Oleh :
Dr. Rita agustina. M.Kes
KESEHATAN KERJA
Occupational health; lapangan
kesehatan yg mengurusi mslh2
kesehatan menyeluruh bg kes
masyarakat pekerja
Lingkup : tenaga kerja (keluarga)
dan masyarakat sekitar
Aplikasi kes mas dlm suatu tempat
kerja
Ciri pokok: preventif dan promotif
Upaya pokok : pencegahan
Determinan kesehatan
kerja
Sosial-psikologis
FAKTOR FISIK
Bising > 60 dB
mengganggu komunikasi dan
ggn pendengaran. sumbat telinga
mengurangi 20-25dB
Penerangan : perbaikan kontras,
meningkatkan penerangan (2x dr
penerangan diluar tempat kerja),
pengaturan tenaga kerja,
pencegahan silau.
Kelelahan mata, kelemahan
Kecelakaan kerja
penyebab
Manusia
Yg tdk dpt
dihindari
Lingkungan
dan peralatan
Sejarah K3
Revolusi eropa
K3 sbg personal risk
K3 sbg tanggung jawab perusahaan,
buruh dan masyarakat sekitar
Indonesia : sdh dimulai 1908, dan baru
mendapat perhatian utama 1970 dg
adanya UU no 1 1970 ttg keselamatan
kerja
SMK3 diatur dalam Permenaker
No.05/MEN/1996 tentang SMK3
Hukum K3
aspek utama hukum K3 yaitu norma
keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja
nyata.
Norma keselamatan kerja merupakan
sarana atau alat untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja.
Norma kesehatan kerja diharapkan
menciptakan dan memelihara derajat
kesehatan kerja setinggi-tingginya.
Norma kerja berkaitan dg manajemen
SMK3
Tujuan menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja dg melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan
lingkungan kerja sehingga
mencegah/mengurangi kecelakaan dan
penyakit kerja, menciptakan tempat kerja
yg aman,menciptakan efisiensi dan
produktivitas kerja.
TERIMA KASIH