Anda di halaman 1dari 85

LAPORAN KASUS KEPANITERAAN ILMU

GERIATRI
-------------------------------------------------------------

PEMBIMBING:
DR. NOER SAELAN TADJUDIN, SP.KJ
Disusun oleh:
Gabriela Ellenzy
406152052
KEPANITERAAN ILMU GERIATRI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PANTI WERDHA HANA, CIPUTAT
PERIODE 28 MARET 2015 30 APRIL 2015

Oma Iskandria Hartono


lahir di Temanggung pada
13 Juni 1935 (81 tahun)

IDENTITAS

Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan terakhir
Alamat
Agama
Suku bangsa
Hobi
Tanggal masuk PWK Hana
Alat bantu jalan
Alasan masuk panti
dengan Tuhan di masa tua

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Cerai meninggal
Sarjana Muda (B1) Keguruan
Pengajar di Sekolah Keguruan
Villa Melati Mas, BSD, Tangerang
Kristen Protestan
Jawa
Berkebun, membaca, menonton TV
18 September 1999
Standard cane
Tidak ingin merepotkan anak dan ingin lebih dekat

RIWAYAT MEDIS
Diperoleh dari autoanamnesa pada tanggal 30 Maret 14 April 2016
Keluhan Utama: Nyeri kepala
Keluhan Tambahan
Sering BAK dan perasaan tidak nyaman ketika BAK
Mata kiri buram
Nyeri pinggang terutama apabila berdiri atau berjalan terlalu lama
Nyeri pada kedua lutut ketika berjalan jauh
Nyeri pada punggung kanan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Oma Har mengeluhkan nyeri kepala sejak 7 hari yang lalu. Oma merasakan
nyerinya hampir setiap saat dan terasa mencengkeram. Nyeri kepala tersebut
dirasakan Oma berpindah-pindah tempat, tetapi yang tersering di kepala bagian
belakang terkadang menjalar sampai leher. Saat pertama nyeri kepala itu muncul, Oma
sedang tidur dan Oma segera minum obat Celebrex (Celecoxib 100 mg). Setelah itu
nyeri kepala menghilang dan Oma kembali tidur. Keesokan paginya nyeri kepala yang
sama timbul kembali. Oma pernah merasa nyeri seperti ini sebelumnya apabila
tekanan darahnya tinggi. Namun, biasanya nyeri tersebut hanya berlangsung paling
lama satu hari. Sebelumnya tidak pernah ada trauma berat ataupun tumor pada kepala
Oma. Oleh karena keluhan nyeri kepala tersebut, pada tanggal 31 April 2016, Oma
diberikan obat Betahistin Mecylate (Histigo), tetapi karena tidak ada perbaikan, Oma
memutuskan untuk menghentikan konsumsi obat tersebut. Sampai saat ini Oma
merasa masih dapat menahan rasa nyerinya.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pada tanggal 23 Maret 2016 Oma mengeluhkan masalah sering
buang air kecil. Frekuensi Oma buang air kecil sebanyak 6-7x/hari. Saat
tidur malam Oma terbangun karena harus ke toilet untuk buang air kecil
sebanyak 2-3 kali. Urin berwarna kuning jernih, tidak disertai darah/
lendir. Tidak ada rasa sakit saat berkemih. Sebelumnya, Oma pernah
beberapa kali merasakan sering buang air kecil seperti ini dan
didiagnosa menderita Infeksi Saluran Kemih (ISK). Untuk keluhan sering
BAK sekarang ini Oma mendapat terapi Urixin (Pipemidic acid trihydrate
tab 400mg) 1-0-1 dan Cefixime 3x 100 mg selama lima hari. Untuk
sekarang, Cefixime sudah habis dikonsumsi oleh Oma, tetapi keluhan
sering berkemih masih belum dapat tertangani.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Mata kiri Oma buram sejak tahun 1999. Saat itu, Oma pergi ke
dokter mata dan sudah mendapat penanganan medis. Setelah masuk ke
PWK Hana, pada tahun 2005, Oma mengeluhkan mata kanannya mulai
buram. Oma sudah pergi ke dokter mata untuk keluhan mata buramnya
ini. Sekarang, Oma menggunakan tetes mata Timolol 0,5% sebanyak
satu tetes pada pagi dan sore hari untuk kedua matanya serta Travatan
0,004% sebanyak satu tetes pada mata kirinya.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Oma Har juga mengeluhkan sakit pinggang apabila berdiri atau
berjalan terlalu lama. Keluhan ini telah dirasakan Oma semenjak tahun
2006. Oma Har telah dibawa ke dokter saraf untuk keluhan sakit
pinggangnya ini. Kini, Oma Har menggunakan waistbrace dan tidur pada
matras yang tidak terlalu lunak untuk meringankan rasa nyerinya. Oma
berencana untuk membeli lumbar pillow setelah mendengarkan saran
dari anak Oma untuk meringankan rasa sakit pada pinggang yang
diderita Oma.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Kedua lutut Oma juga terasa nyeri apabila dipakai untuk berjalan
jauh. Oma telah merasakan nyeri tersebut semenjak tahun 2010. Nyeri
lutut kini sudah tidak Oma rasakan semenjak Oma mengoleskan joint fit
roller pada kedua lututnya setiap hari.
Oma Har juga merasakan rasa nyeri pada punggung. Rasa nyeri ini
dirasakan Oma semenjak November 2006 setelah didiagnosis terkena
Herpes Zoster. Nyeri ini dirasakan Oma di bagian punggung kanan
terutama ketika memakai bra. Oleh karena itu, setiap kali memakai bra,
Oma menyiasatinya dengan menyelipkan kain lunak / tissue agar rasa
nyerinya berkurang.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Selain keluhan-keluhan yang dirasakan Oma di atas, Oma menderita
hipertensi grade I yang terkontrol obat Diltiazem 30 mg 2x sehari yang
diminum pagi dan malam. Hipertensi didapatkan sejak tahun 2009. Pada
tahun 2009, Oma pernah diperiksa EKG dan dikonsulkan ke dokter
jantung karena penyakit hipertensi yang dideritanya ini. Selain itu, Oma
Har juga menderita pengeroposan tulang. Oma Har ini telah pergi ke
dokter orthopedi dan telah dilakukan pemeriksaan BMD-Dexa. Hasil
pemeriksaan BMD-Dexa tersebut menunjukan hasil osteoporosis pada
tulang belakang dan pinggul Oma.

Riwayat makan dan minum


Makan 3x/hari (pukul 7.30, 11.30, 17.00), makanan selingan 1-2x/hari. Nafsu
makan baik. Oma jarang jajan makanan di luar. Oma tidak begitu suka makan
makanan yang pedas dan terlalu asin. Oma minum cukup, 2L/hari.
Riwayat buang air kecil
Lancar, warna kuning jernih, darah (-), nyeri waktu BAK(-), frekuensi BAK 6-7x/hari
waktu siang. Saat tidur malam, frekuensi BAK Oma 2-3x/malam.
Riwayat buang air besar
Teratur, 2x/hari, konsistensi lunak, warna coklat kekuningan, nyeri ketika BAB (-),
darah (-), lendir (-).

Riwayat Penyakit Dahulu


ISK (Oktober 2015, September 2014, April 2013, 2011)

TB pulmo, dari foto rontgen tahun 2009 didapatkan fibrokalsifikasi pada bagian
apeks lapang paru kanan atas

Infark miocard (2009) riwayat nyeri dada dan sesak, hasil EKG abnormal (RBBB)

Appendisitis akut (2009) sudah dilakukan appendiktomi di RS Eka Hospital

Perdarahan lambung (2010) akibat efek samping obat Ascardia

Katarak matur OD (2010) sudah dioperasi di Jakarta Eye Centre

Glaukoma OS (1999) sudah dioperasi di Jogjakarta

Herpes zoster (2006)

Riwayat Alergi
Udang
Riwayat Operasi
Appendektomi (2009) di RS Eka Hospital
Operasi katarak OD (2010) di Jakarta Eye Centre, hasil baik
Operasi glaucoma OS (1999) di Jogjakarta

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Jantung
: ayah
Diabetes mellitus : kakak
Hipertensi
: kakak
Gastritis
: disangkal
Asma
: disangkal
Alergi obat
: disangkal
Kanker
: disangkal
Depresi
: disangkal

RIWAYAT PRENATAL, PERINATAL, MASA


KANAK-KANAK DAN REMAJA
Oma lahir di Temanggung pada tanggal 13 Juni 1935. Oma merupakan
anak ke-7 dari tujuh bersaudara. Usia Oma terpaut jauh dengan kakakkakak Oma yang lain. Namun, hal ini tidak membuat Oma Har menjadi
kesepian, sebaliknya Oma dari masa kanak-kanak menjadi terbiasa
untuk berpikir dewasa. Oma merasa sangat bahagia selama tinggal
bersama dengan kedua orangtua dan kakak-kakaknya. Oma Har
mengakui bahwa ia seorang yang pendiam dan lebih banyak berpikir
ketimbang mengobrol dengan kakak-kakaknya.

RIWAYAT MASA DEWASA


a. Riwayat pekerjaan

Oma Har sudah mulai bekerja sebagai pengajar Bahasa Indonesia di tingkat
SMP ketika Oma masih berkuliah di Sekolah Keguruan. Setelah lulus dari
pendidikan B1 bagian Keguruan, Oma mengajar di Purworejo selama lima tahun
lamanya, sebelum akhirnya Oma mendapat tawaran untuk pindah ke Irian untuk
mengajar. Kala itu, Irian baru saja merdeka dan membutuhkan banyak sekali
tenaga pengajar dan menurut pengakuan Oma, pada saat itu pemerintah
Indonesia akan memberikan gaji sebanyak dua kali lipat bagi yang bersedia
mengabdi ke Irian. Oma sempat ditugaskan di Jayapura dan Sorong selama
berada di Irian. Oma melanjutkan pekerjaannya sebagai pengajar di Sekolah
Keguruan hingga tahun 1985 ketika suami Oma Har meninggal dunia dan
setahun berikutnya Oma pindah ke Solo.

RIWAYAT MASA DEWASA


b. Riwayat Perkawinan
Oma menikah pada 6 Juni 1960. Oma bertemu dengan suami Oma ketika masa kuliah. Suami Oma
merupakan teman yang satu jurusan dengan Oma Har. Suami Oma meninggal pada tahun 1985
karena tumor kepala. Sewaktu suaminya masih hidup, suami Oma juga berprofesi seperti Oma. Oma
merasa sangat bahagia dengan pernikahannya. Oma menganggap suaminya sebagai sahabat dan
pasangan hidup bagi Oma. Dari pernikahannya, Oma dikaruniai empat orang anak.
1. Laki-laki: lahir tahun 1961, sudah menikah dan dikaruniai tiga orang anak, tinggal di Villa Melati
Mas, BSD, Tangerang
2. Perempuan: lahir tahun 1963, sudah menikah dan dikaruniai tiga orang anak, tinggal di Solo
3. Laki-laki: lahir tahun 1968, sudah menikah dan dikaruniai dua orang anak, tinggal di De Latinos,
BSD, Tangerang
4. Laki-laki: lahir tahun 1971, sudah menikah dan dikaruniai dua orang anak, tinggal di Temanggung

RIWAYAT MASA DEWASA


Ketika suami Oma meninggal, Oma merasa begitu sedih dan kecewa terhadap Tuhan.
Sebab, suami Oma meninggal ketika ke-empat anak Oma belum ada yang lulus dari
perguruan tinggi. Selama tiga bulan lamanya Oma menolak untuk pergi ke gereja,
tetapi Oma tetap bekerja demi anak-anaknya. Seiring berjalannya waktu, kini, Oma
sudah dapat menerimanya dan mampu menjalani hari-harinya dengan bahagia.
Sekarang, Oma bersyukur dengan segala yang telah diberikan Tuhan.

RIWAYAT MASA DEWASA


c. Riwayat Keluarga

Dahulu semasa kanak-kanak, Oma ingat sering didongengkan cerita


tokoh-tokoh dalam Alkitab oleh Ibu Oma. Memori itu tetap tinggal dalam
diri Oma hingga kini. Oma merasa ayah dan ibu Oma sangat menyayangi
Oma, meskipun Oma telah ditinggal oleh ayahnya ketika Oma masih
berusia 9 tahun.
Dalam keluarga Oma sekarang ini, Oma begitu disayang oleh semua
menantu dan cucu-cucunya. Bahkan Oma sering dijemput untuk menginap
ke rumah salah satu anaknya selama beberapa hari. Oma merasa bahagia
melihat keluarga anak-anak Oma semuanya rukun dan bahagia.

RIWAYAT MASA DEWASA


d. Riwayat Kehidupan Sosial
Oma menempati asrama baru di PWK Hana, tepatnya di kamar nomor 2. Oma
bertetangga dengan Oma Sintjie dan Oma Fransisca. Oma mengaku bahwa dirinya
tidak suka ikut ber-gossip bersama oma-oma lainnya. Oma pun tidak pernah berpikir
hal yang negatif tentang Opa-Oma lainnya. Oma pun aktif mengikuti berbagai acara
dan kegiatan di PWK Hana, seperti senam pagi, nyanyian gereja, acara-acara yang
diselenggarakan dari tamu luar (gereja-gereja). Oma merasa senang dengan mengikuti
hal-hal tersebut. Saat waktu istirahat siang, Oma jarang menghabiskan waktunya untuk
tidur, Oma lebih suka membaca koran dan melakukan saat teduh di kamarnya sampai
waktu tensi sore tiba.

RIWAYAT MASA DEWASA


e. Situasi Kehidupan Sekarang
Selama tinggal di PWK Hana, Oma merasa senang karena Oma dapat hidup mandiri, dekat
dengan Tuhan, bersosialisasi dengan Opa-Oma lainnya, dan dapat mengembangkan hobi yang
dimilikinya selama tinggal di PWK Hana. Oma juga senang karena dekat dengan gereja, makan
sudah selalu tersedia, pakaian ada yang membereskan, ingin berobat dekat dan dokter selalu
melakukan kunjungan rutin. Dengan Oma tinggal di PWK Hana, Oma juga merasa senang
karena tidak lagi merepotkan anak-anaknya. Oma bahkan menyarankan agar para lansia untuk
mau tinggal di panti werdha karena dapat meningkatkan kualitas hidup semasa lansia.

RIWAYAT MASA DEWASA


f. Riwayat Pendidikan

Oma sempat merasakan pendidikan Belanda selama satu tahun dan


kemudian masuk ke sekolah Jepang untuk melanjutkan pendidikannya.
Oma Har kemudian berkesempatan untuk mengenyam pendidikan
hingga menyelesaikan pendidikan menengah pertama. Selanjutnya, Oma
melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Guru Atas, sesuai dengan citacitanya. Selulusnya dari sana, Oma masuk ke Pendidikan Guru Sekolah
Lanjutan Pertama selama setahun, dan mengambil gelar B1 jurusan
Bahasa Indonesia selama dua tahun. Oma mengaku memiliki nilai yang
memuaskan selama kuliah hingga tamat Sarjana Muda (B1) Keguruan.

RIWAYAT MASA DEWASA

g. Riwayat Kerohanian

Dari kecil, Oma beragama Kristen Protestan. Oma merasa senang dan
mendapat ketenangan hati menjadi umat Kristiani. Sebelum masuk PWK
Hana, Oma merupakan anggota jemaat GKI Marthadinata. Hingga kini,
Oma rajin dan aktif mengikuti berbagai kegiatan kerohanian di PWK
Hana, bahkan Oma merupakan salah satu anggota koor di PWK Hana.
Oma senang dapat menjadi bagian aktif di gereja.

STATUS INTERNIS

Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Berat badan

: baik
: compos mentis
: 130/80 mmHg
: 80x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat
: 18x/menit, reguler, thorakoabdominal
: 56 kg

Tinggi badan
IMT

: 154 cm
: 56/(1.54) 2 = 23,61 kg/cm 2 BB lebih dengan risiko

PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : bentuk bulat, tidak teraba benjolan, rambut beruban, terdistribusi tidak
merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan pada kulit kepala.

PEMERIKSAAN FISIK MATA


OD

OS

Edema (-)

Edema (-)

Xantelasma (-)

Xantelasma (-)

Anemis (-)

Anemis (-)

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Sklera

Ikterik (-)

Ikterik (-)

Kornea

Jernih

Jernih

Arcus senilis (+)

Arcus senilis (+)

Refleks kornea (+)

Refleks kornea (+)

Bulat, isokor, 3 mm

Bulat, isokor, 3 mm

RCL (+), RCTL (+)

RCL (+), RCTL (+)

IOL (+)

IOL (-)

Shadow test (-)

Shadow test (-)

Visus

VOD 6/6 dgn koreksi kacamata bifokus

VOS 3/60

Lapang pandang

Normal

Normal

Retina

Tidak dilakukan pemeriksaan

Tidak dilakukan pemeriksaan

Palpebra
Konjungtiva

Pupil
Lensa

PEMERIKSAAN FISIK TELINGA


AD

AS

Bentuk

Normotia

Normotia

Daun telinga

Fistel preaurikuler (-)

Fistel preaurikuler (-)

Fistel retroaurikuler (-)

Fistel retroaurikuler (-)

Abses mastoiditis (-)

Abses mastoiditis (-)

Nyeri tekan tragus (-)

Nyeri tekan tragus (-)

Nyeri tarik aurikuler (-)

Nyeri tarik aurikuler (-)

Lapang

Lapang

Serumen (+)

Serumen (+)

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Sekret (-)

Sekret (-)

Corpus alienum (-)

Corpus alienum (-)

Liang telinga

Membran timpani

Tes berbisik

Utuh, warna putih seperti mutiara, tidak Utuh, warna putih seperti mutiara, tidak hiperemis,
hiperemis, refleks cahaya (+)

refleks cahaya (+)

5m

5m

PEMERIKSAAN FISIK
Hidung :bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak terdapat deviasi
septum, mukosa tidak hiperemis, sekret -/-, nafas cuping hidung -/-,
fungsi penciuman baik.

Mulut :bentuk normal, kebersihan mulut cukup, bibir tidak kering,


lidah tidak kotor,trakus faring simetris, letak uvula di tengah, sianosis
perioral(-), faring tidak hiperemis, tonsil T1 T1.
Leher :trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), bruit (-).

PEMERIKSAAN FISIK EKSTREMITAS

Superior

Inferior

Edema

-/-

-/-

Krepitasi

-/-

-/-

Clubbing finger

-/-

-/-

Akral dingin

-/-

-/-

Akral sianosis

-/-

-/-

CRT

< 2 detik

< 2 detik

Kuku

Spoon nails -

Spoon nails -

PEMERIKSAAN FISIK
Gigi :

M3M2M1P2P1C1I2I1

I1I2C1P1P2M1M2M3

M3M2M1P2P1C1I2I1

I1I2C1P1P2M1M2M3

KGB : KGB submental, retroauriculer, submandibula, supraclavicula, cervical, axilla, dan inguinal
tidak teraba membesar.
Kulit : tampak normal, warna kulit sawo matang, ikterus (-), sianosis (-), kelembapan normal.

PEMERIKSAAN FISIK THORAKS


Pulmo
Inspeksi

: simetris dalam statis dan dinamis

Palpasi

: stem fremitus kanan kiri depan belakang sama kuat

Perkusi

: sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar pada ICS VI MCL dextra

Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung
Inspeksi

: pulsasi iktus cordis tidak tampak

Palpasi

: pulsasi iktus cordis teraba di ICS V MCL sinistra

Perkusi

: redup

- Batas atas di ICS II parasternal line sinistra


- Batas kanan di ICS V sternal line dextra
- Batas kiri di ICS V 3cm lateral midclavicula line sinistra
Auskultasi : BJ I & II normal, reguler, murmur (-), gallop (-)

PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi : abdomen simetris, kontur cembung, striae (-),
(-), jaringan parut (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar, nyeri ketok CVA (-), nyeri suprapubik (-)
Perkusi : timpani

pelebaran vena

TULANG BELAKANG
Inspeksi : relatif tegak, kifosis (+), skoliosis (+) dextro-convex, lordosis (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-)
Perkusi : nyeri ketok (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Kesimpuan:
IMT: 23,61 (BB lebih dengan risiko). Terdapat missing dental pada
semua gigi bagian superior kecuali insisivus lateral sinistra dan
caninus dextra. Pada bagian inferior terdapat missing dental pada gigi
molar sinistra dan dextra serta insisivus lateral dextra. Mata dengan
IOL (+) pada mata kanan dan arcus senilis pada kedua mata.
Pemeriksaan visus: 3/60 pada mata kiri. Telinga kanan dan kiri terdapat
serumen dan pada tes berbisik + pada jarak 5m. Pada tulang belakang
terdapat kifosis dan skoliosis dextro-convex. Pada pemeriksaan batas
jantung didapatkan batas jantung kiri terdapat pada ICS V 3 cm sebelah
lateral dari midclavicular line sinistra. Pemeriksaan status internis
lainnya dalam batas normal.

STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : compos mentis, GCS (E=4,M=6,V=5)
Rangsang meningeal
a. kaku kuduk : (-)
b. brudzinsky I : (-)
c. brudzinsky II : d. laseque : e. kernig: Peningkatan TIK : Pupil
: reguler, anisokor, 3mm, refleks cahaya
Nn. Cranialis: baik

+/+

STATUS NEUROLOGIS
Sistem motorik
Pergerakan

Superior

Inferior

+/+

+/+

Kekuatan

5555 5555
5555 5555

Tonus

Normotonus

Normotonus

Trofi

Eutrofi

Eutrofi

Sensorik
: baik
Sistem otonom
: baik
Fungsi cerebellum & koordinasi
a. telunjuk-hidung
: baik
b. tumit-lutut
: baik
Fungsi luhur
: baik

STATUS NEUROLOGIS
Reflek fisiologis
a. biceps
: (+/+)
b. triceps : (+/+)
c. patella : (+/+)
d. achilles : (+/+)
Reflek patologis
a. hoffman tromner : (-/-)
b. babinski
: (-/-)
c. chaddock
:d. schaefer
:e. gordon : f. oppenheim : i. klonus paha : j. klonus kaki : Tanda regresi & dementia : (-)
Tes Romberg : (-)
Kesimpulan : status neurologis dalam batas normal.

STATUS MENTAL
1. Penampilan

Seorang Perempuan berusia 81 tahun, tampak sesuai usianya,


berperawakan sedang, rambut beruban tersebar tidak merata, tersisir
rapi, cara berpakaian rapi, kebersihan diri terjaga.
2. Psikomotor

Oma tidak begitu suka mengobrol dengan oma-oma lainnya, terlebih jika
ber-gossip. Oma paling sering mengobrol dengan Oma Sintjie dibanding
oma-oma lainnya. Oma lebih suka menghabiskan waktu di dalam
kamarnya dengan membaca buku atau bersaat teduh. Namun, ketika
ada kegiatan, Oma tidak keberatan untuk pergi mengikuti acara-acara di
gereja. Saat diwawancara, Oma menjawab pertanyaan dengan ramah,
kooperatif, dan terbuka.

STATUS MENTAL
3. Pembicaraan

Oma berbicara dengan suara wajar, lafal yang jelas, dan lancar.
Jawaban yang diberikan oleh Oma sesuai dengan pertanyaan yang
diutarakan. Oma mampu berbicara dalam bahasa Indonesia dengan
sangat baik.
4. Sikap terhadap Pemeriksa

Oma bersifat kooperatif dan dapat memberikan informasi secara jujur


dan apa adanya. Oma sangat ramah terhadap pemeriksa, tidak
menunjukkan sikap curiga atau bermusuhan.

STATUS MENTAL
5. Mood dan Afek
Mood
: eutimik
Afek
: luas
Keserasian : serasi
6. Pengendalian Motorik
Oma dapat mengontrol gerakannya dengan baik dan sesuai kehendak.
7. Kemampuan Baca Tulis
Baik, tidak ada kesulitan dalam hal membaca maupun menulis

STATUS MENTAL

8. Gangguan Persepsi dan Gangguan Kognitif


1. Halusinasi auditorik : tidak ada
2. Halusinasi visual : tidak ada
3. Ilusi
: tidak ada
4. Apraksia
: tidak ada
5. Agnosia
: tidak ada

STATUS MENTAL
9. Fungsi Intelektual

1. Taraf Pendidikan

2. Orientasi

3. Memori segera

: sesuai dengan latar belakang pendidikan


: baik (waktu, tempat, orang)
: baik, Oma dapat mengulang dengan benar

3 dari 3 macam benda yang disebutkan oleh pemeriksa.

4. Memori jangka pendek

sarapan dan makan siangnya

5. Memori jangka sedang

beliau masuk PWK Hana

6. Memori jangka panjang

remaja, tanggal menikahnya

7.Daya konsentrasi & kalkulasi

: baik

8. Kemampuan baca dan tulis

: baik

9. Kemampuan visuospasial

: baik

10. Kemampuan berbahasa

: baik

: baik, Oma mampu mengingat mengingat


: baik, Oma mampu mengingat kapan
: baik, Oma mampu mengingat masa kecil,

STATUS MENTAL
10. Tilikan dan Daya Nilai (discriminative insight dan judgment)
Baik, tidak ada gangguan (insight tingkat 6)
Daya nilai kritis, tidak ada gangguan

STATUS MENTAL
11. Pikiran
a. Arus pikir
Produktivitas : cukup
Kontinuitas pikiran : cukup
Hendaya dalam bahasa : tidak ada
b. Bentuk pikir
Asosiasi longgar : tidak ada
Ambivalensi : tidak ada
Flight of ideas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Verbigerasi : tidak ada
Perseverasi : tidak ada
c. Isi pikir
Fobia : tidak ada
Obsesi : tidak ada
Kompulsi : tidak ada
Ideas of reference : tidak ada
Waham : tidak ada

STATUS MENTAL
Kesan
Ditemukan mood eutimik, afek luas, produktivitas pikiran baik,
kontinuitas pikiran baik, memori segera, jangka pendek, jangka
sedang, dan jangka panjang baik, daya konsentrasi dan kalkulasi
baik. Tidak ada ambivalensi dan inkoherensi. Status mental baik.

Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ): skor 0 (fungsi


intelektual utuh)
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): skor 30
(tidak ada gangguan kognitif )
Clock Drawing Test (CDT): skor 4 (tidak ada gangguan kognitif)
Geriatric Depression Scale (GDS): skor 2 (tidak depresi)
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) : skor 20 (mandiri)
Instrumental Activities of Daily Living (IADL): skor 15
(mandiri/tidak perlu bantuan)

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
TEKANAN
DARAH

Tanggal

Pagi (mmHg)

Sore (mmHg)

30/03/16

120/80

130/70

31/03/16

150/80

130/80

01/04/16

120/80

120/80

02/04/16

140/70

130/90

03/04/16

130/80

130/80

04/04/16

130/80

130/70

05/04/16

120/90

140/90

06/04/16

140/90

150/80

07/04/16

140/80

150/90

08/04/16

120/70

120/70

09/04/16

130/80

10/04/16

120/80

11/04/16

120/80

120/80

12/04/16

110/80

13/04/16

14/04/16

110/70

15/04/16

120/70

120/80

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
BMD-Dexa (24 Maret 2005)
Kesimpulan :
Densitas lumbalis dan femur
saat ini dibawah normal bila
dibandingkan dengan usia
sehingga dibutuhkan
pengobatan terhadap
osteoporosis yang terjadi.

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
BMD-Dexa (30 Agustus 2005)
Kesimpulan:
Densitas tulang V Lumbalis dan
leher Femur saat ini sesuai
dengan usia pasien namun sudah
terjadi osteoporosis sehingga
dibutuhkan pengobatan terhadap
kehilangan masa tulang yang
terjadi
Dibandingkan BMD Scan pada
tanggal 04 Maret 2005 terdapat
penurunan yang bermakna pada
tulang lumbalis dan pada leher
femur tidak ada perubahan
Pasien dianjurkan datang kembali
untuk BMD Scan setelah 6 bulan
kemudian pasca pengobatan

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
BMD-Dexa (28 Oktober
2008)
Kesan:
Osteoporosis pada VL. 2,
3, 4, dan collum femur

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto Rontgen Lumbal (30 Januari 2012)
Lumbosacral AP, LAT & Oblique :
Tampak gambaran tulang osteoporotik
corpus lumbalis intact
Alignment lumbosacral baik.

Tidak tampak listhesis, tampak scoliosis


lumbalis ke kanan

Tidak tampak penyempitan discus


intervertebralis

Fascies articularis kanan-kiri baik, tidak


sclerotik

Kesan : Osteoporosis dengan spondylosis


lumbalis.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pelvis:
Tidak tampak kelainan tulang pelvis, kedudukan sendi sacro
iliac dan sendi coxae kanan kiri baik, tidak tampak tanda
dislokasi sela sendi.
Kesan : Tidak tampak kelainan foto pelvis

Hasil Rontgen Thorax (30 Mei 2009)

Cor : Membesar ke lateral kiri, apeks dibawah diafragma kiri, pinggang jantung

mendatar, CTR >50%

Aorta kalsifikasi (+)

Elongatio (-)

Pulmo

: Hilli normal

Corakan bronkovaskuler bertambah

Tak tampak infiltrat, tampak fibrokalsifikasi pada apeks & lapang paru kanan atas

Diafragma dan sinus D/S normal

Kesan:

cardiomegali (LVH) dengan atherosklerosis aorta

bekas TB paru lama, tampaknya tenang

hiperreaktif bronchus

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PROFIL LIPID
2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

Kolesterol total

232

220

235

276

181

145

HDL direk

57

60

48

57

54

54

LDL direk

134

134

144

197

92

72

98

Trigliserida

163

138

167

187

99

95

138

satuan dalam mg/dl

PEMERIKSAAN PENUNJANG - URINALISA


2014

2015

2016

Warna

Kuning

Kuning tua

Kuning muda

Kejernihan

Agak keruh

Jernih

Jernih

Berat Jenis

1,010

1,010

1,005

pH

7,0

7,0

7,0

Leukosit esterase

Negatif

Negatif

25 (+1)

Nitrit

Negatif

Negatif

Negatif

Albumin

Negatif

Negatif

Negatif

Glukosa

Negatif

Negatif

Negatif

Keton

Negatif

Negatif

Negatif

Urobilinogen

Negatif

Negatif

Negatif

Bilirubin

Negatif

Negatif

Negatif

Darah

10 (+1)

10 (+1)

Negatif

Bakteri

Positif

Negatif

Negatif

Eritrosit

2-3/LPB

1-2/LPB

0-1/LPB

Leukosit

0-2/LPB

1-2/LPB

2-5/LPB

RESUME
Telah diperiksa seorang perempuan usia 81 tahun pada tanggal 31 Maret
14 April 2016. Didapatkan keluhan nyeri kepala sejak 7 hari yang
lalu. Nyeri hampir setiap saat dan terasa mencengkeram. Nyeri kepala
tersebut dirasakan Oma berpindah-pindah tempat, tetapi yang tersering
di kepala bagian belakang terkadang menjalar sampai leher. Saat
pertama nyeri kepala itu muncul, Oma minum obat Celebrex (Celecoxib
100 mg). Oma diberikan obat Betahistin Mecylate (Histigo), tetapi karena
tidak ada perbaikan, Oma memutuskan untuk menghentikan konsumsi
obat tersebut.

RESUME
Oma mengeluhkan masalah sering buang air kecil dengan
frekuensi 6-7x/hari. Saat tidur malam Oma terbangun karena harus
ke toilet untuk buang air kecil sebanyak 2-3 kali. Urin berwarna
kuning jernih, tidak disertai darah/ lendir. Tidak ada rasa sakit saat
berkemih. Sebelumnya, Oma pernah beberapa kali merasakan
sering buang air kecil seperti ini dan didiagnosa menderita Infeksi
Saluran Kemih (ISK). Untuk keluhan sering BAK sekarang ini Oma
mendapat terapi Urixin (Pipemidic acid trihydrate tab 400mg) 1-0-1
dan Cefixime 3x 100 mg selama lima hari.

RESUME
Mata kiri Oma buram sejak tahun 1999. Saat itu, Oma pergi ke dokter
mata dan sudah mendapat penanganan medis. Setelah masuk ke PWK
Hana, pada tahun 2005, Oma mengeluhkan mata kanannya mulai
buram. Oma sudah pergi ke dokter mata untuk keluhan mata buramnya
ini. Sekarang, Oma menggunakan tetes mata Timolol 0,5% sebanyak
satu tetes pada pagi dan sore hari untuk kedua matanya serta Travatan
0,004% sebanyak satu tetes pada mata kirinya.

RESUME
Oma Har juga mengeluhkan sakit pinggang apabila berdiri atau berjalan
terlalu lama. Keluhan ini telah dirasakan Oma semenjak tahun 2006.
Kedua lutut Oma juga terasa nyeri apabila dipakai untuk berjalan jauh.
Oma telah merasakan nyeri tersebut semenjak tahun 2010. Nyeri lutut
kini sudah tidak Oma rasakan semenjak Oma mengoleskan joint fit roller
pada kedua lututnya setiap hari.

RESUME
Oma juga merasakan rasa nyeri pada punggung. Rasa nyeri ini dirasakan
Oma semenjak November 2006 setelah didiagnosis terkena Herpes Zoster.
Nyeri ini dirasakan Oma di bagian punggung kanan.
Selain keluhan-keluhan yang dirasakan Oma di atas, Oma menderita
hipertensi grade I yang terkontrol obat Diltiazem 30 mg 2x sehari pada pagi
dan malam hari. Hipertensi didapatkan sejak tahun 2009. Pada tahun 2009,
Oma pernah diperiksa EKG dan dikonsulkan ke dokter jantung karena
penyakit hipertensi yang dideritanya ini. Selain itu, Oma Har juga menderita
pengeroposan tulang. Oma Har ini telah pergi ke dokter orthopedi dan telah
dilakukan pemeriksaan BMD-Dexa. Hasil pemeriksaan BMD-Dexa tersebut
menunjukan hasil osteoporosis pada tulang belakang dan pinggul Oma.

RESUME

Riwayat Penyakit Dahulu

ISK (Oktober 2015, September 2014, April 2013, 2011)


TB pulmo, dari foto rontgen tahun 2009 didapatkan fibrokalsifikasi pada bagian apeks lapang
paru kanan atas
Infark miocard (2009) riwayat nyeri dada dan sesak, hasil EKG abnormal (RBBB)
Appendisitis akut (2009) sudah dilakukan appendiktomi di RS Eka Hospital
Perdarahan lambung (2010) akibat efek samping obat Ascardia
Katarak matur OD (2010) sudah dioperasi di Jakarta Eye Centre
Glaukoma OS (1999) sudah dioperasi di Jogjakarta

Riwayat Alergi

Udang
Riwayat Operasi
Appendektomi (2009) di RS Eka Hospital
Operasi katarak OD (2010) di Jakarta Eye Centre, hasil baik
Operasi glaucoma OS (1999) di Jogjakarta

TANDA VITAL

Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Berat badan

: baik
: compos mentis
: 130/80 mmHg
: 80x/menit, reguler, isi cukup, kuat angkat
: 18x/menit, reguler, thorakoabdominal
: 56 kg

Tinggi badan
IMT

: 154 cm
: 56/(1.54) 2 = 23,61 kg/cm 2 BB lebih dengan risiko

PEMERIKSAAN FISIK
Mata
: IOL (+/-), arcus senilis (+/+)
Telinga
: serumen (+/+), tes berbisik (+5m/+5m)
Gigi
: missing dental pada semua gigi bagian superior
kecuali insisivus lateral sinistra dan caninus dextra, pada bagian
inferior terdapat missing dental pada gigi molar sinistra dan dextra
serta insisivus lateral dextra
Tulang belakang : kifosis (+), skoliosis (+) dextro-convex
Jantung
: batas jantung kiri pada ICS V 3 cm sebelah lateral
dari midclavicular line sinistra

Status mentalis : Baik


Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ): skor 0 (fungsi
intelektual utuh)
Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE): skor 30 (tidak
ada gangguan kognitif )
Clock Drawing Test (CDT): skor 4 (tidak ada gangguan kognitif)
Geriatric Depression Scale (GDS): skor 2 (tidak depresi)
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) : skor 20 (mandiri)
Instrumental Activities of Daily Living (IADL): skor 15 (mandiri/tidak
perlu bantuan)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
BMD-Dexa (2008): osteoporosis pada VL. 2, 3, 4, dan
collum femur
Rontgen Lumbosacral AP, Lat, Oblique (2012):
skoliosis dextro-convex L.2 L.4, osteoporosis dengan
spondylosis lumbalis
Urinalisa (12 April 2016): leukosit esterase = 25 (+1)

PERMASALAHAN
Biologi
Nyeri kepala
Sering BAK dan perasaan tidak nyaman ketika BAK
Mata kiri buram
Nyeri pinggang terutama apabila berdiri atau berjalan terlalu lama
Nyeri pada kedua lutut ketika berjalan jauh
Nyeri pada punggung kanan
Psikososial
Tidak ada masalah
Lingkungan
Tidak ada masalah

DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSA UTAMA
Nyeri kepala, e.c DD:
Hipertensi grade I
Tension type headache
Migraine tanpa aura

DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS TAMBAHAN
Sering BAK dan perasaan tidak nyaman ketika BAK, e.c susp.:
Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Mata kiri buram, e.c DD:


Glaukoma close angle
Hipertensi retinopati
Age-related macular degeneration

Nyeri pinggang terutama apabila berdiri atau berjalan terlalu lama, e.c DD:
Osteoarthritis lumbosacral
Spondylolithesis lumbosacral
Spondylitis ankylosa lumbosacral
Hernia Nukleus Pulposus (HNP)

DIAGNOSIS KERJA

Nyeri pada kedua lutut ketika berjalan jauh, e.c DD:


Osteoarthrits genu bilateral

Rheumatoid arthritis genu bilateral

Arthritis gout genu bilateral

Nyeri pada punggung kanan, e.c DD:


Neuralgia post herpetic
Nyeri psikogenik
Multiple sclerosis

DIAGNOSIS KERJA

Penurunan pendengaran, e.c DD:

Presbiakusis

Tuli sensorik

Tuli konduktif

Dislipidemia terkontrol obat

Osteoporosis V. L 2, 3, 4 dan pelvis

TERAPI SAAT INI

Diltiazem 30 mg tab. 2 dd 1 tab. (1-0-1)


ISDN 5 mg tab. 2 dd 1 tab. (1-0-1)
Timolol 0,5% 1 gtt ODS m et. v
Travatan (Travoprost) 0,004% 1 gtt OS
Urixin (Pipemidic acid trihydrate tab 400mg) 2 dd 1 tab. 1-0-1 selama
tujuh hari
Cefixime 100 mg tab. 3 dd 1 tab. selama lima hari
Alovell (Alendronate Na) 10 mg tab
5mg m.f. pulv da in caps 1 dd 1 caps (1-0-0)

Osteo forte 500 (Glukosamin HCl 500 mg, Chondroitin sulfat


400 mg, Mangan 0,5 mg, Magnesium 10 mg, Zinc 5 mg, Vit. C
50 mg) 1 dd 1 tab.
Hi Bone (Bonestein (Genistein) 15 mg, Kalsium fosfat 250 mg,
Vitamin K1 0,1 mg, Vitamin D3 2000 iu) 1 dd 1 tab.
Joint fit roll (Glucosamine 1 mg, Mint concentrates 332 mg, Aloe
vera 30 mg, Nano Vit. E 1 mg) s.u.e
Neurobion 5000 (Vit. B1 (Thiamine Mononitrate) 100 mg, Vit. B6
(Pyridoxol Hydrochloride) 100 mg, Vit. B 12 5000 mcg) 1 dd 1
tab. selang sehari
Simvastatin 10 mg tab. 1 dd 1 tab (0-0-1) p.c. selang sehari

PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN

Pemeriksaan tekanan darah setiap


hari

CT-Scan kepala tanpa kontras

Magnetic Resonance Angiography


(MRA) kepala

Pemeriksaan ekskresi mikro albumin


urin, ureum, rasio albumin-kreatinin
urin, kreatinin serum, laju filtrasi
glomerulus

Audiometri

Urin lengkap

Konsultasi ke dokter spesialis mata

BMD-Dexa V. Lumbalis dan Leher


Femur

Konsultasi ke dokter spesialis


orthopedi

Foto rontgen genu

Profil lipid (LDL, HDL, kolesterol


total, trigliserida)

Konsultasi ke dokter spesialis


rehabilitasi medik

Konsultasi ke dokter spesialis saraf

RENCANA PENGELOLAAN DAN PROGNOSIS

1. Nyeri kepala e.c susp.


Hipertensi Grade I
Terapi saat ini :
Non farmakologis

Usul:
1. Non farmakologis
Hindari stress

Exercise

Istirahat yang cukup

Menghindari makanan yang


terlalu asin

Pijat daerah kepala yang terasa


nyeri

Perbanyak makan buah dan


sayuran

Edukasi komplikasi hipertensi

Farmakologis
Diltiazem 30 mg tab. 2 dd 1 tab.
(1-0-1)

2. Farmakologis
Captopril 12,5 mg tab. 1 dd 1 tab. (0-1-0) a.c.
Paracetamol 500 mg tab. p.r.n nyeri
3. Pemeriksaan
Pantau tekanan darah setiap hari
CT-scan kepala tanpa kontras
Magnetic Resonance Angiography kepala
Ekskresi mikro albumin urin, ureum, rasio albumin-kreatinin urin, kreatinin
serum, laju filtrasi glomerulus
Prognosis
Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam
: Ad malam

perasaan tidak nyaman


ketika BAK, e.c susp.
Infeksi Saluran Kemih
(ISK)

Usul:
Non farmakologis

Terapi saat ini:


Non farmakologis

Belum ada yang dilakukan

Farmakologis
Urixin (Pipemidic acid
trihydrate tab 400mg) 2 dd 1
tab. 1-0-1
Cefixime 100 mg tab. 3 dd 1
tab. selama lima hari

Minum air putih 1,5-2L/hari

Edukasi untuk tidak menahan BAK

Menjaga higenitas genitalia eksterna

Edukasi mengenai rekurensi penyakit

Farmakologis: -

Pemeriksaan: urine lengkap (mikroskopis


& makroskopis)

Prognosis

Ad vitam : Dubia ad bonam


Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam

: Dubia ad malam

3. Nyeri pinggang e.c


susp. Osteoarthritis
lumbosacral

Usul:
Non farmakologis

Terapi saat ini:

Non farmakologis
Memakai waist brace

Menggunakan matras tidur yang


keras dan rata

Farmakologis :
Osteo forte 500 (Glukosamin HCl
500 mg, Chondroitin sulfat 400
mg, Mangan 0,5 mg, Magnesium
10 mg, Zinc 5 mg, Vit. C 50 mg) 1
dd 1 tab.

Hindari melakukan aktivitas yang


berat

Stretching

Konsultasi ke dokter spesialis


rehabilitasi medik

Farmakologis : -

Pemeriksaan : -

Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam

Ad sanationam : Dubia ad malam

4. Nyeri kedua lutut


e.c susp.
Osteoarthritis genu
bilateral
Terapi saat ini:

Non farmakologis: beristirahat


apabila jalan terlalu jauh

Farmakologis :
Joint fit roll (Glucosamine 1 mg,
Mint concentrates 332 mg, Aloe
vera 30 mg, Nano Vit. E 1 mg)
s.u.e
Osteo forte 500 (Glukosamin
HCl 500 mg, Chondroitin sulfat
400 mg, Mangan 0,5 mg,
Magnesium 10 mg, Zinc 5 mg,
Vit. C 50 mg) 1 dd 1 tab.

Usul:

Non farmakologis
Hindari melakukan aktivitas yang berat

Latihan fisik ringan untuk menguatkan


otot

Konsultasi ke dokter spesialis


rehabilitasi medik

Farmakologis : Pemeriksaan : foto rontgen genu


Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam
Ad sanationam : Dubia ad malam

5. Nyeri punggung
kanan, e.c susp.
Neuralgia post
herpetic
Terapi saat ini:
Non farmakologis: Menyelipkan kain
halus / tissue setiap kali
menggunakan bra
Farmakologis: Neurobion 5000 (Vit.
B1 (Thiamine Mononitrate) 100 mg,
Vit. B6 (Pyridoxol Hydrochloride) 100
mg, Vit. B 12 5000 mcg) 1 dd 1 tab.
selang sehari

Usul
Non farmakologis

Terapi TENS (Transcuttaneous


Electrical Nerve Stimulation)

Edukasi mengenai nyeri post


herpetic

Farmakologis : Na diclofenac 50 mg
tab. p.r.n nyeri

Pemeriksaan: Konsultasi ke dokter


spesialis saraf

Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam

Ad sanationam : Dubia ad malam

6. Mata kiri buram,


e.c susp. Glaukoma
close angle

Usul:

Non farmakologis
Hindari membaca dan menonton TV
terlalu lama
Kompres mata dengan air hangat
apabila dirasakan terlalu lelah
Edukasi mengenai tanda bahaya apabila
mata yang lainnya juga terkena

Farmakologis : Optimax (Lutein 3 mg,


lycopene 2 mg, vit E 25 mg, vit C 100 mg,
Zn 10 mg, -carotene 6,000 IU, bilberry extr
80 mg) 1 dd 1 tab.

Pemeriksaan :
Kontrol TIO berkala

Terapi saat ini:

Non farmakologis: tetes mata secara


teratur
Farmakologis:
Timolol 0,5% 1 gtt ODS m et. v
Travatan (Travoprost) 0,004% 1
gtt OS

Kontrol ke dokter mata secara berkala

Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam

Ad sanationam : Ad malam

Usul:

Non farmakologis
Diet tinggi serat (banyak
konsumsi sayur dan buah) serta
rendah lemak
Edukasi mengenai komplikasi
yang dapat terjadi

7. Dislipidemia
terkontrol oleh obat
Terapi saat ini:

Non farmakologis:

Makan obat teratur

Farmakologis : -

Olahraga teratur

Pemeriksaan :
Pemeriksaan profil lipid berkala

Farmakologis:
Simvastatin 10 mg tab. 1 dd 1 tab
(0-1-0) p.c. selang sehari

Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam

Ad sanationam : Dubia ad bonam

8. Osteoporosis V. L
2, 3, 4 dan Collum
Femur

Usul:

Terapi saat ini:

Non farmakologis
Edukasi mengenai bahaya fraktur
Memasang susuran pada kamar
mandi untuk menghindari risiko
jatuh

Non farmakologis:

Farmakologis : -

Pemeriksaan :
BMD-Dexa V. Lumbalis dan Leher
Femur
Konsultasi ke dokter spesialis
orthopedi

Menggunakan standard cane


untuk jalan jarak jauh

Farmakologis:
Alovell (Alendronate Na) 10 mg
tab
5mg m.f. pulv da in caps 1 dd 1
caps (1-0-0)
Hi Bone (Bonestein (Genistein)
15 mg, Kalsium fosfat 250 mg,
Vitamin K1 0,1 mg, Vitamin D3
2000 iu) 1 dd 1 tab.

Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam

Ad sanationam : Dubia ad malam

Usul:

Terapi saat ini:

Non farmakologis
Membatasi makan
makanan/minuman manis,
berlemak tinggi, berkalori tinggi
Konsumsi buah dan sayur

9. BB lebih dengan
risiko

Non farmakologis:

Olaharaga teratur

Menghindari jajan

Farmakologis: -

Olahraga ringan/aerobik 23x/minggu selama 30menit

Farmakologis : -

Pemeriksaan :

Timbang BB berkala

Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam

Ad sanationam : Dubia ad malam

10. Penurunan
pendengaran e.c
susp. presbiakusis
Terapi saat ini:

Non farmakologis: -

Farmakologis: -

Usul:
Non farmakologis

Hearing aids

Farmakologis : -

Pemeriksaan :
audiometri

Prognosis
Ad vitam : Ad bonam
Ad functionam : Dubia ad malam

Ad sanationam : Dubia ad malam

TERIMA KASIH
-GABRIELA ELLENZY-

Anda mungkin juga menyukai