: tebal, seperti bentuk dewasa
tapi belum menyebar ke medial paha
P 5: bentuk dewasa, berbentuk
segitiga () , menyebar ke medial
paha

Perkembangan alat reproduksi (L)


Pembesaran testes ( volume > 4ml)
tanda awal pubertas (usia 12 tahun)
akibat pe ukuran tubulus seminiferous &
pe jumlah sel Leydig dan Sertoli

pembesaran epididimis, vesika


seminalis, dan prostat
perkembangan penis

Klasifikasi Tingkat Maturitas


Kelamin genital (L)
G 1: Prapubertas
G 2: diameter testes >
2.5 cm, kulit skrotum
menipis dan berwarna
merah muda
G 3: penis membesar
dan memanjang,
skrotum membesar
G 4: penis lebih
membesar, skrotum
berwarna lebih gelap
G 5: bentuk dewasa

Perubahan fisik
Tinggi Badan
pertambahan tinggi selama pubertas :
18-23 cm; : 25-30 cm

Berat Badan
rata-rata BB 2x

Pertumbuhan Linear
Minimum height velocity
kecepatan pertumbuhan linear terrendah
menjelang pubertas
: 10 tahun; : 12 tahun

(Marshall & Tanner, 1969)

PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIK YG PADA


MASA PUBERTAS
1. Perubahan dalam ukuran tubuh
a. Pertambahan tinggi badan
b. Pertambahan berat badan
2.Perubahan proporsi tubuh
Proporsi pubertas berubah mendekati proporsi
tubuh orang dewasa
3.Perkembangan ciri-ciri seks primer
a. Ciri-ciri seks primer adalah organ tubuh yg
berhubungan dg sistem reproduksi.
b. Matangnya organ reproduksi ditandai dengan
MENARCHE (pada wanita) dan WET DREAM
(pada pria)
08/29/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

24

4. Perkembangan ciri-ciri seks sekunder.


a. Ciri-ciri seks sekunder adalah ciriciri fisik yang membedakan jenis
kelamin.
b. Ciri-ciri seks sekunder pada pria
adalah : kumis, jenggot, tubuh
berotot, dst.
c. Ciri-ciri seks sekunder pada
wanita adalah : payudara dan
pinggul membesar, dst.
08/29/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

25

D. AKIBAT PERUBAHAN FISIK


PADA PUBERTAS
1. Perubahan fisik yang pesat pada masa
pubertas berakibat pada perilaku.
Sering munculnya sikap dan perilaku
negatif menyebabkan masa pubertas
disebut sebagai masa negatif, tepatnya
masa negatif II.
2. Sikap dan perilaku negatif yang dapat
muncul pada masa pubertas adalah :
malas, cepat bosan, mudah gelisah dan
tersinggung, rasa percaya diri kurang,
dst.
08/29/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

26

PUBERTAS TERLALU DINI DAN


TERLAMBAT

08/29/16

Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

27

1.

08/29/16

PRECOCIOUS PUBERTY
a. Seorang anak dinyatakan mengalami pubertas
terlalu dini (precocious puberty) bila dirinya telah
memiliki ciri-ciri seks primer dan sekunder sebelum berusia 7 atau 8 tahun pada wanita dan 9
tahun pada pria.
b. Pubertas terlalu dini merupakan masalah biologis, psikologis dan sosial bagi yang mengalaminya.
c. Pubertas terlalu dini dapat terjadi karena faktor
keturunan, penyakit atau gangguan otak, misalnya tumor dan meningistis.
Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

28

2.

08/29/16

DELAYED PUBERTY
a. Seorang anak dinyatakan mengalami delayed
puberty atau pubertas yang terlambat jika dirinya
belum menunjukkan perkembangan payudara
menjelang usia 13 atau belum mengalami
menarche menjelang usia 16 tahun, untuk anak
perempuan dan belum mengalami pembesaran
pada alat kelamin menjelang usia 14 tahun, untuk
anak laki-laki.
b. Pubertas yang terlambat juga dapat menimbulkan
masalah biologis, psikologis, dan sosial bagi yg
mengalaminya.
c. Pubertas terlambat terjadi karena faktor , kurang
gizi, gangguan fungsi kelenjar pituitary, dst.
Designed by Kuntjojo, UNP Kediri

29

Anda mungkin juga menyukai