Anda di halaman 1dari 21

 Remaja adalah waktu manusia berumur

belasan tahun. Pada masa remaja manusia


tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak
dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja
adalah masa peralihan manusia dari anak-anak
menuju dewasa.
 Remaja merupakan
masa peralihan
antara masa anak
dan masa dewasa
yang berjalan antara
umur 12 tahun
sampai 21 tahun.
 Kartono, ilmuwan
sosiologi
Kenakalan Remaja
merupakan gejala sosial
pada remaja yang
disebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial.
Akibatnya, mereka
mengembangkan bentuk
perilaku yang
menyimpang".
 Penyalahgunaan narkoba
 Penyimpangan Seks/ Seks Bebas
 Pornografi/Pornoaksi
 Tawuran
 Kebut kebutan dijalan (Balapan Liar)
 Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pemakaian non medis atau
ilegal (melanggar hukum) terhadap barang haram yang
dinamakan narkotika, psikotropika dan obat-obatan adiktif yang
dapat merusak kesehatan dan kehidupan manusia pemakainya.

 Penyalahgunaan Narkoba
biasanya diawali dengan
kebiasaan merokok.
 Diatur dalam :
UU No. 35 Tahun 2009 ttg Narkotika
UU No. 5 Tahun 1997 Psikotropika
UU. No.36 Tahun 2009 Kesehatan
 Seks bebas adalah hubungan seksual yang
dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka
sama suka atau dalam dunia prostitusi.
 Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum
remaja bahkan yang telah berumah tangga pun
sering melakukannya dengan orang yang
bukan pasangannya.
Pornografi adalah materi seksualitas yg dibuat
manusia dalam bentuk gambar, foto, tulisan dll
yang dpt membangkitkan hasrat
seksual/melanggar nilai kesusilaan.

“97% remaja pernah menonton atau mengakses pornografi dan 93%


pernah berciuman, sedangkan 62,7% pernah berhubungan badan serta
21% remaja telah melakukan aborsi” (Penelitian Komisi Perlindungan Anak
kepada 4.500 remaja di 12 Kota Besar)
Pasal 4 Ayat (1)
Setiap orang dilarang memproduksi, membuat,
memperbanyak, menggandakan,
menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor,
mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan,
menyewakan, atau menyediakan pornografi.
Dalam Pasal 3 UU. No 44 Tahun 2008 disebutkan
bahwa pengaturan pornografi bertujuan

 Mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat


yang beretika, berkepribadian luhur, menjunjung tinggi nilai-
nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,serta menghormati harkat dan
martabat kemanusiaan.
 Memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral
dan akhlak masyarakat
 Memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga
negara dari pornografi, terutama bagi anak dan perempuan.
 Mencegah berkembangnya pornografi dan komersialisasi seks
di masyarakat.
Pasal 29
Setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak,
menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor,
mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan,
atau menyediakan pornografi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 12 (dua belas) tahun
dan/atau pidana denda paling sedikit Rp250.000.000,00 (dua
ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak
Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).

Pasal 31
Setiap orang yang meminjamkan atau mengunduh
pornografi dipidana dengan pidana penjara paling lama
4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).
Tawuran bisa terjadi karena hal-hal remeh yang diperbesar oleh pihak lawan
dengan membalasnya entah itu memaki, menghina, memukul, dsb. Nah karena
dilakukan banyak orang maka dinamai tawuran.

Ingin menunjukkan jati


diri mereka
Tawuran yang terjadi
antar pelajar dikarenakan ingin lebih dikenal
dengan sebutan
berani, keren, dan
solider.
 Kita harus memiliki kecakapan berpikir dulu.
 Belajar mengenali dan menemukan
informasi, mengolahnya, dan mengambil
keputusan, serta memecahkan masalah
secara kreatif.
 Dibutuhkan kesabaran.
 Jangan terpancing emosi .
 Kabur aja n gak usah ikut-ikutan.
Salip coy …..
Tarik
Mang !
Faktor internal:
 Pencarian Identitas Diri
 Kontrol diri yang lemah / labil
sehingga tidak bisa membedakan tingkah laku
yang baik dan tidak baik untuk dapat diterima
di masyarakat yang berakibat akan terseret
pada perilaku 'nakal'.
Faktor eksternal:
 Perceraian orang tua (keluarga yang tidak harmonis)
 Pendidikan yang salah didalam keluarga (dimanjakan
atau sebaliknya dengan kekerasan)
 Tidak dibekali dengan pendidikan Agama.
 Salah pergaulan (memilih teman)
 Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang
baik.
 Informasi Global/Media Massa (Internet, TV, Film,
Video Games dll)
 Orang tua harus dapat menjadi figur yang baik
bagi anaknya
 Seringnya komunikasi di dalam lingkungan
keluarga
 Penanaman ilmu agama yang kuat
 Pilihlah teman yang baik
 Perlunya motivasi dari keluarga, guru, Dosen,
teman untuk melakukan hal – hal yang positif
 Menyalurkan hobi yang positif agar terhindar
dari perilaku yang menyimpang
“Kesuksesan bukanlah milik mereka yang
pintar… Kesuksesan juga bukan milik
mereka yang cerdas… Tapi kesuksesan
adalah milik mereka yang mau berusaha
keras dan bersungguh-sungguh.”

Anda mungkin juga menyukai