Pneumonia
Pneumonia
DEFINISI
Pneumonia adalah infeksi parenkim paru.
Dulu disebut juga pneumonitis. Akan
tetapi dewasa ini istilah pneumonitis
dipakai untuk peradangan paru yang
disebabkan oleh non mikroorganisme.
Misalnya disebabkan oleh bahan kimia,
radiasi, bahan toksik dll.
ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh
berbagai macam mikroorganisme yaitu :
Bakteri, Virus, Jamur dan Protozoa .
Akan tetapi tidak selalu penyebab dari
pneumonia dapat diidentifikasi.
Tiga puluh sampai 65% dari pneumonia
tidak bisa dipastikan penyebabnya
walaupun telah dilakukan kultur sputum
dan darah.
1. Bakteri
Streptokokkus pneumoniae
Stafilokokus aureus
Stafilokokus piogenes
Klebsiella pneumonia (Friedlander bacillus)
Escherichia Coli
Pseudomonas aeruginosa
2. Virus
Influenza
Para influenza
RSV (respiratory syncytial virus)
Adenovirus
3. Jamur
Actinomyces israeli
Aspergillus fumigatus
Histoplasma capsulatum
4. Protozoa
Pneumocystis carinii
4.
5.
6.
PATOGENESA
Pneumonia terjadi bila kuman masuk
parenkim paru, berkembang biak dan
menimbulkan peradangan.
a.
b.
Intubasi trakhea
Luka tembus yang mengenai paru
1. ASPIRASI
Dalam keadaan normal 50% orang
orang mengalami aspirasi sekret
orofaring pada waktu tidur, terutama pada
waktu tidur yang dalam.
Angka ini meningkat sampai 70% pada
orang orang yang mengalami gangguan
kesadaran :
2. KOLONISASI
Untuk terjadinya kolonisasi kuman di
daerah naso orofaring, kuman yang ada
disana harus melekat ke sel sel mukosa
dan dalam keadaan normal hal ini tidak
mudah terjadi.
BACTERIAL CLEARANCE
Proses yang mampu mengeliminasi
kuman yang telah masuk ke dalam
saluran nafas bagian bawah sebelum
berkembang biak dan menimbulkan
penyakit disebut bacterial clearance
2.
3.
3. INOKULUM KUMAN
Besarnya inokulum
4. VIRULENSI KUMAN
Kuman kuman berbeda kemampuannya
KLASSIFIKASI PNEUMONIA
2.
3.
PATOLOGI
Stadium Engorgment
kapiler di dinding alveoli mengalami
kongesti dan alveoli berisi cairan oedem.
Bakteri berkembang biak tanpa
hambatan
2. Stadium Hepatisasi Merah
kapiler yang telah mengalami kongesti
disertai dengan diapedesis dari sel - sel
eritrosit
1.
3.
4.
Stadium Resolusi
Dicapai bila tubuh berhasil
membinasakan kuman. Makrofag akan
terlihat dalam alveoli beserta sisa sisa
sel. Yang khas adalah tidak adanya
kerusakan dinding alveoli dan jaringan
interstitial. Arsitektur paru kembali
normal
S. pneumoniae
Pneumonia Lobaris
Stafilokokus piogenes
Friedlanders pneumonia :
PNEUMONIA KOMUNITI
PNEUMONIA NASOKOMIAL
Pneumonia nasokomial hospital aquiret
FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor yang berhubungan dengan daya
tahan tubuh.
Faktor eksogen seperti ; pembedahan,
penggunaan antibiotik, peralatan terapi
pernapasan,penggunaan slang
nasogastrik, lingkungan rumah sakit
DIAGNOSIS PNEUMONIA
NASOKOMIAL
Menurut kriteria the centers for diseses control
(CDC):
1. Terjadi setelah 48 jam dirawat di RS dan
menyingkirkan semua infeksi yg inkubasinya
terjadi pada waktu masuk RS
2. Foto torak terdapat infiltrat baru atau progresif
3. Ditambah 2 dari kriteria berikut : suhu tubuh
>38 0C, sekret purulen, leukositosis
GAMBARAN KLINIS
pneumonia
terkena
Batuk batuk yang disertai dahak seperti
karat besi (rusty sputum)
Sputum kadang kadang purulen, kadang
kadang berbercak / garis darah
Myalgia
Herpes simplex pada daerah bibir pada
hari hari pertama
PEMERIKSAAN FISIS
Penderita sakit berat
Kadang-kadang cyanosis
Nafas cepat dan dangkal
Kadang-kadang ada nafas cuping hidung
Adanya herpes simplex disekitar bibir
Demam dan nadi cepat
TORAKS
ditemukan :
LABORATORIUM
SPUTUM
Banyak leukosit PMN
Adanya diplokokus Gram (+)
kalau disuntikkan kedalam rongga peritonium
tikus
tikus mati dalam 8 jam dan ada diplokokus
Baru diagnostik
Kultur sputum
LABORATORIUM
DARAH
RADIOLOGIS
Setiap lobus bisa terkena sebagian atau
seluruhnya
Yang sering lobus bawah
Perselubungan yang relatif homogen pada
daerah yang terkena
Pneumonia
Lobaris
Pneumonia
Segmentalis
Pneumonia
Lobularis
(Bronkopneumonia)
PA
Yang terkena :
LOBUS MEDIUS
Lat
PA
Yang terkena :
LOBUS BAWAH
Lat
DIAGNOSA
Apakah ada pneumonia / tidak
Jenis pneumonianya :
Anatomi
Kausanya
Langsung
Kultur
Apusan faring
Apusan laring
Aspirasi trakhea
Bronkoskopi
Transtorakal biopsi
Transbronkial biopsi
Biopsi paru secara langsung
DIAGNOSA BANDING
1. INFARK PARU
2. PLEURITIS EKSUDATIVA KARENA TB
3. CA PARU
INFARK PARU
1.
Immobilisasi lama
Flebitis
Hemoptisis tanpa sputum
Nyeri pleuritis lebih dari satu tempat
Adanya kelainan radiologis baru, selama
pengobatan pneumonia
3.
CA PARU
Ca. paru yang menyumbat lumen bronkus
pneumonia, sehingga bayangan Ca
tidak terlihat.
dengan antibiotika gambaran pneumonia
menghilang
akan terlihat bayangan
hilus yang membesar
Ca. paru
(bisa dipastikan dengan bronkoskopi)
2.
PNEUMONIA
TB
PARU
Faktor demografi
Laki-laki, nilainya = umur (tahun) 10
Perempuan, nilainya = umur (tahun)
Perawatan di rumah, nilainya 10
1.
3.
Pemeriksaan fisis
Penatalaksanaan Pneumonia
Indikasi rawat inap penderita pneumonia,
menurut skala port antara lain:
Skor PORT lebih dari 70
Bila skor PORT kurang dari 70, dengan
kriteria seperti pada kriteria minor.
Pneumonia pada pengguna NAPZA
jam
Kreatinin serum lebih dari sama dengan 2
mg/dl; atau, peningkatan lebih dari sama
dengan 2 mg/dl pada penderita riwayat
penyakit ginjal atau gagal ginjal yang
membutuhkan dialisis.
Pengobatan Pneumonia
BAKTERI
TERAPI PILIHAN
TERAPI ALTERNATIF
Pneumococcus,
Streptococcus,StaphylocoCcus (Penisilinase - )
Meningococcus
Penecilin G
Staphylococcus (Penisilinase
+)
Cefazolin
Klebsiella Pneumonia
Cefotaxim
+ Gentamicin
Imipenem, Ciprofloxacin
Pseudomonas aeruginosa
Azlocilin +
+ Tobramysin
Haemophilus influenzae
ceftriaxon
Jenis Bacteroides
imipenem
Mycoplasma pneumoniae,
chlamydia pneumoniae,
chlamydia psittaci, coxiella
burnetii
doxycyclin
Legionella pneumophila
Clarithromycin
Erythromycin + rimfampicin
Chlamydia trachomatis
Clarithromycin
roxithromycin
Pneumocystis carinii
Co-Trimoxazol
4.
Stafilokokkus aureus
Kuman Gram negatif
Kuman anaerob
Komplikasi supuratif :
5.
6.
Empiema
Arthritis
Meningitis
7.
8.
9.
10.
11.
12.
TINDAKAN UMUM
Kalau sianosis beri O2 (Hati-hati pada
bronkitis kronis)
Posisi yang paling menyenangkan
penderita. Biasanya setengah duduk
Minum harus banyak karena cairan
banyak keluar :
Pernafasan
Keringat banyak
Parasetamol
Morfin kalau nyeri hebat sekali
jangan diberikan pada:
Yang ada bronkitis kronis
Sputum banyak
PENGOBATAN PNEUMONIA
Pengobatan pneumonia idealnya tentu
Ampisillin
Amoxicillin
SEBAGAI
ALTERNATIF :
Tetrasiklin
Sefalosforin oral
Makrolide (Erithromicin)
2 hari,
KOMPLIKASI
Pneumothoraks
Gagal napas
Sepsis
PROGNOSA
Tahun 1929 1935
sebelum adanya
antibiotika Boston City Hospital angka
survival setelah terkena pneumonia 17%
Setelah adanya pemberian obat (antisera),
serum dari orang / binatang yang telah
penderita pneumonia angka survival 53%
Tahun 1952 1962 setelah ada antibiotika
antara lain penicillin angka survival 85%
1 lobus, dengan AB
2 atau 3 lobus
leukopeni
bakterimia
4 dari 5 lobus
1%
10%
50%
Kuman penyebab
Stafilokokus
pada epidemi influenza
Klebsiella pneumonia
Bronkitis kronis
Bayi
Orang tua
JELEK
Penderita dirawat
Penyakit berat
10%
Orang tua