Anda di halaman 1dari 29

MALARIA..

Apa itu Malaria?

Penyakit menular ini disebabkan oleh protozoa yaitu


Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Anopheles.

Penyakit malaria merupakan


penyakit yang endemisitasnya terjadi
di daerah tropis dan subtropis.
Gejala klinis utama adalah demam periodik di sertai dengan
rasa menggigil, berkeringat dan sakit kepala, gejala lain
seperti: badan terasa lemas dan pucat, nafsu makan
berkurang, mual muntah diare, kuning pada kulit, pembesaran
limpa dan, kejang sampai koma.

Nyamuk anopheles dapat dikatakan sebagai vektor malaria


apabila memenuhi suatu persyaratan tertentu diantaranya
seperti yang di sebutkan dibawah ini (Arikanto, 1989) :
- Kontaknya dengan manusia cukup besar.
- Merupakan spesies yang selalu domin Anopheles
- Anggota populasi pada umumnya berumur cukup panjang,
sehingga memungkinkan perkembangan dan pertumbuhan
plasmodium hingga menjadi sporozoit.
- Ditempat lain terbukti sebagai vektor

Agent Penyebab Malaria


Infeksi malaria di sebabkan oleh parasit genus plasmodium
melalui perantaraan gigitan nyamuk Anopheles spp. Ada 4
(empat) spesies plasmodium yaitu

Plasmodium
Plasmodium
Palsmodium
Plasmodium

Vivax
Falcifarum
malariae
ovale

Siklus Hidup Nyamuk Anopheles spp

Telur

Diletakan dipermukaan air atau benda-benda lain dipermukaan air


Ukuran telur 0,5 mm, dengan jumlah telur (sekali bertelur) 100
300 butir, rata-rata 150 butir, dan frekuensi bertelur dua atau tiga hari
Lama menetas dapat beberapa saat setelah kena air, hingga dua
sampai tiga hari setelah berada di air, dan menetas menjadi larva
(larva)

Klasifikasi Nyamuk

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Class : Insecta
Subclass : Pterygota
Ordo : Diptera
Family : Culicidae
Genus : Anopheles
Spesies: Anopheles sp
(Muhammad, 1997).

Larva

Larva terletak di air dan mengalami empat masa

pertumbuhan (stadium) yaitu : stadium 1 ( 1 hari), stadium


II ( 1-2 hari), stadium III ( 2 hari), dan standium IV ( 2-3
hari)

Kepompong
Kepompong terdapat di air, tidak memerlukan makanan tetapi
memerlukan udara, menetas 1-2 hari menjadi nyamuk, dan umumnya
nyamuk jantan menetas lebih dahulu daripada nyamuk betina.

Nyamuk Dewasa

Nyamuk anopheles dewasa bentuk badannya lebih besar kalau di


bandingkan dengan rata-rata nyamuk lain, mempunyai urat sayap
bersisik, mempunyai prombosis panjang, mempunyai sirip penutup
tubuh, sisik pada
pinggir sayap berubah
menjadi jumbai, dan sayap terdiri dari 6 urat
sayap, yaitu urat sayap 2, 4 dan 5 bercabang. (Depkes RI,2003)

Ciri umum nyamuk Anopheles spp dewasa yaitu :

Proboscis dan palpi sama panjang


Scutellum berbentuk satu lengkungan ( lingkaran)
Urat sayap bernoda pucat dan gelap
Jumbai biasanya terdapat noda pucat
Pada palpi bergelang pucat atau sama sekali tidak bergelang
Kaki panjang dan langsing

Pada nyamuk betina dewasa palpi dan proboscis sama

panjang sedangkan pada nyamuk jantan palpi pada bagian


ujung berbentuk alat pemukul
Pada saat menggigit nyamuk Anopheles sp membentuk sudut
45o 60o
Nyamuk Anopheles spp lebih menyukai mengisap darah di
luar bangunan (endofagik) dan istirahat di dalam bangunan
(endofilik)

Ekologi Nyamuk Anopheles

Suhu air pada habitat nyamuk mempunyai peranan yang


sangat di dalam kelangsungan dan pertumbuhan baik telur,
larva dan pupa. Larva tidak dapat hidup pada suhu yang terlalu
tinggi, dan pertumbuhannya larva akan lebih cepat pada air
yang hangat bila dibandingkan dengan air yang lebih dingin.
Suhu yang tinggi akan merangsang pertumbuhan plankton dan
akan lebih banyak lagi menyediakan makanan bagi larva
dibandingkan dengan suhu yang rendah (Santoso, 2002).

Lingkungan yang berpengaruh pada penyebaran


nyamuk Anopheles adalah sebagai berikut (Harijanto,
2000) :
1. Lingkungan fisik

Suhu
Kelembaban
Hujan
Ketinggian
Angin
Sinar Matahari
Arus air

3. Lingkungan SosialBudaya
2. Lingkungan
Biologik

Nyamuk Anopheles sundaicus


Nyamuk Anopheles sundaicus hidup disepanjang pantai dan
berkembang biak pada lagoon, bekas tambak-tambak, bekas
galian pasir dekat pantai, tempat terbuka dan kena sinar
matahari langsung, jentik berlindung pada tanaman air seperti
lumut sutera dan lumut perut ayam. Kadar garam pada air
yang disenangi nyamuk Anopheles sundaicus yaitu 12-18
(Iskandar, 1985).

Ciri-ciri Nyamuk Anopheles letifer


Nyamuk Anopheles letifer mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut (Iskandar, 1985) :

Terdapat didaerah dataran rendah dekat pantai.


Sarang jentiknya yaitu genangan air yang coklat tua dengan

pH 5-8.
Tidak di dalam hutan
Sangat Anthropofilik.
Hidupnya lebih dekat dengan kediaman manusia.
Nyamuk dewasa masuk rumah dari senja sampai pagi hari.
Tempat hinggapnya di luar rumah.

Ciri-ciri Nyamuk Anopheles maculatus


Nyamuk Anopheles maculatus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Iskandar, 1985) :
Penyebaran di Indonesia sangat luas, kecuali Maluku dan Irian terdapat di daerah
pegunungan sampai 1600 m di atas permukaan air laut.
Jentik tidak menyukai tempat yang sama sekali teduh, tapi yang banyak kena
sinar matahari.
Lebih banyak terdapat dalam air jernih. Rupanya tidak begitu memilih dan dapat
dijumpai pada genangan air disamping aliran utama sungai besar, dalam
paritparit di daerah pegunungan, mata air, kolam, sawah, rawa, tepi danau,
kadang-kadang juga dalam genangan air yang terbatas seperti bekas tapak
binatang dan tempat-tempat semacam itu ada kalanya terdapat dalam air kotor.

Ciri-ciri Nyamuk Anopheles aconitus


Nyamuk Anopheles aconitus berukuran kecil (4-13 mm) dan
rapuh. Kepalanya mempunyai probosis halus dan panjang
melebihi panjang kepala. Pada nyamuk betina probosis dipakai
sebagai alat untuk menghisap darah, sedangkan pada nyamuk
jantan untuk menghisap bahan-bahan cair seperti cairan
tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan juga keringat.

Ciri-ciri khusus jentik Anopheles sp

Adanya bulu kipas pada jentik.


Adanya utar-utar pada beberapa ruas abdomen sebagai salah satu ciri.
Pencirian bagian kepala biasanya melalui clypeal.
Pada waktu istirahat jentik sejajar dengan permukaan air, bebas berenang di air.

Ciri-ciri telur Anopheles sp adalah telur nyamuk Anopheles sp


mempunyai pelampung, satu persatu diletakan di atas permukaan air
(Depkes, 2000).

Bionomik Vektor Penyakit Malaria

Perilaku Istirahat
Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam artinya, yaitu
istirahat yang sebenarnya selama waktu menunggu proses
perkembangan telur dan istirahat sementara yaitu pada waktu
nyamuk sedang aktif mencari darah. Meskipun pada umumnya
nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab dan aman untuk
beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap spesies
ternyata mempunyai perilaku yang berbeda-beda.

Perilaku Mencari Makan


Hanya nyamuk betina yang menghisap darah. Nyamuk
Anopheles aconitus lebih suka berada di luar rumah dan
menggigit di waktu senja sampai dengan dini hari (eksofagik)
serta mempunyai jarak terbang yang jauh 1,6 km sampai
dengn 2 km. nyamuk ini bersifat suka menggigit binatang
(zoofilik) dari pada sifat suka gigit manusia (antrophofilik).

Makanisme Penularan Penyakit Malaria

Pada penyakit malaria dikenal ada berbagai cara penularan


malaria, beberapa diantaranya:
Penularan secara alamiah (natural infection).
Penularan yang tidak alamiah.
a. Malaria bawaan (congenital).
b. Secara mekanik.

Metode Pengendalian Penyakit Malaria

Pemberantasan nyamuk Anopheles dewasaa.

a. Kimia
-. penyemprotan/pengasapan dengan insektisida (fogging).
-. Menggunakan lotion anti nyamuk
-. Menggunnakan spray anti nyamuk atau obat nyamuk

b. Fisik
- Pengendalian dalam mencegah penyakit malaria diantaranya:
- memakai kelambu pada tempat tidur karena waktu menggigitnya pada malam
hari
- Menggunkan baju lengan panjang saat tidur
- Menggunakan raket nyamuk
- Penggunaan kawat kasa pada ventilasi

Biologi
Pengendalian nyamuk dewasa Anopheles secara biologi dapat
dilakukan dengan cara menggunakan tanaman Rosmery,
Lavender.

Pengobatan Penderita
Adapun jenis pengobatan malaria meliputi:

Pengobatan malaria klinis, adalah pengobatan penderita malaria


berdasarkan diagnosa klinis tanpa pemeriksaan laboratorium;
Pengobatan radikal, adalah pengobatan penderita malaria
berdasarkan diagnosa secara klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Pengobatan Mass Drug Administration (MDA), adalah pengobatan
massal pada saat KLB, mencakup >80% jumlah penduduk di daerah
tersebut.

Penatalaksanaan malaria berat, dilakukan di semua unit pelayanan


kesehatan sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang ada.
Profilaksis, adalah pengobatan pencegahan dengan sasaran warga
transmigrasi dan ibu hamil di daerah endemis malaria
(Harijanto,2000).

Pemberantasan Vektor

Pemberantasan vektor malaria dilaksanakan berdasarkan


pertimbangan; Rationale, Effective, Efficient, Sustainable dan
Acceptable yang sering disingkat dengan REESA. (Depkes
RI,2004)

Kebijakan/ Regulasi Pengendalian Penyakit Malaria

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


374/Menkes/Per/Iii/2010 Tentang Pengendalian Vektor

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013


Tentang Pedoman Tata Laksana Malaria

Keputusan Menteri Kesehatan nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tentang


eliminasi malaria di Indonesia

Peraturan Bupati Badung Nomor 45 Tahun 2010 Tentang Pedoman


Pelaksanaan Eliminasi Malaria Di Kabupaten Bandung .

Simpulan
Penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium dan disebarkan oleh nyamuk
Anopheles sp. Penukaran penyakit malaria dapat terjadi secara alamiah dan tidak
alamiah. Secara alamiah terjadi karena gigitan nyamuk Anopheles, sedangan
penularan tidak alamiah dapat terjadi pada seorang bayi yang menderita malaria
karena bawaan dari sang ibu.
Dalam proses penularannya, parasit penyakit malaria berkembang biak dalam
nyamuk selama 7-14 hari dan menimbulkan gejala antara 12 hari ketika manusia
tergigit oleh nyamuk yang membawa parasit tersebut. Pengendalian penyakit malaria
dapat dilakukan dengan beberapa metode pengendalian, seperti pengendalian fisik,
biologi, dan kimia.

Saran
Sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran penyakit
malaria, maka masyarakat dihimbau agar selalu menjaga
kebersihan lingkungan dan mnegurangi tempat-tempat yang
dapat menjadi tempat perindukan nyamuk Anpheles sp.
sebagai vektor penyebab penyakit malaria.

Anda mungkin juga menyukai