TUGAS KELOMPOK
OLEH :
1. RUSTAN HAMID (22109056)
2. BERLIAN KRISTANTI YUNIAR LUBIS (22109008)
3. HERI ISWAR RAMLI (22109004)
4. RIMA FITRILIA (22109026)
5. VERIANSYAH (22109016)
6. FERI HARYO SUSENO (22109036)
7. ASTRID SALFA (22109105)
iii
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Anti Korupsi tentang "Penyebab terjadinya tindak pidana korupsi".
Selain itu penyusunan Makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang faktor penyebab terjadinya korupsi secara meluas
sehingga kita sebagai masyarakat dapat berperan aktif untuk
meminimalisir terjadinya korupsi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nderal
manik,SHMH selaku dosen 'Pendidikan Anti Korupsi' kami yang
telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
2
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
BAB II . ISI
A. DEFINISI KORUPSI
B. TENTANG PEMBERANTASAN KORUPSI DI
INDONESIA
C. PENYEBAB KORUPSI
D. TANTANGAN DALAM UPAYA
PEMBERANTASAN KORUPSI
BAB III . PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
B. TUJUAN PENULISAN
- Untuk menambah wawasan mengenai korupsi dan beberapa upaya
pencegahannya
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah 'Pendidikan Anti Korupsi.
BAB II ( ISI )
A. DEFINISI KORUPSI
Definisi korupsi bisa dilihat dari berbagai sudut atau beragam
perspektif. Seperti yang disebutkan sebelumnya, tindak korupsi
sudah ada di segi kehidupan mana pun, bukan saja di pemerintahan.
7
Di masa awal Orde Baru, pemerintah menerbitkan Keppres No.28
Tahun 1967 tentang Pembentukan Tim Pemberantasan Korupsi.
Dalam pelaksanaannya, tim tidak bisa melakukan pemberantasan
korupsi secara maksimal, bahkan bisa dikatakan hampir tidak
berfungsi. Peraturan ini malahan memicu berbagai bentuk protes dan
demonstrasi mulai tahun 1969 dan puncaknya di tahun 1970 yang
kemudian ditandai dengan dibentuknya Komisi IV yang bertugas
menganalisa permasalahan dalam birokrasi dan mengeluarkan
rekomendasi untuk mengatasinya.
10
Pada masa itu, ada beberapa catatan langkah radikal yang dilakukan
oleh pemerintahan Gus Dur. Salah satunya, mengangkat Baharudin
Lopa sebagai Menteri Kehakiman yang kemudian menjadi Jaksa
Agung. Kejaksaan Agung RI sempat melakukan langkah-langkah
kongkret penegakan hukum korupsi. Banyak koruptor kelas kakap
yang diperiksa dan dijadikan tersangka pada saat itu.
C. PENYEBAB KORUPSI
Pada faktanya, korupsi bisa terjadi dari hal paling sederhana, sampai
yang kompleks. Namun acap kali terabaikan dan seiring berjalannya
waktu menjadi kebiasaan yang dianggap normal. Tanpa mereka
sadari, tindak korupsi sekecil apa pun sesungguhya telah merugikan
orang lain.Secara sederhana, ada dua faktor penyebab terjadinya
korupsi dari setiap segi kehidupan, yakni faktor internal dan faktor
eksternal.Berdasarkan fakta empirik hasil penelitian, serta dukungan
teoritik oleh para saintis sosial, menunjukkan bahwa korupsi
berpengaruh negatif terhadap rasa keadilan dan kesetaraan sosial. Hal
ini berakibat pad perbedaan antar kelompok sosial kian tajam
terlihat.Tindak pidana korupsi di Tanah Air, digolongkan dalam
kejahatan luar biasa (extraordinary crime). Juga termasuk ke dalam
golongan tindak pidana khusus. Sehingga memerlukan langkah-
13
langkah yang lebih ekstra untuk memberantasnya.
Berikut beberapa penyebab terjadinya korupsi dari hal kecil hingga
yang kompleks, lengkap dengan definisi dan tantangan
memberantasnya.
1. Faktor Internal
- Sifat tamak/rakus
Tamak adalah sifat manusia yang selalu merasa kurang dengan apa
yang telah dimiliki, atau bisa pula disebut kurangnya rasa bersyukur.
Orang tamak memiliki hasrat untuk menambah harta dan kekayaan
dengan melakukan tindakan yang merugikan orang lain, seperti
korupsi.
Orang yang tidak memiliki moral kuat, tentunya akan mudah tergoda
untuk melakukan korupsi.
Ketika seseorang memang sudah tidak memiliki moral yang kuat, atau
kurang konsisten bisa tergoda dengan mudah. Banyak pengaruh dari
luar yang masuk ke dalam dirinya.
14
- Gaya hidup yang konsumtif
Seperti diketahui, manusia kerap kali ingin memenuhi keinginan yang
tak terbatas. Gaya hidup secara berlebihan, tentu menjadi salah satu
penyebab terjadinya korupsi.
Saat seseorang memiliki gaya hidup yang konsumtif dan pendapatan
yang lebih kecil dari konsumsinya tersebut, maka hal ini akan menjadi
penyebab terjadinya korupsi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan
pendapatan seseorang dan menjalar ke faktor eksternal.
2. Faktor Eksternal
15
Penyebab korupsi dalam aspek ini ialah saat nilai-nilai di masyarakat
itu kondusif untuk terjadinya korupsi. Masyarakat tidak menyadari,
bahwa yang paling rugi atau korban utama dari adanya korupsi adalah
mereka sendiri. Selain itu, ada pula masyarakat yang tidak menyadari
kalau mereka sedang terlibat korupsi.
Korupsi tentunya akan bisa dicegah dan diberantas, bila ikut aktif
dalam agenda pencegahan dan pemberantasan. Untuk itu, diperlukan
adanya sosialisasi dan edukasi tentang kesadaran dalam menanggapi
korupsi di masyarakat. Berikut aspek sikap masyarakat yang memicu
terjadinya korupsi:
- Aspek Ekonomi
- Aspek Politis
- Aspek Organisasi
17
Penyebab terjadinya korupsi dari aspek organisasi, bisa terjadi karena
beberapa hal. Termasuk di antaranya sebagai berikut:
Lalu tuntutan dan putusan yang dijatuhkan oleh penegak hukum pun
sudah tercantum dihukum keras. Namun korupsi masih tetap saja
dilakukan. Mengutip dari Jurnal Legislasi Indonesia, hambatan dalam
pemberantasan korupsi dapat diklasifikasikan menjadi berikut:
18
1. Hambatan Struktural
2. Hambatan Kultural
3. Hambatan Instrumental
4. Hambatan Manajemen
PENUTUP
A.KESIMPULAN
B. SARAN
21
22