Anda di halaman 1dari 2

RESUME DISKUSI KASUS PELECEHAN LAMBANG NEGARA OLEH ZASKIA GOTIK

Nama / NIM

: Muchammad Rofiq Fajar Setiawan / 5301415029

Mata Kuliah

: Pendidikan Kewarganegaraan

Rombel

: 15

Dosen Pengampu

: Natal Kristiyono

Tanggal Pelaksanaan : 28 Maret 2016

Dari diskusi yang dilakukan tadi pada tanggal 28 Maret 2016 yang membahas tentang pelecehan
lambang negara oleh Zaskia Gotik (Syurkianih) didapatkan kesimpulan bahwa Zaskia memang
dinyatakan bersalah. Zaskia melecehkan lambang negara bahwa lambang dari sila ke 5 adalah
bebek nungging. Selain itu juga mengatakan bahwa proklamasi diproklamirkan tanggal 32
Agustus, dan sebelumnya mengatakan bahwa proklamasi dilaksanakan setelah adzan subuh. Itu
merupakan bentuk pelecehan yang tak patut ditiru. Walaupun dia mengaku kalau hanya berniat
sebagai bahan hiburan/ lelucon dan sudah meminta maaf tetapi pelecehan terhadap lambang
negara tersebut harus tetap diproses lebih lanjut agar tidak terjadi hal seperti itu lagi. Jika perkara
tersebut tidak diselesaikan maka kewibawaan negara kita akan jatuh. Sudah termaktub dalam UU
No 24 Tahun 2009 Pasal 57 a jo Pasal 68 Setiap orang dilarang: (a) mencoret, menulisi,
menggambari, atau membuat rusak Lambang Negara dengan maksud menodai, menghina, atau
merendahkan kehormatan Lambang Negara dipidana dengan dengan pidana penjara paling
lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00. Bagaimanapun juga lambang
negara seharusnya tidak digunakan sebagai bahan lelucon. Seharusnya bahan lelucon yang
digunakan tidak terlalu serius bahkan menyinggung terhadap hal yang berhubungan dengan
negara. Sebagai publik figur seharusnya memberikan contoh yang baik karena semua itu dapat
ditonton oleh khalayak luas bahkan sampai anak anak sekalipun. Sebagai pihak penyiar
seharusnya kalau sudah ada hal seperti itu sebaiknya langsung dialihkan menjadi iklan atau yang
lainnya.
Hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa ini adalah berhati-hatilah dalam bertutur kata dan
berbuat, berpikirlah masak masak sebelum bertutur kata atau berbuat, apakah terdapat dampak
atau akibat dari apa yang kita ucapkan atau lakukan. Karena kata kata yang sudah kita ucapkan
tidak dapat kita tarik kembali.

Anda mungkin juga menyukai