Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN KERAPATAN MANGROVE DENGAN

TRANSPOR SEDIMEN MELAYANG PADA KAWASAN


PESISIR AMAT RHANGMANYANG
KECAMATANG MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR

INDAH PERMATASARI
1011101010003

PEMBIMBING I
IRMA DEWIYANTI,
M.SC
PEMBIMBING II
ICHSAN SETIAWAN,
M.SII
PENGUJI
RIZWAN, S.T., M.T

Zerra

PENGUJI II
SAYYID AFDHAL EL-RAHIMI,

Review
Review

Latar
belakang
Rumusan
masalah

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Mangrove yang terdapat pada kawasan pesisir


mampu menahan laju sedimentasi. Kerapatan
mangrove yang tinggi akan menurunkan transpor
sedimen contohnya sedimen melayang
Abrasi dan pengalihan lahan mangrove menjadi
lahan tambak dikhawatirkan akan menyebabkan
pendangkalan muara dan berkurangnya
produktifitas perairan pada kawasan Aramanyang

Tujuan
Penelitian

Mengetahui kerapatan mangrove dengan transpor


sedimen beserta hubungan keduanya

Manfaat
Penelitian

Dapat memberikan informasi beserta data tentang


mangrove dan transpor sedimen yang terjadi pada
kawasan Aramanyang

Zerra

Review
Review

Zerra

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Waktu dan Tempat

Hutan mangrove
Aramanyang dan
Laboratorium Tanah
Fakultas Pertanian

Identifikasi
mangrove

Transek Kuadrat
Pohon = 10 x 10 m
Anakan = 5 x 5 m
Semai 2 x 2 m

Transpor sedimen

Sedimen trap yang


dipasang 20 cm dari
perairain atau
disesuaikan dengan
surut terendah

Parameter fisika
dan kimia

Suhu, kecerahan,
pasang surut, arus,
salinitas, pH dan DO

Review
Review

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Dari hasil identifikasi mangrove yang ditemukan


terdiri dari 4 famili yaitu:
Rhizophorace
ae

Rhizopora
apiculata

Avicenniacea
e

Sterculiacea

Euphorbiacea
e

Avicennia
marina

Heritiera
littoralis

Excoecaria
agallocha

Bruguiera
gymnorhiza

Zerra

Identifikasi
Mangrove

Review
Review

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Noor et al., (2006)


Menempati bagian tepi
atau berdekatan
dengan hutan daratan
rendah atau pantai
berkarang, nampaknya
tidak toleran terhadap
salinitas yang tinggi

13% 1%
41%
21%

Rhizopora apiculata
Bruguiera
gymnorhiza
Avicennia marina
Excoecaria agallocha
Heritiera littoralis

24%

Komposisi
Mangrove
Zerra

Spesies ini lebih baik


dalam menggunakan
sumberdaya atau bisa
menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan
hidup pada lingkungan
yang bervariasi

Stasiun
1

Indawan et al., (2012)


lebih cocok hidup
diwilayah bagian
dalam dengan substrat
baru terbentuk baik
pada tanah berliat,
berlumpur dan
berhumus

Lingkungan yang tidak


mendukung untuk spesies
ini untuk berkembang

Kerapatan jenis dan


Kerapatan Relatif

Zerra

Kategori

Nama Spesies

Pohon

RDi
(%)

23

38,99

Bruguiera gymnorhiza

3,39

Avicennia marina

3,39

Excoecaria agallocha

8,47

Anakan

Rhizopora apiculata

23

38,99

Semai

Rhizopora apiculata

6,78

59

100

Rhizopora. apiculata

23

34,86

Bruguiera gymnorhiza

32

48,49

Avicennia marina

7,56

Excoecaria agallocha

7,56

Heritiera littoralis

1,52

Anakan

Semai

66

100

Rhizopora apiculata

25

31,25

Bruguiera gymnorhiza

8,75

Avicennia marina

30

37,5

Excoecaria agallocha

13

16,25

Anakan

Rhizopora apiculata

2,5

Semai

Rhizopora apiculata

3,75

80

100

Pohon

Total
3

Di

Rhizopora apiculata

Total
2

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Review
Review

Pohon

Total

Review
Review

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Transpor Sedimen

6
5
Tranpor sedimen (g/cm/hari)

4
3
2
1
0

Minggu 1 (29 Maret 2014)

Waktu
Pengamatan
Tingginya
Tingginya transpor
transpor sedimen
sedimen yang
yang terjadi
terjadi pada
pada stasiun
stasiun 11
dikarenakan
dikarenakan rendahnya
rendahnya kerapatan
kerapatan mangrove
mangrove pada
pada stasiun
stasiun
tersebut
tersebut sehingga
sehingga kemampuan
kemampuan akar
akar untuk
untuk menjerat
menjerat sedimen
sedimen
sangat
sangat rendah
rendah

Zerra

Stasiu
n1
Stasiu
n2

Murtiono et
et al.,
al.,
Murtiono
(2012) Plot
Plot apiapi(2012)
api (Avicennia
(Avicennia
api
Spp) mampu
mampu
Spp)
menjerat
menjerat
sedimen yang
yang
sedimen
paling besar,
besar,
paling
kemudian di
di ikuti
ikuti
kemudian
oleh plot
plot bogem
bogem
oleh
(Sonneratia Spp)
Spp)
(Sonneratia
dan yang
yang
dan
terendah plot
plot
terendah
bakau (Rhizopora
(Rhizopora
bakau
Spp)
Spp)

Rendahnya
Rendahnya transpor
transpor sedimen
sedimen pada
pada stasiun
stasiun 33 disebabkan
disebabkan
karena
karena tingginya
tingginya kerapatan
kerapatan mangrove
mangrove pada
pada kawasan
kawasan
tersebut.
tersebut. Mangrove
Mangrove A.
A. marina
marina yang
yang mendominasi
mendominasi pada
pada
stasiun
stasiun ini
ini memiliki
memiliki peranan
peranan penting
penting dalam
dalam menjerat
menjerat
sedimen
sedimen

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Review
Review

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Stasiun

Suhu
(C)

DO
(mg/L)

pH

Salinitas
(ppt)

Kecerah
an (cm)

27,8

4,39

33,68

20,9

26,98

1,89

30,72

18,67

26,48

3,10

27,56

17,5

Kusmana (1993) menyatakan bahwa


pertumbuhan mangrove yang baik memerlukan
suhu rata-rata minimal lebih besar dari 20C
dan perbedaan suhu musiman tidak melebihi
Salmin (2005) bahwa Kandungan oksigen
5C
terlarut (DO) minimum adalah 2 ppt dalam
Jesus (2012) mengatakan bahwa
keadaan nornal dan tidak tercemar oleh
perairan denga pH 6,5-7,5 =
senyawa beracun (toksik). Aksornkoae (1993)
perairan yang produktif, pH 7,5-8,
dalam Suriani (2013) bahwa konsentrasi DO di
= perairan dengan produktivitas
hutan mangrove berkisar antara 1,7-3,4 mg/L
yang tinggi, pH 5,5-6,5 dan >8,5
Kisaran salinitas yang dapat ditolerir
= perairan yang kurang produktif
tumbuhan mangrove adalah 10-40 ppt
Tarigan (2003) yang mengatakan bahwa
dengan nilai optimumnya 35 ppt. salinitas
kandungan zat padat tersuspensi yang
juga mempengaruhi pola zonasi
tinggi banyak mengurangi penetrasi
mangrove
cahaya matahari ke dalam laut,
sehingga panas yang diterima air laut
permukaan tidak cukup efektif untuk
Parameter Fisika-Kimia
proses
fotosintesis.
Zerra

Review
Review

Aspek
R
R

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Sedimen
Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

-0,932

-0,926

-0,913

-0,942

0,868624

0,857476

0,833569

0,887364

Korelasi
Product
86,8624%
85,7476% 83,3569%
Moment
Korelasi antara kerapatan mangrove dan
transpor sedimen memiliki nilai negatif dan
hubungan diantara keduanya sangat kuat
Widjojo (2010) bahwa transpor
sedimen dipantai dibangkitkan oleh
gelombang, arus laut atau kombinasi
keduanya sedangkan transpor sedimen
di muara sungai disebabkan oleh arus
pasang surut, gelombang dan arus
sungai air tawar. Laju transpor
sedimen di daerah pantai dipengaruhi
oleh karakteristik sedimen, kemiringan
Zerra
pantai, besarnya gelombang dan arus.

88,7364%

Kemampuan mangove
untuk menjerat sedimen
setiap minggunya
berbeda-berbeda, ini
disebabkan karena
adanya faktor lainnya
seperti pasang surut dan
arus.

Review
Review

Metode
Metode
Penelitan
Penelitan

Hasil dan
dan
Hasil
Pembahasan
Pembahasan

Kesimpul
Kesimpul
an
an

Mangrove yang dominan pada lokasi penelitian adalah


Rhizopora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza dan
Avicennia marina
kerapatan mangrove tertinggi untuk kategori pohon
adalah Bruguiera gymnorrhiza 32 ind/100m dan yang
terendah Heritiera littoralis 1 ind/100m
Transpor sedimen tertinggi terdapat pada stasiun
1 dan terendah pada stasiun 3 dengan nilai ratarata 4,87-6,63 g/cm/hari
Korelasi kerapatan mangrove dan transpor
sedimen memiliki korelasi negatif dengan nilai
-0,913 sampai -0,942

Zerra

SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Zerra

Anda mungkin juga menyukai