Anda di halaman 1dari 33

PENGENALAN

MOTOR INDUKSI

DATA MOTOR INDUKSI


PADA PAPAN NAMA (NAME
PLATE)

Motor Induksi 3-fasa


Motor induksi

3-fasa banyak
digunakan di
industri besar
sebagai tenaga
penggerak,
seperti untuk
menggerakan
ban berjalan
(belt
conveyor) , dll

Housing

Motor

MOTOR INDUKSI
-. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang
merubah energi listrik menjadi energi gerak
dengan menggunakan gandengan medan listrik
dan mempunyai slip antara medan stator dan
rotor.
-. Motor induksi merupakan motor yang paling
banyak kita jumpai dalam industri.

Konstruksi motor tiga


phasa

Konstruksi motor induksi

a. Motor induksi rotor sangkar

a. Motor induksi rotor belitan


Slip rings

Brushes

Rangkaian magnet pada


motor

Stator
Stator of a
large
induction
motor.
(Courtesy
Siemens).

Stator
-. Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar
dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar
berlaminasi dan mempunyai alur alur sebagai
tempat meletakkan kumparan.

Stator
The iron core has cylindrical

shape and is laminated with slots

The iron core on the figure has

paper liner insulation placed in


some of the slots.

In a three-phase motor, the three


phase windings are placed in the
slots

A single-phase motor has two


windings: the main and the
starting windings.

Typically, thin enamel insulated


wires are used

Stator iron core without windings

Rotor

Wound rotor
Squirrel cage rotor

Notice
the slip
rings

Rotor

-. Rotor sangkar
Adalah bagian dari mesin yang berputar bebas
dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi
laminasi yang mempunayi slot dengan batang
alumunium / tembaga yang dihubungkan
singkat pada ujungnya.

Squirrel cage rotor (rotor


sangkar)

Squirrel cage rotor.

Squirrel cage
rotor
Rotor bars (slightly skewed)

End ring

Squirrel cage rotor concept

Rotor belitan ( wound rotor )


Kumparan dihubungkan bintang dibagian
dalam dan ujung yang lain dihubungkan
dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan
dapat dikembangkan menjadi pengaturan
kecepatan putaran motor.
Pada kerja normal slipring hubung singkat
secara otomatis, sehingga rotor bekerja
seperti rotor sangkar.

Jenis Rotor Belitan

Konstruksi rotor belitan


( wound rotor ).

Konstruksi rotor belitan


( wound rotor ).
Slip rings

Brushes

Bentuk berbagai disain


rotor
(Kelas Konstruksi)

Karakteristik Motor
Berdasarkan
Kelas Konstruksi Rotor

PRINSIP KERJA
MOTOR INDUKSI

Perputaran medan pada


Motor Induksi 3-fasa

PENGOPERASIAN
MOTOR INDUKSI
A1

PHS (Ps. 520 F)


SC (Ps. 520 C2)

A2
B

PHS SM(Ps. 520 E)


C

KM (Ps. 520
G)||

SP (Ps. 520 H)

PBL (Ps. 520 D)

MOTOR (Ps. 520 A&B)

GND (Ps. 520 L)

MOTOR INDUKSI 1FASA


The singlephase induction
motor is the
most frequently
used motor in
the world

Most

appliances,
such as washing
machines and
refrigerators,
use a singlephase induction
machine

Highly reliable

and economical

Motor Induksi 1-fasa


A single-phase motor has

two windings: the main


and the starting windings
The elements of the
laminated iron core are
punched from a silicon
iron sheet.
The sheet has 36 slots
and 4 poles for the
assembly of the iron
core.

Single-phase stator with main windings.

Motor Induksi 1-fasa


The elements of

the laminated iron


core are punched
from a silicon iron
sheet.

The sheet has 36

slots and 4 holes


for the assembly of
the iron core

Stator iron core sheet

Perputara
n medan
pada
Motor
Induksi
1-fasa

Double Revolving field


theory

Motor induksi 1-fasa

MENENTUKAN SPESIFIKASI MOTOR LISTRIK


A. Menegenai mesin beban, harus diperiksa :
1. Jenis mesin beban (dinamikanya) dari motor
2. Karakteristik perputaran kopel (torsi)
3. Jenis tugas: kontinyu, singkat, berubah- ubah, atrau siklus)
4. frekuensi pengasutan (jumlah start)
5. Sistem kendali pada beban
6. Momen inersia beban
7. Kecepatan per menit
8. Daya beban (kemampuan motor)
9. Cara pengasutan (otomatis atau tidak)
10. Cara pengereman apakah pemberhentian cepat atau tidak)
11. Apakah memerlukan pembalikan putaran atau tidak
12. Lokasi pemasangan mesin ( lembab atau panas)
13. Kondisi ambien dari lokasi (kondisi gas, korosif, kelembaban
tinggi,
debu, bising.
14. Cara kopling (rantai, gigi, langsung atau sabuk)
15. Cara instalasi

B. Mengenai Motor Listrik


Karakteristik perputaran kopel dari motor
Kopel asut dan kopel pengunci
Apakah kecepatan dapat dikendalikan ?
Kemampuan nominal (kontinyu, waktu singkat,
siklus)
Kecepatan motor
Jenis motor
Keluaran nominal motor
Kapasitas, frekuensi, tegangan, jumlah kutub dari
sumber daya
Kelas isolasi
Kendali yang dipakai
Bentuk pelindung dari RANGKA (stator)
Ukuran poros
Kedudukan mesin (horizontal, vertikal atau flens)
Alat tambahan (jenis puli)

Anda mungkin juga menyukai