Anda di halaman 1dari 5

KENAKALAN REMAJA

MAKALAH

ALFIYANI INDRIARTI
KELAS : .................

MADRASAH ALIYAH NU PUTRI CIREBON


KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN CIREBON
2023/1445
KENAKALAN REMAJA

 Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggrisnya juvenile delinquency adalah perbuatan
melanggar hukum yang dilakukan oleh remaja, baik itu secara individu atau kelompok.

Kenakalan remaja biasanya terjadi pada anak remaja usia belasan tahun. Perbuatan yang
melanggar nilai dan norma sosial ini tentunya bisa mengganggu ketertiban umum.

Selain itu, dampak dari kenakalan remaja juga dapat merugikan diri mereka sendiri
hingga lingkungan masyarakat.

 Contoh Kenakalan Remaja


Dalam buku Pendidikan Budi Pekerti SMP Kelas VIII, kenakalan remaja dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu yang bersifat tidak melanggar dan melanggar hukum. Berikut
contohnya masing-masing.
1. Kenakalan yang tidak melanggar hukum
Kenakalan yang tidak melanggar hukum adalah perbuatan yang penyelesaiannya tidak
bisa dilakukan sesuai undang-undang karena memang tidak diatur di dalam undang-
undang.

Contoh kenakalan yang tidak melanggar hukum antara lain:

1) Bohong untuk tujuan menipu.


2) Kabur atau pergi begitu saja dari rumah tanpa izin ke orang tua.
3) Bolos sekolah tanpa izin yang jelas.
4) Keluyuran atau pergi berkelompok tanpa tujuan yang jelas.
5) Bergaul dengan teman yang membawa pengaruh buruk.
6) Membawa benda-benda tajam yang bisa membahayakan orang lain, seperti pisau, pistol,
silet, dan lainnya.
7) Makan di restoran dan kabur tidak mau membayar.
8) Naik transportasi umum dan tidak mau membayar.
9) Membaca buku cabul dan menggunakan bahasa tidak sopan.
10) Pesta pora semalaman dan mengganggu orang lain.
11) Berpakaian tidak pantas dan mabuk-mabukan.
12) Menyontek saat ujian.
13) Melacurkan diri demi mendapat uang.
2. Kenakalan yang melanggar hukum
Kenakalan yang melanggar hukum adalah perbuatan yang termasuk tindakan
kejahatan. Penyelesaiannya melalui jalur hukum dan bisa dilakukan sesuai undang-
undang yang berlaku.

Contoh kenakalan yang melanggar hukum:

1) Penipuan dan pemalsuan berkas-berkas resmi.


2) Penggelapan barang.
3) Perjudian.
4) Pelacuran sukarela atau terpaksa.
5) Pelanggaran tata susila: menjual buku, foto, atau film porno.
6) Percobaan pembunuhan.
7) Pembunuhan.
8) Penganiayaan.
9) Pengguguran kandungan atau aborsi.
10) Pemerkosaan.
11) Memakai dan mengedarkan obat-obatan terlarang.
12) Tindakan antisosial: perbuatan yang mengganggu atau merusak barang orang lain.
 Faktor yang Memengaruhi Kenakalan Remaja
Remaja bisa berubah sikap menjadi nakal dan bertindak melanggar hukum, biasanya
disebabkan oleh banyak faktor. Baik itu kemauan dari diri sendiri atau pengaruh orang
lain.

1. Faktor dari dalam diri sendiri


 Faktor usia: Di usia remaja, jiwa seseorang masih labil dan mudah terpengaruh sehingga
cenderung ikut-ikutan.
 Faktor jenis kelamin: Remaja laki-laki cenderung melakukan kenakalan secara terbuka
seperti berkelahi, mabuk, dan lainnya. Sementara remaja perempuan cenderung melakukan
perbuatan nakal secara sembunyi-sembunyi.
 Faktor urutan kelahiran dari keluarga: Menurut Prof. Noach di Indonesia, kebanyakan
delinquency dilakukan anak pertama, anak satu-satunya baik itu laki-laki atau perempuan.
 Faktor kecerdasan: Seseorang yang mempunyai kecerdasan tinggi, mereka akan mampu
menilai hal-hal yang masuk akan atau tidak untuk memecahkan suatu masalah, dan tidak
mudah terpengaruh.
2. Faktor dari pengaruh luar dan bukan kemauan sendiri
 Faktor keluarga: Tidak memiliki orang tua lengkap, misalnya anak korban perceraian yang
tidak diselesaikan baik-baik, atau kehilangan sosok kedua orang tua karena meninggal.
Bisa juga karena faktor orang tua yang sama-sama sibuk dan tidak punya waktu dengan
anak.
 Faktor pergaulan: Remaja kebingungan karena terhadap perbedaan norma di dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga, ketika tidak ada yang memandu mereka
jadi mudah terbawa pergaulan dan terjerumus pada hal-hal sesat.
 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Meski kenakalan remaja bisa merugikan diri mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat,
bukan berarti hal itu tidak dapat diselesaikan.

Cara mengatasi kenakalan remaja ini dapat diselesaikan dengan tiga tindakan seperti
berikut, asalkan peran orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitarnya saling mendukung.

1. Tindakan pencegahan (preventif)


Tindakan pencegahan ini sangat memerlukan peran orang tua, untuk mempersiapkan
mental anak memasuki usia remaja, dan hal itu harus dibangun sedini mungkin.

Orang tua harus bisa bersikap terbuka sehingga anak tidak ragu ketika menanyakan
hal-hal yang menjadi permasalahan dalam dirinya.

Misalnya, memberi edukasi terkait perubahan fisik di fase pubertas, memberikan


pemahaman ilmu agama, budi pekerti, dan etika, anak-anak mendapat pendidikan
seks, mengawasi pergaulan, memberi kesempatan pada remaja untuk menggali
potensi diri, serta bebas berpendapat dan orang tua membantu mengarahkannya.

2. Tindakan memberi hukuman (represif)


Tindakan memberi hukuman atau represif pada kenakalan remaja juga diperlukan,
agar anak-anak remaja ini mempunyai efek jera ketika mereka bertindak di luar
norma.

Contohnya orang tua memberi hukuman sesuai aturan yang berlaku di rumah, di
sekolah guru dan kepala sekolah juga bersikap tegas memberi hukuman pada anak-
anak yang melanggar peraturan, berat atau ringan hukumannya menyesuaikan
peraturan sekolah.

Di masyarakat, ada tokoh masyarakat, polisi, sampai hakim yang bisa memberi
hukuman sesuai peraturan undang-undang, dan hukumannya itu sesuai dengan jenis
pelanggaran yang dilakukan remaja.

3. Tindakan kuratif dan rehabilitasi


Tindakan kuratif dan rehabilitasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki
sikap anak remaja yang nakal.

Contoh tindakannya yaitu mencari tahu lebih dulu tentang latar belakang anak remaja,
serta penyebab yang membuatnya bersikap nakal.

Setelah semua data terkumpul, barulah melakukan rehabilitasi sambil terus


mengevaluasi hasilnya, yang diharapkan sikap mereka berubah menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai