Anda di halaman 1dari 88

Agustinus PH, SH., MH.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


I. Pengantar Perpajakan:
a. Pengertian dan Unsur Pajak.
b. Fungsi Pajak;
c. Syarat pemungutan;
d. Teori pemungutan pajak;

II. Dasars Pemungutan Pajak.


a. Asas-asas Pemungutan Pajak
b. Jenis; dan Pengelompokan Pajak.
c. Tatacara Pemungutan pajak.
d. Timbul dan hapusnya hutang pajak.
e. Hambatan pemungutan pajak.
f. Tarif Pajak
Agustinus PH, SH., MH.

III. -Hukum Pajak & Kedudukan Hk Pjk


a. Pengertian
b. Hk Pajak Formil
c. Hk Pajak Materiil
-Ket Umum & Tata Cara Ppajakan
a. Dasar Hukum.
b. Pengertian (Wapa, Badan, Masa Pajak,
Tahun Pajak dll);
c. NPWP;
d. NPPKP;
e. SPT.
f. SSP
g. Hak & kewajiban Wapa
Agustinus PH, SH., MH.
h. Kewajiban pembukuan.

VIII & IX. PPh Psl 22 dan PPh Psl 23


X & XI. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPnBM.
a.
b.
c.
d.
c.

Dasar Hukum.
Subyek Pajak PPN.
Obyek Pajak PPN.
Tarif Pajak PPN.
Cara Menghitung PPN.

XII. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).


a.
b.
c.
d.
e.

Dasar Hukum.
Subyek Pajak PBB.
Obyek Pajak PBB,
Tarif Pajak PBB.
Cara Menghitung PBB.

XIII. Bea Perolehan Hak Atas Tanah (BPHTB).


a.
b.
c.
d.
c.

Dasar Hukum.
Subyek Pajak BPHTB.
Obyek Pajak BPHTB.
Tarif Pajak BPHTB.
Cara Menghitung BPHTB.
Agustinus PH, SH., MH.

V. Pajak Penghasilan (PPh)


a. Pajak negara, Pajak daerah
b. Subyak & Wajib Pajak
c. Obyek Pajak
d. Cara menghitung dan melunasi pajak
VI & VII. PPh Psl 21 dan PPh Psl 26.
a. Wapa PPh Psl 21
b. Obyek Pajak PPH Psl 21
c. PTKP
d. Cara menghitung PPh Psl 21.
e. PPh Psl 26

UTS
Agustinus PH, SH., MH.

XIV. Bea Meterai.


a.
b.
c.
d.
c.

Dasar Hukum.
Prinsip pengenaan BM.
Obyek BM.
Tarif BM
Yang tdk dikenakan BM.

UAS

Agustinus PH, SH., MH.

Buku-buku:
-Prof.Dr.Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
-Waluyo dan Wirawan B Ilyas. Perpajakan Indonesia.
Buku I. Jakarta: Salemba empat.
-Waluyo dan Wirawan B Ilyas. Perpajakan Indonesia.
Buku II Jakarta: Salemba empat.
-Wirawan B Ilyas dan Richard Burton. Hukum Pajak. Jkt:
Salemba empat.
-Erly Suandi. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba empat.
dll
Agustinus PH, SH., MH.

Undang-undang:
-UU No 6 Th 1983 dirubah dg UU No 9 Th 1994 dan UU No
16 Th 2000 ttg Ket Umum dan Tata Cara Perpajakan.
-UU No 7 Th 1983 dirubah dg UU No 7 Th 1991 dan UU No
10 Th 1994 terakhir dg UU No17 Th 2000 ttg Pajak
Penghasilan.
-UU No 8 Th 1983 dirubah dg UU No 11 Th 1994 terakhir
dg UU No18 Th 2000 ttg Pajak Pertambahan Nilai dan Pjk
Penjualan atas Barang Mewah.
-UU No 12 Th 1985 dirubah dg UU No 12 Th 1994 ttg
Pajak Bumi dan Bangunan.
-UU No 21 Th 1997 dirubah dg UU No 20 Th 2000 ttg Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
-UU No 13 Th 1985 ttg Agustinus
Bea PH,
Meterai.
SH., MH.

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas


negara berdasarkan Undang-undang (yang
dapat dipaksakan) dg tiada mendapat jasa
timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. (Prof. Dr.
Rochmat Soemitro, SH).

Agustinus PH, SH., MH.

1. Iuran dr Rakyat kpd Negara.


-yg berhak memungut pajak hanya negara;
-Iuran tsb berupa uang, bukan barang.
2. Berdasarkan Undang-undang.
3. Tanpa jasa timbal atau kontra prestasi dr
negara yg scr langsung dpt ditunjuk.
4. Digunakan utk membiayai rumah tangga
negara.

Agustinus PH, SH., MH.

1. Fungsi Budgetair.
Pajak sbgai sumber dana bg pemerintah utk
membiayai pengeluaran pemerintah/ negara.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend):
Pajak sebagai alat utk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dlm
bidan sosial dan ekonomi. Contoh:
a. Pajak yg tinggi dikenakan thd minuman
keras, utk kurangi konsumsi minuman keras.
b. Pajak tinggi dikenakan thd brng mewah
utk kurangi gaya hidup konsumtif.
c. Tarif Pajak ekspor 0%, utk mendorong
ekspor produk dlm
negari.
Agustinus PH, SH., MH.

1.

Teori

Asuransi:

Negara Melindungi
keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak
rakyat, maka rakyat hrs bayar pajak yg
diibaratkan sbg st premi asuransi.
2. Teori Kepentingan: Pembagian beban pajak
kpd rakyat didasarkan pd kepentingan
masings orang. Makin besar kepentingan
ssorang thd ngr, makin tinggi pajak yg hrs
dibayar.

Agustinus PH, SH., MH.

3. Teori Daya Pikul: Beban pajak utk semua org hrs


sama beratnya. Pajak hrs dibayar ssuai dg daya pikul
masing-masing org.
2 pendekatan:
a. Pendekatan Obyektif> melihat besarnya
penghasilan seseorg.
b. Pendekatan Subyektif> dg memperhatikan
besarnya kebutuhan materiel yg hrs dipenuhi.

Agustinus PH, SH., MH.

4. Teori Bakti:

Sbg warga negara yg berbakti,


rakyat hrs selalu menyadari bhw pembayaran pajak adl
kewajiban.

5. Teori Daya Beli: Memungut berarti menarik daya


beli dr RT masyarakat utk RT negara. Ngr menyalurkan
kembali ke masy dlm pemeliharaan kesejahteraan.

Agustinus PH, SH., MH.

1. Syarat Keadilan. Pemungutan pajak


hrs adil, sesuai tujuan hukum, yakni
mencapai keadilan.
-Adil dl UU: Pjk hrs scr umum & merata.
-Adil dlm Plaksn: Wapa berhak Ajukan
keberatan, Tunda bayar; Banding dll.
2. Syarat Yuridis. Pajak hrs bdsrk UU.
3. Syarat Ekonomi. Pajak tdk boleh
ganggu
dan timbulkan kelesuan
perekonomian msy.
Agustinus PH, SH., MH.

Syarat .. (lanjutan)

4. Syarat Finansial. Pemungutan pajak hrs

efisien. Biaya hrs lebih rendah dr hasil.

5. Sistem pemungutan hrs sederhana:


Mudah dipahami, tdk membingungkan Wapa.
a. Bea meterai: sederhana dr 167 tarif
jadi 2 tarif.
b. Tarif PPN disederhanakan hanya 1
jenis 10 %.
c. Pjk Perseroan utk Badan dan
Pjk Pendapatan utk Porangan Menjadi
PPh utk keduanya.
Agustinus PH, SH., MH.

Asas-asas Pemungutan Pajak:


Adam Smith: The Four Cannons a/ The Four Maxims:

1. Equality.

Pajak hrs bsifat adil & merata. Sebanding dg


kemampuan mbyr pjk dan sesuai dg manfaat yg diterima.

2. Certainty. Pjk

hrs jelas & tdk kenal kompromi. Utamakan


kepastian Hukum: Subyek, Obyek, Tarif, Pembayarannya.

Agustinus PH, SH., MH.

3. Convenient of Payment.
Pjk dipungut pd saat yg paling tepat bg
Wapa, yt pd saat menerima penghasilan

4. Economics of Collection.

Pemungutan pjk seefisien mungkin,


biaya pemungutan jgn sampai lebih
besar dr penerimaan pajak.

Agustinus PH, SH., MH.

Pengelompokan Pajak
1. Menurut Golongannya:
Pajak Langsung: Bebannya langsung
ditanggung sdri ol WP ybs dan tdk dpt dialihkan
kpd pihak lain. (c/ PPh).
Pajak Tdk Langsung: Pjk yg bebannya dpt
dialihkan kpd pihak lain. (c/ PPn dan PPnBM).

Agustinus PH, SH., MH.

2. Menurut Wewenang Pemungutnya


Pajak Pusat/Pjk Negara:
Wewenang
pemungutnya Pem Pusat (PPh; PPn dan
PPnBM; PBB; Bea Meterai; BPHTB).
Pajak Daerah.Wewenang pemungutannya pd
Pemda diatur dlm UU 18/1997.
Pajak Daerah Tk I: -PKB ; BBNKB; PBBKB.
Pajak Daerah Tk II: -Pjk Hotel & Restoran; Pjk
Hiburan; Pjk Reklame; Pjk Pemanfaatan Air
Bawah Tanah dan Air Permukaan; dll)

Agustinus PH, SH., MH.

3. Menurut Sifatnya
Pajak Subyektif. Pjk yg memperhatikan
kondisi WP (kemampuan WP).
Pajak Obyektif: Pjk yg pd awalnya
memperhatikan obyek.

Agustinus PH, SH., MH.

Tata Cara Pemungutan Pajak


1. Stelsel Pajak.
a. Stelsel Nyata (Riel Stelsel):
-Pengenaan pjk didasarkan pd obyek
(penghasilan) yg nyata.
- Pemungutan dilakukan pd akhir tahun.
-Keuntungan: Sesuai kenyataan.
-Kelemahan: br dpt dihitung pd akhir thn.

Agustinus PH, SH., MH.

b.. Stelsel anggapan (Fictieve stelsel):


- Didsrkn pd anggapan yg diatur ol UU.
Misal, pjk th ini dianggap sama dg
penghsl th sebelumnya.
-Keuntungan: dpt dihitung & dibyr pd
awal Th.
-Kelemahan: tdk bdsrkn keadaan nyata.

Agustinus PH, SH., MH.

c. Stelsel Campuran.
-Kombinasi stelsel nyata dan anggapan.
-Pd awal th, besarnya pjk dihitung bdsrkan
anggapan.
-Akhir th pjk disesuaikan dg keadaan riiel.

Agustinus PH, SH., MH.

2. Asas Pemungutan pajak


Asas Domisili (tempat tinggal). Negara berhak
memungut pjk atas slrh penghasilan WP yg
bertempat tinggal di wilayahnya (baik yg berasl
dr dlm / luar negeri. Psl 4 UU PPh).
Asas Kebangsaan. Pengenaan Pjk dihubungkan
dg kebangsaan WP st negara. Asas ini berlaku
bg WP Asing yg bertpt tgl di Indonesia.
Asas Sumber. Ngr berhak memungut Pjk atas
penghasilan yg bersumber di wilayahnya tanpa
memperhatikan tempat tinggal WP.
Agustinus PH, SH., MH.

1 Official Assesment System. Sistem pemungutan


yg mberi wewenang kpd Pemerintah (fiskus) utk
menentukan besarnya pjk yg terutang.
Ciri-ciri:
-Wewenang utk menentukan bsrnya Pjk ada pd
pemerintah
-WP bersifat pasip.
-Utang Pjk timbul setelah dikeluarkan Srt
Ketetapan Pajak ol Pemerintah.

Agustinus PH, SH., MH.

Self Asessment System.


Sistem yg memberikan wewenang kpd WP utk
mhitung, mbayar dan mlaporkan sendiri
besarnya pjk yg hrs dibayar.
Ciri-ciri:
- Wewenang utk menentukan bsrnya pjk ada pd WP
sendiri.
- WP aktif (hitung, setor, lapor sendiri pjk)
- Fiskus tdk ikut campur dan hanya mengawasi.

Agustinus PH, SH., MH.

3. With Holding System.


Sistem pemungutan Pajak yg
memberikan wewenang kpd Pihak Ketiga
(bukan Fiskus dan bukan Wapa ybs) utk
menentukan besarnya pajak terutang.
Ciri-ciri:
Wewenang menentukan besarnya pajak
yg terutang ada pada Pihak Ketiga (pihak
selain Fiskus dan Wapa).

Agustinus PH, SH., MH.

5. Timbul dan Hapusnya Utang Pajak


Timbulnya utang Pajak.
1) Ajaran Formil:
Utang pajak timbul krn dikeluarkan Surat
Ketetapan pajak ol Pemerintah/ Fiskus
(diterapkan pd Official Asessment System).
2) Ajaran Materiil:
Utang Pjk timbul krn berlakunya UU
(diterapkan pd Self Asessment System).

Agustinus PH, SH., MH.

Hapusnya Utang Pajak

Pembayaran.
Kompensasi.
Kadaluwarsa= lewat waktu.
Pembebasan (thdp sanksi administrasi).
Penghapusan (krn keadaan WP).

Agustinus PH, SH., MH.

6. Hambatan Pemungutan Pajak


Perlawanan Pasif.
Msy enggan (pasif) membayar pjk, krn:
-Perkembangan intelektual & moral masy
-Sistem perpajakan yg sulit dipahami msy
-Sistem kontrol yg sulit dilaks.

Perlawanan Aktif
Meliputi semua usaha dan perbuatan yg langsung di-7
kpd fiskus (Pemerintah) dg tujuan hindari pajak.
Bentuknya:
Tax Avoidance: Ush ringankan pajak dg tdk langgar UU.
Tax Evasion: Ush ringankan pajak dg cara langgar UU
(menggelapkan pajak).
Agustinus PH, SH., MH.

7. Tarif Pajak
A. Tarif Tetap:
Tarif berupa jumlah yg tetap terhadap berapapun jumlah
yg dikenai pajak, shg besarnya pjk yg terutang tetap.
C/ Tarif Bea Meterai Rp 3000 untuk Cek dan Bilyet Giro.
B. Tarif Sebanding/ Proporsional.
Tarif berupa persentase yg tetap, terhadap berapapun jmlh yg
dikenai pajak proporsional thd besarnya nilai yg dikenai pajak.
Jumlah yg dikenai Pajak Tarif
Besarnya Pjk
Rp 10.000.000
10 %
Rp 1.000.000
Rp 50.000.000
10 %
Rp 5.000.000
Rp 100.000.000
10%
Rp 10.000.000

Agustinus PH, SH., MH.

C. Tarif Progresif

Tarif yg berupa persentase yang semakin besar


apabila jumlah yg dikenai pajak semakin besar,
shg Jmlh Pajak semakin besar
. Contoh Tarif PPh Badan:
Lapisan penghasilan
Tarif
s.d. Rp 50.000.000
10 %
>Rp 50.000.000 s.d. Rp 100.000.000
15 %
> Rp 100.000.000
30 %

Agustinus PH, SH., MH.

Lapisan tarif PPh utk Orang Pribadi


Penghasilan
s.d. Rp 50.000.000
> Rp 50 Jt s.d. Rp 250 Jt
> Rp 250 Jt s.d. Rp 500 Jt
> Rp 500 Jt
Psl 17 UU No 36 th 2008
Agustinus PH, SH., MH.

Tarif
5%
15%
25%
30%

Contoh: PKP (Penghasilan Kena Pajak)

= Rp 600.000.000

5 % X Rp 50.000.000
15 % X Rp 200.000.000
25 % X Rp 250.000.000
30 % X Rp 100.000.000

Psl 17 UU No 36 th 2008

Agustinus PH, SH., MH.

= Rp 2.500.000
= Rp 30.000.000
= Rp 62.500.000
= Rp 30.000.000
Rp125.000.000

D. Tarif Degresif
Tarif yang berupa persentase yang
semakin kecil / menurun apabila jumlah yg
dikanai pajak semakin besar.
Contoh:
Rp 10.000.000
15 %
Rp 20.000.000
10 %
Rp 30.000.000
5%
Agustinus PH, SH., MH.

Hukum Pajak/ Hk Fiskal:


Adl Kumpulan Paturan yg Matur Hub atr
pemerintah sbg pemungut pajak (fiskus) dan
rakyat sbg pembayar pajak.
Dlm Hk Pajak diatur:
- Siapa subyek pajak dan Wa pa
-Obyek pajak
-Tarif pajak
-Kewajiban wajib pajak
-Timbul dan hapusnya hutang pajak
-Cara penagihan pajak
-Cara mengajukan keberatan dan banding.
Agustinus PH, SH., MH.

Kedudukan Hk Pajak dlm Tata Hk Nasional


>Hk tata Negara
>Hk Adm Negara/
> Hk Pajak
Hk Tata Pemerintahan

Hukum

> Hk Perdata

> Hk Pidana
Hukum Pajak mrpk bagian dr Hk Adm Negara, mrpk
peraturan hk yg Matur sgl cara kerja
dan
pelaksanaan serta wewenang dr lembaga negara
serta aparaturnya dlm melaks tgs adm negara.

Agustinus PH, SH., MH.

Hubungan Hukum Pajak, dengan:


Hk. Publik: Hk Pajak merupakan bagian dr
hukum publik. (Hub negara dg warga negara)
Hk Perdata: Hk Pajak selalau mencari dasar
kemungkinan pajak berdasarkan perbuatan hk
perdata. Mis. Perjanjian jual beli.
Hk Pidana: Ancaman pidana yg ada di KUHP
banyak dipakai dlm peraturan pajak.

Agustinus PH, SH., MH.

HUKUM PAJAK
Hukum Pajak Materiil:

-UU PPh UU 7 Th 1983; No 7 Th 1993 diubah


dg UU 7/91; UU 10/94; dirubah dg UU 17 Th
2000, dirubah terakhir dg UU 36 Th 2008.
-UU PPN & PPnBM: 8/83; 11/94; 18/2000.
-UU PBB: 12/1985; 12/1994.
-UU BPHTB: 21/97; 20/2000.
Hukum Pajak Formil: (Hk Acara/ Tatacara/
prosedur)
-UU KUP UU NO. 6 Th 1983 ttg Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Diubah dg
UU No. 16 Th 2000, dirubah terakhir dg UU no
28 Th 2007.
Agustinus PH, SH., MH.

Pajak Negara:
a. Pajak Penghasilan (PPh):
-UU No 7 Th 1983 dirubah dg UU No 17 Th 2000,
dirubah terakhir dg UU 36 th 2008.
b. Pajak Pertambahan Nilain dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah (PPN & PPnBM).
-UU No 8 Th 1983 dirubah takhir dg UU No 18 Th 2000.
c. Bea Meterai.
-UU No 13 Th 1985. Pturan Pintah (PP) No 24 Th 2000.
d. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
-UU No 12 Th 1985 dirubah dg UU No 12 Th 1994.
e. Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan/BPHTB.
-UU No 21 Th 1997 drbah takhir dg UU No 20 Th 2000.
Agustinus PH, SH., MH.

Pajak Daerah.
1. Pajak propinsi:
a. Pajak kendaraan bermotor.
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor & Kendaraan
di Atas Air.
c. Pajak Bahan bakar Kendaraan Bermotor.
d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah
Tanah dan Air Permukaan.

2. Pajak Kabupaten/Kota.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pajak Hotel.
Pajak Restoran.
Pajak Hiburan.
Pajak Reklame.
Pajak Penerangan Jalan.
Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C.
Pajak Parkir.
Agustinus PH, SH., MH.
dll

.
Subyek Pajak Dalam Negeri.
Subyek Pajak Luar Negeri.
Bentuk Usaha Tetap (BUT).

Agustinus PH, SH., MH.

1. Subyek Pajak Orang Pribadi:


Orang Pribadi yg bertempat tinggal dan berada
di Indonesia lebih dr 183 hari (tdk hrs berturutturut) dlm waktu 12 Bulan; atau
Orang Pribadi yg dlm st Tahun Pajak berada di
Indonesia dan punya niat bertempat tinggal di
Indonesia.

2, Subyek Pajak Badan: Badan yg didirikan


atau bertempat kedudukan di Indonesia.

3. Subyek Pajak Warisan: Warisan yg blm


dbagi sbg satu kesatuan, menggantikan yg berhak.
Agustinus PH, SH., MH.

1. Subyek Pajak Orang Pribadi:


Orang pribadi yg tdk bertempat tinggal di
Indonesia di Ind, atau berada di Ind tdk lebih dr
183 hari dlm jangka waktu 12 bln yg:
a. Mjlnkan usaha/ mlkkn kgiatn dg BUT di Ind.
b. Menerima/memperoleh Penghasilan dr Ind
bukan dr menjalankan usaha/mlkkn kegiatan
melalui BUT di Ind.
2. Subyak Pajak Badan: Badan yg tdk didirikan
atau bertempat kddkn di Ind, yg:
a. Mjalankan Ush/mlkkn kgtan mllui BUT di Ind.
b. Menerima/mperoleh Phasilan dr Ind bukan dr
mjlnk/mlkkn kegiatan mllui BUT.
Agustinus PH, SH., MH.

1. ORANG PRIBADI: yg tdk bertempat tinggal di


Indonesia atau berada di Ind < 183 hari dlm jangka
wktu 12 Bln,
dan BADAN, yg tdk didirikan dan tdk bertempat
kadudukan di Indonesia yg menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia.
2. ORANG PRIBADI, yg tdk bertempat tinggal di
Indonesia atau berada di Ind < 183 hari dlm jangka
wktu 12 Bln, dan BADAN, yg tdk didirikan dan tdk
bertempat kadudukan di Indonesia yg dapat
memperoleh penghasilan dr Indonesia bukan dr
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
BUT di Indonesia.
Agustinus PH, SH., MH.

Bentuk Usaha Tetap/ Permanent Establishment.


Adl BU yg digun Org Pribadi yg tdk bertmpt tigl
di Ind a/ brd di Indonesia < 183 hr dlm 12 Bln;
Dan Badan yg tdk didirikan & tdk bkddkan di
Ind, utk lakukan usaha/Kgiatan di Ind:
- Tmpt keddkan manajemen.
- Cabang Persahaan
- Kantor Perwkln
- Pabrik; - Bengkel; - Gedung Kantor dll.

Agustinus PH, SH., MH.

Tidak termasuk Subyek Pajak


Badan Perwakilan Ngr Asing
Pejabat Pwkl Deplomatik, KOnsulat, pjb lain dr
Ngr lain, org yg diperbantukan kpd mrk dan
bekerja pd mrk, dg syarat:
- Bukan WNI & tdk menerima penghasilan lain di
luar jabatannya.
-Ngr ybs memberi perlakuan timbal-balik
Organisasi Internasionl, syarat: Ind jadi anggt
Orgnss tsb; tdk jalankan usaha utk dpt pehsln.
Agustinus PH, SH., MH.

Subyek
Pajak
DN
menjadi
Wa.Pa.
kalau
menerima/peroleh penghasilan. Subyek Pjk LN mjdi
WaPa sehub dg penghsl yg diterima dr sumber phsl di
Indonesia.

Wajib Pajak adl org pribadi at Badan yg telah


memenuhi syrt Subyektif dan Obyektif.

Agustinus PH, SH., MH.

WPDN
Dikenakan pajak atas
penghasilan baik yg
diterima/diperoleh dr atau
luar Indonesia
Dikenakan pajak
berdasarkan penghasilan
netto
Tarif yg digunakan tarif
umum
WP menyampaikanSPT

WPLN
Dikenakan pjk hanya
penghasilan yg berasal dr
Indonesia
Dikenakan pjk bdsrkan
Penghasilan Brutto
Tarif yg digunakan Tarif
sepadan.
WP tdk menyampaikan
SPT.

Agustinus PH, SH., MH.

1.
2.
3.
4.

Yt, setiap tambahan kemampuan ekonomis yg


diterima a/ diperoleh WP baik berasal dr Ind
maupun dr LN yg dpt dipakai utk konsumsi a/
utk menambah kekayaan. WP.
Dibedakan 4 Kelompok, yt Penghasila:
dr Pekerjaan.
dr kegiatan usaha (sarana Perusahaan)
dr modal, harta bergerak dan tdk bgrk.
Dr lain-lain (misal Undian).
Agustinus PH, SH., MH.

Penghasilan yg termasuk Obyek Pjk


1. Penggantian/Imbalan dr pekerjaan/ jasa
2. Hadiah dr undian a/ pekerjann a/ kegiatan
3. Laba usaha
4. Keuntungan krn penjualan a/ Palihan hrta
5. Penerimaan kembali pbyrn pjk.
6. Bunga
7. Deviden
8. Royalti
9. Sewa
10.Penerimaan/pbyrn berkala
11.Keuntungan krn pbbsan utang
12.Keuntungan krn selisih kurs mata uang
13.Selisih lebih krn penilaian kembali aktiva
14.Premi asuransi
15.Iuran yg diperoleh perkumpulan WP yg menjalankan usaha
16.Tambahan kekayaan neto dr penghasilan
Agustinus PH, SH., MH.

Penghasilan yg tdk masuk Obyek Pajak

1.- Bantuan a/ sumbangan termasuk zakat


-Harta hibah dr klg sedarah grs keturunan lurus 1 derajat.
2. Warisan
3. Harta/ setoran tunai diterima badan pengganti saham
4. Penggantian/imbalan sehub dg pekrjn/js dlm bentuk
natura.
5. Pembayaran asransi dr persh kpd org pribadi dlm Askes,
kecelakaan, jiwa, dwiguna, bea sw.
6. Deviden Koperasi
7. Iuran diterima Dana Pensiun.
8. Penghasilan modal Dana Pensiun
9. Laba yg diterima CV yg saham tdk terbagi dl saham.
10. Bunga Obligasi reksa dana
11. Penghasilan Modal ventura.
Agustinus PH, SH., MH.

Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subyek Pajak


atas Penghasilan yg diterima atau diperolehnya dalam
Tahun pajak.

1. a. Orang Pribadi.
b. Warisan yg belum terbagi sbg satu kesatuan
menggantikan yg berhak.
2. Badan: PT, CV, BUMN/BUMD, Koperasi, Organisasi
Massa, dll
3. Bentuk Usaha Tetap (BUT).
Agustinus PH, SH., MH.

Mengatur ttg pembayaran pajak dlm tahun berjalan


melalui pemotongan pajak atas penghasilan yg
diterima atau diperoleh Wapa orang pribadi dlm
negeri sehubungan dg pekerjaan, jasa dan kegiatan.

Wapa PPh Psl 21:


1. Pejabat Negara.
2. Pegawai Negeri Sipil.
3. Pegawai.
4. Pegawai Tetap.
5. Pegawai dg status WPLN.
6. Pegawai Lepas.
7. Penerima Pensiun.
8. Penerima Honorarium.
9. Penerima Upah.
Agustinus PH, SH., MH.

Penghasilan yg diterima/diperoleh scr teratur berupa


gaji, uang pensiun, upah, honorarium, premi bulanan,
dll.
Penghasilan yg diterima/diperoleh scr tdk teratur
berupa jasa produksi, gratifikasi, tunjangan hari raya,
dll.
Upah harian, upah mingguan, upah borongan, upah
satuan.
Uang Tabungan Hari Tua, Uang pesangon.
Honorarium, uang saku, hadian/penghargaan, komisi,
kegiatan yg dilakukan WPDN terdiri: Tenaga ahli
(akuntan, arsitek, dokter dll); Pemain musik, penyanyi,
pelawak, dll; Olahragawan; Penasihat, pengacara, dll
Gaji, gaji kehormatan, tunjangan lain terkait dg gaji.
Uang Pensiun.
Penerimaan dlm bentuk natura dan kenikmatan
lainnya.
Agustinus PH, SH., MH.

Cara Mhitung PPh Psl 21 utk Pegawai Tetap.


I: Hitung Penghasilan Neto:> Phsilan Bruto dikurangi:
1. Biaya Jabatan:
biaya utk mdptk, menagih, memelihara penghasilan= 5%
dr Penghasilan Bruto (Maks Rp 500.000/Bln; atau Rp
6.000.000/thn).
2. Iuran pensiun dan/atau Tabungan Hari Tua (THT) yg
dibayar sendiri ol WP.
II Penghasilan Neto disetahunkan (X 12).
III Hitung PKP (Penghasilan Kena Pajak)=
Penghasilan Neto 1 Th dikurangi PTKP.
IV Hitung PPh= PKP dikalikan Tarif.

Agustinus PH, SH., MH.

-Rp 15.840.000,00 utk Wa.Pa. Orang Pribadi.


-Rp

1.320.000,00 tambahan utk Wapa Orang

Pribadi yg Kawin.

-Rp

15.840.000,00

tambahan utk isteri


penghasilannya digabung dg penghasilan suami.

yg

-Rp 1.320.000,00 tambahan utk setiap anggota


keluarga sedarah dan keluarga semenda dlm grs
keturunan lurus serta anak angkat, yg menjadi
tanggungan sepenuhnya, maks 3 org tiap keluarga.
( Pasal 7 UU No 36/ 2008).
Agustinus PH, SH., MH.

Lapisan tarif PPh utk Orang Pribadi


Penghasilan
s.d. Rp 50.000.000
> Rp 50 Jt s.d. Rp 250 Jt
> Rp 250 Jt s.d. Rp 500 Jt
> Rp 500 Jt
Psl 17 UU No 36 th 2008
Agustinus PH, SH., MH.

Tarif
5%
15%
25%
30%

Tarif lama
Penghasilan
s.d. Rp 25.000.000
> Rp 25 Jt s.d. Rp 50 Jt
> Rp 50 Jt s.d. Rp 100 Jt
> Rp 100 Jt s.d. Rp 200 Jt
> Rp 200 Jt

Agustinus PH, SH., MH.

Tarif
5%
10%
15%
25%
35%

Contoh, PKP Rp 600.000.000

5%X
Rp 50.000.000= Rp 2.500.000
15 % X Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000
25 % X Rp 250.000.000 = Rp 62.500.000
30 % X Rp 100.000.000 = Rp 30.000.000
Rp125.000.000
Psl 17 UU No 36 th 2008

Agustinus PH, SH., MH.

yg tdk memiliki NPWP: Psl 21 (5a)

Tarif ditambah 20% (Psl 21 ayat 5).

Besarnya tarif yg tdk memiliki NPWP lebih tinggi 20%


dr pd tarif yg diterapkan thdp Wapa yg dpt
menunjukkan NPWP.
Contoh: PKP Rp 75.000.000
Yg ada NPWP:
= 5% X Rp 50.000.000
= Rp 2.500.000
= 15 % X Rp 25.000.000 = Rp 3.750.000
= Rp 6.250.000
Yg tdk ada NPWP:
= 5% X 120% X Rp 50.000.000 = Rp 3.000.000
= 15 % X 120 % X Rp 25.000.000 = Rp 4.500.000
= Rp 7.500.000

Agustinus PH, SH., MH.

PTKP utk karyawati


Status tdk menikah, PTKP:
-hanya dirinya sendiri

: Rp 15.840.000

Status Menikah suami berpenghasilan. PTKP:


-hanya utk dirinya sendiri
: Rp 15.840.000
Status Tdk Menikah ttp mempunyai tanggungan, misalnya
(TK/3), PTKP:
-Wapa
: Rp 15.840.000
-Tbhn 3 tgngn ( 3x Rp 1.320.000)
: Rp 3.960.000
Status Menikah Suami tdk berpenghasilan (hrs ada surat
keterangan dr Pem. Serendahnya Camat), mempunyaianak (2):
-Wa Pa
: Rp 15.840.000
-Tambahan suami tdk bphsln
: Rp 1.320.000
-Tambhn 2 anak
: Rp 2.640.000
Agustinus PH, SH., MH.

BIAYA JABATAN
Peraturan Menteri Keuangan: PMK250/PMK 03/2008
5 % dr Penghasilan Bruto.
Setinggi-tingginya Rp 6.000.000/ Thn
Atau Rp 500.000/Bln

Agustinus PH, SH., MH.

Sinta Damayanti, seorang sekretaris pd PT Prima Persada, status


menikah dan mempunyai seorang anak. Rama suaminya
terhitung mulai 1 jan 2009 di phk. Sinta meminta surat
keretangan dari pak camat bahwa suaminya sedang
menganggur.
Ny.sinta
mempunyai
penghasilan
Rp
50.000.000/bln.
PT
Prima Persada masuk program jamsostek premi
asuransi kecelakaan kerja dan premi kematian masing2 sebesar
rp.200.000 dan rp.100.000. sedangkan yang ditanggung ny.sinta
setiap bulan masing2, sebesar Rp. 50.000 dan Rp. 50.000.
disamping itu pemberi kerja juga menanggung iuran pensiun
yang diberikan ke YDP yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menkeu dan iuran THT masing2 sebesar Rp.50.000 dan
Rp.100.000 sedangkan yang di tanggung ny. Sinta sebesar
Rp.100.000 dan Rp.50.000.
Hitung PPh Psl 21 setahun, dan PPh Psl 21 sebulan.

Agustinus PH, SH., MH.

Contoh soal hitungan 2:


Tn. Indra status kawin, mempunyai 2
orang anak, karyawan PT Alam Semesta
Raya, mempunyai gaji Rp 5.000.000,00
setiap bln. Tn. Indra membayar iuran
pensiun pd Yayasan Dana Pensiun Rp
200.000,00 setiap bulan.
Hitung PPh Psl 21 tahunan dan bulanan.

Agustinus PH, SH., MH.

Hitungan contoh 2
Ashanty, Sekretaris pd PT Bima Bisma, status TK/3,
memperoleh gaji Rp 12.500.000 sebulan.
Ashanty membayar iuran pensiun Rp 300.000 sebulan dan
membayar Tabungan Hari Tua Rp 200.000 sebulan.
Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Agustinus PH, SH., MH.

Jawaban

Gaji sebulan
Rp 60.000.000,00
Pengurangan:
-Biaya jabatan 5%X Rp 10.000.000.
=Rp
Maks yg diperkenankan
Rp
-Iuran pensiun
Rp 200.000

Rp
Penghasilan Netto

Rp

Penghasilan netto 1 th = 12x Rp =


PTKP
:
-Wapa
Rp
-Status kawin
Rp
-Anak 3
Rp
Rp
PKP (Penghasilan Kena Pajak)
PPh:
5% X Rp
Rp 1.250.000.
X Rp
Rp
X Rp Rp
PPh Psl 21 setahun Rp
PPh Psl 21 sebulan = Rp
: 12 =

Rp

Rp

Rp

Agustinus PH, SH., MH.

Contoh Soal hitungan 3:


Ny. Maya status tidak kawin mempunyai 2 anak dan
1 orang tuanya tinggal bersamanya, karyawati PT
Dian Semesta, mempunyai gaji Rp 13.000.000,00
sebulan.
Perusahaan ikut program Jamsostek (jaminan
sosial tenaga kerja) membayarkan premi asuransi
utk semua karyawannya, masing-masing-masing Rp
200.000 (utk Premi asuransi kematian) dan Rp
150.000 (utk premi asuransi kecelakaan kerja). Ny
Maya membayar iuran pensiun Rp 200.000 dan
Tabungan Hari Tua Rp 250.000 setiap bulan.
Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Catatan:
Premi Asuransi yang dibayar perusahaan utk
karyawan = sebagai penghasilan.

Agustinus PH, SH., MH.

Soal hitungan PPh Psl 21:

Tn. Effendy status kawin mempunyai 4 orang anak, karyawan PT Maju


Sejahtera Tbk, mempunyai gaji Rp 22.500.000,00 sebulan. NPWP
7.967.566.1-403
PT Maju Sejahtera mengikutsertakan seluruh karyawannya pada
Program Jamsostek. Perusahaan membayarkan premi asuransi utk semua
karyawannya, masing-masing Rp 350.000 utk Premi asuransi kematian dan
Rp 250.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja.
Sedangkan Tn.
Effendy membayar Premi Asuransi kematian Rp
175.000,00 dan Premi kecelakaan Rp 150.000,00 setiap bulan
Tn Effendy embayar iuran pensiun Rp 200.000 dan Tabungan Hari Tua
(THT) Rp 050.000. setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
PT Maju Sejahtera membayar iiuran ppensiun
untuk karyawannya
sebesar Rp 200.000 dan menanggung iuran THT Rp 300.000.
Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Catatan:
Premi Asuransi yang dibayar perusahaan utk karyawan = sebagai
penghasilan.
Premi Asuransi yang dibayar sendiri = bukan sebagai
penghasilan; dan bukan pengurangan.
Agustinus PH, SH., MH.

PT Bangun Semesta perusahaan dibidang penyedia


elektronik kantor, Pd Bulan Maret 2012 menyerahkan
BKP pada beberapa instansi di jajaran
DKI Jakarta
pembayarannya dg APBD, sbb:
1. Tgl 1 Maret 2012 menyerahkan barang Alat Pendingin
Ruangan ke Sudin Pendidikan. Bendaharawan Sudin
Pendidikan menyerahkan uang pembelian Barang tsb ke
PT BS seharga Rp 150.000.000 tidak termasuk PPN dan
PPnBm.
2.Tgl 5 Maret 2012 menyerahkan LCD Proyektor ke
Sudin Kependudukan DKI Rp 260.000.000, di dalamnya
termaduk PPN 10%.
3.Tgl 10 Maret 2012 menyerahkan alat Pengeras Suara
ke Sudin Pekerjaan Umum DKI seharga Rp 300.000.000,
termasuk PPN 10 % dan PPnBm 20 %.
Pembayaran dilakukan Bendaharawan.
Hitung PPh Psl 22 yg dipungut Bendaharawan DKI.
Hitung besarnya uang yg diterima PT Semesta Nusantara.
Agustinus PH, SH., MH.

Tn. Budiman status kawin mempunyai 4 orang anak,


karyawan PT
Nusantara Raya Tbk, mempunyai gaji Rp
20.000.000,00 sebulan.NPWP 8.967.566.1-403
Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawannya pada
Program Jamsostek. Perusahaan memba-yarkan premi
asuransi utk semua karyawannya, masing-masing Rp
500.000 utk Premi asuransi kematian dan Rp 400.000 utk
premi asuransi kecelakaan kerja. Tn Budiman membayar
iuran pensiun Rp 350.000 dan Tabungan Hari Tua (THT) Rp
500.000. setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.
Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Agustinus PH, SH., MH.

Tn. Budiman status kawin mempunyai 3 orang anak, karyawan


PT
Nusantara Raya Tbk, mempunyai gaji Rp 20.000.000,00
sebulan.NPWP 8.967.566.1-403
Perusahaan mengikutsertakan seluruh karyawannya pada Program
Jamsostek. Perusahaan memba-yarkan premi asuransi utk semua
karyawannya, masing-masing Rp 500.000 utk Premi asuransi
kematian dan Rp 400.000 utk premi asuransi kecelakaan kerja.
Sedangkan Tn. Budiman membayar Premi Asuransi kematian Rp
500.000,00 dan Premi kecelakaan Rp 300.000,00 setiap bulan. Tn
Budiman membayar iuran pensiun Rp 350.000 dan Tabungan Hari
Tua (THT) Rp 500.000. PT Nuantara Raya membayar iuran pensiun
untuk karyawannya setiap bulan pada Yayasan Dana Pensiun yg
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp
100.000 dan menanggung iuran THT Rp 300.000.
Hitung PPh Psl 21 setahun dan sebulan.

Agustinus PH, SH., MH.

.
Tn Rudy mempunyai Penghasilan Kena
Pajak setahun Rp 530.000.000 berapa
PPh Psl 21 sebulan?

Agustinus PH, SH., MH.

Dasar Hukum:
UU NO. 6 Th 1983 ttg Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan,
Diubah dg UU No. 16 Th 2000, dirubah
terakhir dg UU no 28 Th 2007..
Agustinus PH, SH., MH.

Adl Orang Pribadi atau Badan yg menurut


Ket. Per-UU-an Perpajakan ditentukan utk
melkkn kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pjk atau pemotong pjk ttt.

Adl sekumpulan org a/ modal mrpk kesatuan utuk


lak usaha: PT, CV, Fa, Koperasi, dll

Agustinus PH, SH., MH.

Tahun Pajak,
Tahun Pajak = Thn Takwim.

.___________________________.

1 Jan 09

Th Pjk 2009

31 Des 09

Tahun Pajak Tdk sama dg Thn Takwim.


1.

._____________._____________.

Th Pjk 2009
30 Juni 2010
Pembukuan mulai 1 Juli 2009 berakhir 30 juni 2010, disebut Th Pjk Th 2009.
1 Juli 09

2.

.____________________._______.

Th Pjk 2009
31 Maret 2010
Pembukuan mulai 1 April 09 berakhir 31 Maret 2010, disebut Th Pjk Th 2009,
krn 6 bln lebih di Th 2009.
1 April 09

3.

.____._______________________.

Th Pjk 2010
30 Septembr 2010
Pembukuan mulai 1 Okt 09 berakhir 30 Sept. 2010, disebut Th Pjk Th 2010,
krn 6 bln lebih di Th 2010.
1 Okt 09

Agustinus PH, SH., MH.

NPWP, Nomor Pokok Wajib Pajak


NPWP, adl nomor yg diberikan kpd WP sbg sarana dlm
adm perpjkn sbg td pengenal diri a/ identitas WP.
Fungsi NPWP:
-Sarana dlm adm Perpajakan
-Identitas WP
-Menjaga Ktertiban pbyrn pajak
- Dicantumkan dlm setiap dokumen Pjk.
NPPKP, (Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) adl
no yg diberikan kpd Pengusaha yg memenuhi syarat sbg
PKP.
Fungsi NPPKP:
-Identitas PKP.
-Dicantumkan dlm pemenuhan kewajiban PPN/PPnBM.
Agustinus PH, SH., MH.

Syarat hapusnya NPWP


WP Mninggal dunia tdk tinggalkan warisan. (FC kematian).
Wanita kawin tdk dg perjanjian pisah harta & Phasilan.
(Surat nikah).
Warisan yg belum dibagi dlm kddk sbg SP (Subyek
Pajak) apabila selesai dibagi.
WP badan telah dibubarkan.
BUT kehilangan status sbg BUT (Bentuk Usaha Tetap).

Agustinus PH, SH., MH.

Surat Pemberitahuan (SPT).


SPT, adl surat yg ol WP digunakan utk melaporkan
Phitungan dan Pbayaran pjk yg terutang mnrt ket
peraturan UU.
Macam SPT:
- SPT Masa: Utk memberitahu Pjk terutang dlm Masa
Pajak.
- SPT Tahunan: Utk memberitahu Pjk terutang dlm
Tahun pajak.
Fungsi SPT: Sbg sarana WP utk:
- melaporkan
-mempertaggjwbkan pnghitungan jml Pjk
- Laporan pemenuhan pbyarn Pajak.
- Lap pbyr Pjk dr pemungut a/ pemotong.

Agustinus PH, SH., MH.

Batas waktu penyampaian SPT


SPT Masa, selambatnya 20 hr setelah akhir Masa Pajak.
SPT Tahunan, selambatnya 3 Bln setelah akhir Tahun
pajak.

Sanksi tdk sampaikan/terlambat sampaikan SPT:


Rp 50.000 utk SPT Masa.
Rp 100.000 utk SPT tahunan.

Agustinus PH, SH., MH.

WP yg dikecualikan dr kewajiban menyampaikan SPT

WP yg penghasilan neto tdk melebihi PTKP.


WP yg tdk jalankan usaha atau melakukan
pekerjaan bebas.

Agustinus PH, SH., MH.

SSP (Surat Setoran Pajak)


SSP, adl srt yg ol WP digunakan utk
lakukan pembayaran a/ penyetoran Pjk
terutang ke kas ngr mllui Kantor Pos a/
Bank.

Agustinus PH, SH., MH.

Dasar Hukum:
UU No. 12 Th 1985 ttg Pajak Bumi dan Bangunan. Dirubah
dg UU No 12 Th 1994.

Subyek PBB:
Orang atau Badan yg scr nyata mempunyai hak
atas Bumi dan atau memperoleh manfaat atas
Bumi dan atau memiliki, menguasai dan atau
memperoleh manfaat atas Bangunan.
Agustinus PH, SH., MH.

Obyek PBB:
1. Bumi: adl permukaan bumi dan tubuh bumi yg ada di
bawahnya.

2. Bangunan: adl konstruksi teknik yg ditanam atau


dilekatkan scr tetap pd tanah dan atau perairan.

Termasuk pengertian Bangunan:


a. Jalan lkungan dlm komp. bangunan: Hotel, pabrik.
b. Jalan Tol;
c. Kolam Renang;
d. Pagar Mewah;
e. Tempat Olah raga;
f. Galangan Kapal;
h. Taman Mewah;
g. Tempat penampungan/Kilang minyak, air, gas
pipa minyak.
i. Fasilitas lain yg memberikan manfaat.
Agustinus PH, SH., MH.

Dasar Hukum: UU No 21 th 1997


dirubah UU No 21 th 2000.
Obyek Pajak BPHTB: Perolehan hak atas tanah dan
atau bangunan. Dapat Berupa:
- Tanah, termasuk tanaman diatasnya.
- Tanah dan bangunan.
- Bangunan.

Perolehan Hak atas Tanah dan atau bangunan,


adl Perbuatan atau Peristiwa Hukum, yg mengakibatkan
diperolehnya hak atas tanah dan atau Bangunan oleh
Orang Pribadi atau Badan.
Agustinus PH, SH., MH.

Perolehan Hak atas Tanah


dan/atau Bangunan, meliputi:
1. Pemindahan Hak:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Jual Beli.
Tukar menukar
Hibah
Hibah wasiat
Penggabungan usaha
Peleburan Usaha
Pemekaran Usaha
Hadiah.

2.Pemberian Hak Baru:


a. Kelanjutan Pelepasan
hak.
b. Diluar Pelepasan hak.

Agustinus PH, SH., MH.

TUGAS KELOMPOK:
Paper/Makalah Perpajakan (Pilih dari: PPh; PPN &
PPnBM; PBB; BPHTB; Bea Meterai; Pajak Daerah; dll).
Dikumpulkan 1 minggu sebelum UAS.
Minimal 8 halaman, kertas A-4.
1 spasi, ukuran huruf 12.
1 kelompok: 5 orang.
Format:
JUDUL
a. Latar Belakang.
b. Permasalahan.
c. Analisis/ Pembahasan.
d. Kesimpulan/saran.
DAFTAR PUSTAKA

Agustinus PH, SH., MH.

Anda mungkin juga menyukai