Anda di halaman 1dari 58

PRINSIP PENGENDALIAN TUBERKULOSIS

Oleh :
Kelompok Puskesmas Rajabasa Indah
Bela Riski Dinanti, S.Ked
Diah Anis Naomi, S.Ked
Diah Septia Liantari, S.Ked
Rizky Bayu Ajie, S.Ked
Yolanda Fratiwi, S.Ked

1118011019
1118011032
1118011033
1118011112
1118011140

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

Mengapa pelaksanaan Program


Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit TBC di Puskesmas
Rajabasa Indah pada tahun 2015
masih mengalami Case Detection
Rate TB yang rendah ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN BTA

KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
BERDASARKAN RIWAYAT PENGOBATAN PASIEN

PENEGAKKAN DIAGNOSIS

UPAYA PENANGGULANGAN TUBERKULOSIS

KEGIATAN PROGRAM TB PARU

PANDUAN OAT YANG DIGUNAKAN OLEH PROGRAM


NASIONAL PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI
INDONESIA

Obat yang digunakan dalam tatalaksana pasien TB resistan


obat di Indonesia terdiri dari OT lini ke-2,
Kanamisin, Kapreomisin, Levofloksasin, Etionamide, Sikloserin,
Moksifloksasin dan PAS, serta OAT lini-1, yaitu pirazinamid dan

Tabel 1. Dosis Paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3


Berat

Tahap Intensif tiap

Tahap Lanjutan 3 kali

Badan

hari selama 56 hari

seminggu selama 16

(kg)

HRZE

minggu RH (150/150)

(150/75/400/275)
30-37

2 tablet 4KDT

2 tablet 4KDT

38-54

3 tablet 4KDT

3 tablet 4KDT

55-70

4 tablet 4KDT

4 tablet 4KDT

71

5 tablet 4KDT

5 tablet 4KDT

Tabel 2. Dosis Paduan OAT Kombipak Kategori 1: 2HRZE/4H3R3


Tahap

Intensif

Lama

Dosis per hari / kali


Tablet

Kaplet

Tablet

Tablet

Isoniasid

Rifampisin

Pirazinamid

Etambut

@300mg

@450mg

@500mg

ol

@250mg
3

bulan
Lanjuta

bulan

Tabel 3. Dosis Paduan OAT KDT Kategori 2: 2(HRZE)S/HRZE/5(HR)3E3


Berat Badan

Tahap intensif tiap hari selama 56 hari HRZE

Tahap Lanjutan 3 kali

(kg)

(150/75/400/275) + S

seminggu selama 16

30-37

Selama 26 hari

Selama 28 hari

minggu RH (150/150)
Selama 20 minggu

2 tablet 4KDT +

2 tablet 4KDT

2 tablet 2KDT + 2 tab

500 mg
38-54

streptomisis inj
3 tablet 4KDT +

Etambutol
3 tablet 4KDT

750 mg
55-70

streptomisis inj
4 tablet 4KDT +

Etambutol
4 tablet 4KDT

1000 mg
71

3 tablet 2KDT + 3 tab

4 tablet 4KDT + 4 tab


Etambutol

streptomisis inj
5 tablet 4KDT +

5 tablet 4KDT

5 tablet 2KDT + 5 tab

1000 mg

(> do maks)

Etambutol

streptomisis inj

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TB PARU


1. Angka Penjaringan Suspek

2. Proporsi Pasien Tb BTA Positif diantara suspek

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TB PARU


3. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif Diantara Semua Pasien TB
Paru Tercatat

4. Proporsi Pasien TB anak diantara seluruh pasien TB

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TB PARU


5. Angka Konversi

6. Angka Kesembuhan

7. Kesalahan Laboratorium
Hasil
Pembacaan

Hasil Pembacaan di laboratorium uji


silang

sediaan di UPK

Negatif

1-9 BTA/100

Negatif
1-9 BTA/100 LP
1+
2+
3+
Keterangan:
Benar

Benar
KKPP
KBPP
KBPP
KBPP

LP
KKNP
Benar
Benar
KG
KG

1+

2+

3+

KBNP
Benar
Benar
Benar
KG

: Tidak ada kesalahan

KG

: Kesalahan Gradasi

KKNP

KBNP
KG
Benar
Benar
Benar

KBNP
KG
KG
Benar
Benar

Kesalahan Kecil

: Kesalahan Kecil Positif Palsu

Kesalahan Kecil

KBNP

: Kesalahan Besar Negatif Palsu

Kesalahan Besar

KBPP

: Kesalahan Besar Positif Palsu

Kesalahan Besar

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TB PARU


8. Angka Notifikasi Kasus

9. Penemuan Kasus

INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM TB PARU


10. Angka Keberhasilan Pengobatan

PENEMUAN PASIEN TUBERKULOSIS

STRATEGI PENEMUAN

STRATEGI PENEMUAN

STRATEGI PENEMUAN

EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU

BAB III
METODE EVALUASI

CARA ANALISIS

N
A
R
A
B
M
A

S
A
M
S
E
H
K
A
S
D
U
P IN

A
B
A
J
RA

A
S

Wilayah Kerja
Puskesmas RBI

Rekapitulasi
Kasus TB di
puskesmas
RBI tahun
2015

1. Puskesmas Rajabasa Indah sudah membentuk


susunan kader dari masing-masing kelurahan
2. Bekerjasama dengan organisasi Aisiyah untuk melakukan
pelacakan kasus TB disamping pelacakan yang dilakukan di
poliklinik puskesmas Rajabasa Indah.
Pelacakan dilakukan dengan mendatangi rumah
pasien yang diduga terpapar TB
Dilakukan skrining terhadap tetangga disekitar
rumahnya untuk dinilai dan dilakukan pemeriksaan.
3. Puskesmas Rajabasa Indah mengadakan penyuluhan
terkait TB.

Puskesmas Rajabasa Indah juga melaksanakan pelacakan TB


mangkir

BAB V
HASIL EVALUASI

PENDEKATAN SISTEM

Rekapitulasi
Kasus TB di
puskesmas
RBI tahun
2015

KERANGKA KONSEP

IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MASALAH

Masalah
Kasus baru TB BTA
positif/CDR

Pencapaian
77% penemuan kasus

Jumlah suspek
diperiksa

68% jumlah suspek

U
3

S
4

G
3

Total
10

baru TB BTA (+)


diperiksa

Jumlah semua kasus TB 93% jumlah semua


diobati
kasus TB yang diobati

DIAGRAM FISHBONE

No

TEKNIK KRITERIA MATRIKS PEMILIHAN PRIORITAS


PENYEBAB MASALAH
I
Daftar Masalah

1.

Method
Pendataan pasien dengan susp. Tb
Pengajaran cara pengambilan sampel
Dahak
Penyuluhan TB

2.

Machine

3.

Kerjasama dengan
LSM /organisasi
Akses ke pusat kesehatan

4
2
3

3
2
3

RI

DU

SB

PB

PC

3
2

2
3

3
2

2
3

2
2

3
3

JUM
IxTxR

3
3
2

189
144
108

2
2
4
3

2
2
4
3

2
3
3
2

3
3
3
2

3
3
3
3

2
2
2
3

2
2
3
2

2
3
3
3

2
2
3
2

64
102
198
102

2
2

2
2

2
3

2
2

2
2

2
3

2
2

2
2

2
2

56
64

Man
Petugas Kesehatan
Paradigma masyarakat tentang TB

Material
Mikroskop
Kurangnya media informasi

Keterangan:
P

= Prevalence

= Severity

PB

= Public concern

RI

= Rate of increase

DU

= Degree of unmeet need

SB

= Social benefit

PC

=Political climate

= Technical feasiability

= Resources availability

BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

MENYUSUN ALTERNATIF JALAN KELUAR

Masalah

Penyebab

Rendahnya angka penemuan Kurangnya jumlah dan


kasus baru (Case Detection kompetensi SDM dalam
Rate) TB paru

bidang P2 TB

Alternatif
Perencanaan penambahan
jumlah SDM yang
kompeten pada bidang P2
TB
Merencanakan SDM untuk
mengikuti pelatihan
manajemen TB
Membentuk senter-senter
TB di masing-masing
kelurahan yang diisi oleh
tenaga kesehatan kompeten.

No

Daftar Alternatif Jalan Keluar

Efektifitas

Efisiensi

Juml
ah

2
3

Memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan


mengenai manajemen TB, cara pengumpulan sputum
dan cara edukasi pasien TB.
Membentuk pusat TB di masing-masing kelurahan
yang diisi oleh tenaga kesehatan yang kompeten
Perencanaan penambahan jumlah
SDM yang kompeten pada bidang
P2 TB

MIV

27

18

/C

Dari tabel di atas, didapatkan bahwa alternatif pemecahan masalah yang dipilih adalah
mengikutsertakan pelatihan SDM mengenai manajemen TB. Kemudian menekankan bahwa
penyakit TB dapat disembuhkan dengan harapan bahwa paradigma masyarakat mengenai
sakit TB dapat berubah. Selain itu, dengan pelatihan-pelatihan yang ada dapat membentuk
pusat-pusat TB di masing-masing kelurahan yang dilatih oleh tenaga kesehatan yang
kompeten sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat yang dapat dijadikan
agen/kader tambahan untuk membantu program ini. Hal ini juga dapat dijadikan wadah
untuk mengubah paradigma Kemudian paradigma masyarakat mengenai sakit TB.

BAB VII
KESIMPULAN

SARAN
Perlunya meningkatkan jumlah petugas kesehatan dan
memaksimalkan kinerja petugas kesehatan.
Perlunya peran serta tokoh masyarakat dalam melakukan
penyuluhan tentang TB.
Perlunya alokasi anggaran yang relevan untuk pelatihan
kader dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai penyakit
tuberkulosis paru.
Perlunya membentuk pusat-pusat TB di masing-masing
kelurahan yang dilatih oleh tenaga kesehatan yang kompeten.

DAFTAR PUSTAKA
D:\IKKOM\EVAPRO\DAFTAR PUSTAKA.docx

Anda mungkin juga menyukai