Anda di halaman 1dari 40

ANTIBIOTIKA

Dr. Shofa Nur fauzah

pengertian
Antibiotik
Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh
bakteri ataupun jamur yang
berkhasiat obat apabila digunakan
dalam dosis tertentu dan berkhasiat
mematikan atau menghambat
pertumbuhan kuman dan
toksisitasnya tidak berbahaya bagi
manusia

klasifikasi
Bakteriostatik
Menahan pertumbuhan dan replikasi
bakteri pada kadar serum yang dapat
dicapai dalam tubuh pasien, sehingga
membatasi penyebaran infeksi
sementara sistem imun tubuh
menyerang, memobilisasi dan
mengeliminasi bakteri patogen.
Bakterisida
Membunuh bakteri

Zat bakterisida
1. Zat yang bekerja terhadap fase tumbuh,
ex: penisilin dan sefalosporin,
polopeptida (polimiksin, basitrasin),
rifampisin, asam nalidiksat dan kuinolon.
2. Zat yang bekerja trhadap fase istirahat,
ex: aminoglikosida, nitrofurantoin, INH,
kotrimoksazol.
Zat bakteriostatik
Ex: sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin,
makrolida, linkomisin

Spektrum kemotheurapika

Antibiotika Narrow-Spektrum (aktivitas sempit)


Obat ini terutama aktif terhadap beberapa jenis
kuman saja
Misal :

Penisilin G dan Penisilin V, eritromisin, klindamisin,


kanamisin hanya bekerja terhadap kuman Gram positif.
Streptomisin, gentamisin, polimiksin-B, asam nalidiksat
khusus aktif terhadap kuman Gram-negatif.

Antibiotika Broad Spektrum (aktivitas luas)


Bekerja terhadap lebih banyak kuman baik jenis
kuman Gram-positif maupun jenis kuman Gramnegatif.
Antara lain : Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin,
kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin

Kombinasi Obat-Obat
Antimikroba
Keuntungan Pemberian Antibiotik kombinasi :
Efek sinergistik / potensiasi, misalnya : a)
Betalaktam + Aminoglikosid; b) Kotrimoksazol
(Sulfametoksazol + Trimetoprim); c) MDT pada
AIDS (AZT + Ritonavir + 3TC).
Mengatasi & mengurangi resistensi, misalnya : a)
Amoksisilin + Asam klavulanat; b) Obat-obat
TBC& lepra; c) MDT pada AIDS.
Mengurangi toksisitas, misalnya : Trisulfa +
sitostatika.

Resistensi Obat
Definisi resisten :
Bila pertumbuhan bakteri tidak dapat
dihambat oleh antibiotikpada kadar
maksimal yang dapat ditolerir host
Penyebab resistensi :
Perubahan genetik,
Mutasi spontan DNA,
Transfer DNA antar organisme
(konjugasi, transduksi, transformasi).

Perubahan ekspresi protein pada


organisme yang resisten :
Modifikasi tempat target,
Menurunnya daya penetrasi obat
(adanya lapisan polisakarida, adanya
sistem efluks),
Inaktivasi oleh enzim.

Antibiotika Profilaktik
Pemberianantibiotik untuk
pencegahan infeksi, bukan untuk
pengobatan infeksi.
Lama pemberian ditentukan oleh
lamanya risiko infeksi.
Dapat timbul resistensi bakteri &
superinfeksi.

Antibiotika Profilaktik
Pemberianantibiotik untuk
pencegahan infeksi, bukan untuk
pengobatan infeksi.
Lama pemberian ditentukan oleh
lamanya risiko infeksi.
Dapat timbul resistensi bakteri &
superinfeksi.

Komplikasi Terapi AB
Hipersensitivitas, misalnya pada pemberian
Penisilin berupa reaksi alergi ringan (gatal-gatal)
hingga syok anafilaktik.
Toksisitas langsung, misalnya pada pemberian
Aminoglikosid berupa ototoksisitas.
Superinfeksi, misalnya pada pemberian
antibiotik spektrum luas atau kombinasi akan
menyebabkan perubahan flora normal tubuh
sehingga pertumbuhan organisme lain seperti
jamur menjadi berlebihan dan resistensi bakteri.

Kegagalan Terapi
Bukan etiologi infeksi (kanker, fever)
Obat tidak berpenetrasi ke tempat
infeksi
Lama terapi tidak cukup
Dosis terlalu rendah
Dugaan tempat kuman tidak tepat
Resisten, super infeksi, antagonis
Faktor penyakit pasien (diabetik)

Antibiotika
Antimikroba efektif dalam pengobatan
infeksi karena toksisitas selektifnya.
Prinsip yang perlu diketahui dalam
penggunaan antimikroba :
A. Identitas mikroorganisme dan
sensitivitasnya terhadap antimikroba
B. Tempat infeksi
C. Keamanan antimikroba

A. Faktor pasien
B. Biaya pengobatan

Idealnya obat antimikroba yang


dipilih, diseleksi setelah organisme
diidentifikasi dan sensitivitasnya
terhadap obat ditetapkan.

A. Terapi empirik
Pasien sakit berat dan akut mis:
kaku kuduk
Menseleksi suatu obat

B. Identifikasi dan sensitivitas organisme :


Pengecatan gram

C. Metode identifikasi laboratorium :


kultur organisme

D. Efek tempat infeksi dalam terapi


1. Sawar darah otak obat yang larut dalam
lipid
2. Prostat :
cairan prostat relatif asam (6.4) dari pada
cairan plasma (7.4) efektif terhadap
antibiotika yang memiliki pKa 7.3 seperti
trimetoprim, Penisilin pKa 2.7 akan
terionisasi di plasma.

E. Status Pasien
Sistem imun
imunosupresif dosis harus lebih
tinggi
Gangguan fungsi ginjal
Gangguan fungsi hati KI mis
eritromisin, tetrasiklin
Perfusi yang jelek pasien DM
Kehamilan embriotoksik,
teratogenik

Laktasi
Umur Kloramfenikol KI pada
neonatus, fluorokuinolon
menghambat pertumbuhan
F. Keamanan antibiotika
efek toksik
G. Biaya pengobatan

Klasifikasi antibiotik

Antagonis folat
1.

Sulfonamida
Penyekat sintesis folat
Bersifat bakteriostatik
Aktif terhadap enterobakteria, klamidia,
pneumocystis dan nocardia.
Sulfametoksazol+trimetoprim
kotrimoksazol
Sulfadiazin + pirimetamin efektif
untuk toksoplasmosis

Antagonis Folat
Farmakokiunetik : oral, iv, suppositoria
Distribusi :seluruh tubuh, cairan
cerebrospinal, sawar plasenta, ASI
Metabolisme :hati
Ekskresi : filtrasi glomerolus
Efek samping : kristaluria,
hipersensitivitas, gangguan darah mis.
anemia haemolitik pd pend. G6PD,
kernikterus pd neonatus
Kontraindikasi : neonatus dan bayi <2
bln,wanita hamil

Antagonis Folat
2. Trimetoprim
Penyekat reduksi folat
Spektrum antibakteri
sama dengan sulfonamida, dapat
digunakan tunggal untuk UTI dan
prostatitis bakterialis
Farmakokinetik = sulfonamida
Efek samping : defisiensi asam folat

Antagonis Folat
3. Kotrimoksazol
Gabungan sulfametoksazol dan
trimetoprim
Spektrum antibakterial :
Pneumonia Pneumokistik carinii (PCP)
Inf. Pernafasan oleh Streptococcus
pneumonia, Leginella Pneumofillia
Inf. Gastrointestinal : Shigelosis, salminella
non tifoid
Inf. Prostat, UTI, genital

Antagonis Folat
Interaksi obat :
Protrombin time memanjang pd
penggunaan warfarin

Penghambat sint ddg sel


Gol -laktam
1. Penisilin
Spektrum antibakteri :
Streptoccus Pneumokokal, Strept.
Pyogenes, Staphylococcus aureus,
Treponema pallidum, Listeria
monocytogenes, Neisseria Gonorrhoe,
N. Meningitidis.
Penisilin antistaphilococcus :metisilin

Penicillin
Penisilin spektrum luas : Ampisilin
Penisilin antipseudomonas :
Carbenicillin, ticarcillin, piperacillin
Penisilin bersifat sinergistik dengan
aminoglikosida
Resistensi : Aktifitas -laktamase,
penurunan permeabilitas thd obat,
perubahan protein pengikat penisilin

Penicillin
Farmakokinetik :penicillin v,
amoksisilin dengan as.klavulanat
efektif dg pemberian oral, IV, IM
Absorbsi : kebanyakan diabsorbsi
secara tidak lengkap, amoksisilin
absorbsinya lengkap tidak cocok
untuk shigella dan enteritis. Penisilin
G dan penisilin resisten penisilinase
aktifitasnya menurun bl ada makanan.

Penicillin
Distribusi : seluruh tubuh, melewati
sawar plasenta, tidak menimbulkan
efek teratogenik.
Efek samping : hipersensitifitas,
diare, Nefritis intertitial aktiv,
Neurotoksisitas, ggn fungsi
pembekuan darah, toksisitas kation.

Sefalosporin
Dibagi menjadi 3 generasi
1.Generasi pertama:
Bekerja seperti penisilin G resisten terhadap
staphilokokus penisilinase, aktiv terhadap
proteus mirabilis, E.Coli, Klebsiella
pneumoniae.
2. Generasi kedua:
Aktivitas yg terbesar terhadap gram (-)
tambahan yaitu haemophilus influenza,
Enterobakter aerogenes, dan beberapa
Neisseria.
Aktivitasnya terhadap gram (+) lebih lemah

Generasi ketiga :
Kokus gram positif, basil gram (-),
Serratia Mercescens

Cefalosporin generasi I

SEFALEKSIN
SEFAZOLIN
SEFALOTIN
SEFRADIN
SEFADROKSIL
SEFAPRIN

Cefalosporin generasi II

SEFAKLOR
SEFUROKSIM
SEFAMANDOL
SEFOKSITIN
SEFOTETAN
SEFONICID
SEFORANID
SEFOMETAZOL

Cefalosporin generasi III

SEFOTAKSIM
SEFTRIAKSON
SEFIKSIM
SEFTIZOKSIM
SEFOPERAZON
MOKSALAKTAM
SEFZIDIM

Antibiotik lactam lainnya


1. Karbapenem
spektrum anti bakteri terluas saat ini,
aktif terhadap bakteri gram positif
penghasil penisilinase dan gram (-),
anaerob, dan Ps.aeruginosa.
Farmakokinetik : I.V penetrasi baaik
ke seluruh tubuh trmasuk CSS.
Ekskresi : filtrasi glomerolus

Efek samping : mual, muntah, diare.


2. Monobaktam
Spektrum antibakteri : mikroorganisme
batang gram (-), aktivitas jelek
terhadap gram (-) dan anaerob.
Farmakokinetik : IV, IM
Ekskresi :ginjal

TUGAS

Penghambat B laktamase
Asam klavulanat
Sulbactam,
Tazobactam

Penghambat sintesis protein

Tetrasiklin
Aminoglikosida
Makrolid
Klindamisin

Fluorokuinolon :
Siprofloksasin
Norfloksasin
Ofloksasin
Kuinolon
Antiseptik saluran kemih

Thank you

Anda mungkin juga menyukai