Anda di halaman 1dari 48

WRAP UP PBL

Skenario 2
EDEMA

SKENARIO 2

EDEMA
Seorang Laki-Laki, umur 60 tahun berobat ke dokter
dengan keluhan perut membesar dan tungkai bawah bengkak
sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya
asites pada abdomen dan edema pada kedua tungkai bawah.
Dokter menyatakan pasien mengalami kelebihan cairan tubuh.
Pemeriksaan laboratorium : kadar protein albumin di dalam
plasma darah 2,0 gram/liter ( normal > 3,5 gram/liter). Keadaan
ini menyebabkan gangguan tekanan koloid osmotik dan
tekanan hidrostatik didalam tubuh.

Kata Sulit
1.Asites: Penimbunan cairan secara abnormal dirongga peritoneum
(perut)
2. Edema
: penimbunan cairan secara berlebihan diantara selsel tubuh atau rongga tubuh
3. Tekanan koloid osmotik : tekanan yang bergantung pada zat
koloid (contoh:protein) yang berfungsi untuk menarik air kedalam
kapiler
4. Tekanan hidrostatik : tekanan cairan yang bekerja dibagian luar
dinding kapiler, mendorong cairan masuk ke kapiler dan dipengaruhi
oleh gaya gravitasi.
5. Albumin
onkotik

: Protein yan berfungsi untuk memelihara tekanan

6. Abdomen

: Rongga perut.

Pertanyaan:
1.Apa penyebab utama Edema dan Asites ?
2.Korelasi klinis Edema & asites ?
3.Dampak terjadinya Edema ?
4.Klasifikasi Edema ?
5.Gejala Edema dan Asites ?
6.Organ yang terlibat dalam Edema ?
7.Apa pengaruh rendahnya kadar protein Albumin dalam darah ?
8.Bagaimana penanganan terhadap Edema atau Asites?
9.Bagaimana cara deteksi gangguan keseimbangan cairan
( Edema ) ?
10.Bagaimana pengarh tekanan osmotik dan hidrostatik terhadap
Edema ?

Jawaban:
1. Kelebihan cairan tubuh
- Ganguan fungsi organ
- Rentensi Na+
- Permeabilitas kapiler meningkat
2. Asites itu adalah termasuk edama. Hanya pada rongga abdomen.
Karena edema terbagi 2 :1. Edema seluruh tubuh 2. Edema pada bagian
Tertentu.
3. Gangguan keseimbangan cairan tubuh
- Retensi Na+ menyebabkan tingkat kesadarab menurun
4. Edema anasarka : seluruh tubuh
Edema lokalisata : pada bagian tubuh tertentu
5. terjadi pembengkakan
6. Paru paru, ginjal, jantung, hati
7. Tekanan onkotik plasma menurun sehingga terjadi edema karena cairan
di plasma berpindah ke ekstra vaskuler
8. diuretik
- Penanganan penyakit asal
- Pengeluaran cairan

Jawaban:
9. uji lab
10. - Tekanan onkotik plasma berperan menjaga air agar tetap diplasma
- Tekanan hidrostatik plasma menjaga agar air bisa berdifusi di kapiler

HIPOTESIS
EDEMA

IALAH KELEBIHAN CAIRAN DALAM JARINGAN


TUBUH. HAL INI TERJADI KARENA TUBUH GAGAL UNTUK
MENGELUARKAN
KELEBIHAN
CAIRAN.
FAKTOR
YANG
MENYEBABKAN TERJADINYA EDEMA IALAH BERKURANGYA
KONSENTRASI PROTEIN PLASMA, MENINGKATNYA PERMEABILITAS
DINDING KAPILER, MENINGKATNYA TEKANAN VENA, DAN
SUMBATAN PEMBULUH LIMFE. EDEMA DAPAT DIOBATI DENGAN
CARA PENGOBATAN PENYAKIT MENDASAR, PEMBERIAN DIURETIK
DAN
MENGATUR
POLA
DIET.

SASARAN BELAJAR
L.O. 1. Memahami dan menjelaskan Sirkulasi Kapiler Darah
1. Definisi sirkulasi kapiler darah
2. Bentuk sirkulasi kapiler darah
3. Sistem sirkulasi kapiler darah
4. Fungsi sirkulasi kapiler darah
L.O. 2. Memahami dan menjelaskan Aspek fisiologi dan
biokimiadari kelebihan cairan .
1. Metabolisme cairan didalam tubuh ( faktor, komponen dan organ
penunjang).
2. Hubungan dan peran tekanan Hidrostatik dan tekanan onkotik.

L.O. 3. Memahami dan menjelaskan Gangguan keseimbangan


cairan di kapiler .

L.O. 4. Memahami dan menjelaskan Edema.


4.1. Definisi edema.
4.2. Klasifikasi edema.
4.3. Edema pada ibu hamil.
4.3. faktor penyebab edema.
4.4. Gejala Edema / manifestasi klinis.
4.5. Mekanisme terjadinya edema.
4.6. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang edema.
4.7. Prognosis edema.

L.O. 1. Memahami dan menjelaskan Sirkulasi Kapiler Darah


1.1. Definisi sirkulasi kapiler darah
Kapiler adalah pembuluh darah paling halus yang berdinding tipis dan
berpori, tempat terjadinya pertukaran antara darah dan jaringan sekitar
melalui dindingnya. (Fisiologi Manusia, Sherwood)
Kapiler adalah setiap pembuluh halus yang menghubungkan arteriol
dan venula. dindingnya berlaku sebagai membran semipermiable untuk
pertukaran berbagai substansi antar darah dan cairan di jaringan
(Kamus Dorland)
Kapiler darah adalah pembuluh darah yang halus dan berukuran kecil
yang berhubungan langsung dengan sel-sel jaringan tubuh. Kapiler
merupakan saluran mikroskopik untuk pertukaran nutrien dan zat sisa
diantara darah dan jaringan. Dindingnya bersifat semipermeable untuk
pertukaran berbagai substansi. (Fisiologi Ganong)

1.2 Bentuk sirkulasi kapiler darah


Kapiler (8 m - 12 m)
Panjang: ( 0,25 m - 1 m), kecuali : 50 m panjang total: 96,000 km.
Struktur: (bervariasi).
Lapisan sel endotel dengan membrane basalis
Pada beberapa tempat: di luar endotel ada perisit
Tipe
kapiler kontinu(somatik)
kapiler ber-fenestraberdiafragma(viseral)
kapilerber-fenestratanpadiafragma
kapilersinusoid
fungsi : Mengatur permeabilitas
(Http://tonang.staff.uns.ac.id/files/2011/05/sistem-kardio-vaskuler.pdf)

Kapiler dapat dikelompokkan dalam 3


jenis menurut struktur dinding sel
endotel.
a. Kapiler
b. Kapiler atau perforata
b. Kapiler sinusoid

3.1. Sistem sirkulasi kapiler darah


Pertukaran zat antara darah dan jaringan melalui dinding kapiler terdiri dari
2 tahap:

Difusi pasif
Dinding kapiler tidak ada sistem transportasi, sehingga zat terlarut
berpindah melalui proses difusi menuruni gradien konsentrasi mereka.
Gradien konsentrasi adalah perbedaan konsentrasi antara 2 zat yang
berdampingan. Difusi zat terlarut terus berlangsung independen hingga tak
ada lagi perbedaan konsentrasi antara darah dan sel di sekitarnya.

Bulk flow
Merupakan suatu volume cairan bebas protein yang tersaring ke
luar kapiler, bercampur dengan cairan interstisium disekitarnya, dan
kemudian direabsorpsi. Bulk flow sangat penting untuk mengatur distribusi
CES antara plasma dan cairan interstisium. Proses ini disebut bulk flow
karena berbagai konstituen cairan berpindah bersama sama sebagai satu

3.1. Sistem sirkulasi kapiler darah (cont)


- Tekanan di dalam kapiler melebihi tekanan diluar
sehingga cairan terdorong keluar melalui pori-pori
tersebut dalam suatu proses yang disebut ultrafiltrasi
-Tekanan yang mengarah ke dalam melebihi tekanan
keluar, terjadi perpindahan netto cairan dari
kompartemen interstitium ke dalam kapiler melalui poripori, yang disebut dengan reabsorpsi.

3.1. Sistem sirkulasi kapiler darah (cont.)


4 gaya yang mempengaruhi perpindahan cairan
menembus dinding kapiler adalah :
1.
2.
3.
4.

Tekanan
Tekanan
Tekanan
Tekanan

hidrostatik kapiler
osmotik koloid Kapiler
hidrostatik cairan interstitium
osmotik koloid cairan interstitium

2.4 Fungsi sirkulasi kapiler darah

Kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, zat


makanan, elektrolit, hormon, dan bahan lainnya
antara darah dan cairan interstisial.

2.4 Fungsi sirkulasi kapiler darah (cont.)


Pori - pori kapiler pada beberapa organ mempunyai sifat khusus:
-Di dalam otak yaitu sel endotel kapiler sangat rapat, jadi hanya
molekul yang sangat kecil yang dapat masuk / keluar dari jaringan
otak.
-Di dalam hati yaitu celah antara sel endotel kapiler lebar terbuka
sehingga hampir semua zat yang larut dalam plasma dapat lewat
dari darah masuk ke hati.
-Di dalam berkas glomerulus ginjal yaitu terdapat fenestra
( lubang ) yang langsung menembus bagian tengah sel endotel
sehingga banyak zat yang dapat di filtrasi melewati glomerulus
tanpa harus melewati celah di antara sel endotelia.

L.O. 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan


cairan .
2.1Metabolisme cairan didalam tubuh

Keseimbangan air adalah kondisi dimana jumlah air yang masuk ke


dalam tubuh seimbang dengan jumlah air yang keluar.keseimbangan elektrolit
adalah suatu kondisi dimana jumlah masing-masing elektrolit yang masuk ke
dalam tubuh setara dengan jumlah masing-masing elektrolit yang keluar.
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan :
1. Umur
2. suhu lingkungan
3. Diet
4. stress, dan
5. Kesehatan
Organ penunjang yang mengatur kesetimbangan cairan
-Jantung
-Ginjal
-Hati
-Paru-paru

L.O. 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan


cairan .
2.1Metabolisme cairan didalam tubuh

L.O. 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan


cairan .
2.1Metabolisme cairan didalam tubuh

(http://www.zuniv.net/physiology/book/chapter24.ht

L.O. 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan


cairan .
2.1Metabolisme cairan didalam tubuh

(http://www.zuniv.net/physiology/book/chapter24.ht

L.O. 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan cairan .


2.1Metabolisme cairan didalam tubuh.

(http://www.h4hinitiative.com/book/print/66)

L.O. 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan


cairan .
2.1Metabolisme cairan didalam tubuh.
Water turnover dibagi dalam:
1. External fluid exchange, pertukaran antara tubuh dengan
lingkungan luar.

2.Internal fluid exchange , pertukaran cairan antar berbagai


kompartmen, seperti proses filtrasi dan reabsorpsi di kapiler ginjal.

(http://staff2.ui.ac.id/upload/kuntarti/material/fluidbalance.

L.O. 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan


cairan .
2.1Metabolisme cairan didalam tubuh

Pengaturan keseimbangan cairan tubuh adalah usaha untuk


mempertahankan jumlah volume cairan yang terdapat pada extraseluler dan
intraseluler.
Hal yang mempengaruhi jumlah cairan masuk dan keluar tubuh :
(1) proses difusi melalui membran sel
(2) tekanan osmotik yang dihasilkan oleh elektrolit pada kedua kompartemen.

L.O. 2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan


cairan .
2.1Metabolisme cairan didalam tubuh

Mekanisme untuk mempertahankan homeostatis cairan tubuh terjadi


4 mekanisme, yaitu:
1. Filtrasi plasma di glomerulus
2. Reabsorpsi yang selektif oleh tubulus ginjal untuk material yang diperlukan
dalam mempertahankan homeostatis terutama milieu interior
3. Sekresi substansi tertentu oleh tubulus yang berasal dari darah ke lumen
tubulus agar dieksresikan bersama urin
4. Sekresi ion H+ dan diproduksi ammonia yang berfungsi untuk
mempertahankan pH darah. Untuk melaksanakan hal-hal tersebut ginjal
memerlukan energi. Energy ini untuk proses reabsorpsi dan sekresi, dan
keperluan O2 untuk menghasilkan energy ini meliputi 10 % dari konsumsi O2
basal.

2.2 Hubungan dan peran tekanan Hidrostatik


dan tekanan onkotik.
Hukum starling : kecepatan dan arah perpindahan air dan zat
terlarut antara kapiler dan jaringan dipengaruhi oleh tekanan
hidrostatik dan osmotik masing masing kompartemen.

K (Pc + i) (Pi + c)

K
Pc
Pi
c
i

=
=
=
=
=

koefisien filtrasi kaplier


tekanan hidrostatik kapiler = 37 mm Hg
tekanan hidrostatik interstitial = 17 mm Hg
tekanan koloid osmotik kapiler = 25 mm Hg
tekanan koloid osmotik interstisiil = diabaikan

L.O. 3. Memahami dan menjelaskan Gangguan


keseimbangan cairan di kapiler .
1. Hipovolumi / dehidrasi : Kekurangan cairan eksternal tjd krn
penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran cairan.
a. Dehidrasi isotonik : kehilangan sejumlah cairan & elektrolitnya
yang seimbang.
b. Dehidrasi hipertonik : kehilangan sejumlah air yg lebih banyak
dari pada elektrolitnya
c. Dehidrasi hipotonik :tubuh lebih banyak kehilangan elektrolitnya
dari pada air.

L.O. 3. Memahami dan menjelaskan Gangguan


keseimbangan cairan di kapiler .
2. Hipervolumi atau overhidrasi :

a. Hipervolume : peningkatan volume darah. Menyebabkan pitting


edema (edema
yang berada pada daerah perifer)
b. edema : kelebihan cairan pada interstisial. Pada non pitting edema
menyebabkan
pengumpulan membekunya cairan pada permukaan jaringan
sehingga dapat
menyebabkan edema anasarka

L.O. 3. Memahami dan menjelaskan Gangguan


keseimbangan cairan di kapiler .
FAKTOR
Tekanan hidrostatik
plasma kapiler meningkat

Tekanan osmotik
koloid plasma menurun

Permeabilitas kapiler
meningkat

Retensi Natrium meningkat

AKIBAT
Darah yang terhambat kembali ke vena
dapat menyebabkan peningkatan tekanan
kapiler. Akibatnya cairan akan banyak masuk
kedalam
jaringan edema
Konsentrasi plasma protein berkurang
tekanan osmotik koloid plasma menurun
air
berpindah dari plasma masuk ke dalam
jaringan edema
Peningkatan permeabilitas kapiler
menyebabkan terjadinya kebocoran
membran kapiler sehingga protein dapat
berpindah dari kapiler masuk ke ruang
interstitial
Ginjal mengatur ion natrium di cairan
ekstrasel oleh. Fungsi ginjal dipengaruhi oleh
aliran darah yang masuk. Bila aliran darah
tidak adekuat akan terjadi retensi natrium
dan air edema

KONDISI KLINIS
Gagal jantung
Gagal ginjal
Obstruksi vena
Kehamilan
Malnutrisi
Diare kronik
Luka bakar
Sindroma nefrotik
Sirosis

Infeksi bakteri
Reaksi alergi
Luka bakar
Penyakit ginjal akut : nefriris

Gagal jantung
Gagal ginjal
Sirosis hati
Trauma (fraktur, operasi, luka
bakar)
Peningkatan produksi hormon
kortikoadrenal : (aldosteron,
kortison, hidrokortison)
Drainase limfatik menurun
Drainase limfatik berfungsi untuk mencegah Obstruksi limfatik (kanker sistem
kembalinya protein ke sirkulasi. Bila terjadi
limfatik)
(http://www.poltektegal.ac.id/files/download/d3kebidanan/Cairan%20&
gangguan limfatik maka protein akan masuk
ke sirkulasi, akibatnya tekanan koloid
%20elektrolit.pdf)
osmotik plasma akan menurun edema

L.O. 3. Memahami dan menjelaskan Gangguan keseimbangan cairan


di kapiler .
Faktor-faktor penentu terhadap terjadinya kelebihan cairan :

1.Perubahan hemodinamik dalam kapiler


yang memungkinkan keluarnya cairan intravaskular ke dalam
jaringan interstisium.Hemodinamik dipengaruhi oleh :Permeabilitas
kapiler.

1.Retensi natrium

L.O. 4. Memahami dan menjelaskan Edema.


4.1. Definisi edema.
Edema adalah istilah medis untuk penumpukan kelebihan
cairan dalam jaringan tubuh.Hal ini terjadi ketika tubuh gagal
untuk mengeluarkan kelebihan cairan melalui ginjal atau kulit.
Pembentukan edema dikontrol oleh keseimbangan beberapa
tekanan. Dua tekanan penting ialah tekanan hidrostatik dan tekanan
onkotik. Tekanan hidrostatik ditimbulkan oleh cairan sementara
tekanan onkotik adalah tekanan osmotic ditimbulkan ditimbulkan oleh
protein dalam darah.
Edema dapat dihubungkan dengan :
- Kegagalan jantung dalam menjalankan fungsinya
- Kegagalan ginjal dalm menjalani fungsi ekskresi
- Kegagalan atau kelainan sistem pembuluh limfatik
- Gangguan permiabilitas kapiler dan hipoproteinemia berat yang
menyebabkan gangguan
tekanan osmotik koloid.
( http://www.progressivehealth.com/edema-types.htm )

L.O. 4. Memahami dan menjelaskan Edema.


4.2. Klasifikasi edema.
Edema menurut tempat terjadinya dapat dibedakan menjadi :

1. Edema lokalisata (edema lokal) Hanya tebatas pada


organ/pembuluh darah tertentu. Beberapa contoh :
1.Ekstremitas (unilateral), pada vena atau pembuluh darah limfe
2.Ekstremitas (bilateral), biasanya pada ekstremitas bawah
3.Muka (facial edema)
4.Asites (cairan di rongga peritoneal)
5.Hidrotoraks (cairan di rongga pleura)

2. Edema Generalisata ( edema umum )


Pembengkakan yang terjadi pada seluruh tubuh atau
sebagian besar tubuh pasien. Biasanya pada :
1.Gagal jantung
2.Sirosis hepatis
3.Gangguan ekskresi

L.O. 4. Memahami dan menjelaskan Edema.


4.2. Klasifikasi edema.
Selain itu, edema juga dapat dibedakan menjadi :

Edema Intrasel
Edema Ekstrasel

Edema Types
Cutaneous
edema
Peripheral
pitting edema
Non-pitting
edema

Description
Muncul saat area kecil ditekan dan lekukan berlanjut walaupun sudah tidak ada
tekanan.
Tipe yang umum saat adanya retensi air dan bisa disebabkan oleh beberapa kondisi
seperti gagal jantung, kehamilan atau penyaki-penyakit.
Saat dimana lekukan tidak berlanjut dan dapat dihubungkan dengan keadaan
seperti myxedema, lipedema, lymphedema.

Edema pada ibu hamil

Edema pada kehamilan

Pada keadaan hamil wanita beresiko mengalami keracunan kehamilan


salah satunya menyebabkan edema. Penyebab keracunan kehamilan
belum diketahui secara pasti, banyak teori yang mengemukakan
mengenai patofisiologi terjadinya keracunan kehamilan, diantaranya
adalah :
-Teori
-Teori
-Teori
-Teori
-Teori

Kelainan Vaskularisasi Plasenta


Iskemia Plasenta, Radikal Bebas dan Disfungsi Endotel.
Adaptasi Kardiovaskuler
Genetik
Defisiensi Gizi (Teori diet)

( Habeahan, RPD. 2012. Tinjauan Pustaka : universitas Sumatera Utara. Accesed :


28
februari
2015.
10.00
.
Avaliable
from:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34592/3/Chapter%20II.pdf)

4.3. faktor penyebab edema.

Penyebab edema dapat dikelompokkan menjadi empat kategori


umum:
1.Berkurangya konsentrasi protein plasma
2.Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler
3.Meningkatnya tekanan vena
4.Sumbatan pembuluh limfe

Penyebab lain yang mendukung terjadinya edema ialah:

Retensi air dan Na


Berkurangnya protein dari plasma

(sherwood, edisi 8)

4.4. Gejala Edema / manifestasi klinis.

Gejala terutama akan tergantung pada penyebab yang mendasari. Berikut


ini mengacu pada edema umum:
1. Pembengkakan kulit
2. Kulit dapat meregang dan mengkilap
3. Kulit dapat mempertahankan lesung setelah ditekan selama sekitar
sepuluh detik
4. bengkak dari pergelangan kaki, wajah atau mata
5. bagian tubuh Sakit
6. Kaku sendi
7. Weight gain
8. Berat badan
9. Tangan dan leher vena yang lebih lengkap
10. Denyut nadi cepat
11. Hipertensi - tekanan darah
12. Asites - peningkatan ukuran perut.
http://www.healthhype.com/what-is-edema-body-swelling-pathophysiology-causes-types.html )

4.5. Mekanisme terjadinya edema

Pembentukan Edema pada Sindrom Nefrotik


Sindrom nefrotik adalah kelainan glomerulus dengan karakteristik
protenuria ( kehilangan protein melalui urin 3,5 g/hari )
hipoproteinemia, edema, dan hiperlipidemia.
Proteinuria hipoalbumin ( kehilangan protein ) penurunan
tekanan osmotik pindah cairan dari intravaskular ke interstitium
edema
penurunan volume darah efektif retensi Na di ginjal

4.5. Mekanisme terjadinya edema

Ada 2 mekanisme yang menyebabkan terjadinya edema pada Sindrom


Nefrotik :
Mekanisme underfilling

4.5. Mekanisme terjadinya edema

Ada 2 mekanisme yang menyebabkan terjadinya edema pada Sindrom


Nefrotik :
Mekanisme Overfilling

Pada pasien sindrom nefrotik terganggu ekskresi Natrium


tubulus distalis
tingginya volume darah (overfilling)
penekanan sistem renin-angiotensin dan vasopressin.


Pembentukan Edema pada gagal jantung

Kegagalan pompa jantung darah terbendung di vena vol darah arteri


turun sist. saraf simpatis
vasokonstriksi suplai darah ke otak,
jantung dan paru vol
darah ginjal berkurang ginjal akan menahan Na
dan air

Gagal jantung berat hiponatremia ADH pemekatan urin


produksi urin berkurang
ADH pusat haus pemasukan air meningkat


Pembentukan Edema pada Sirosis Hepatis
Fibrosis hati luas dan pembentukan nodul

Fibrosis hati dan distorsi struktur parenkim hati peningkatan tahanan


sistem porta dan pintas portosistemik intra dan ekstra hati vasodilatasi
tahanan perifer menurun meningkatkan tonus sistem simpatis
adrenergik aktivasi sistem vasokonstriktor dan anti diuresis yaitu RAS
( retensi garam ), Saraf Simpatis ( penurunan kecepatan filtrasi
glomerulus dan meningkatkan reabsorpsi garam tubulus proximal ) dan
ADH ( retensi air)

( price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit edisi 6,ab. Huriawati Hartanto.
Jakarta : EGC. )


4.6. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang edema.
Pemeriksaan Fisik pada penderita edema antara lain :
Bentuk paru paru seperti kodok ; abdomen cembung dan sedikit
tegang
Variesis di dekat usus
Variesis di dekat tungkai bawah
Edema timbal karena hipoalbuminemia
Perubahan sirkulasi Distensi abdomen
Timpani pada puncak asites
Fluid wave
Shifting dullness
Pudle sing
Foto thorax
Ultrasonografi
CT Scan

Pemeriksaan Laboratorium
Penurunan serum osmolalitas : < 280 mOsm/kg
Penurunan serum protein, albumin, ureum, Hb dan Ht
Peningkatan tekanan vena sentral (Central Vein Pressure)

4.7 Prognosis edema.

Edema biasanya disebabkan oleh penyakit yang mendasari atau kondisi.


Jika kondisi yang tidak diobati, konsekuensi kesehatan bisa serius. Edema
tidak diobati dapat menyebabkan:
1. Pembengkakan menyakitkan. Rasa sakit secara bertahap dapat
menjadi lebih buruk.
2. Kesulitan berjalan
3. Kekakuan
4. kiprah Canggung
5. Kulit dapat menjadi teregang, gatal dan mengganggu
6. Daerah yang bengkak lebih mungkin untuk menjadi terinfeksi
8. sirkulasi darah yang buruk
9. Arteri, vena, dan sendi mungkin kehilangan elastisitas
10. Ulserasi kulit ( Ulceration of the skin).

( http://www.medicalnewstoday.com/articles/159111.php )

4.8. Penanganan edema.

1.Pengobatan pada penyakit yang mendasar.


2.Tirah Baring.
3.Diet
4.Terapi presentesis.
5.Stoking suportif dan elevasi kaki
6.Restriksi cairan <1500 ml/hari
7.Diuretik
8.Hindari faktor yang memperburuk penyakit dasar

Sumber Referensi
Ardyanto, Tonang Dwi. 2011. Anatomi Fisiologi Kardiovaskuler. (Accesed : 28
Februari 2015. 10.00 Wib. . Avaliable From:
Http://Tonang.Staff.Uns.Ac.Id/Files/2011/05/Sistem-kardio-vaskuler.Pdf)
Chris . Edema (Swelling) And Anasarca (Generalized Body Swelling). (Accesed : 28
Februari 2015. 21.00 Wib. . Avaliable From:http://Www.Healthhype.Com/What-isedema-body-swelling-pathophysiology-causes-types.Html )
Habeahan, RPD. 2012. Tinjauan Pustaka : Universitas Sumatera Utara; Patofisiologi
Keracunan Kehamilan. (Accesed : 28 Februari 2015. 10.00 Wib. Avaliable From:
Http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789/34592/3/Chapter%20ii.Pdf)
Kuntarti, S. Keseimbangan Cairan, Elekrolit, Asam Dan Basa. (Accesed : 28 Februari
2015. 10.00 Wib. . Avaliable From:
Http://Staff2.Ui.Ac.Id/Upload/Kuntarti/Material/Fluidbalance.Pdf)
Lauralee, Sheerwood. 2013. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke System; Edisi8.
EGC.

Jakarta :

Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit


Edisi 6,ab. Huriawati Hartanto. Jakarta : EGC.
Staff Mikroskopi Anatomi Sistem UNY .Sistem Kardiovaskuler.( Accesed : 28 Februari
2015. 10.00 Wib . Avaliable From:http://Staff.Uny.Ac.Id/Sites/Default/Files/Bb3kardiovasa.Pdf)

( Http://Www.Medicalnewstoday.Com/Articles/159111.Php )
( Http://Www.Progressivehealth.Com/Edema-types.Htm )
(Http://Www.Innerbody.Com/Image_lymp01/Card66.Html#full-description )
(Http://Www.Med-health.Net/Edema-grading.Html)
(Http://Www.Unicef.Org/Nutrition/Training/3.1/20.Html)

Anda mungkin juga menyukai