Anda di halaman 1dari 21

KESEHATAN KERJA

Oleh :
Dr. Rita agustina. M.Kes

Keselamatan : suatu kondisi yg bebas dr


risiko yg relatif sangat kecil di bawah
tingkatan ttu
Risiko; tingkat kemungkinan terjadinya
bahaya yg menyebabkan kecelakaan
Kecelakaan : suatu kejadian yg tidak
diinginkan, yg dpt menyebabkan kerugian
pd manusia, perusahaan, masyarakat
dan lingkungan.

KESEHATAN KERJA
Occupational health; lapangan
kesehatan yg mengurusi mslh2
kesehatan menyeluruh bg kes
masyarakat pekerja
Lingkup : tenaga kerja (keluarga)
dan masyarakat sekitar
Aplikasi kes mas dlm suatu tempat
kerja
Ciri pokok: preventif dan promotif
Upaya pokok : pencegahan

TUJUAN UTAMA KESEHATAN KERJA


Pencegahan dan pemberantasan
penyakit dan kecelakaan ak kerja
Pemeliharaan dan peningkatan kes
dan gizi tenaga kerja
Perawatan dan mempertinggi
efisiensi dan produktifitas tenaga
kerja
Pemberantasan kelelahan kerja
Perlindungan bg masyarakat sekitar
perusahaan dari pencamaran

Tujuan akhirnya ; menciptakan


tenaga kerja yg sehat dan
produktif
Didukung oleh lingkungan kerja
yg memenuhi syarat kesehatan
Suhu
Penerangan
Alat kerja (ergonomic)
Debu
Sikap badan dll

Determinan kesehatan
kerja

1. Beban kerja ; fisik, mental dan


sosial

2. Beban tambahan, ada 5 faktor yaitu

Fisik : suhu, pencahayaan, bising dll

Kimia ; bau, uap, asap

Biologi ; hewan, tanaman, parasit

Fisiologis; alat kerja yg ergonomic

Sosial-psikologis

3. Kemampuan kerja, dipengaruhi oleh


kapasitas, pendidikan, pengalaman,
kesehatan, kebugaran, gizi, JK dll

FAKTOR FISIK
Bising > 60 dB
mengganggu komunikasi dan
ggn pendengaran. sumbat telinga
mengurangi 20-25dB
Penerangan : perbaikan kontras,
meningkatkan penerangan (2x dr
penerangan diluar tempat kerja),
pengaturan tenaga kerja,
pencegahan silau.
Kelelahan mata, kelemahan

Bagunan tempat kerja;


jarak antara gedung tdk mengganggu
masuknya sinar matahari, jendela/lubang
angin sekurangnya 1/6 luas bangunan,
lampu yg cukup, penerangan tdk
menimbulkan panas (<32c), tdk silau
Bau , pengendalian bau dg ;
pembakaran, kerja antagonis zat,
absorbsi, penambahan aroma, ac

FAKTOR MANUSIA DLM KES KERJA


Ergonomi ; peraturan tentang bagaimana
melakukan kerja. Tujuannya utk
menciptakan kombinasi serasi antara
sistem peralatan kerja dg tenaga kerja itu
sendiri sehingga mencegah kecelakaan
kerja, ketidakefisienan kerja dan
mengurangi beban kerja
Psikologi kerja ; positif dan negatif

Cara ergonomis yg sesuai dg teori


psikologis (silalahi,1985) :
Memberikan pengarahan dan pelatihan
ttg tugas sebelum melaksanakan tugas
Memberikan uraian tugas tertulis
Melengkapi petugas dg alat yg sesuai
Menciptakan lingkungan kerja yg aman
dan nyaman

Kecelakaan kerja
penyebab
Manusia
Yg tdk dpt
dihindari

Lingkungan
dan peralatan

H. W HEINRICH ; PENYEBAB TERSERING


KECELAKAAN ADALAH PERILAKU YG TDK AMAN

Kategori penyebab kecelakaan


Kondisi berbahaya; kondisi tdk aman dr
mesin, lingkungan, sifat pekerja, dan cara
kerja.
Perbuatan berbahaya yaitu perbuatan
berbahaya dr manusia atau pekerja yg
dilatarbelakangi oleh faktor intern seperti
tingkah laku yg tdk aman, kurang
pengetahuan, keterampilan dll

Cara pengendalian ancaman bahaya


kesehatan kerja

Pengendalian teknik : prosedur kerja,


isolasi bahan berbahaya, ventilasi
Pengendalian administrasi: pengurangan
waktu terpajan, penyusunan peraturan,
alat pelindung, tanda
peringatan,pelatihan, daftar bahan2 aman
Pemantauan kesehatan

ISO : International standard organization,


tujuan meningkatkan mutu produksi, mutu
lingknngan, mutu manusia yg terlibat dlm
produksi
Permenaker No Per 05/Men/1996 ;
sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja atau SMK3 bagi industri
di Indonesia

Sejarah K3
Revolusi eropa
K3 sbg personal risk
K3 sbg tanggung jawab perusahaan,
buruh dan masyarakat sekitar
Indonesia : sdh dimulai 1908, dan baru
mendapat perhatian utama 1970 dg
adanya UU no 1 1970 ttg keselamatan
kerja
SMK3 diatur dalam Permenaker
No.05/MEN/1996 tentang SMK3

Hukum K3
aspek utama hukum K3 yaitu norma
keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja
nyata.
Norma keselamatan kerja merupakan
sarana atau alat untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja.
Norma kesehatan kerja diharapkan
menciptakan dan memelihara derajat
kesehatan kerja setinggi-tingginya.
Norma kerja berkaitan dg manajemen

SMK3
Tujuan menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja dg melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan
lingkungan kerja sehingga
mencegah/mengurangi kecelakaan dan
penyakit kerja, menciptakan tempat kerja
yg aman,menciptakan efisiensi dan
produktivitas kerja.

SMK3 diatur dalam Permenaker


No.05/MEN/1996 tentang SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA.
SMK3 adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan yang dibutuhkan
bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharan
kewajiban K3, dalam rangka
pengendalian resiko guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan
produkatif.

Sesuai Pasal 3 Permenaker


05/MEN/1996, perusahaan yang
mempekerjakan minimal 100 tenaga kerja
dan atau ada potensi bahaya ledakan,
kebakaran, pencemaran dan penyakit
akibat kerja, wajib menerapkan SMK3.

Prinsip dasar SMK3

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai