Anda di halaman 1dari 43

PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT

OLEH :
HAIRUNNISA
LUH SULUNG SAKYAMUNI
KETUT RESMIASIH
PT AYU EKA SUMARIATI
PT YULIARINI
IGA ARY PURWANTI
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
 Apa yang dimaksud dengan PHBS?
 Apa saja tujuan dari diadakannya
program PHBS?
 Siapa saja yang menjadi sasaran PHBS?
 Apa saja kegiatan PHBS?
 Bagaimana bentuk dan apa alasan
dilakukannya pembentukan PHBS?

PENGERTIAN PHBS
 PHBS adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran,
sehingga keluarga beserta semua yang
ada di dalamnya dapat menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.
 Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu PHBS
Rumah Tangga, PHBS Sekolah, PHBS
Tempat Kerja, PHBS Sarana Kesehatan,
PHBS Tempat-tempat Umum
PHBS DI RUMAH TANGGA

 upayauntuk memberdayakan anggota


rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.

MANFAAT
Bagi rumah tangga :
 Anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah
sakit
 Anak tumbuh sehat & cerdas
 Produktivitas anggota keluarga meningkat
 Pengeluaran biaya dapat di alokasikan untuk pemenuhan gizi
keluarga ,pendidikan & modal usaha untuk peningkatan
pendapatan 
Bagi masyarakat :

 Mampu mengupayakan lingkungan sehat


 Mampu mencegah & menanggulangi masalah kesehatan
 Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
 Mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat seperti Posyandu,JPKM,tabungan bersalin,arisan
jamban ,kelompok pemakai air,ambulan desa
Bagi pemerintah kabupaten/Kota :

 Peningkatan kinerja dan citra Alokasi biaya penanganan


masalah kesehatan dapat di alihkan unatuk pengembangan
lingkungan sehat & penyedian sarana kesehatan merat
bermutu & dan terjangkau
 Menjadi pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pengembangan PHBS di rumah tangga
INDIKATOR
 Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
 Memberi ASI ekslusif
 Mempunyai jaminan pemeliharaan
kesehatan
 Ketersediaan air bersih
 Ketersediaan jamban sehat
 Kesesuaian jumlah lantai dengan jumlah
penghuni rumah
 Lantai rumah bukan tanah
 Tidak merokok di dalam rumah
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari
 Makan buah dan sayur setiap hari

TUJUAN
 Meningkatkan dukungan dan peran aktif
petugas kesehatan, petugas lintas
sector, media massa, organisasi
masyarakat, LSM, tokoh masyarakat,
Tim penggerak PKK dan dunia usaha
dalam pembinaan PHBS di rumah
tangga.
 Meningkatkan kemampuan keluarga
untuk melaksanakan PHBS dan
berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.

SASARAN
 Pasangan Usia Subur.
 Ibu Hamil dan Menyusui.
 Anak dan Remaja.
 Usia lanjut .
 Pengasuh Anak

ALASAN PEMBENTUKAN
PHBS DI SEKOLAH
 upaya untuk memberdayakan siswa,
guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah agar tahu, mau dan mampu
mempraktikan PHBS, dan berperan
aktif dalam mewujudkan sekolah
sehat.
MANFAAT
 Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga
siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman
penyakit.
 Meningkatkan semangat proses belajar mengajar
yang berdampak pada prestasi belajar siswa
 Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin
meningkat sehingga mampu menarik minat
orang tua.
 Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang
pendidikan
 Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah
lain.

INDIKATOR
 Indicator prilaku, seperti kebersihan
pribadi, tidak merokok, olahraga teratur,
tidak menggunakan NAPZA, kuku siswa
pendek dan bersih, ada dokter kecil.
Menjadi peserta dana sehat.
 Indikator lingkungan, seperti ada jamban
yang bersih, ada air bersih, ada tempat
sampah, ada saluran pembuangan air
limbah, ada ventilasi, kepadatan ruang
kelas 1,5 m2 per murid, ada warung
sehat, ada UKS, ada taman sekolah.

TUJUAN
 Meningkatkan dukungan dan peran aktif
seluruh warga sekolah baik itu siswa, guru,
pegawai dan lain-lain dalam pembinaan
PHBS di tatanan sekolah
 Meningkatkan kemampuan peserta didik,
guru dan pegawai untuk melaksanakan
PHBS dan berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.
 Merubah perilaku dan memberikan
pendidikan tentang perilaku hidup bersih
terutamanya pada peserta didik untuk
mendistribusikan juga informasi yang
didapat di lingkungan keluarga dan
sekitarnya.
SASARAN
 Siswa
 Warga sekolah (kepala sekolah, guru,
karyawan sekolah, komite sekolah
dan orang tua siswa)
 Masyarakat lingkungan sekolah
(penjaga kantin, satpam,dll)

ALASAN PEMBENTUKAN

JENIS JUMLAH SUMBER DATA


PENYAKIT KASUS
KECACINGAN 40-60% Profil Dep Kes Tahun 2005
ANEMIA 23,2 % Yayasan Kusuma Buana Tahun
2007
KARIES & 74,4 % SKRT Tahun 2001
PERODENTAL
PHBS DI TEMPAT UMUM
 upaya strategis terciptanya tempat-
tempat umum sehat. Melalui upaya
ini, diharapkan masyarakat yang
berada di tempat-tempat umum
seperti pengunjung, pedagang,
pengelola, awak angkutan, jamaah
akan terhindar dari penyakit.
MANFAAT
Bagi Masyarakat:
 Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit
 Masyarakat mampu mengupayakan lingungan sehat,
serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi
Bagi Tempat Umum:

 Lingkungan di sekitar tempat-tempat umum menjadi lebi


bersih, indah dan sehat, sehingga meningkatkan citra
tempat umum.
 Meningkatkan pendapatkan bagi tempat-tempat umum
sebagai akibat dari meningkatnya kunjungan
pengguna tempat-tempat umum.
Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota :

 peningkatan persentase tempat umum sehat


menunjukkan kinerja dan citra pemerintah
kabupaten/kota yang baik.
 Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi
daerah lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat
umum.
INDIKATOR

› PHBS di Pasar
 Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban
Membuang sampah pada tempatnya
Tidak merokok di pasar
Tidak meludah sembarangan
Memberantas jentik nyamuk
› PHBS di tempat ibadah
Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban
Membuang sampah pada tempatnya
Tidak merokok di tempat ibadah
Tidak meludah sembarangan
Memberantas jentik nyamuk

› PHBS di tempat makan


Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban
Membuang sampah pada tempatnya
Tidak merokok di tempat makan
Mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun
Menutup makanan dan minuman
Tidak meludah sembarangan
Memberantas jentik nyamuk
› PHBS di angkutan umum (Bus, angkot,
kereta, pesawat, kapal laut,dll)
Menggunakan air bersih
Menggunakan jamban
Membuang sampah pada tempatnya
Tidak merokok di tempat makan
Tidak meludah sembarangan

TUJUAN
 Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat masyarakat di tempat-tempat
umum.
 Meningkatnya tempat-tempat umum
sehat, khususnya tempat
perbelanjaan, rumah makan, tempat
ibadah dan angkatan-angkatan

SASARAN
 masyarakat pengunjung/pembeli
 pedagang
 petugas kebersihan, keamanan pasar
 konsumen
 pengelola (pramusaji)
 jamaah
 pemelihara/pengelola tempat ibadah
 remaja tempat ibadah
 penumpang
 awak angkutan umum
 pengelola angkutan umum
ALASAN PEMBENTUKAN
 Penularan penyakit dapat terjadi di
tempat-tempat umum karena kurang
tersedianya air bersih dan jamban,
kurang baiknya pengelolaan sampah
dan air limbah, kepadatan vector
berupa lalat dan nyamuk, kurangnya
ventilasi dan pencahayaan,
kebisingan dan lain-lain. Tempat-
tempat umum yang tidak sehat dapat
menimbulkan berbagai penyakit,
yang selanjutnya dapat menurunkan
kualitas sumber daya manusia.
 Penerapan PHBS di tempat-tempat
umum, merupakan salah satu upaya
strategis terciptanya tempat-tempat
umum sehat. Melalui upaya ini,
diharapkan masyarakat yang berada
di tempat-tempat umum seperti
pengunjung, pedagang, pengelola,
awak angkutan, jamaah akan
terhindar dari penyakit.

PHBS DI INSTITUSI
KESEHATAN
 upayauntuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas
agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat dan berperan aktif dalam
mewujudkan Institusi Kesehatan
Sehat.
MANFAAT
Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
 Memperoleh   pelayanan   kesehatan   di   institusi
kesehatan yang sehat.
 Terhindar dari penularan penyakit.
 Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan
peningkatan kesehatan pasien.
Bagi Institusi Kesehatan :

 Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi


kesehatan.
 Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai
tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan dan
pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Bagi Pemerintah Daerah :

 peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat


menunjukkan kinerja dan citra Pemerintah
Kabupaten/Kota yang baik.
 Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi
daerah lain dalam pembinaan PHBS di Institusi
Kesehatan.
INDIKATOR
 Menggunakan air bersih.
 Menggunakan jamban.
 Membuang sampah pada tempatnya,
 Tidak merokok di institusi kesehatan.
 Tidak meludah sembarangan.
 Memberantas Jentik nyamuk.

TUJUAN
 Mengembangkan perilaku hidup bersih
dan sehat di institusi kesehatan.
 Mencegah terjadinya penularan
penyakit di institusi kesehatan.
 Menciptakan Institusi kesehatan yang
sehat.

SASARAN
 Pasien.
 Keluarga Pasien.
 Pengunjung.
 Petugas Kesehatan di institusi
kesehatan.
 Karyawan di institusi kesehatan.

ALASAN PEMBENTUKAN
 Lalu lalang berkumpulnya orang sakit dan sehat di
institusi kesehatan dapat menjadi sumber
penularan penyakit bagi pasien, petugas
kesehatan maupun pengunjung.
 Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada
di institusi kesehatan, penularan penyakit dari
penderita yang dirawat di institusi kesehatan
kepada penderita lain atau petugas di institusi
kesehatan ini disebut dengan Infeksi Nosokomial.
 Data survei PHBS di Institusi Kesehatan per provinsi
tahun 2004 (Profil Promosi Kesehatan)
menunjukkan masih di bawah 50 % dari institusi
kesehatan di provinsi yang sudah baik
pelaksanaan PHBS-nya.
 Padahal institusi kesehatan seharusnya dapat
menjadi contoh penerapan PHBS bagi
masyarakat pengunjung dan institusi non
kesehatan
PHBS DI TEMPAT KERJA
 upayauntuk member-dayakan para
pekerja agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam
mewujudkan Tempat Kerja Sehat.
MANFAAT
Bagi Pekerja:
 Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan
tidak mudah sakit.
 Produktivitas pekerja meningkat yang
berdampak pada peningkatan penghasilan
pekerja dan ekonomi keluarga.
 Pengeluaran biaya rumah tangga hanya
ditujukan untuk peningkatan taraf hidup
bukan untuk biaya pengobatan.
Bagi Masyarakat:

 Tetap mempunyai lingkungan yang sehat


walaupun berada di sekitar tempat kerja.
 Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan
sehat yang diterapkan oleh tempat kerja
setempat.

Bagi  Tempat Kerja :
 Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang
berdampak positif terhadap pencapaian target
dan tujuan.
 Menurunnya biaya kesehatan yang harus
dikeluarkan.
 Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.
Bagi Pemeinerintah Provinsi dan

Kahupaten/Kota :
 Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan
kinerja dan citra pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota yang baik.
 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat
dialihkan untuk peningkatan kesehatan bukan
untuk menanggulangi masalah kesehatan.
 Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah
lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.

INDIKATOR
 Tidak merokok di tempat kerja
 Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat
kerja.
 Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
sebelum makan dan sesudah buang air besar
dan buang air kecil
 Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
 Menggunakan air bersih.
 Menggunakan jamban saat buang air kecil dan
besar.
 Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan
Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

TUJUAN
 Mengembangkan perilaku hidup bersih
dan sehat di tempat kerja.
 Meningkatkan produktivitas kerja.
 Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
 Menurunkan angka absensi tenaga kerja.
 Menurunkan   angka   penyakit   akibat  
kerja   dan lingkungan kerja.
 Memberikan dampak yang positif terhadap
lingkungan kerja dan masyarakat.

SASARAN
 seluruh
pekerja, buruh dan karyawan
 pemimpin perusahaan

ALASAN PEMBENTUKAN
KEGIATAN PHBS
 Promosi ttg PHBS
Berikut jenis kegiatan PHBS (Zuraida,dkk, 2006)

meliputi:
PHBS Bidang Gizi, misalnya:

 Makan-makanan gizi seimbang


 Minum tablet besi selama hamil
 Member bayi ASI ekslusif
 Mengkonsumsi garam beryodium
 Member ibayi dan balita kapsul vitamin A
PHBS Bidang KIA dan KB, misalnya:

 Memeriksakan kehamilan
 Persalinan ditolong tenaga kesehatan
 Menimbang balita setiap bulan
 Mengimunisasi lengkap bayi
 Ikut keluarga berencana
 Makan-makanan bergizi
PHBS Bidang Kesehatan Lingkungan,
misalnya:
 Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
setelah buang air bessar
 Menghuni rumah sehat
 Memiliki akses dan menggunakan air bersih
 Memiliki akses dan menggunakan jamban
 Memberantas jentik nyamuk
 Membuang sampah di tempat sampah
 Cuci tangan
 Melakukan gotong royong di lingkungan
sekitar
PHBS Bidang Pemeliharaan Kesehatan,

misalnya:
 Memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
 Memanfaatkan puskesmas sebagai sarana

 PHBS Bidang gaya Hidup Sehat, misalnya:


 Tidak merokok di dalam rumah
 Melakukan aktivitas fisik atau berolahraga
setiap hari
 Makan sayur dan buah-buahan setiap hari
 PHBS Bidang Obat dan Farmasi, misalnya:
 Memiliki tanaman obat keluarga
 Tidak menggunakan NAPZA
 Menggunakan obat generic
 Jauhkan anak dari bahan-bahan berbahaya
dan beracun
 Minum oralit jika diare

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai