Menometrorrhagia +
Anemia
WINDA CHANDRA
406152082
Identitas Pasien
Nama :
Ny. AD
Usia
16 tahun
Alamat
Kp.Balandongan
Pendidikan
Pekerjaan :
Siswa
SMP
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan perdarahan pervaginam banyak
sejak satu minggu lalu, mengganti pembalut sebanyak 4-5
kali/hari. Pasien mengeluh mengalami perdarahan berupa flek
selama 2 minggu sebelum perdarahan menjadi banyak. Pasien
juga mengeluh pusing dan nyeri pada bagian perut bawah.
Riwayat keluhan yang sama 1 tahun lalu dan pernah dilakukan
transfusi darah.
Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus haid
: 28 hari
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin ; 6,6 gr/dL
Hematokrit : 24%
Leukosit : 6700
Trombosit : 374.000
CT : 3
BT : 11
Hasil USG tidak terdapat adanya kelainan pada uterus, ovarium,
dan serviks
Diagnosis
Menometrorrhagia dan Anemia
Rencana pengelolaan
IVFD NaCl 12 tpm
Asam Traneksamat 3 x 500 mg IV
Transfusi darah sampai dengan Hb > 10
Observasi TTV
Fisiologi Menstruasi
Definisi
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak
berhubungan dengan siklus haid
Menoragia adalah Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari
7 hari dengan jumlah darah kadang-kadang cukup banyak.
Menometroragia, yaitu perdarahan yang terjadi dengan interval
yang tidak teratur disertai perdarahan yang banyak dan lama
Penyebab
1. Penyebab Organik :
- serviks uteri; seperti polip servisis uteri, erosio porsionis uteri,
ulkus pada portio uteri, karsinoma servisis uteri.
- Korpus uteri; polip endometrium, abortus imminens, abortus
insipiens, abortus incompletus, mola hidatidosa, karsinoma korpus
uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.
- Tuba fallopii; kehamilan ekstopik terganggu, radang tuba, tumor
tuba.
- Ovarium; radang overium, tumor ovarium.
Patogenesis
Perdarahan pada siklus tanpa ovulasi (Anovulasi)
- Hal ini karena tidak terjadi ovulasi, sehingga kadar hormon
estrogen berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah
- dinding rahim (endometrium) mengalami penebalan berlebihan
(hiperplasi) tanpa diikuti penyangga (kaya pembuluh darah dan
kelenjar) yang memadai rahim menjadi rapuh
- Permukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas
diikuti perdarahan di permukaan lainnya. Sehingga terjadi
perdarahan rahim berkepanjangan.
Gambaran klinik
1.
Diagnosis
Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap dan detil untuk
menyingkirkan adanya kelianan sistemik
USG
Laparoslopi (jika dibutuhkan)
Pemeriksaan PA
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah : Hb, Ht, Leukosit, trombosit, prolaktin dan
androgen serum jika ada tampilan yang mengarah kesana
Deteksi PA
Laparoskopi
Penatalaksanaan
Menghentikan perdarahan.
Langkah-langkah untuk
menghentikan perdarahan
1.
Kuretase
2.
Obat-obatan untuk
menghentikan perdarahan
1.
Golongan estrogen.
3. Golongan Progesteron
- sebagian besar perdarahan fungsional bersifat anovulatoro
sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi pengaruh
estrogen terhadap endometrium.
- Obat untuk jenis ini, antara lain: Medroksi progesteron asetat
(MPA): 10-20 mg per hari, diminum selama 7 10 hari.
Norethisteron: 31 tablet, diminum selama 7-10 hari.
4. Obat NSAID
Obat ini mengurangi kehilangan darah selama menstruasi
( mensturual blood loss / MBL ) dan manfaatnya paling besar pada
DUB ovulatori dimana jumlah pelepasan prostanoid paling tinggi.
Prognosis
Hasil pengobatan bergantung kepada:
- proses perjalanan penyakit (patofisiologi),
-
Kesimpulan
Pasien mengalami perdarahan yang kadang bisa hanya berupa flek lalu menjadi
banyak disertai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur
Menometrorrhagia
Berdasarkan dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang tidak didapatkan adanya kelainan sistemik maupun kelainan organik
lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebab perdarahan adalah DUB
(Dysfunctional Uterine Bleeding)
Perdarahan DUB yang dialami oleh pasien kemungkinan besar merupakan
perdarahan anovulatori dilihat dari umur pasien serta waktu perdarahan yang
terjadi
Tatalaksana yang diberikan berupa As.Traneksamat (Gol.NSAID) untuk
menghentikan perdarahan serta transfusi darah untuk meningkatkan Hb.