Anda di halaman 1dari 24

INVERTEBRATA

Created by : Adisya Yuliasari


(xmipa6)

PORIFERA
Porus = pori , fer = membawa

[Porus = pori , fer = membawa] yang artinya hewan berporipori banyak yang biasanya membawa masuk air dari ostium ke
spongocoel dan keluar melalui oskulum.
Ciri-ciri :
tubuh Asimetri, ada juga yang simetri radial
Parazoa (tidak memiliki jaringan sejati)
Pemakan bakteri dan plankton
Memiliki daya regenerasi yang tinggi
Bersifat hermafrodit, tetapi ovum dan sperma dihasilkan
dalam waktu yang berbeda
Reproduksi aseks :
Tunas : sel amebosit yang mudah dilepaskan
Gemula : kumpulan arkeosit bercadangan makanan
dan dikelilingi amebosit yang membentuk lapisan
luar keras
Reproduksi seksual :
sperma dari individu lain masuk ke ostium fertilisasi di
mesohil embrio larva amfiblastula di mesohil larva
amfiblastula menempel pada substrat porifera dewasa

Tipe spongocoel porifera :


askonoid : berbentuk vas bunga leucosolenia
sikonoid : dinding tubuh berlipat horizontal sycon
ciliatum
leukonoid : memiliki banyak lipatan, bentuk tidak
beraturan, rongga
spongocoel kecil leuconia
Tiga
lapisan
sel pembentuk
porifera
:
Pinakosit
:
Mesohil
:
Berfungsi
melindungi
bagian tubuh
dalam
Berkontraksi
membesar dan
mengecil
Adanya ostium
Saluran masuknya
air

Sel amebosit mengandung


protein, mengedarkan sari-sari
makanan, pembentuk spikula,
pembentuk sel reproduktif
Spikula rangka pofirera
mengandung CaCO3 (zat kapur)
Koanosit :
Berfungsi mencerna makanan
secara intraseluler atau
fagositosis
respirasi secara difusi

Klasifikasi :
Calcarea : rangka dari CaCO3 leucosolenia, sycon
ciliatum
Hexactinellida : rangka dari silika, sikonoid
hyalonema, Euplectella aspergillum
Demosporangie : rangka dari spons, leukonoid cliona
celata, halichondria, oscarella
Sclerosporangie : rangka dari CaCO3 yang terjalin dalam
spons, mirip batu koral stromasporangia,
ceratoporella

Peranan :
Axinella cannabina : hiasan di akuarium
Hipposporangia : spons mandi
Cliona celata : mengebor batu karang dan cangkang
mollusca

COELENTERATA
Coelenteron = rongga
Memiliki rongga sebagai alat
pencernaan (gastrovaskuler)

CNIDARIA
cnide = sengat

Ciri ciri :
Ada yang berbentuk polip
maupun medusa di dalam
air
Pemakan udang dan ikan
kecil
Tubuh simetri radial
Pergerakan karena kontraksi
otot yang berpengaruh
terhadap cairan di rongga
gastrovaskuler (rangka
hidrostatik)
Respirasi dan sisa
metabolisme berupa amonia
dikeluarkan secara difusi

Pencernaan dilakukan secara


intraseluler
Memiliki daya regenerasi yang
tinggi
Reproduksi aseksual dengan
tunas berbentuk polip dan
tumbuh di dekat kaki polip,
Reproduksi seksual dengan
menghasilkan sel gamet
dengan cara metagenesis
Ada yang hermafrodit, ada
yang diesis
Fertilisasi bisa internal di
gonad (manubrium) atau
eksternal di air
Cadangan makanan glikogen
dan lemak

Tiga lapisan sel pembentuk cnidaria :


Epidermis
Sel epitel otot
Sel kelenjar lendir
Sel interstisial regenarasi dan penghasil knidosit, sperma,
ovum
Sel knidosit penyengat nematosista pada tentankel and ujung
oral yang hanya digunakan untuk sekali sengat.
Sel saraf indra tersusun pada epidermis dekat dengan
mesoglea
Mesoglea
Rongga tidak bersel, seperti gelatin
Gastrodermis
Sel otot pencerna berflagela
Sel kelenjar enzim enzim tripsin pencerna protein
Sel kelenjar lendir
Sebagian besar cnidaria memiliki nematosista pada
gastrodermis
Gastrodermis hydra ada zoochlorella berwarna hijau cerah

Reproduksi obelia sp. :


polip reproduktif medusa jantan dan betina zigot planula
polip muda
Reproduksi aurelia sp. :
medusa jantan dan betina zigot planula skifistoma efira
medusa
Klasifikasi :
Hydrozoa (hydra)
Tidak memiliki nematosista pada gastrodermis
Memiliki zoochlorella pada gastrodermis
Memiliki oseli sbg pengindra cahaya
Memiliki statosista sbg alat keseimbangan
Cth : hydra, obelia, physalia
Scyphozoa (ubur-ubur sejati)
Medusa dominan dalam hidupnya
Ada yang memiliki bentuk polip cth aurelia atau tidak cth pelagia
dan atolla
Fertilisasi eksternal
Diesis dan gonad pada gastrodermis
Cth : aurelia, cyanea, rhizostoma

Cubozoa (ubur-ubur sejati)


Pemakan ikan di laut tropis dan subtropis
Mengalami metamorfosis lengkap dari polip hingga
medusa payung berbentuk kotak dan memiliki lensa
mata yang kompleks (hampir mirp dengan scyphozoa)
Cth : chrionex fleckeri (sea wasps)
Anthozoa (mirip bunga)
Tidak memiliki bentuk medusa
Gastrodermis mengandung nematosista dan gonad
Cth : metridium dan edwardsia (pedal), antiphates (koral
hitam), arcopora (karang batu)

CTENOPHORA
Kteno = sisir, phore = pembawa

Sbg ubur-ubur sisir di laut


Tubuh simetri radial
Tidak memiliki nematosista
Menangkap mangsa dengan tentankel berisi sel koloblas
(perekat)
2 tentakel dan 2 lubang pengeluaran sbg anus
Bergerak dengan silia
Merupakan transisi dari cnidaria dari hasil evolusi
konvergen akibat hidup di lingkungan yang sama
Cth : Tentacula (mertensia ovum), Nuda (neis cordigera)

VERMES

PLATYHELMINTHES
Platy = pipih, helmintes = cacing

Ciri-ciri :
Triploblastik aselomata
Tubuh simetri bilateral
Tubuh pipih dorsoventral
Beruas-beruas atau tidak
beruas
Merupakan detritivor juga
parasit
Hermafodit
Reproduksi aseksual
dengan fragmentasi
Reproduksi seksual
dengan menghasilkan sel
gamet

Tidak memiliki anus


Tidak memiliki sistem
pernapasan dan
peredaran darah
Memiliki sel api sbg alat
ekskresi
Alat indra yaitu bintik
mata sbg pendeteksi
sinar dan kemoreseptor

Turbellaria (cacing berambut


getar)
Simbiosis komensalisme di
rongga mantel mollusca
dan isang crustacea
Planaria atau dugesia
sebagai pendeteksi polusi
air
Tubuh pipih dorsoventral
beruas
Aurikel : tentakel pada
pelebaran kepala
Silia pada bagian ventral
untuk merayap
Rhabdite : pertahanan diri
pada bag. Epidermis
Sistem pencernaan :
mulut faring enteron
protonefridia sel api

Penyerapan sari makanan


dengan pelebaran lateral
dinding usus
Sistem saraf berupa
benang saraf
Protonefridia sbg alat
ekskresi
Hermafrodit
Reproduksi seksual dengan
cara mutual (pertukaran
sperma)
Reproduksi aseksual
dengan pertunasan dan
fragmentasi
Cth : dugesia, mesostoma,
leptoplana, bipalium

Trematoda (cacing isap/flukes)


Memakan serpihan sel, lendir,
dan darah inang
Memiliki satu atau dua alat
pengisap
Memiliki inang perantara pada
fase larva dan inang utama
pada fase cacing dewasa
Daur hidup fasciola hepatica
Inang utama pada hewan
ternak
Inang perantara pada siput
Cacing dewasa (ternak) telur
(bersama feses) mirasidium
sporosista (siput) redia (siput)
serkaria (siput) sista
metaserkaria (rumput) cacing
dewasa (ternak)

Cth :
clonorchis sinensis (inang
perantara ikan, inang utama
manusia)
Schistosoma (menginfeksi
manusia lewat kulit di telapak
kaki, tangan atau tertelan
lalu menetap di pembuluh
darah dinding usus)
Monogenea
Ektoparasit pada ikan
Memakan lendir dan sel-sel
permukaan tubuh inang
Hermafrodit
Opistaptor sbg alat
penempel
Cth : gyrodactylus salaris

Cestoda (cacing pita)


Hidup parasit di usus
vertebrata
Tidak memiliki mulut dan
alat pencernaan
Tubuh ditutupi kutikula
Tubuh terdiri dari skoleks,
leher pendek, dan proglotid
Pada skoleks ada alat
pengait dan alat kait
Proglotid merupakan hasil
strobilasi
Satu proglotid berisi gamet
jantan dan betina
Proglotid yang sudah
dibuahi akan jatuh bersama
feses

Daur hidup taenia sp. :


Proglotid onkosfer (usus
hewan) sista sisterkus
(jaringan otot hewan) cacing
dewasa (usus manusia)
Cth :
Taenia saginata (inang
perantara sapi, inang utama
manusia)
Taenia solium (inang perantara
babi, inang utama manusia)
Dibothrioce[halus latus (inang
perantara ikan, inang utama
manusia)
Echinococcus granulosus (usus
anjing)
Choanotaenia infundibulum
(usus ayam)

NEMATODA

Nema = benang, ode = seperti

Ciri-ciri :
Triploblastik pseudoselomata
Simetri bilateral
Tidak bersegmen
Tubuh gilik (silindris)
Merupakan pengurai serta
parasit
Diesis atau gonokoris
Fertilisasi internal pada tubuh
cacing
Bereproduksi seksual
Tubuh Ditutupi oleh kutikula
keras transparan
Sistem saraf mengelilingi
esofagus

Dinding tubh tersusun oleh otot


longitudinal
Cairan pada pseudoselom sbg
rangka hidrostatik
Memiliki stilet pada mulut
untuk menusuk dan megisap
Tidak memiliki sitem peredaran
darah dan pernapasan
Sistem pencernaan :
Mulut faring esofagus
usus anus
Alat ekskresinya kelenjar renet
Alat indra : sensila, papila,
seta, amfid (kepala), phasmid
(posterior)

A. Adenophorea
.Tidak memiliki phasmid
.Hidup parasit
Cth : trichinella spiralis
(usus manusia)
Larva trichinella spiralis
dapat menembus otot
jatung menyebabkan
kematian.
Manusia akan mengalami
trikinosis ketika memakan
daging kurang matang

B. Secernentea (memiliki
phasmid)
. Ascaris lumbricoides
(cacing perut)
. Hidup di usus halus
manusia
. Penyebab penyakit askaris
yang menyebabkan
kekurangan gizi
. Cacing jantan pada ekor
memiliki spikula untuk
memasukkan sperma ke
tubuh betina
Cacing dewasa telur (dgn
makanan terkontaminasi)
larva (usus manusia) cacing
dewasa (usus manusia)

Ancylostoma duodenale
(cacing tambang)
Cacing penyebab anemia
pada penderita
ankilostomiasis
Cacing memiliki gigi kitin
untuk mencengkram
dinding usus inang
Cacing betina telur (feses
penderita) larva (tempat
becek) larav masuk pori2
kulit telapak kaki manusia
cacing dewasa (usus halus)

Oxyuris vermicularis
(cacing kremi)
Penyebab rasa gatal pada
anus
Cacing betina telur (dubur)
larva (usus) cacing
dewasa (usus)

Wuchereria bancrofti
(cacing filaria)
Hidup parasit pada limfa
Penyebab kaki gajah
Perantara nyamuk culex
Cacing betina mikrofilaria
(dari nyamuk pindah ke
pemb. Darah manusia)
cacing dewasa (limfa
manusia)

Onchocerca volvulus
Penyebab onchocerciasis
penyebab kebuataan
Inang perantara nya black
fly
Dominan terjadi di afrika
dan amerika selatan

ANNELIDA

annulus = cincin, eidos = bentuk

Ciri-ciri :
Triploblastik selomata
Tubuh simetri bilateral
Tubuh bersegmen
Memiliki rambut
hermafrodit
Sistem pencernaan, peredaran
darah, sistem saraf, dan ekskresi
berhubungan antarsegmen
Parapodia = pelebaran dinding
tubuh yang pipih
Dapat melakukan regenerasi
dan autotomi
Alat indra : bintik mata dan
statosista

Sistem pencernaan :
Mulut faring esofagus
tembolok lambung otot
usus halus anus
Sistem peredaran darah
tertutup dengan pemb. Darah
dorsal dan ventral
Darah cacing mengadung Hb
maka merah. Yang hijau
mengandung klorokruoin
Bernapas dengan permukaan
tubuh
Alat ekskresi : metanefridia
Sistem saraf : tangga tali
dengan ganglia otak

Polychaeta
Memiliki banyak rambut (seta)
Dominan hidup di laut sebagai
karnivor dan herbivor, dan
pemakan endapan lumpur
Parapodium = alat gerak dan
pernapasan
Alat indra = mata, statosista
Reproduksi secara seksual dan
gonokoris
Fertilisasi eksternal ataupun
internal
Gamet dikeluarkan dari
metanefridia atau sobekan
tubuh (dehiscence)
Bereproduksi dengan
membentuk epitoke dari
pertunasan atau transformasi
langsung

Swarming = epitoke
berenang ke permukaan
air pada pagi atau sore
untuk melepas sperma dan
telur
Pada pagi hari sperma
mebuahi ovum setelah
terjadi dehiscence
Swarming terjadi pada
bulan februari dan maret
(bau nyale di lombok)
Cth :
Eunice viridis, lysidice oele,
nereis, myzostoma

Oligochaeta
Berambut sedikit
Hidup di air tawar, laut,
darat
Mikrodile = spesies hidup di
air. Dinding tubuh tipis, agak
transparan
Megadrile = spesies hidup di
darat. Dinding tubuh tebal
Jaringan klorakogen = hati di
bagian usus dan pemb darah
dorsal
Tidak memiliki bintik mata
Gerak mendekati cahaya
lemah dan menjauhi cahaya
kuat
Hermafrodit dengan
perkawinan silang

Klitelium = ruas tebal


reproduktif
Lendir pada klitelium untuk
melekatkan telur pada
dinding kokon
Fertilisasi pada lapisan
albumin dinding kokon
Cth :
Lumbricus terrestris, tubifex

Hirudinea
Tidak memiliki rambut dan
parapodia
Dua buah alat pengisap
pada anterior dan posterior
Nokturnal
Tubuh pipih dorsoventral
Memiliki ruas semu, ruas
sejati 34 buah
Kelenjar ludah mengandung
zat anti koagulan yang
mencegah penggumpalan
darah
Mengeluarkan zat anestetik
Hermafrodit dengan
perkawinan silang
Cth : hirudo medicinalis,
haemadipsa

Anda mungkin juga menyukai