Anda di halaman 1dari 20

PENATALAKSANAAN DIET TKTP PADA PENDERITA DHF,

NEPHROBLASTOMA DAN RETINOBLASTOMA


DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD JAKARTA

Disusun oleh :
HERBERT P Y
TAMPUBOLON
J3F113031

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI JASA MAKANAN DAN


GIZI
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

Latar Belakang
Infeksi dan kanker adalah salah satu faktor penyakit yang sering
ditemukan di Indonesia
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue,
sejenis virus yang masuk ke tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti betina. Pada Oktober-Desember 2014,
jumlah kasus DBD adalah23.882 kasus (Kemenkes 2014).
Di Indonesia terdapat sekitar 11.000 kasus kanker anak setiap
tahunnya.
Retinoblastoma dan Nephroblastoma merupakan salah satu
jenis kanker yang umumnya muncul pada anak-anak, tersering
pada usia di bawah 3 tahun. Sejumlah kira-kira 95% kasus
didiagnosis sebelum pasien berusia 5 tahun. Kedua penyakit
tersebut adalah penyumbang kematian pada anak terbanyak
setelah Leukimia (Kemenkes 2010-2013).

Penatalaksanaan diet TKTP pada penderita DHF, penderita


Nephroblastoma dan retinoblastoma

Tujuan Umum
Mempelajari penatalaksanaan diet pada penderita DHF, Nephroblastoma dan
Retinoblastoma

Tujuan Khusus
1. Mengkaji masalah gizi penderita melalui identifikasi data identitas, data
subjektif maupun data objektif.
2. memperkirakan kebutuhan energi dan zat gizi pasien penderita DHF,
Nephroblastoma, dan Retinoblastoma
3. Mengkaji jenis diet, syarat diet dan menu penderita DHF, Nephroblastoma,
dan Retinoblastoma berdasarkan masalah gizi yang diderita.
4. mengevaluasi tingkat konsumsi hidangan pasien, tingkat kecukupan
energi dan protein serta kontribusi zat gizi makro terhadap kebutuhan
energi sehari.

Metode Pengamatan
Waktu
pengamatan

1 maret 2016 31 maret 2016

Tempat
Pengamatan

Ruang Rawat Inap 6 PU dan 2 IKA

Obyek
Pengamatan

2 pasien penderita DHF, 1 pasien penderita


Nephroblastoma dan 1 pasien penderita Retinoblastoma

Jenis dan Cara


Pengambilan
Data

pengamatan secara langsung untuk konsumsi makanan


dari sisa makanan pasien
wawancara kepada pasien dan keluarga
pencatatan dari rekam medik pasien

PATOFISIOLOGI
VIRUS DANGUE

Virus Masuk dlm aliran


darah

Tubuh melawan
virus
Peningkatan
as.lambung

VIREMIA

DEMAM DAN NYERI

Mual, muntah
TROMBOSITOPENIA

KOAGULOPATI

PENDARAHAN

Masuk kepembuluh
darah otak
mempengaruhi
Hipotalamus
SUHU TUBUH
MENINGKAT

PATOFISIOLOGI
Faktor gen, lingkungan,
makanan
PROSES INVASI TUMOR
MIGRASI SEL(PROSES
PELEPASAN)

Tumor bilateral

Terdapat dibagian
korteks

PENYEBARAN KE ORGAN

LEUKOKORIA
segmen anterior
mata
GLAUCOMA

Terdapat sebuah
massa di perut

mata merah, berair,


bengkak. Spt mata
kucing

NEPHROBLASTOMA

RETINOBLASTOMA

Karakteristik Pasien
Identitas Pasien
Kasus
ke -

Umur
(th)

Pekerjaan

Diagnosa

57

Pensiunan

DHF

26

PNS

DHF

Nephroblastoma

13

Pelajar

Retinoblastoma

2.8

Nephroblastoma

Kasus
ke -

BB
(kg)

TB
(cm)

IMT
(kg/m2)

Status gizi

BBI
(Kg)

61

164

22.6

Normal

63.9

68

169

20.8

Normal

61.3

11

90

-1.7

Normal

13

34

96

-2.5

Normal

36

34

-2.1

Kurang

13

Terapi Medis

No

Jenis Obat

Fungsi

Vicristine

Menghambat pertumbuhan dan


penyebaran sel kanker

alinamin

Menghambat pertumbuhan dan


penyebaran sel kanker

BRM

Meningkatkan imunitas pada penderita


kanker

Ondan sentron

Mengatasi rasa mual

Paracetamol

Meredam rasa sakit dan demam

Damperidone

Meredakan Mual dan Muntah

Pedialit

Membantu mengganti cairan


danelektrolit tubuh

Cefixime

Antibiotik pengobatan infeksi

Intervensi Gizi
Jenis Diet
Konsistens
i
Makanan
Tujuan
Diet ETPT

Syarat
Diet

DIET ETPT
MAKANAN LUNAKMAKANAN BIASA

Mempertahankan status gizi normal


Memperbaiki jaringan yang rusak
Menjaga keseimbangan cairan dan elekrtolit
Energi Tinggi
Kebutuhan protein 2-2.5g/kgBB dari kebutuhan
energi sehari
Kebutuhan lemak cukup 15 % dari total energi,
dipilih lemak mudah dicerna
Karbohidrat yaitu 65 % dari total energi.
Konsistensi makanan lunak-biasa, mudah dicerna
dan tidak mengandung bumbu tajam.
Porsi kecil frekuensi sering

Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Makro


Kasus

AMB

FA

FS

Kebutuhan Energi dan


Zat Gizi
E ( Kal
)

P (g)

L (g)

Kh
(g)

Kasus 1 dgn Dx.


DHF

1324

1.2

1.2

1906

95.3

31

309

Kasus 2 dgn Dx.


DHF

1596

1.2

1.2

2296

104.
8

38

373

Kasus 3 dgn Dx.


Nephroblastoma

620

1.2

1.4

1041

26

31

182

Kasus 4 dgn Dx.


Retinoblastoma

620

1.2

1.4

1041

26

31

182

Kasus 5 dgn Dx.


Nephroblastoma

1160

1.2

1.4

1950

61.2

55.6

315

Karakteristik Menu

Menu Non-pilihan
Menggunakan Siklus Menu 10 + 1 (Tanggal 31)
Frekuensi makan 4X :
- 3X makan utama (Pagi, siang, sore)
- 1X selingan (Pagi)
Kerangka Menu :
- makan pagi : Makanan pokok, lauk(hewani/nabati)
hid sayur
- Makan siang dan sore : Makanan Pokok, Lauk
Hewani, Lauk Nabati, Hid Sayur, buah.
- Selingan : Snack asin/manis, buah

Tingkat Konsumsi Hidangan Pasien


DHF, Nephroblastoma, Retinoblastoma
Kategori Konsumsi
Hidangan

Baik

Sedang

Jumlah
Kurang

Makanan Pokok

35

71.1

13.3

12.9

45

100

Lauk Hewani

22

73,3

6,7

20

30

100

Lauk Nabati

17

56,7

16,7

26,6

30

100

Hidangan
Sayur

25

55.5

12

26.6

17

17.7

45

100

Buah

13

86.6

14.4

15

100

Selingan

14

93.3

6.6

15

100

Tingkat Kecukupan Energi Sehari


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Hari 1

hari 2

hari 3

Tingkat Kecukupan Protein Sehari


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Hari 1

Hari 2

Hari 3

Kontribusi Zat Gizi Makro Terhadap Kebutuhan Energi Sehari

Protein

KASUS 1
DHF

Lemak

Karbohidrat

kasus 2 DHF
Protein
Karbohidrat

8%
24%

64%

12%

Lemak
tdk tercukupi

22%

12%
58%

Kontribusi Zat Gizi Makro Terhadap Kebutuhan Energi Sehari


KASUS 3
NEPHROBLASTOMA

Protein
Karbohidrat

Lemak

KASUS 4 RETINOBLASTOMA

Protein

Lemak

Karbohidrat

21%
23%

60%

17%

64%

15%

Kontribusi Zat Gizi Makro Terhadap Kebutuhan Energi Sehari


KASUS 5
NEPHROBLASTOMA

Protein Lemak Karbohidrat Tdk tercukupi

6%

20%

14%
60%

Simpulan

1.

2.

3.

4.

Hasil Pengamatan terhadap lima pasien penderita DHF,


Nephropblastoma dan retinoblastoma dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Masalah gizi yang dihadapi penderita pada umumnya adalah
merasa
mual, dan nafsu makan menurun. 2 pasien
mengalami demam dan 3 pasien melakukan tindakan kemoterapi.
Kebutuhan energi pasien DHF 1906-2296 Kal dan pasien
tindakan kemoterapi 1041-1950 Ka l. Sedangkan untuk protein,
lemak dan karbohidrat masing-masing sebesar 25 %, 10 %, 65
% dari kebutuhan energi sehari.
Jenis diet yang diberikan adalah diet TKTP. 2 pasien dengan
konsitensi makanan lunak (bubur) untuk 3 pasien makanan
biasa.
Tingkat konsumsi hidangan pasien yang paling tinggi ada pada
hidangan lauk hewani, buah serta selingan. Tingkat kecukupan
energi dalam 3 hari rata-ratamengalami peningkatan, kecuali
pada kasus 2 mengalami sedikit penurunan. Tingkat kecukupan
protein cenderung stabil.

Saran
Kepada Pasien
1. untuk orang tua pasien kasus 3 kasus 4, dan kasus 5 ketika hendak melakukan
kemoterapi kembali sebaiknya membawa wadah sendiri agar lebih mempermudah
ketika pasien belum ingin makan pada saat itu.

Kepada Rumah sakit


sebaiknya pihak RS sudah seharusnya membuat tim pengolah khusus makanan anak
agar tidak sama dengan menu orang dewasa, karena saat ini menu disamaratakan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai