Anda di halaman 1dari 33

GENERATOR

SINKRON

Sumber listrik AC dari Pusat listrik


150 kV

PEMBANGKIT
PLTA
PLTP
PLTG
PLTU
PLTGU

INDUSTRI
20 kV
20 kV
TRAFO GI
11/150 kV

BISNIS
RUMAH

TRAFO GI
150/20 kV

220 V
TRAFO
DISTRIBUSI

PUBLIK
SOSIAL

Listrik yang dihasilkan dari generator ke beban adalah

Gerakan elektron-elektron melalui penghantar,

Besarnya elektron yang bergerak tergantung arus listrik yang melalui


penghantar

Arus melalui penghantar dapat menyebabkan kerugian energi dan turunnya


tegangan disisi beban

N r .p
fe
120

B BA cos BA cos t
d B
d (cos t )
N
NBA
dt
dt
NAB sin t maks sin t

E A k .iF

KONSTRUKSI GENERATOR AC

Rangkaian penguat medan

EA

Rangkaian penguat medan

EA

RANGKAIAN EKIVALEN
Generator Sinkron

EA

RANGKAIAN EKIVALEN
Generator sinkron 1 fasa KUTUP SILINDRIS

EA

RANGKAIAN EKIVALEN
Generator sinkron 1 fasa KUTUP SILINDRIS

E A I A .( RA jX S ) VT
dengan : X S X A X AR

GENERATOR BERBEBAN
1. Beban Rangkaian Murni

a. Rangkaian Resistif (R)

V
i
R

Pada rangkaian resistor murni,


arus i dan tegangan V sefase.

V Vm sin t
i im sin t

Keterangan :
Vm : tegangan maksimum
im : arus maksimum
R : hambatan murni (ohm)

Diagram fasor beban R :

V
i
R

V Vm sin t

V = Vm sin t

i im sin t
i = im sin t
t

/2

b. Rangkaian Hambatan Induktif (L)


Sebuah kumparan induktor mempunyai induktansi
diri L dipasangkan tegangan bolak-balik V, maka
pada ujung ujung kumparan timbul GGL induksi:
i

XL

V
i
jX L

V Vm sin t
i im sin(t 12 )

di
L
dt

V dan i berbeda fase


90o, arus tertinggal 90o
dari tegangan V.

Hambatan induktif XL mempunyai harga :


/
X LXL =jhambatan
.L j (2finduktif
.L)

reaktansi induktif (Ohm)

Diagram fasor Beban L :

V
i
jX L

i
Amplitudo

V Vm sin t
V = Vm sint

i im sin(t 12 )

i = im sin (t 90o)
t

c. Rangkaian Hambatan Kapasitif


Sebuah kapasitor dengan kapasitas C dihubungkan
dg tegangan bolak-balik V, maka pada kapasitor
itu menjadi bermuatan, sehingga pada 2 platnya
mempunyai beda potensial sebesar
Q
V

Besar hambatan kapasitif /reaktansi kapasitif


dari kapasitor, XC :
1
1
XC
j
j (.C )
2. . f .C

Xc

V
V Vm sin t
i
jX C i im sin(t 12 )

Diagram fasor beban C:


i

V
i
jX C

V
Amplitudo

V Vm sin t
V = Vm sin (t)

i im sin(t 12 )

i = im sin (t + 90)
t

2. Rangkaian R, L Seri

Hambatan seri R dan XL dihubungkan dg teg. bolak-balik


V, dengan Z = impedansi (Ohm)
VR

VL

Xl

XL

V
V
i
2
2
Z
R XL

Z R XL
2

Tegangan pada beban R, L:


V

VL

VR = beda potensial pada R

VL = beda potensial pada XL

tan

VR

XL
1 VL
tan
R
VR

VR i.R
VL i. X L

Besar tegangan total V :

V VR VL

atau

V VR VL

SEGITIGA DAYA BEBAN R,L

P
Cos = S
Q
Sin = S
Q
Tan =
P

( VA )
Q
( VAR )

P
( Watt )
Daya Semu

: S = V x I* = I

Daya Aktif

: P = V x I x Cos

xZ

( VA )

= I 2 x R ( Watt )

Daya Reaktif : Q = V x I x Sin =

I 2 x XL( VAR )

3. Rangkaian R, C Seri

Hambatan seri R dan XC dihubungkan dg teg. bolak-balik


V, dengan Z = impedansi (Ohm)

XC

XC
Z

V
V
i
2
2
Z
R XC

Z R XC
2

Tegangan pada beban R,C :


VR = beda potensial pada R
V
R

VC = beda potensial pada XC

VC
V

tan

VR i.R

X C VC

R VR

VC i. X C

Besar tegangan total V :

V VR VC

atau

V VR VC

SEGITIGA DAYA BEBAN R,C


P
( Watt
)
-
i
XC

( VA )

P
Cos = S
-Q
Sin = S
-Q
Tan =
P

-Q
( VAR )
Z

Daya Semu

: S = V x I*= I

Daya Aktif

: P = V x I x Cos - = I

x R ( Watt )

Daya Reaktif : Q = V x I x Sin - I


XC( VAR )

xZ

( VA )

4. Rangkaian R, L, C Seri

Hambatan seri R, XL dan XC dihubungkan dg teg.


bolak-balik V. Pada rangkaian seri R-L-C :
R
i

bila XL > XC maka rangkaian bersifat indukif


XC

Xl

bila XL < XC maka rangkaian bersifat


kapasitif

bila XL = XC maka rangkaian bersifat resistif


dan
rangkaian dikatakan mengalami
resonansi.

XL
XL- XC

XC

Z R 2 ( X L X C )2

V
i
Z

Vektor generator berbeban

EA

Sebuah generator sinkron 1fasa kutup silindris beroperasi


pada beban 600 W pada
tegangan 220V dengan faktor
daya 0,6 mendahului.
Generator mempunyai data :
Ra = 1 ohm, Xs = 7 ohm.
Berapa Ea yang
dibangkitkan generator ?

E A I A .( RA jX S ) VT

Diketahui data generator


sinkron 1-fasa kutup silindris:
Ra = 1 ohm, Xs = 7 ohm,
PL = 600 W, Vt = 220 V,
faktor daya = cos = 0,6
mendahului, maka:
= -53,13
(S L )
I L Ia

(
Vt
)

( PL / cos )

(
Vt
)

(600 / 0,6) 53,13


Ia

(
220
)

Ia 4,55 53,13 4,5553,13


*

Ditanya: Ea = ?
Jawaban:
Ea Ia.( Ra jXs ) Vt
Ea ( 4,5553,13x(1 j 7) 220
Ea ( 4,5553,13.x.7,0781,87) 220
Ea 32,17135 220 22,75 j 22,75 220
Ea 197,25 j 22,75 198,566,58

Sebuah generator
sinkron 1-fasa kutup
silindris beroperasi pada
beban 800 W pada
tegangan 220 V dengan
faktor daya 0,866
tertinggal. Generator
punya data perfasa Ra =
1 ohm, Xs = 5 ohm.
Berapa GGL (Ea) pada
kondisi ini ?

Sebuah generator
sinkron 1-fasa kutup
silindris beroperasi
pada beban (10 x B)
VAR pada tegangan
218 V dengan faktor
daya 0,8 tertinggal .
Generator punya data
perfasa Ra = 1,5 ohm,
Xs = B ohm. Berapa
GGL (Ea) pada kondisi
ini ?

Anda mungkin juga menyukai