Anda di halaman 1dari 29

PAJAK

PENGERTIAN
PAJAK

Iuran yang harus


dibayar oleh wajib
pajak (masyarakat)
kepada negara
(pemerintah)
berdasarkan normanorma hukum dan
tidak memperoleh
balas jasa secara
langsung.

PAJAK
Keputusan/undang-undang
dari pemerintah pusat.
Diatur dengan undangundang .
Dipungut pemerintah pusat.

RETRIBUSI

Keputusan dari pemerintah


daerah.
Ditetapkan dengan peraturan
daerah.
Dipungut pemerintah daerah.
Wajib bagi orang yang
Wajib dan dapat dipaksakan
menggunakan fasilitas
bagi seluruh warga negara
pemerintah daerah.
Tidak mendapat imbalan
Mendapat imbalan jasa
jasa secara langsung.
secara langsung.
Berlaku untuk seluruh
Berlaku untuk daerah
warga negara Indonesia.
bersangkutan.
Sumber pendapatan
Sumber pendapatan
pemerintah pusat
pemerintah daerah

Dasar Pemungutan Pajak


1. UU No. 16 Tahun 2000: Umum dan Tata Cara
Perpajakan.
1. UU No. 17 Tahun 2000: Pajak Penghasilan (PPh).
2. UU No. 18 Tahun 2000: PPN dan PPnBM
3. UU No. 19 Tahun 2000: Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa.
1. UU No. 20 Tahun 2000: BPHTB

PRINSIP-PRINSIP
PEMUNGUTAN PAJAK

pajak dikenakan
secara umum dan
sesuai dengan
kemampuan wajib
pajak atau
sebanding dengan
tingkat
penghasilannya.

Prinsip Keadilan
(Equity)

Pemungutan pajak harus


dilakukan dengan
tegas,jelas, dan ada
kepastian hukum.

Hal ini dimaksudkan agar


mudah dimengerti oleh
wajib pajak dan
memudahkan
administrasi.

Prinsip
Kepastian
(Certainty)

Pajak yang dipungut hendaknya tidak


memberatkan wajib pajak.
Artinya pemerintah harus memperhatikan
layak atau tidaknya seseorang dikenakan
pajak sehingga orang yang dikenai pajak
akan senang hati membayar pajak.

Prinsip Kecocokan/
Kelayakan
(Convience)

Prinsip Ekonomi
(Economy)
BIAYA PEMUNGUTAN < PENERIMAAN PAJAK
Pada saat menetapkan dan memungut pajak
harus mempertimbangkan biaya pemungutan
pajak. Jangan sampai biaya pemungutannya
lebih tinggi dari pajak yang dikenakan.

UNSUR-UNSUR
PAJAK

Subjek Pajak
Orang pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan ditentukan untuk melakukan
kewajiban perpajakan termasuk pemungut
pajak atau pemotong pajak tertentu,

Objek Pajak
Sesuatu yang dikenakan pajak,

Tarif Pajak
ketentuan besar kecilnya pajak yang
harus dibayar oleh wajib pajak
terhadap objek pajak yang menjadi
tanggungannya.

Tarif pajak progresif


No.

Penghasilan

Tarif Pajak

1.
2.
3.

Rp1.000.000,00
Rp2.000.000,00
Rp3.000.000,00

5%
10%
15%

Persentase tarif pajaknya semakin


meningkat mengikuti pertambahan
jumlah objek pajaknya.

Tarif pajak degresif


Persentase tarif pajaknya semakin kecil
dengan semakin besarnya jumlah objek
pajaknya.
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Penghasilan
Rp1.000.000,00
Rp2.000.000,00
Rp3.000.000,00
Rp4.000.000,00
Rp5.000.000,00

Tarif Pajak
25%
20%
15%
10%
5%

Tarif pajak proporsional


Persentase tarif pajaknya tetap berapapun
jumlah objek pajaknya.

No.

Objek pajak

Tarif Pajak

1.
2.
3.

Rp1.000.000,00
Rp2.000.000,00
Rp3.000.000,00

10%
10%
10%

Tarif pajak tetap


Besaran tarif pajaknya tetap
berapapun jumlah objek pajaknya.

JENIS PAJAK

PAJAK LANGSUNG
Pajak yang harus ditanggung oleh wajib
pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada
orang lain.
Contoh : Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB), Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB).

PAJAK TIDAK LANGSUNG


pajak yang harus dibayar pihak tertentu, tetapi
dapat dilimpahkan kepada orang lain.
Biasanya dibebankan kepada harga jual
Contoh: Pajak Penjualan (PPn), Pajak PertambahanNilai
(PPN), bea impor.

PAJAK PUSAT
Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan
untuk membiayai pengeluaran negara
Lembaga yang memungut Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor
Pelayanan Pajak di bawah Departemen Keuangan.
Contoh: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB), bea meterai, bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan, bea cukai, pajak orang asing
pajak atas royalti dan dividen.

PAJAK DAERAH
Pajak yang pemungutannya dilakukan oleh
pemerintah daerah, baik Pemerintah Daerah Tingkat
I maupun Pemerintah Daerah Tingkat II.
Pajak ini digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
Contoh: pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air,
bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas
air, pajak hotel, pajak restoran, dan pajak reklame.

PAJAK SUBJEKTIF
Pajak yang pemungutannya berdasarkan
diri wajib pajak,
Contoh: pajak penghasilan (PPh).

PAJAK OBJEKTIF
Pajak yang pemungutannya berdasarkan
objek atau tidak memerhatikan keadaan wajib
pajaknya.
Contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM).

FUNGSI PAJAK
1. Sumber Pendapatan Negara
2. Pengatur Kegiatan Ekonomi
3. Pemerataan Pembangunan dan
Pendapatan Masyarakat
4. Sarana Stabilitas Ekonomi

SUMBER PENDAPATAN
NEGARA
Menjadi sumber pendapatan negara
yang digunakan untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara

Pengatur Kegiatan Ekonomi


Sebagai alat untuk melaksanakan
kebijakan ekonomi dan sosial

Pemerataan Pembangunan
dan Pendapatan Masyarakat
Pemerintah akan mengenakan pajak yang
lebih tinggi kepada warga negara yang
berpendapatan yang tinggi dan kemudian
digunakan untuk fasilitas umum yang
dirasakan oleh semua warga negara.

Sarana Stabilitas Ekonomi


Alat untuk menstabilkan kondisi
perekonomian

Anda mungkin juga menyukai