Gilang
Pembimbing:
dr. RA. Neilan Amroisa Sp.S,
M.Kes
Pendahuluan
Miastenia gravis adalah salah satu
karakteristik panyakit yang serius
dan merupakan slah satu pemyakit
neuromuscular.
Kematian umumnya disebabkan oleh
insufisiensi pernapasan, walaupun
demikian perkembangan dalam
perawatan yang intensif pernapasan,
komplikasi ini lebih dapat ditangani.
Definisi
Miastenia gravis adalah kelemahan
otot yang serius dan merupaka
penyakit neuromuscular yang
menggabungkan kelemahan
kecepatan otot volunter. Akibat
adanya antibody terhadap reseptor
asetilkolin sehingga jumlah reseptor
asetilkolin di neuromuscular junction
berkurang
Etiologi
Kelainan miastenia gravis
dihubungkan dengan gangguan
transmisi pada neuromuscular
junction, yaitu penghubung antara
unsur saraf dan unsur otot.
Patofisiologi
Klasifikasi
Menurut Miastenia Gravis Foundation
Of America (MGFA), miastenia gravis
dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Gejala Klinis
Kelemahan pada otot ekstraokuler
dan ptosis
Kelemahan otot tersebut semakin
memberat. Kelemahan tersebut akan
menyebar mulai dari otot ocular, otot
wajah, otot leher, hingga otot
ekstremitas.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesa dan pemeriksaan fisik
yang khas, tes antikolinestarase,
EMG, serologi untuk antibody AChR
dan CT-scan atau MRI torak untuk
melihat adanya timoma
Diagnosa Banding
Sindrom Easton Lambert
Hipertiroidisme
Sindrom Miller Fischer
Penatalaksanaan
Mempengaruhi transmisi
neuromuskuler
1. Istirahat
2. Memblokir pemecahan Ach
. Mempengaruhi proses imunologik
1. Timektomi
2. Kortikosteroid
3. Plasma exchange
Prognosis
Pada anak, prognosis sangat bervariasi tetapi
relatif lebih baik dari pada orang dewasa.
Dalam perjalanan penyakit, semua otot serat
lintang dapat diserang, terutama otot-otot
tubuh bagian atas.
Progresi penyakit lambat, mencapai puncak
sesudah 3-5 tahun, kemudian berangsur-angsur
baik dalam 15-20 tahun dan 20% antaranya
mengalami remisi. Remisi spontan pada awal
penyakit terjadi pada 10% Miastenia gravis.
Terima Kasih