Anda di halaman 1dari 30

Bahan Kuliah

Menggambar Teknik Listrik


Herudin, ST., MT.

Sistem Penilaian:

Absensi
Tugas
UTS
UAS

: 10 %
: 20 %
: 30 %
: 40 %
100 %

Gambar Sebagai Bahasa Teknik


Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud
seorang sarjana teknik, oleh karena itu gambar sering juga
disebut sebagai `` bahasa-nya orang teknik ``
Penyampaian informasi dapat dilakukan dengan gambar
maupun dengan bahasa tulisan dan lisan (pengarang novel,
buku, lagu, dll)
Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus mencakup
keterangan-keterangan dan pikiran- pikiran yang berlimpah, hal
ini tergantung pada kemampuan, karir dan watak penulis.
Begitupun dalam hal gambar, berapa banyak keterangan dan
mutu dari suatu gambar tergantung pada bakat perancangnya.
Perbandingan antara gambar dan bahasa dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

Tabel perbandingan antara bahasa dan gambar


Lisan

Kalimat

Gambar

Indra

Akustik

Visual

Visual

Ekspresi

Suara

Kalimat

Gambar

Aturan

Tata Bahasa

Standar
gambar

Fungsi Gambar
A.

Penyampai Informasi. Gambar mempunyai fungsi sebagai


penyampai informasi dan maksud dari perancang kepada
pihak-pihak lain yang bekepentingan (bagian pembuat,
pemeriksa dan perakitan).

B.

Sebagai penyimpan informasi. Gambar merupakan data


teknis yang ampuh, dimana teknologi suatu perusahaan
dikumpulkan. Oleh sebab itu gambar bukan saja diawetkan
untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan
(reparasi), tetapi juga gambar diperlukan sebagai bahan
informasi untuk rencana baru dikemudian hari. Dalam hal ini
diperlukan cara-cara penyimpanan, kodifikasi nomor urut
gambar dan sebagainya.

C.

Meningkatkan daya pikir perencana. Sebagai bahan inspirasi


perencana.

Perkembangan Gambar
Pada awalnya, perencana dan pembuat gambar adalah
orang yang sama, dalam hal ini berarti gambar hanya
sebagai alat berfikir, dan gambar hanya merupakan
gambar konsep, oleh karena itu aturan-aturan gambar
tidak diperlukan.
Dengan perkembangan jaman yang pesat, saat ini si
perancang bisa saja menyuruh orang lain untuk
membuat suatu benda yang telah ia rancang dalam
sebuah gambar, dalam hal ini berarti gambar selain
sebagai alat berfikir juga sebagai penyampai informasi
dari si perancang ke si pembuat.

Kepastian dan Standarisasi Gambar

a.

b.

c.

Fungsi gambar sebagai penyampai informasi


haruslah berisi informasi yang cukup dan pasti,
dan tidak boleh menimbulkan keraguan si
pengguna gambar.
Standarisasi harus dibuat agar tidak terjadi salah
faham tentang gambar antara satu perancang
dengan pemakai gambar, dari satu daerah dengan
daerah lain.
Standarisasi juga diperlukan agar gambar menjadi
lebih sederhana, kesamarataan dan
internasionalisasi gambar

Garis dan Huruf dalam Gambar


Dalam menggambar ada beberapa jenis garis yang masing-masing
mempunyai arti dan penggunaan tersendiri, karena itu
penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya.
Adapun jenis garis tersebut adalah sbb:
1)

Garis nyata : garis kontinyu.

2)

Garis gores : garis pendek-pendek dg jarak antara

3)

Garis bergores: garis gores panjang dengan gores pendek


diantaranya.

4)

Garis bergores ganda : garis bergores panjang dengan bergores


pendek diantaranya

5)

Garis bertitik tebal : Garis nyata dengan titik di antaranya

Jenis garis menurut tebalnya ada dua macam, yaitu : garis


tebal dan garis tipis. Kedua jenis tebal garis ini mempunyai
perbandingan
1 : 0,5, tebal garis dipilih sesuai dengan
besar kecilnya gambar, dan pada umunya tebal garis dipilih
adalah 0,5 atau 0,7mm.

Jarak minimum antar garis (jarak antara garis tengah garis)


sejajar, termasuk garis arsiran, tidak boleh kurang dari tiga kali
tebal garis yang paling tebal dari gambar.

Pada garis-garis sejajar yang berpotongan jaraknya


dianjurkan paling sedikit empat kali tebal garis.

Bila beberapa garis berpusat pada sebuah titik, garisnya


tidak digambar berpotongan padat itik pusatnya, tetapi
berhenti pada titik dimana jarak antara garis kurang lebih
sama dengan tiga kali tebal garisnya

Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu,harus


diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya,
seperti pada Gambar dibawah ini. Panjang ukuran garis gores dan jarak
antaranya pada satu gambar harus sama. Panjang ruang antara harus
cukup pendek dan jangan terlalu panjang.

Standarisasi Huruf dan Angka


Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan angka pada gambar teknik
antara lain : Jelas, seragam, dapat dibuat microfilmnya/reproduksi berulang,
huruf dan angka gambar teknik harus mampu menunjukan maksud dan
tujuan gambar teknik yang bersangkutan sejelas-jelasnya dan mudah
dibaca. Gambar berikut memberikan contoh ukuran bentuk huruf dan angka
yang sudah dinormalisir.

Skala Gambar
Setiap jenis gambar mempunyai ukuran yang
berbeda-beda Ada yang kecil dan ada yang besar.
Oleh karena itu sering kali tidak memungkinkan
menggambar suatu gambar dalam kertas gambar
ukuran tertentu, dalam ukuran sebenarnya. Untuk
ini ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya
besar, dan harus diperbesar jika bendanya terlalu
kecil.Pengecilan atau pembesaran gambar
dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah
perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap
ukuran linear dari benda sebenarnya.

Jenis Skala Gambar


Ada tiga macam skala gambar, yaitu :
1. Skala pembesaran. Skala pembesaran digunakan jika
gambarnya dibuat lebih besar dari pada benda sebenarnya.
Umpamanya jika bendanya kecil dan rumit seperti misalnya
rangkaian kontrol pada lampu jalan, maka harus
menggunakan skala pembesaran untuk menggambarkan
rangkaian ini.
Penunjukan untuk skala pembesaran adalah : x : 1,
sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah :
50 : 1 ; 20 : 1 ; 10 : 1 ; 5 : 1 ; 2 : 1

2. Skala penuh
Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama
besar dengan benda sebenarnya. Skala ini dianjurkan untuk
sedapat mungkin dipergunakan, agar supaya dapat
membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk
memudahkan pemeriksaan.
Penunjukkan skala penuh adalah 1 : 1.
3. Skala pengecilan
Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya dibuat lebih kecil
daripada gambar yang sebenarnya, sedangkan penunjukkannya adalah1 : x.
Berikut ini daftar penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan :
1 : 2 ; 1: 5 ; 1 : 10
1 : 20 ; 1: 50 ; 1 : 100
1 : 200 ; 1: 500 ; 1 : 1000
1 : 2000 ; 1: 5000 ; 1 : 10000

PERALATAN GAMBAR
Kertas Gambar
Kertas gambar yang dipergunakan mempunyai ukuran-ukuran yang telah
dinormalisir. Ukuran yang paling banyak dipergunakan adalah dari seri A. Seri A
ini mempunyai ukuran standar yang dinyatakan dengan membubuhkan 0 (nol) di
belakang huruf A, dan ukuran-ukuran yang lebih kecil dengan membubuhkan
angka 1 sampai dengan 4. Ukuran standar, yaitu A0, mempunyai luas 1 m2,
dengan perbandingan panjang terhadap lebar sebagai 2 : 1. Ukuran-ukuran
berikutnya diperoleh dengan membagi dua ukuran yang mendahuluinya. Misalnya
ukuran A3 mempunyai setengah ukuran A2, dan sebagainya.

Pensil dan pena ( Rapido )


Ada beberapa tingkat kekerasan pada pensil gambar,mulai dari 9H
(sangat keras) sampai 8B (sangat lunak). Penggunaannya didasarkan atas
permukaan dan jenis kertas gambar. Untuk menggambar sebaiknya digunakan
tingkat kekerasan berikut:
- Garis bantu
: 2H
- Garis
:F
- Tulisan, garis penuh tebal
: HB
jika menggunakan pensil mekanik, maka yang paling cocok adalah
pensil dgn ketebalan 0,3 mm dan 0,5 mm

Jangka
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar,
tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk
menggambar lingkaran dengan diameter 100 200 mm, jangka menengah
untuk lingkaran dari 20 100mm, dan jangka kecil untuk lingkaran 5 30 mm.
Disamping itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran dengan jari
jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu
jangka orleon dan jangka pegas. Dengan alat penyambung dapat dihasilkan
lingkaran dengan jari-jari 250mm.

Macam-Macam Jangka

Macam-macam penggaris

1. Penggaris T
Sebuah penggaris T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Garisgaris horizontal ditarik dengan penggaris T ini, dengan menekankan
kepalanya pada tepi kiri dari meja gambar, dan menggesernya keatas
atau ke bawah. Supaya hasil dari garis-garis dapat sejajar benar, kepala
dari penggaris ini harus betul-betul diikat pada daunnya.
2. Penggaris Segi-Tiga
Sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki dan sebuah
segitiga siku 600. Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan
berkisar antara 100 sampai 300 mm.
3. Sablon ( mal )
Sablon atau yang digunakan untuk teknik elektro antara lain: mal
lengkungan, mal bentuk, mal huruf dan mal untuk simbol-simbol elektro
elektronika. Gambar dibawah menunjukkan mal-mal tersebut.

dan

Macam Macam Penggaris

Macam Macam Mal (Sablon)

Gambar elektronika

Gambar piktorial, adalah gambar yang menunjukan bentuk bendabenda sesungguhnya dari semua komponen komponen yang
digunakan dalam suatu rangkaian elektronika, seluruh komponen
dan sambungan-sambungannya berusaha digambarkan dalam
bentuk aslinya, walaupun akan terlihat sangat tidak teratur.

Gambar skema, gambar yang menunjukan secara grafis komponen


apa yang digunakan, dan hubugannya untuk mendapatkan
rangkaian yang didinginkan dibuat pada saat gambar piktorial telah
di uji kebenarannya. Perubahan gambar piktorial ke gambar skema
dengan mengikuti aturan atau kaidah yang telah ditentukan.

Contoh gambar piktorial

TEKNIK PENERANGAN
DEFINISI-DEFINISI:
CAHAYA ADALAH GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK YANG
MENJALAR KESELURUH ARAH
YANG MENIMBULKAN PERASAAN
MELIHAT

PANJANG GELOMBANG : JARAK


ANTARA PUNCAK-PUNCAK
GELOMBANG ENERGI. PANJANG
GEL. PADA CAHAYA SANGAT
MENENTUKAN JENIS CAHAYA
(LIHAT TABEL) , DIMANA PANJANG
GEL. CAHAYA YANG DAPAT DILIHAT
MANUSIA ADALAH 380 m s/d 780
m (WARNA UNGU SAMPAI MERAH)
SHGG INFRA RED, ULTRAVIOLET
DAN SINAR X, GAMMA TAK DAPAT
DILIHAT MANUSIA.

PANJANG GEL.
(m)

0 - 10
10 380
380 420
420 495
495 566
566 589
589 627
627 780
780 10.104

KESAN WARNA

SINAR X
ULTAR VIOLET
VIOLET
BIRU
HIJAU
KUNING
JINGGA
MERAH
INFRA RED

ILUMINASI / INTENSITAS PENERANGAN CAHAYA

DAYA DARI SUMBER CAHAYA DISEBUT INTENSITAS ILUMINASI (I),


DALAM SATUAN CANDELA (LILIN).

ALIRAN CAHAYA ATAU FLUKS CAHAYA(F) YANG DIPANCARKAN


OLEH SUATU SUMBER IALAH SELURUH JUMLAH CAHAYA YANG
PANCARKAN DALAM SATU DETIK, DIUKUR DALAM SATUAN LUMEN.

INTENSITAS PENERANGAN CAHAYA / ILUMINASI (E) ADALAH


FLUKS CAHAYA YANG JATUH PADA SEBUAH PERMUKAAN,
SATUANNYA ADALAH LUX

Intensitas penerangan di suatu titik P (Ep) adalah berbanding lurus


dengan intensitas iluminasi dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak sumber cahaya ke titik P.

I
Ep 2
r

Ep = Intensitas penerangan di suatu titik.(lux)


I = Intensitas sumber cahaya (candela)
r = jarak sumber cahaya ke titik P (m)

Contoh armatur penerangan


Lampu TL 40 W, memberikan fluks cahaya
sebesar 2.800 lumen
Lampu pijar 150 W, memberikan fluks
cahaya sebesar 2.100 lumen

Intensitas penerangan E dinyatakan


dalam satuan lux, sama dengan jumlah
lumen/m2. jadi fluks cahaya yg diperlukan
untuk suatu bidang kerja seluas A m 2
adalah: F = E x A (lumen)
Fluks cahaya yang dipancarkan dari
sumber cahaya tidak semuanya mencapai
permukaan kerja tapi ada yg terpanca ke
dinding dan langit-langit, sehingga perlu
diperhitungkan effisiensinya, rumus diatas
berubah menjadi: F = E x A x (lumen)

Contoh soal
1)

Suatu ruangan dengan luas 48 m2 diberi penerangan dengan


24 lampu TL 40 W, yang masing-masing menghasilkan 2800
lumen. Tentukanlah intensitas penerangan dalam ruangan
tersebut.

2)

Suatu ruangan kelas harus diberi penerangan dengan


intensitas penerangan 250 lux, ukuran ruangannya 9x8m.
Dirancanakan untuk penerangannya menggunakan lampu TL
40W, tentukan jumlah lampu TL yg harus digunakan.

3)

Suatu bangsal pabrik dengan ukuran lantai 40 x 10 m, harus


diberi penerangan dengan menggunakan armatur lampu TL 2 x
40 W yang dipasang pada langit-langit. Masing-masing tabung
TL memberi 2800 lumen, intensitas penerangan yg dibutuhkan
minimal 300 lux, tentukanlah jumlah armatur yg diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai