Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL SKRIPS

HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN SPESIES


MANGROVE DENGAN KEANEKARAGAMAN
MAKROZOOBENTHOS DI SUNGAI REULEUNG
LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR
ARI FIRNANDA
NIM 1011101010036
Dosen
Pembimbing
Dr. M. Ali Sarong
M.Si
Dosen
Penguji
Irma Dewiyanti,
Nurfadilla,
M.Si
M.Sc
Haiekal Azief
Haridi, M.Sc

Zerra

PROGRAM STUDI ILMU


KELAUTAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN

Pendahuluan

Latar
Belakang

Tinjauan
Pustaka

Kecamatan Leupung memiliki kawasan pesisir


mulai dari Gampong Deah Mamplam sampai
Gampong Layeun dan memiliki berbagai
sungai diantaranya adalah Sungai Geupe,
Reuleng, Tampirak, dan Sungai Pulot.

Spesies makrozoobenthos
yang terdapat di Sungai
Reuleung

Spesies mangrove yang tumbuh


Dikawasan ini

Zerra

Metode

Geloina erasa,
Faunus ater
Crassostrea sp.

Sonneratia
caseolaris,
Sonneratia alba,
Acrostichum sp
Nypa fruticans

Pendahuluan

Latar
Belakang
Rumusan
Masalah

Tinjauan
Pustaka

Metode

Bagaimanakah tingkat keanekaragaman dan


kerapatan spesies mangrove di kawasan
ekosistem mangrove Sungai Reuleng
Leupung.
Bagaimanakah keanekaragaman dan kepadatan
makrozoobenthos di perairan ekosistem mangrove
di Sungai Reuleng Leupung Kabupaten Aceh Besar.

Bagaimanakah hubungan antara keanekaragaman


spesies mangrove dengan keanekaragaman spesies
makrozoobenthos di kawasan ekositem mangrove
Sungai Reuleng Leupung Kabupaten Aceh Besar.

Zerra

Tinjauan
Pustaka

Pendahuluan

Latar
Belakang

Mengetahui tingkat keanekaragaman dan


tingkat kerapatan spesies mangrove di kawasan
Sungai Reuleng Leupung.

Rumusan
Masalah

Tujuan

Zerra

Metode

Mengetahui keanekaragaman dan


kepadatan makrozoobenthos dikawasan
perairan ekosistem mangrove Sungai
Reuleng Leupung.

Mangetahui hubungan antara keanekaragaman


spesies mangrove dengan keanekaragaman spesies
makrozoobenthos di dikawasan perairan ekosistem
mangrove Sungai Reuleng Leupung Kabupaten
Aceh Besar.

Pendahuluan

Latar
Belakang
Rumusan
Masalah

Tujuan
Manfaat

Zerra

Tinjauan
Pustaka

Metode

Memp eroleh informasi tentang


hubungan antara tumbuhan mangrove
dan biota yang hidup dikawasan Sungai
Reuleung Leupung Kabupaten Aceh
Besar
Penelitian ini diharapkan juga dapat
bermanfaat bagi masyarakat tentang
pentingnya melestarikan vegetasi pantai
dalam suatau ekosistem pesisir.

Pendahuluan

Tinjauan
Pustaka

Metode

Ekosistem mangrove merupakan komunitas


vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh
beberapa jenis pohon mangrove yang mampu
Mangrove
tumbuh dan berkembang pada daerah pasang
surut pantai berlumpur pada kondisi air asin
Zonasi
atau diwilyah payau.
Mangrove
Noor et al. (1999) mengatakan bahwa
zonasi ekosistem mangrove terbagi dalam
4 zona yaitu
Mangrove terbuka, yaitu kawasan mangrove yang
berhadapan langsung dengan laut.
Mangrove tengah, adalah kawasan mangrove yang berada
di belakang mangrove terbuka dan terhindar dari hempasan
gelombang
Mangrove
payau, terdapat di sepanjang tepi sungai yang
berair payau sampai hampir tawar
Mangrove daratan, terletak di perairan payau (hampir
tawar) di belakang jalur hijau mangrove
Zerra

Pendahuluan

Mangrove
Zonasi
Mangrove

Pengelompok
an

Tinjauan
Pustaka

Kelompok tumbuhan darat yang tumbuh di daerah


intertidal atau daerah dekat laut yang memiliki
salinitas cukup tinggi, dapat dibagi menjadi 3
golongan (Noor et al., 1999)
Rhizophora, Avicenia,
Mangrove Sejati
Brugueira, Sonneratia
Mangrove Ikutan
(Associated Mangrove)

Makrozoobenth
os

Vegetasi pantai Non Mangrove

Zerra

Metode

Mangrwaru laut,
pandan, ketapang,
jeruju dan lain-lain
sernai, rumput
angin,
santigi, biduri,
cemara laut dan
kelapa

Benthos adalah organisme yang


mendiami dasar perairan atau
tinggal didalam sedimen dasar
Makrozoobentos merupakan
organisme yang mempunyai ukuran
lebih dari 1,0 milimeter seperti

Pendahuluan

Tinjauan
Pustaka

Metode

Waktu dan
Lokasi
Penelitian
ini
dilaksanaka
n pada
bulan
Februari
2015.
Pengambila
n data
lapangan di
kawasan
Sungai
Reuleung
Kecamatan
Leupung
Zerra Kabupaten

Identifikasi Makrozoobenthos di
Laboratorium Fakultas Kelautan dan
Perikanan Unsyiah

Tinjauan
Pustaka

Pendahuluan
No
.
1
2

Metode

Alat dan
Kegunaan
Banyaknya
Bahan
Kamera digital Mengambil gambar 1 Buah
Waktu dan
Botol sampel Menyimpan sampel Secukupny
Lokasi
a
3 Kertas label
Menandai sampel
Secukupny
Alat dan Bahan
a
4 Alat tulis
Mencatat data
1 Buah
5 Buku
Mengindentifikasi
identifikasi
Biota
6 Pisau Dempul Mengambil sampel 1 Buah
7 Alkohol
Mengawetkan
70%
sampel
Daun
8
Sampel Mangrove
mangrove
GPS digunakan untuk penentuan lokasi, meteran
Makrozoobent
gulung
untuk mengukur
9 atau tali yang digunakan
Sampel
hos
jarak antar stasiun dan antar plot pada setiap
stasiun, skop dan pisau dempul digunakan untuk
mengambil sampel.
Zerra

Pendahuluan

Waktu dan
Lokasi
Alat dan Bahan

Penetuan
Stasiun

Tinjauan
Pustaka

Purposive
Sampling

Stasiun 1
Stasiun 2
Stasiun 3

Metode

lokasi penelitian
ditentukan berdasarkan
tujuan yang diinginkan

Dimuara sungai
Dialiran
sungai
Diperairan payau

Pada setiap stasium terdapat 3 subsatasiun


substasiun 1 terletak pada bibir sungai sedangkan
subsatasiun 2 dan 3 terletak pada kawasan
mangrove
Zerra

Pendahuluan

Tinjauan
Pustaka

Metode

Waktu dan
Lokasi
Alat dan Bahan

Penetuan
Stasiun
Data Mangrove

Zerra

Penentuan kategori pohon diukur berdasarkan diameter


keliling batang > 10 cm dengan tingginya > 1,5 m (plot 10m
x 10m), anakan memiliki tinggi < 1,5 m dengan diameter
batang pohon < 10 cm (plot 5m x 5m) dan semai dengan
tinggi < 1,5 cm (plot 1m x 1m)

Pendahuluan

Waktu dan
Lokasi
Alat dan Bahan

Penetuan
Stasiun
Data Mangrove

Tinjauan
Pustaka

Metode

Pengambilan data makrozoobenthos dilakukan


bersamaan dengan pengambilan data vegetasi
mangrove dengan menggunakan sekop dan
pisau dempul.
Sekop digunakan untuk mengambil sampel
makrozoobenthos infauna sedangkan pisau
dempul untuk mengambil sampel epifauna,
yang terletak didalam setiap plot berukuran
10mx10m sampel makrozoobenthos
Pengambilan
mengunakan transek kuadrat 1mx1m dilakukan
sebanyak 3 kali dalam setiap plot

Makrozoobenthos yang terdapat pada plot


pengamatan tersebut dihitung dan diamati
serta dicatat jumlah dan spesies
makrozoobenthos
tersebut
spesies makrozoobenthos
yang
tidak diketahui namanya,
maka sampel tersebut diambil dan diawetkan mengunakan
alkohol 70%, kemudian diidentifikasi jenis spesies tersebut
dilaboratorium Fakultas Kelautan dan Perikanan.

Data
Makrozoobenthos

Zerra

Pendahuluan

Waktu dan
Lokasi

Tinjauan
Pustaka

Kepadatan
Makrozoobenthos

Metode

Keanekaragaman
Mangrove
dan Makrozoobenthos

Alat dan Bahan

Penetuan
Stasiun
Data Mangrove
Data
Makrozoobenthos

Analisa Data

Zerra

D= Kepadatan
(individu/m2)
Ni= Jumlah individu
(individu)
A= Luas total area
pengambilan sampel
(m2)

H'= Indeks keragaman


Shannon Weiner
pi= ni/N
Log2= 3,321
ni= Jumlah individu
suatu jenis
N= Jumlah total seluruh
spesies

Pendahuluan

Waktu dan
Lokasi

Tinjauan
Pustaka

Metode

Kerapatan Mangrove
Kerapatan Relatif Jenis (Rdi)

Alat dan Bahan

Penetuan
Stasiun
Data Mangrove
Data
Makrozoobenthos

Analisa Data

Zerra

Di= Kerapatan jenis


(ind/m2)
ni= Jumlah total
tegakan jenis ke- I
(ind)
A= Luas total area
pengambilan contoh
(m2)

Di= Kerapatan
Relatif (%)
ni= Jumlah total
tegakan jenis ke-I
(ind)
n= Jumlah total
seluruh individu
(ind)

Pendahuluan

Waktu dan
Lokasi

Tinjauan
Pustaka

Metode

Hubungan Mangrove dengan


Makrozoobenthos

Alat dan Bahan

Penetuan
Stasiun
Data Mangrove
Data
Makrozoobenthos

Analisa Data

Zerra

r= Korelasi antara variabel x dengan


y
x= (xi- x)
Tingkat Hubungan
y=Interval
(yi- y)Koefisien
0,00 0,199
0,20 0,399
0,40 0,599
0,60- 0,799
0,80 1,0

Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat

SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH
Zerra

Anda mungkin juga menyukai