Sedimen Tersuspensi
Sedimen tersuspensi merupakan materi endapan yang melayang
dalam air yang bergerak dalam jangka waktu lama tanpa menyentuh
dasar perairan dan kemudian mengendap. Sedimen tersuspensi di
perairan dapat dihasilkan dari outlet sungai yang membawa sedimen
hasil erosi daerah atas (upland) atau bahan polusi aktivitas
pengembangan industri, hasil erosi dasar perairan, atau makhluk hidup
dalam perairan tersebut.
Padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid atau TSS) adalah
bahan-bahan tersuspensi yang tertahan pada saringan milipore
dengan diameter pori 0,45 m. TSS terdiri atas lumpur dan pasir
halus serta jasad-jasad renik, yang terutama disebabkan oleh kikisan
tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air (Effendi, 2003).
Faktor yang penting dalam endapan sedimen klastik halus adalah efek
koagulasi atau ion terlarut di air laut. Partikel lempung disuspensi air tawar
membawa ion adsorbsi yang dapat berubah menjadi ion lain di larutan
garam, dimana clay akan membentuk gumpalan (agregats). Dari hal
tersebut dapat dilihat bahwa lempung (clay) dalam pengendapannya lebih
cepat turun dan mengendap dalam bentuk gumpalan daripada sendirisendiri.
Transpor Sedimen
Menurut Pethick (1984), sedimen pantai mendapatkan suplai yang relatif besar
(kurang lebih 90%) dari sungai yang sebagian besar dihasilkan dari pelapukan
batuan di atas daratan. Menurut Siebold dan Berger (1993), sedimen bergerak
di dalam sungai sebagai sedimen tersuspensi (suspended sediment) dalam air
yang mengalir dan sebagai muatan dasar (bed load) yang bergeser atau
menggelinding sepanjang dasar saluran. Selain itu loncatan (saltation)
digunakan untuk menjelaskan gerakan partikel yang kelihatannya meloncat di
sepanjang dasar saluran.
Transpor sedimen dasar (bed load) merupakan bagian dari total transpor
sedimen dalam jumlah sedikit atau banyak yang secara terus menerus
melakukan kontak dengan dasar perairan selama proses transpor sedimen
tersebut berlangsung. Pada jenis transpor sedimen semacam ini partikel
sedimen bergerak dengan cara menggelinding, meluncur, dan melompat di
dasar perairan. Sedangkan transpor sedimen tersuspensi (suspended load)
merupakan bagian dari total transpor sedimen yang bergerak tanpa kontak
secara terus menerus dengan dasar perairan sebagai hasil dari turbulensi
perairan. Transpor sedimen sangat halus (wash load) terdiri dari partikel yang
sangat halus yang secara normal umumnya tidak berada di dasar perairan.
Pada awalnya hanya terjadi bed load ketika kecepatan dekat dasar
melebihi kecepatan kritis (tb > tce). Pada tingkat ini akan terbentuk ripples.
Terbentuknya ripples akan meningkatkan turbulensi, dan partikel sedimen
akan dibawa ke kolom perairan lalu suspended load akan segera terjadi
(Triatmodjo, 1999). Gambar berikut memperlihatkan mekanisme gerak
sedimen.