Anda di halaman 1dari 27

CASE :

Menometrorrhagia +
Anemia

WINDA CHANDRA
406152082

Identitas Pasien
Nama :

Ny. AD

Usia

16 tahun

Alamat

Kp.Balandongan

Pendidikan

Pekerjaan :

Siswa

SMP

Masuk Rumah sakit

: 25 Juli 2016 pukul 17.30

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan perdarahan pervaginam banyak
sejak satu minggu lalu, mengganti pembalut sebanyak 4-5
kali/hari. Pasien mengeluh mengalami perdarahan berupa flek
selama 2 minggu sebelum perdarahan menjadi banyak. Pasien
juga mengeluh pusing dan nyeri pada bagian perut bawah.
Riwayat keluhan yang sama 1 tahun lalu dan pernah dilakukan
transfusi darah.

Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus haid

: 28 hari

Lama haid : 7 hari


Haid kadang tidak teratur, nyeri

Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin ; 6,6 gr/dL
Hematokrit : 24%
Leukosit : 6700
Trombosit : 374.000
CT : 3
BT : 11
Hasil USG tidak terdapat adanya kelainan pada uterus, ovarium,
dan serviks

Diagnosis
Menometrorrhagia dan Anemia

Rencana pengelolaan
IVFD NaCl 12 tpm
Asam Traneksamat 3 x 500 mg IV
Transfusi darah sampai dengan Hb > 10
Observasi TTV

Follow Up tanggal 25 Juli 2016


S : Pasien mengatakan masih keluar perdarahan banyak
O : TD 90/60 mmHg; Nadi 90x/menit; Suhu 36,8; RR: 18x/menit ; USG
tidak ditemukan adanya kelainan pada serviks, uterus, dan ovarium
A : Nn.A degan Menometrorrhagia dan Anemia
P : (pukul 18.00)
- Melakukan test kehamilan hasil test pack negative
- IVFD NaCl 3 x 500 mg IV
- Asam Traneksamat 3 x 500 mg IV
(pukul 20.15)
-

Melakukan transfusi darah

Follow Up Tanggal 26 Juli 2016


S : Pasien mengatakan masih keluar darah sedikit
O : TD 110/80 mmHg; Nadi: 81x/menit; RR: 22x/menit; Suhu :
afebris ;
A: Nn.A dengan Menometrorrhagia dan Anemia
P: - observasi keadaan umum dan TTV

Fisiologi Menstruasi

Definisi
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak
berhubungan dengan siklus haid
Menoragia adalah Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari
7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak.
Menometroragia, yaitu perdarahan yang terjadi dengan interval
yang tidak teratur disertai perdarahan yang banyak dan lama

Penyebab
1. Penyebab Organik :
- serviks uteri; seperti polip servisis uteri, erosio porsionis uteri,
ulkus pada portio uteri, karsinoma servisis uteri.
- Korpus uteri; polip endometrium, abortus imminens, abortus
insipiens, abortus incompletus, mola hidatidosa, karsinoma korpus
uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.
- Tuba fallopii; kehamilan ekstopik terganggu, radang tuba, tumor
tuba.
- Ovarium; radang overium, tumor ovarium.

2. Penyebab fungsional (Perdarahan disfungsional)


- Sebab fungsional Perdarahan dari uterus yang tidak ada
hubungannya dengan sebab organik, dinamakan perdarahan
disfungsional. Perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap
umur antara menarche dan menopause.
- kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan rahim disfungsional,
antara lain: Kegemukan (obesitas), Faktor kejiwaan,Alat kontrasepsi
hormonal Alat kontrasepsi dalam rahim (intra uterine devices),
- Penyakit dihubungkan dengan perdarahan rahim, misalnya:
trombositopenia (kekurangan trombosit atau faktor pembekuan
darah), Kencing Manis (diabetus mellitus)

Patogenesis
Perdarahan pada siklus tanpa ovulasi (Anovulasi)
- Hal ini karena tidak terjadi ovulasi, sehingga kadar hormon
estrogen berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah
- dinding rahim (endometrium) mengalami penebalan berlebihan
(hiperplasi) tanpa diikuti penyangga (kaya pembuluh darah dan
kelenjar) yang memadai rahim menjadi rapuh
- Permukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas
diikuti perdarahan di permukaan lainnya. Sehingga terjadi
perdarahan rahim berkepanjangan.

Perdarahan yang terjadi pada siklus ovulasi


- Perdarahan rahim yang bisa terjadi pada pertengahan
menstruasi maupun bersamaan dengan waktu menstruasi.
- rendahnya kadar hormon estrogen, sementara hormon
progesteron tetap terbentuk.

Gambaran klinik
1.

Pada perdarahan ovulatori

-. Jika didapatkan gambaran endometrium dalam tipe sekresi


disamping tipe non sekresi pada kerokan jaringan endometrium
Korpus luteum persistens (ovarium dapat membesar seperti
KET)
-. Jika didapatkan gambaran endometrium yang diambil dari
kerokan endometrium pada fase luteal menunjukan gambaran
yang berbeda insufisiensi korpus luteum

2. Pada perdarahan anovulatori


Endometrium dibawah pengaruh estrogen tumbuh terus dan dari
endometrium yang mula-mula proliferasi dapat terjadi
endometrium bersifat hiperplasia kistik. Jika gambaran ini
diperoleh pada kerokan maka dapat disimpulkan adanya
perdarahan anovulatoir.

Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap dan detil untuk
menyingkirkan adanya kelianan sistemik
USG
Laparoslopi (jika dibutuhkan)
Pemeriksaan PA

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah : Hb, Ht, Leukosit, trombosit, prolaktin dan
androgen serum jika ada tampilan yang mengarah kesana
Deteksi PA
Laparoskopi

Penatalaksanaan
Menghentikan perdarahan.

Mengatur menstruasi agar kembali normal.

Transfusi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 8 gr%.

Langkah-langkah untuk
menghentikan perdarahan
1.

Kuretase

2.

Medikamentosa (golongan estrogen & progesteron, kontrasepi


oral, dan NSAID)

Obat-obatan untuk
menghentikan perdarahan
1.

Golongan estrogen.

Pada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya: estradiol


valerat (nama generik) yang relatif menguntungkan karena tidak
membebani kinerja liver dan tidak menimbulkan gangguan
pembekuan darah.
2. Obat Kombiinasi
pengobatan dengan menggunakan kombinasi kontrasepsi oral
dengan regimen menurun secara bertahap.

3. Golongan Progesteron
- sebagian besar perdarahan fungsional bersifat anovulatoro
sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi pengaruh
estrogen terhadap endometrium.
- Obat untuk jenis ini, antara lain: Medroksi progesteron asetat
(MPA): 10-20 mg per hari, diminum selama 7 10 hari.
Norethisteron: 31 tablet, diminum selama 7-10 hari.

4. Obat NSAID
Obat ini mengurangi kehilangan darah selama menstruasi
( mensturual blood loss / MBL ) dan manfaatnya paling besar pada
DUB ovulatori dimana jumlah pelepasan prostanoid paling tinggi.

Mengatur agar Menstruasi


Kembali Normal
pengobatan untuk mengatur siklus menstruasi, misalnya
dengan pemberian: Golongan progesteron: 21 tablet diminum
selama 10 hari. Minum obat dimulai pada hari ke 14-15
menstruasi

Prognosis
Hasil pengobatan bergantung kepada:
- proses perjalanan penyakit (patofisiologi),
-

Penegakan diagnosa yang tepat,

- regulasi hormonal secara dini


dapat memberikan angka kesembuhan hingga 90 % Pada wanita
muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus anovulasi, dapat
diobati dengan hasil baik.

Kesimpulan
Pasien mengalami perdarahan yang kadang bisa hanya berupa flek lalu menjadi
banyak disertai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur
Menometrorrhagia
Berdasarkan dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang tidak didapatkan adanya kelainan sistemik maupun kelainan organik
lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab perdarahan adalah DUB
(Dysfunctional Uterine Bleeding)
Perdarahan DUB yang dialami oleh pasien kemungkinan besar merupakan
perdarahan anovulatori dilihat dari umur pasien serta waktu perdarahan yang
terjadi
Tatalaksana yang diberikan berupa As.Traneksamat (Gol.NSAID) untuk
menghentikan perdarahan serta transfusi darah untuk meningkatkan Hb.

Anda mungkin juga menyukai