Anda di halaman 1dari 3

Kenakalan Remaja

Kenakalan Remaja adalah seorang anak digolongkan sebagai anak nakal apabila
kecenderungan antisosialnya tampak amat parah sehingga ia menjadi atau seharusnya
dijadikan sasaran tindakan resmi
Dapat disimpulkan bahwa kenakalan remaja harus memenuhi beberapa unsur sbb:
a. Adanya suatu tindakan atau perbuatan remaja
b. Tindakan atau perbuatan tsb bertentangan dengan ketentuan hukum
c. Dirasakan serta ditafsirkan masyarakat sebagai tindakan yang tercela.

Bentuk-bentuk kenakalan remaja


1. Kenakalan biasa : Suka Berkelahi, Suka Keluyuran, Pergi Tanpa Pamit, Membolos
Sekolah
2. Kenakalan yang menjurus pada kejahatan & pelanggaran : Mengambil barang orang
tua tanpa ijin, melanggar peraturan lalu lintas (tidak memiliki sim)
3. Kenakalan khusus : Penyalahgunaan Narkotika, Free Sex, Bullying, Begal

Jerat hukum terhadap kenakalan remaja


1. Penyalahgunaan Narkoba
Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
menyebutkan bahwa;
(1) Setiap Penyalah guna:
a. Narkotika Golongan I bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun;biasanya untuk penelitian, seperti opium, ganja, heroin, amfetamin,dll
b. Narkotika Golongan II bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun; biasanya untuk pengobatan,misal morfin, dekstromoramid,dll
c. Narkotika Golongan III bagi dirinya sendiri, dipidana deningan pidana penjara paling lama
1 (satu) tahun, biasanya untuk pengobatan atau terapi.misal kodein

2. Tindak Pidana Kekerasan (Termasuk Bully)


Pasal 76C UU 35/2014 Tentang Perlindungan Anak: “Setiap Orang dilarang menempatkan,
membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan
terhadap Anak.” Pasal 80 UU 35/2014 Tentang Perlindungan Anak:
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76C,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
(2) Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) luka berat, maka pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(3) Dalam hal Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mati, maka pelaku dipidana
dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
(4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan tersebut Orang Tuanya.

2. Bullying :
Merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja
oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain,
dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus..
Macam-macam :
- fisik
- verbal
-tidak langsung

3. Seks Bebas
Secara khusus mengenai seks bebas tidak diatur dalam KUHP tetapi tindakan tersebut dapat
menjerumuskan kita pada tindak pidana tertentu, Menggugurkan kandungan Pasal 346 KUHP
menyatakan bahwa “Wanita yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungannya, atau menyuruh orang lain menyebabkan itu, dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya emapat tahun” Berzina Pasal 284 ayat (1) KUHP menyatakan bahwa;
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya Sembilan bulan:
Ke-1 a. laki-laki yang beristri yang berzina sedang diketahuinya, bahwa pasal 27
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berlaku baginya;
b. perempuan yang bersuami yang berzina;
Ke-2 a. laki-laki yang turut melakukan perbuatan itu, sedang diketahuinya bahwa yang
turut bersalah itu bersuami;
b perempuan yang tiada bersuami yang turut melakukan perbuatan itu, padahal
diketahuinya, bahwa yang turut bersalah itu beristri dan pasal 27 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata berlaku bagi yang turut bersalah itu

Peranan sekolah/guru dalam mengatasi kenakalan remaja


Upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengatasi kenakalan remaja antara lain:
– Memberikan contoh tingkah laku yang tidak menyimpang norma-norma, baik norma
hukum maupun norma sosial kepada peserta didik.
– Guru memberikan motivasi kepada peserta didik (siswa).
– Guru memberikan informasi tentang bahayanya melakukan tindakan kriminal.
– Guru selalu mengawasi perkembangan tingkah laku siswa.
– Guru memberikan bimbingan kepribadian di sekolah.
– Guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk selalu melakukan hal yang
positif, dll.

Peran orang tua dalam mengatasi kenakalan remaja


– Menjaga komunikasi
– Memberi rasa aman dan merasa dicintai
– Memberi kepercayaan
– Tidak mudah menghakimi
– Menjadi pendengar yang baik
– Quality time
– Menemui psikolog atau yang dituakan

Nama : Silvya Nurul Kusumaningtyas


Kelompok : Kerajaan Ternate (11)
Fakultas : Sainstek

Anda mungkin juga menyukai