Anda di halaman 1dari 90

1

KEBIJAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
(PERKESMAS) TERINTEGRASI
PENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA (PMK)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN


KETEKNISIAN MEDIK
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

2013

STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK
(Permenkes No. 1144/2010)
DIREKTORAT
BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KETEKNISIAN MEDIK
SUB BAGIAN
TATA USAHA

SUBDIT
BINA PELAYANAN
KEPERAWATAN DASAR

SUBDIT
BINA PELAYANAN
KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT UMUM

SUBDIT
BINA PELAYANAN
KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT KHUSUS

SEKSI
STANDARDISASI

SEKSI
STANDARDISASI

SEKSI
STANDARDISASI

SEKSI
STANDARDISASI

SEKSI
STANDARDISASI

SEKSI
BIMBINGAN
DAN EVALUASI

SEKSI
BIMBINGAN
DAN EVALUASI

SEKSI
BIMBINGAN
DAN EVALUASI

SEKSI
BIMBINGAN DAN
EVALUASI

SEKSI
BIMBINGAN DAN
EVALUASI

SUBDIT
BINA PELAYANAN
KEBIDANAN

SUBDIT
BINA PELAYANAN
KETEKNISIAN MEDIK DAN
KETERAPIAN FISIK

NILAI-NILAI KEMENTRIAN KESEHATAN

1. Pro Rakyat: mendahulukan


kepentingan rakyat.
2. Inklusif: melibatkan semua pihak.
3. Responsif: sesuai kebutuhan dan
keinginan rakyat.
4. Efektif: mencapai sasaran
5. Bersih: bebas KKN

RENSTRA KEMENTERIAN
KESEHATAN
2010-2014
TUJUAN

Pembangunan kesehatan secara


berhasil-guna dan berdaya-guna
dalam rangka mencapai
derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya

VISI

MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN

Meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat melalui
pemberdayaan msyarakat
termasuk swasta dan masyarakat
madani
Melindungi kesehatan masyarakat
dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna,
merata,bermutu dan berkeadilan
Menjamin ketersediaan
pemerataan sumberdaya
kesehatan
Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik

Sehat,
Tugas nakes dalam mewujudkan masyarakat yang sehat
seperti 5 jari yaitu:
Ibu jari sebagai upaya promosi kesehatan
Jari telunjuk sebagai upaya preventif kesehatan
Jari tengah sebagai upaya diagnose dini
Jari manis sebagai upaya pengobatan dini
Jari kelingking sebagai upaya rehabilitasi

Mandiri
Demokrasi adalah pilihan masy. oleh karena itu
rakyatlah yang
bergerak untuk mencapai kesehatan
yang setinggi tingginya

Berkeadilan
Diutamakan fakir miskin, orang yang termarginalkan,
DTPK

2015
SEKTOR KESEHATAN
Menghapuskan kemiskinan
yang berat dan kelaparan
Menurunkan
angka kematian anak
Mendorong kesetaraan
gender dan
pemberdayaan perempuan

Meningkatkan
kesehatan ibu

MDGs
2015

PROVINSI SASARAN PERCEPATAN MDGS


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Provinsi Sumatera Utara


Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Lampung
Provinsi Banten
Provinsi DKI Jakarta
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi NTT
Provinsi Papua
Provinsi Papua Barat

UPAYA PEMBANGUNAN KESEHATAN


Tujuan pembangunan kesehatan:
Meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang terwujud
derajat kesehatan optimal
Penyelenggaraan upaya kesehatan :
Menyeluruh,

Terpadu,

Berkelanjutan,
Terjangkau,
Berjenjang,
Profesional dan
Bermutu

UNTUK MEWUJUDKAN DERAJAT


KESEHATAN YANG SETINGGI TINGGINYA

Penyelenggaraan upaya kesehatan


dilakukan secara terpadu,menyeluruh
dan berkesinambungan
UKP
Promotif , Preventif,
Kuratif dan Rehabilitatif

UKM
Promotif, Preventif,

PUSKESMAS
PUSAT PELAYANAN KESEHATAN STRATA PERTAMA

Puskesmas bertanggungjawab
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan.

PUSKESMAS Ujung Tombak UKP &


UKM
Upaya Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas):
Upaya yang terintegrasi pada
semua upaya kesehatan
Puskesmas (termasuk upaya
kesehatan wajib) dan juga sebagai
upaya pengembangan

SASARAN RPJMN 2010-2014


(PERPRES 5 / 2010)
MENINGKATNYA UHH DARI 66.2 THN
MENJADI 72 THN
MENURUNNYA AKB DARI 34
MENJADI 24 PER 1000 KH
MENURUNNYA AKI DARI 228
MENJADI 118 PER 100.000 KH
MENURUNNYA PREVALENSI GIZI-KURANG PADA
ANAK BALITA DARI 18,4

% MENJADI 15%.

REFORMASI PEMBANGUNAN KESEHATAN


2010 - 2014
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Revitalisasi pelayanan kesehatan dan BOK


Ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu
SDM
Ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu,
efektivitas, keterjangkauan obat, vaksin,
alkes
Jaminan kesehatan
Keberpihakan pada DTPK dan DBK
Reformasi birokrasi
World class health care

MASALAH BIDANG KESEHATAN

Mutu Pelayanan
Akses
SDM
Pembiayaan Kesehatan
Penyakit Menular dan PTM
Disaster
Dll

MASALAH BIDANG
KEPERAWATAN
Mutu Pelayanan
Manajemen
SDM
Kebijakan Dan Regulasi
Pembiayaan
Pencitraan

DASAR HUKUM
PENYELENGGARAAN UPAYA PERKESMAS
DI PUSKESMAS
UU no 36/2009 tentang kesehatan
UU no 32/2004 tentang pemerintahan daerah
Kepmenkes no 1457/Menkes/SK/ X/ 2007
tentang standar pelayanan minimal bidang
kesehatan di kabupaten/ kota
Kepmenkes no 1144 /Menkes/SK/XII/2010
tentang rganisasi dan tata kerja depkes RI
Kepmenkes no 148/2010 tentang registrasi dan
praktik perawat

LANJUTAN

Kepmenkes no 128/2004 tentang kebijakan


dasar pusat kesehatan masyarakat.
Revitalisasi puskesmas (dalam proses di
BUKD)
Kepmenkes 836/2005 ttg pengembangan
manajemen kinerja perawat dan bidan
Kepmenkes no 279/2006 ttg pedoman upaya
penyelenggaraan perkesmas di puskesmas
Kepmenkes no.908/2010 tentang pelayanan
keperawatan keluarga
Standar Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (dalam proses legal)
Rumah Perawatan (dalam proses legal)

TUJUAN PENGEMBANGAN
PELAYANAN KEPERAWATAN, KEBIDANAN
DAN KETEKNISIAN MEDIK
Meningkatnya mutu pelayanan keperawatan,
kebidanan dan keteknisian medik di fasilitas
kesehatan secara profesional, paripurna,
dan berkesinambungan
Meningkatnya jangkauan pelayanan
keperawatan, kebidanan dan keteknisian
medik bagi semua masyarakat secara
merata dan adil termasuk di daerah
terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK)

INDIKATOR PROGRAM DIREKTORAT


BINA PELAYANAN KEPERAWATAN
DAN KMKF
1. Jumlah puskesmas yang menerapkan
pelayanan keperawatan (Perkesmas)
dan kebidanan sesuai standar dan
pedoman
2. Jumlah rumah sakit yang menerapkan
pelayanan keperawatan dan kebidanan
sesuai standar dan pedoman
3. Jumlah rumah sakit yang menerapkan
pelayanan keteknisian medik dan
keterapian fisik sesuai standar dan
pedoman

TUGAS POKOK PERAWAT


(KEPMENPAN NO 94 THN 2001 TTG JABFUNG PERAWAT)

Memberikan pelayanan keperawatan


berupa asuhan keperawatan/ kesehatan
individu, keluarga, kelompok, masyarakat
Dalam upaya Peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, Penyembuhan
penyakit, pemulihan kesehatan Serta
pembinaan peran serta masyarakat Dalam
rangka kemandirian di bidang
keperawatan/ kesehatan

PERAN PERAWAT
PUSKESMAS
(MINIMAL VS IDEAL)

ideal
PEMODIFIKASI
LINGKUNGAN

KONSULTAN
PENDIDIK KESEHATAN
KOORDINATOR
/PENGHUBUNG

PENEMU KASUS
PEMBAHARU
(CHANGE
AGENT)

PENELITI

KLIEN
KONSELOR

ROLE MODEL
PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN

MANAJER KASUS

ADVOKAT

minimal

TANGGUNGJAWAB PERAWAT PUSKESMAS


UPAYA KES PERORANGAN

ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN INDIVIDU

UPAYA KES MASYARAKAT

ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
KELOMPOK
MASYARAKAT

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


(COMMUNITY HEALTH NURSING)

TUJUAN UPAYA PERKESMAS

Meningkatnya kemandirian
individu, keluarga,
kelompok/masyarakat (Rawan
kesehatan) untuk mengatasi
masalah kesehatan/
keperawatannya sehingga tercapai
derajat kesehatan masyarakat
yang optimal

MEKANISME PELAYANAN PERKESMAS


(TERINTEGRASI)
SASARAN
PRIORITAS
KAB/KOTA (SPM)
KONTAK DENGAN
LAPORAN
PUSKESMAS
SURVEILLANCE
(BP,KIA,PUSTU, PUSLING)

POSYANDU,
POLINDES,DLL

SASARAN
PRIORITAS
PERKESMAS

TINDAK LANJUT PELAYANAN


(FOLLOW UP CARE)
ASUHAN KEPERAWATAN
(INDIVIDU/KELUARGA/POK/MASY)

TATANAN PELAYANAN
PERKESMAS
Puskesmas
Di rumah home care
Di sekolah screening kes, mempertahankan
kes, penkes
Di tempat kerja/ industri
Barak-barak penampungan
Pusling

TATANAN PELAYANAN PERKESMAS


Panti/

kelompok khusus lain


Pelayanan pada kelompok2 risti:
- Yanwat pd kelompok wanita, anak, lansia
mendapat perlakuan kekerasan
- Yanwat di pusat yankeswa
- Yanwat di pusat yan penyalahgunaan obat
- Yanwat di tempat penampungan lansia, kelp
ODHA, dll

SASARAN
PERKESMAS
Kelp sakit
KELG

KOMUNITAS
KELP POPULASI

Kelp
risiko

BERDASAR USIA

Kelp
sehat

BERDASAR KEBUTUHAN
KHUSUS : USILA, PENY
KRONIS, KIA, CACAT,
KETIDAKMAMPUAN

KELP

INDIVID
U

Kelp dgn kebutuhan

FOKUS SASARAN PERKESMAS


FOKUS :
KELUARGA RAWAN KESEHATAN
PRIORITAS :

KELUARGA RENTAN TERHADAP MASALAH KESEHATAN


(GAKIN)
KELUARGA RISIKO TINGGI ( ANGGOTA KELUARGA
BUMIL, BALITA, LANSIA, MENDERITA PENYAKIT)

KELOMPOK KHUSUS: BALITA, LANSIA, CALON JEMAAH


HAJI

PRIORITAS SASARAN
(SESUAI MASALAH KESEHATAN DI DAERAH)

TB PARU
BALITA
GIZI
BURUK

HIV/AIDS

KELUARGA
MISKIN

MALARIA
DBD

MASL
JIWA

BALITA
ISPA

PENDEKATAN DALAM PELAYANAN PERKESMAS (CHN)

EPIDEMIOLOGI

3 TINGKAT
PENCEGAHAN
(LEAVELL & CLARK)

SURVEILLANCE

SASARAN
PRIORITAS
(RISIKO TINGGI,
RENTAN)

PROSES KEPERAWATAN
(NURSING PROCESS)

PRIMARY PREVENTION
SECONDARY PREVENTION
TERTIARY PREVENTION

PROMOTIF >>>
PREVENTIF >>>
KURATIF
REHABILITATIF

PENGKAJIAN
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
RENCANA
KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
RENCANA
EVALUASI
KEMANDIRIAN
INDIVIDU,KELUARGA
KELOMPOK, MASYARAKAT
MENGATASI MASALAH
KESEHATANNYA

PENDEKATAN NURSING
PROCESS ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian Penetapan Diagnosa Rencana
Implementasi Evaluasi

PERAN PERAWAT

PERAN KLIEN

AREA UPAYA PERKESMAS

Comprehensif

PROMOTIF
TREATMENT
REHABILITATI
PREVENTIF KEPERAWATAN F

KEGIATAN PERKESMAS

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN (PRIORITAS) KONTAK


PUSKESMAS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
PASIEN DETEKSI DINI (SASARAN PRIORITAS)
PENYULUHAN KESEHATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
(DIRECT CARE)
KONSELING KEPERAWATAN
PENGOBATAN
(SESUAI KEWENANGAN)
RUJUKAN PASIEN/MASALAH KES
DOKUMENTASI KEPERAWATAN

POLIKLINIK
PUSKESMAS,
PUSTU,
PUSLING,
POSYANDU,
POS KES DESA

KEGIATAN PERKESMAS
2

KUNJUNGAN RUMAH OLEH PERAWAT (HOME


VISIT/
HOME
CARE) TERENCANA PEMBINAAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANGGOTA
KELUARGA
KELUARGA LAIN DETEKSI DINI
KASUS/MASALAH KONTAK SERUMAH

PENDIDIKAN/ PENYULUHAN KESEHATAN/


KEPERAWATAN TERENCANA DI KELUARGA
TINDAKAN KEPERAWATAN (DIRECT CARE)
PENDERITA
PEMANTAUAN KETERATURAN PENGOBATAN
PENGENDALIAN INFEKSI DI KELUARGA
KONSELING KEPERAWATAN/ KESEHATAN
DOKUMENTASI KEPERAWATAN

KELUARGA
RAWAN KES
PRIORITAS

KEGIATAN KUNJUNGAN
PERKESMAS
PERAWAT
3

KE KELOMPOK PRIORITAS TERENCANA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDU


DI KELOMPOK
PENDIDIKAN/ PENYULUHAN KESEHATAN
DI KELOMPOK
PENGOBATAN (SESUAI KEWENANGAN)
RUJUKAN PASIEN/ MASALAH KES
KONSELING KEPERAWATAN/ KES
DOKUMENTASI KEPERAWATAN

POSYAND
U
BALITA
POSYAND
U
USILA
PANTI
ASUHAN
LAIN LAIN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN


DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN INDIVIDU
TINDAKAN KEPERAWATAN
LANGSUNG (DIRECT CARE)
TIDAK LANGSUNG
( LINGKUNGAN )
PENDIDIKAN /PENYULUHAN KESEHATAN
PENCEGAHAN INFEKSI DI
RUANGAN
PENGOBATAN ( SESUAI
KEWENANGAN)
PENANGGULANGAN KASUS GADAR
RUJUKAN PASIEN/ MASALAH
KES
DOKUMENTASI
KEPERAWATAN

RUANG
RAWAT
INAP
PUSKESMA
S

KRITERIA KELUARGA
MANDIRI

PERILAKU

KMIII
V

KMIV
V

MENYATAKAN MASALAH
SECARA BENAR

MEMANFAATKAN SARKES
SESUAI ANJURAN

MELAKSANAKAN
PERAWATAN
SEDERHANA SESUAI
ANJURAN

MENERIMA PETUGAS
PUSKESMAS
MENERIMA YANKES
SESUAI RENCANA

MELAKSANAKAN
TINDAKAN PENCEGAHAN

KM-I KM11
V
V
V

PENGORGANISASIAN DI KABUPATEN
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN

SUBDIN/BIDANG
PELAYANAN KESEHATAN

SEKSI 1

SEKSI 2

PENYELIA/
KORDINATOR
PERAWAT
(Fungsional)

Kordinator
Perawat
Puskesmas

TUGAS PERAWAT PENYELIA DI DINKES


KAB/KOTA

Kualifikasi: S1 Kep/ Kes (berlatar belakang


pendidikan D-3 Keperawatan) + pelatihan
perkesmas+pengalaman kerja di puskesmas
Tugas:
1. Pertemuan berkala dengan perawat koordinator
perkesmas di puskesmas:
- Kordinasi dalam penyusunan perencanaan
upaya perkesmas di puskesmas
- Mengidentifikasi faktor penunjang dan
penghambat pelaksanaan perkesmas
- Inovasi, perubahan, penyempurnaan program
perkesmas

2. Kunjungan lapangan
Untuk melakukan bimbingan pada pwt pelaksana/p.j.
darbin
3. Penyusunan laporan
Disusun berdasar hasil evaluasi pelaksanaan
perkesmas.
Merupakan bahan pertanggung jawaban kpd
Kapuskes.

PENGORGANISASIAN DI PUSKESMAS
PENANGUNGJAWAB PERKESMAS DI PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS

PENANGGUNGJAWAB TEKNIS
PERAWAT KOORDINATOR
PERAWAT P J
DARBIN /DESA
PERAWAT
PELAKSANA

PERAWAT P J
DARBIN/DESA

PERAWAT
PERAWAT
PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

PERAWAT PJ
DARBIN/ DESA
PERAWAT
PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA

KADER
INDIVIDU, KELUAGA, KELOMPOK/ MASYARAKAT
PRIORITAS

TUGAS PERAWAT KORDINATOR


PERKESMAS
DI PUSKESMAS
Kualifikasi:

D3 Kep+pelatihan/sertifikasi perkesmas + pengalaman


kerja
di puskesmas
Tugas:

1.Pertemuan dengan perawat pelaksana perkesmas /


penanggung jawab darbin:
- Identifikasi mslh prioritas dgn menggunakan data epid
- Merencanakan kegiatan perkesmas
- Memfasilitasi pembahasan masalah dalam DRK
- Membahas hasil monev

2. Kunjungan lapangan
Untuk melakukan bimbingan pada pwt pelaksana
/p.j. darbin
3. Penyusunan laporan
Disusun berdasar hasil evaluasi pelaksanaan
perkesmas.
Merupakan bahan pertanggung jawaban kpd
Kapuskes.

MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN &


KEBIDANAN
DUA FAKTOR YANG MENENTUKAN MUTU
PELAYANAN KEPERAWATAN & KEBIDANAN,
YAITU:
1) PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER
DAYA MANUSIA ATAU TENAGA KESEHATAN
(QUALITY OF CARE)
2) PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
YANG
MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS
(QUALITY OF

Berdasarkan hasil kajian


tahun 2001

PENGEMBANGAN MANAJEMEN
KINERJA (PMK) PERAWAT & BIDAN
Adalah

suatu upaya peningkatan kemampuan


manajerial dan kinerja perawat dan bidan
dalam memberikan pelayanan keperawatan
dan kebidanan di sarana pelayanan kesehatan
untuk mencapai pelayanan kesehatan yang
bermutu

FALSAFAH PMK
PMK

memfasilitasi terciptanya budaya kerja


perawat dan bidan yang mengarah kepada
upaya peningkatan mutu pelayanan
keperawatan dan kebidanan yang didasarkan
pada profesionalisme, IPTEK, aspek legal,
berlandaskan etika untuk mendukung sistem
pelayanan kesehatan secara komprehensif

KOMPONEN PMK PERAWAT &


BIDAN
1.
2.
3.
4.
5.

Standar (SOP)
Uraian tugas
Indikator Kinerja klinik
Diskusi Refleksi Kasus
Monitoring dan Evaluasi

STANDAR/SOP :
Menyusun, mengembangkan dan
implementasi SOP/Standar pelayanan
keperawatan dan kebidanan di RS,
Puskesmas, Poskesdes, sarkes lain
URAIAN TUGAS :
Pengembangan uraian tugas perawat dan
bidan untuk masing-masing personal
sehingga memudahkan monitoring dan
evaluasi
INDIKATOR KINERJA KLINIK :
Indikator kinerja klinik pelayanan
keperawatan dan kebidanan yg dipergunakan
untuk mengukur hasil kerja klinik

DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK) ;


Metode ini digunakan untuk merefleksikan
kasus aktual dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan profesionalisme perawat
dan bidan, serta sekaligus sebagai media
untuk in-service training
MONITORING DAN EVALUASI ;
Implementasi PMK dirumuskan mekanisme,
instrumen dan metode monitoring serta
evaluasi untuk mengetahui sejauhmana
penerapan Standar/SOP dan pencapaian
indikator kinerja oleh perawat dan bidan

PRINSIP-PRINSIP PENERAPAN
PMK
Komitmen
Kualitas
Kerja

tim
Pembelajaran berlanjut
Efektif dan efisien

STRATEGI PMK
Membangun

komitmen
Melibatkan stakeholder
Mengelola sumber daya
Profesionalisme
Desentralisasi

KOMPONEN PENUNJANG
PENGEMBANGAN MANAJEMEN KINERJA
Etik

Advokasi

Manajemen

Konflik
Kepemimpinan
Manajamen perubahan
Jaminan mutu
Membangun tim
Teknik melatih
Komunikasi

SKEMA PMK PERAWAT DAN BIDAN


E

KUALITAS
K

INPUT ;
O -Uraian tugas
-Tanggung jwb
M -SOP/standar
I -Pelatihan yg
diikuti
T -Sistem
M penghargaan
-Jabatan
E fungsional
N

PROSES :
-Monitoring
kinerja
-Pengendalian
Penyimpangan
-Peningkatan
Keterampilan
-DRK
-Dokumentasi

OUTPUT;
-Kinerja
meningkat
-Motivasi
meningkat
-Akuntabilitas
meningkat
-Kepuasan
meningkat
-Mendorong
Sistem
penghargaan

Monitoring dan evaluasi


KERJA TIM DAN PEMBELAJARAN BERLANJUT

SISTEM YANKES RS/PUSKESMAS

F
I
S
I
E
N
&
E
F
E
K
T
I
F

Pening
katan
Kualitas
Yankes

HASIL EVALUASI SPMKK/PMK (FK-UGM, 2003)


DI MAGELANG, SLEMAN, KOTA YOGYAKARTA

HASIL TEMUAN :
Meningkatnya pendokumentasian
pelayanan, yang semula 23 % menjadi
84,9 %
Meningkatnya angka kehadiran pegawai,
yang semula 80,8 % menjadi 96,8 %.
Meningkatnya kepatuhan dalam
penggunaan standar dalam melakukan
pelayanan di rumah sakit dan puskesmas,
yang semula 20,5 % menjdi 70 %

Meningkatnya perawat dan bidan yang


mempunyai uraian tugas secara jelas
dan tertulis, yang semula 45,2 %
menjadi 97,5 %
Meningkatnya monitoring kinerja klinis
perawat dan bidan yang berdasarkan
pada indikator kinerja klinis, yang
semula 16,4 % menjadi 86,3 %
Meningkatnya pertemuan yang
dilakukan perawat dan bidan dalam
membahas kasus-kasus klinis, yang
semula 31,5 % menjadi 97,3 %

HASIL KAJIAN WHO (2004)


PMK

bermanfaat untuk peningkatan kinerja


perawat dan bidan
PMK perawat dan bidan berkontribusi dalam
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
RS dan Puskesmas
Rekomendasi hasil kajian :
- Penguatan kepemimpinan (leadership) di
Pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kota
- Penguatan komitmen dengan stakeholder

HASIL EVALUASI PMPK UGM DAN


BAPELKES GOMBONG JATENG, TH
2005
- Penerapan SPMKK di Jawa Tengah

dengan 3 versi
rekomendasi
penelitian: kembali pada model original
- SPMKK kaitannya dengan pencegahan
infeksi nosokomial
impact
penelitian, bahwa PMK dapat
diterapkan
untuk profesi lain:
lain a.l. dokter
- Reward system berbasis kinerja

PMK UNTUK TENAGA KESEHATAN LAIN


PENGEMBANAN INSTRUMEN OLEH PMPK UGM
(2006)
Berdasar studi/riset:
- Kerangka konsep sama dengan PMK Perawat Bidan

PMK dapat diterapkan untuk semua


jenis staf klinik yang ada di Puskesmas

APLIKASI PMK DALAM PENERAPAN


PERKESMAS
PM
K

Standar (SOP)
Uraian tugas
Indikator Kinerja
klinik
Diskusi Refleksi
Kasus
Monitoring dan
Evaluasi

PERKESMA
S

MUTU
MENINGK
AT

MASYARAKA
T SEHAT
YANG
MANDIRI
DAN
BERKEADILA
N
VISI
KEMENK
ES

PENUTUP

Pembangunan kesehatan diarahkan


untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal untuk
mencapai kemandirian dalam bidang
kesehatan
Upaya perkesmas diarahkan pada UKP
dan UKM untuk mempercepat
kemandirian masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya

LANJUTAN

Perkesmas menekankan upaya


promotif dan preventif tanpa
mengenyampingkan
kuratif/treatment dan rehabilitatif
Keterlibatan lintas program, lintas
sektor termasuk OP dan
masyarakat sangat menentukan
keberhasilan upaya perkesmas

92 % Gakin yang mengalami masalah kesehatan tertentu,


puas dikunjungi oleh perawat puskesmas

MASALAH KESEHATAN YANG DIBINA PERAWAT


PADA 36 PUSKESMAS, 18 KAB/KOTA DAN 9 PROVINSI)

PENINGKATAN KEMANDIRIAN
KELUARGA DI KALBAR, GORONTALO
DAN SUMUT TAHUN 2010

n= 480 KK

PENINGKATAN KEMANDIRIAN KELUARGA DI


PROVINSI JAMBI, BANTEN, DIY, SUMBAR, NTT,
DAN MALUKU TAHUN 2011

n= 960 KK

PENINGKATAN KEMANDIRIAN KELUARGA DI


PROVINSI SUMUT, SUMBAR, JAMBI, BANTEN,
DIY, KALBAR, GORONTALO, NTT, DAN MALUKU
SAMPAI DENGAN TAHUN 2011

n= 1440 KK

Subdit Kepwt Dasar

69

70

PEN
ERA
PAN
PM
K

PENERAPAN PMK

71

TERIMA KASIH
PENERAPAN PMK

72

% puskemas melaksanakan
Perkesmas
61%
puskesmas
melaksanka
n
perkesmas;
tertinggi di
Bali (98,2%)
dan
terendah
pada
Maluku
Utara (17%)

Rifaskes Puskesmas

Jumlah puskemas melaksanakan


Perkesmas

Sebanyak 5478 puskesmas melaksanakan


perkesmas; terbanyak pada Propinsi Jawa
Barat 834
Rifaskes Puskesmas

POKOK BAHASAN
PERKESMAS
1.
2.
3.
4.
5.

Kegiatan
Jumlah petugas dan pelatihan
Pedoman dan Pencatatan
Monitoring & Bimbingan Teknis
Ouput

KEGIATAN PERKESMAS TAHUN 2010


1.
2.
3.
4.

Konsultasi keperawatan di dalam gedung


Puskesmas
Kunjungan rumah kepada keluarga rawan
kesehatan
Kunjungan dan pembinaan kepada kelompok
risiko tinggi
Kunjungan dan pembinaan kepada masyarakat
rentan kesehatan

Gambaran persentase puskesmas melaksanakan


kegiatan kegiatan perkesmas; N=8981

33% puskesmas melaksanakan keempat kegitan perkesmas;


terendah dalam melaksanakan Kunjungan dan pembinaan
kepada masyarakat rentan kesehatan (43,7%)
Rifaskes Puskesmas

Gambaran persentase puskesmas


melaksanakan kegiatan kegiatan perkesmas;
N=5478

54,1% puskesmas melaksanakan keempat kegitan


perkesmas; terendah dalam melaksanakan Kunjungan dan
Rifaskes Puskesmas
pembinaan kepada masyarakat
rentan kesehatan (71,6%) 78

JUMLAH PETUGAS DAN


PELATIHAN PERKESMAS
1.

2.

Jumlah petugas yang


melaksanakan Perkesmas tahun
2010?
Jumlah petugas yang pernah
mengikuti pelatihan Perkesmas
tahun 2009 dan 2010?

% Puskesmas menerima pelatihan


perkesmas (N=8981)

24,1% puskesmas menerima pelatihan perkesmas


Rifaskes Puskesmas

% Puskesmas menerima pelatihan perkesmas


(N=5478)

39,5% puskesmas menerima pelatihan perkesmas


pada puskesmas yang menjalankan perkesmas
Rifaskes Puskesmas

KETERSEDIAAN PEDOMAN DAN


PENCATATAN

2.

Apakah ada Pedoman


Perkesmas ?
Apakah ada pencatatan
kegiatan Perkesmas pada
tahun 2010?

Rifaskes Puskesmas

1.

% Puskesmas tersedia pedoman


perkesmas (N=8981)

27,7% puskesmas tersedia buku pedoman perkesmas


Rifaskes Puskesmas

% Puskesmas tersedia pedoman perkesmas


(N=5478)

45,4% puskesmas tersedia buku pedoman perkesmas


pada puskesmas yang menjalankan perkesmas
Rifaskes Puskesmas

BIMBINGAN, MONITORING DAN EVALUASI


PERKESMAS
1 . Apakah ada kunjungan petugas Dinas

Kesehatan
Kab/Kota untuk melakukan
supervisi atau
bimbingan teknis program
Perkesmas pada tahun 2010?

2. Apakah ada umpan balik laporan cakupan


program
Perkesmas selama setahun
terakhir (2010) dari
Dinas Kesehatan
Kab/Kota?
3. Apakah pada tahun 2010 pernah dilakukan
pertemuan monitoring dan evaluasi
program Program Perkesmas ?

Distribusi bimbingan dan monev Perkesmas


(N=8189)
No.

Provinsi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Jml Pusk

DI Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua

311
506
248
195
171
298
173
265
57
65
336
1031
861
121
949
206
114
149
302
233
176
217
213
167
163
406
233
74
81
161
101
104
294

INDONESIA

8981

Kunjungan petugas Dinkes


Kab/Kota untuk
supervisi/bimbingan Perkesmas

Umpan balik laporan


cakupan program
Perkesmas selama

5.5
9.3
22.2
19.5
15.8
29.2
15.6
23
43.9
16.9
54.8
46.7
31.7
52.1
39.4
29.6
38.6
28.2
10.6
15.5
5.7
26.3
9.4
16.2
7.4
36.5
2.6
23
7.4
0.6
2
3.8
5.1

2.9
4.9
19
17.4
8.8
26.2
9.8
12.8
29.8
12.3
45.5
50.8
25.4
43.8
30.1
26.2
17.5
20.8
7
12.9
2.8
22.1
6.1
12.6
4.3
22.4
1.3
17.6
7.4

25.7

Rifaskes Puskesmas

Pertemuan monev
program Perkesmas

Bimbingan Teknis
Lengkap Program
Perkesmas

1
4.8
4.1

4.2
13.2
20.2
20.5
12.9
24.2
6.9
13.6
43.9
13.8
60.4
59
30.5
68.6
39
29.6
28.9
30.9
9.6
13.3
3.4
30.9
8.5
9.6
6.7
28.8
2.1
21.6
6.2
1.2
1
5.8
4.1

2.3
3.6
13.3
13.8
4.7
17.4
4
8.7
14
12.3
42.3
39.7
18.7
32.2
26
23.3
14.9
17.4
4.3
11.6
2.3
15.7
4.2
5.4
1.8
14
0.4
13.5
4.9
0
0
3.8
3.4

21.2

26.2

16.3

Distribusi bimbingan dan monev Perkesmas


(N=5478)
No.

Provinsi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

DI Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
INDONESIA

Jml Pusk

56
174
207
122
91
193
97
172
50
25
307
834
677
117
691
130
112
87
134
113
58
171
86
92
92
322
65
31
19
51
17
22
66
5478

Kunjungan petugas Dinkes Kab/Kota


untuk supervisi/bimbingan Perkesmas

Umpan balik laporan


cakupan program
Perkesmas selama

Pertemuan monev
program Perkesmas

Bimbingan Teknis
Lengkap Program
Perkesmas

30.6
27.0
26.6
31.2
29.7
45.1
27.8
35.4
50.1
43.9
60.0
57.7
40.3
53.9
54.1
46.9
39.3
48.3
23.9
32.0
17.3
33.4
23.3
29.4
13.1
46.0
9.3
54.9
31.5
1.9
11.9
17.9
22.8

16.1
14.2
22.8
27.8
16.5
40.4
17.5
19.7
34.0
31.9
49.8
62.8
32.3
45.3
41.3
41.5
17.8
35.6
15.8
26.6
8.5
28.0
15.1
22.9
7.6
28.2
4.7
42.0
31.5
0.0
6.0
22.6
18.3

23.3
38.4
24.2
32.7
24.2
37.3
12.3
21.0
50.1
35.8
66.1
72.9
38.8
70.9
53.6
46.9
29.4
52.9
21.6
27.4
10.3
39.2
21.0
17.4
11.9
36.3
7.5
51.6
26.4
3.8
6.0
27.4
18.3

12.8
10.5
15.9
22.0
8.8
26.9
7.1
13.4
16.0
31.9
46.3
49.1
23.8
33.3
35.7
36.9
15.2
29.8
9.7
23.9
7.0
19.9
10.4
9.8
3.2
17.7
1.4
32.2
20.9
0.0
0.0
17.9
15.2

42.1

34.8

43.0

26.7

Rifaskes Puskesmas

Rifaskes Puskesmas

Ketersediaan alat perkesmas pada


puskesmas (N=8981)

Rifaskes Puskesmas

Ketersediaan alat perkesmas pada


puskesmas (N=5478)

Rifaskes Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai