Anda di halaman 1dari 39

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KELAS 11 SEMESTER GENAP


OLEH :
DRS. ASIKIN, M.M
NIP. 196301011988031018

SMAN 1 LEMAHABANG
KABUPATEN CIREBON

UNIT 11. FIQIH


PENGURUSAN
JENAZAH
9/21/16

9/21/16

9/21/16

9/21/16

STANDAR KOMPETENSI :
MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM
TENTANG PENGURUSAN JENAZAH

KOMPETENSI DASAR:
1. MENJELASKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
2. MEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH

9/21/16

) (1







) (2

) (3

TADARUS )(4







(
5
)

)] (6[6-1/

9/21/16

A.

TAZIAH DAN ZIARAH KUBUR

1.

Taziah
- berkunjung kepada keluarga yang meninggal dunia.
Hukumnya sunah, bahkan menjadi wajib, apabila jenazah
muslim tidak ada yang mengurusnya.
-Taziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan,
agar dapat membantu mengurus jenazah, menshalatkan,
mengantarkan jenazah ke makam.

2.

Ziarah Kubur
Ziarah kubur hukumnya sunnah. Rasulullah SAW bersabda:

( )

Artinya:
Berziarahlah kamu ke kubur, karena
sesungguhnya ziarah kubur itu ddapat
mengingatkan engkau kepada mati. (H.R. Muslim)

9/21/16

B. ADAB ZIARAH KUBUR


-Ziarah kubur dengan niat karena Allah SWT.
- Berpakaian sopan dan menutup aurat
-Mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan
mendoakan mereka alam kubur
-Tidak menginjak-nginjak dan duduk diatas makam,
-Tidak meludah, kencing dan
buang sampah diatas makam.
-Tidak minta tolong kepada penghuni kubur

9/21/16

1. Perawatan Kewajiban terhadap


Jenazah :
Adalah pengurusan jenazah
seorang Muslim/ Muslimah dengan
cara memandikan, mengkafani,
menyalatkan, dan menguburkannya.
Hukum melaksanakan pengurusan
jenazah dengan cara-cara tersebut
adalah Fardu kifayah bagi orang-orang
Islam yang masih hidup. Artinya,
berdosa jika tidak ada seorang pun
yang mengerjakannya
9/21/16

1. PERAWATAN JENAZAH

1. Memandikan Jenazah
Syarat-syarat jenazah wajib dimandikan:
Jenazah itu orang Islam
Didapati tubuhnya walaupun sedikit
Bukan mati syahid
Catatan dalam memandikan jenazah:
Yang memandikan jenazah harus sejenis, kecuali
suami memandikan istri atau sebaliknya, atau
mahramnya.

9/21/16

SABDA RASULULLAH SAW


TENTANG JENAZAH

9/21/16

Artinya:
Dari Aisyah r.a, Rasulullah SAW
bersabda, Barangsiapa memandikan
mayat dan dijaganya kepercayaan,
tidak dibukakannya kepada orang lain
apa-apa yang dilihat pada mayat itu,
bersihkan ia dari segala dosanya
seperti keadaannya sewaktu dilahirkan
oleh ibunya. Sabda beliau lagi,
Hendaklah yang mengepalainya
keluarga terdekat kepada mayat jika
pandai memandikan mayat, jika ia
tidak pandai siapa saja yang dipandang
berhak, karena waranya atau karena

Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga


dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui cara mengurus
jenazah. Rasulullah SAW bersabda:





:




( )

Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa
yang (takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu
qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan,
maka baginya mendapat pahala dua qirat. Ketika Rasulullah SAW
ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, Laksana
dua bukit besar.
(HR. Bukhari dan Muslim)
9/21/16

Cara memandikan jenazah


berdasarkan Hadits Rosululloh SAW

Film Praktek : FTISI Pondok Modern Pesantren Darussalam


Gontor Ponorogo Indonesia (Klik kanan bawah)
9/21/16

TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT


1. Jenazah dibaringkan ditempat yang tinggi, seperti ranjang

2. Jenazah dimandikan ditempat tertutup.


3. Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup
aurat)
4 . Setelah jenazah dibaringkan
dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis yang
melekat ditubuhnya.
5. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan hingga bersih
dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan. Kemudian
ganti sarung tangan yang bersih untuk membersihkan gigi dan
mulut jenazah.

9/21/16

Setelah jenazah dibersihkan dari najis,


serta gigi dan mulutnya dibersihkan lalu
dengan menggunakan air dan sabun mandi,
seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala
sampai telapak kaki dimanmdikan sampai
bersih. Disunahkan memndahulukan bagian
tubuh sebelah kanan, kemudian bagian
tubuh sebelah kiri. Juga disunahkan
dimandikan tiga kali atau lima kali.
7. Setelah selesai dimandikan, kemudian
dirapikan rambutnya serta diwudukan
sebagaimana wudu biasa. Kemudian
badannya dikeringkan dengan handuk.
Selesailah memandikan jenazah
6.

9/21/16

9/21/16

2. Mengkafani Jenazah
Maksudnya membungkus jenazah dengan kain
kafan.
Hukum mengkafani jenazah adalah fardu kifayah
bagi orang-orang Islam yang masih hidup.
Kain kafan diperoleh dengan cara yang halal,
yakni diambilkan dari harta peninggalan jenazah,
jika ia meninggalkan harta.
Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan
yang bersih,berwarna putih, dan sederhana.
Seperti Sabda Rasulullah SAW:
9/21/16



( )
Artinya:
Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang
berwarna putih, karena pakaian putih itu
merupakan pakaian terbaikmu, dan kafanilah
mayat kamu dengan kain putih itu. (HR. Tirmizi)

9/21/16

Juga Rasulullah SAW


bersabda,
janganlah kamu
berlebih-lebihan
memilih kain yang
mahal-mahal untuk
kafan, karena
sesungguhnya kain
kafan itu akan segera

9/21/16

b.
.

9/21/16

Cara memakaikan kain kafan:


Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu
bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak
dikafani.
Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harumharuman.
Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian
diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah disediakan.
Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas
tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya diluruskan
kebawah.

9/21/16

Cara memakaikan kain kafan:


Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka
jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.
Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain
kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas
tali yang sudah disiapkan yaitu dibagian atas
kepala, lengan, lutut, dan mata kaki.

Cara mengkafani Jenazah

9/21/16

3. Menyalatkan Jenazah
Salat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan
dikafani. Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang
muslim/muslimat yang masih hidup. Tentang jumlah orang yang
menyalatkan, Rasulullah bersabda:

( )

Artinya:

Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar Rasulullah SAW


bersabda, Orang islam yang mati, lalu jenazahnya disalatkan
oleh empat puluh orang muslim yang tidak musyrik, maka Allah
menerima syafaat mereka terhadap jenazah tersebut.
9/21/16

Syarat-syarat Sah Shalat Jenazah

1.

2.
3.

9/21/16

Seorang yang menyalatkan, syaratnya orang


islam, suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci
badan, pakaian, temapat dari najis, menutup
aurat, dan menghadap kiblat.
Salat jenazah dilakukan setelah jenazah
dimandikan dan dikafani.
Letak mayat di sbelah kiblat orang yang
menyalatkan, terkecuali kalau salat jenazah
dilakukan diatas kubur atau salat gaib.

Rukun Shalat Jenazah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah


taala.
Takbir empat kali.
Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir pertama
(takbiratul ihram).
Membaca salawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua.
Membaca doa setelah takbir ketiga ( di slide bawah ini)
Berdoa setelah takbir ke-empat.


)( )(
( )

Artinya: Ya Allah, janganlah kiranya pahala tidak sampai kepada


kami dan janganlah Engakau fitnah sepeninggalnya,
ampunilah kami dan dia.
7.
8.

9/21/16

Berdiri jika mampu


Mengucapkan salam

Bunyi doa setelah takbir


ketiga:

( )

)(

) ( )(
)(
)(
)(


)(


)(
)(
( )
)( )(

Artinya:

Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, sejahterakanlah dia dan


luaskanlah tempat kediamannya. Bersihkanlah ia dengan air, es, dan
embun. Bersihkanlah ia dari dosa, sebagaimana kain putih
dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah
yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah kaum
keluarganya, dengan yang lebih baik dari kaum keluarganya dahhulu,
dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka (HR. Muslim)
9/21/16

Beberapa Hal tentang Shalat


Jenazah
1.
2.
3.

Salat jenazah boleh dikerjakan secara munfarid,


tetapi sebaiknya secara berjamaah.
Wanita yang bergama Islam boleh dan sah
menyalatkan jenazah.
Jika jenazah yang disalatkan ada ditempat salat,
perhatikanlah hal-hal berikut:
a.
b.

9/21/16

Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan


(imam), dengan posisi jenazah kepalanya diutara, basan
dan kakinya menjulur keselatan.
Bila jenazahny alaki-laki, maka yang menyalatkan
(imam), hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar
dengan kepalanya. Tetapi jika jenazahnya perempuan,
imam berdiri sejajar dengan bagian tengah jenazah

Beberapa Hal tentang


Shalat Jenazah

c.

C. Jika jenazahnya benyak terdiri dari lakilaki dab wanita, maka cara
boleh
dengan
4.menyalatkannya
Salat jenazah gaib adalah
salat sekaligus,
jenazah yang jenazahnya
ketentuan
jenazah
diletakkan
tidak ada ditempat
salat. laki-laki
Tata caranya
sama dengan
lebih
dengan
yang mensalatkan
kalau dekat
jenazahnya
ada ditempat.
sedangkan
jenazah
5.(imam),
Menyalatkan
jenazah diatas
kuburnya.wanitanya
Hukumnya
lebih
dekat
ke
kiblat.
boleh, sabda Rasulullah SAW: Artinya; Nabi SAW
d. Salat
sesuai
sampaijenazah
kesebuah dikerjakan
kubur yang masih
basah,dengan
kemudian
urutannya, sebagaimana tercantum dalam
6. beliau mensalatkannya dan mereka (para
rukun salat.
sahabat) berbaris dibelakang beliau dan bertakbir
emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat
salat. Tata caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah
SAW: Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah, kemudian
beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris dibelakang beliau
dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim
9/21/16

4. Salat jenazah gaib adalah salat jenazah yang


jenazahnya tidak ada ditempat salat. Tata
caranya sama dengan kalau jenazahnya ada
ditempat.
5. Menyalatkan jenazah diatas kuburnya.
Hukumnya boleh, sabda Rasulullah SAW:
Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur
yang masih basah, kemudian beliau
mensalatkannya dan mereka (para sahabat)
berbaris dibelakang beliau dan bertakbir emapt
kali. (HR. Bukhari dan Muslim
9/21/16

4.4. MENGUBURKAN JENAZAH


Jenazah dikuburkan setelah dimandikan, dikafani dan
disalatkan. Hukum penguburan jenazah muslim adalah fardu
kifayah atas orang Islam yang masih hidup.
Penguburan jenazah sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda
Rasulullah SAW:





( )



Artinya:

Segerakanlah jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang


yang saleh, ia akan segera cepat mendapat ganjaran
kebaikan, dan jika ia tidak saleh saleh (ahli maksiat), ia
akan cepat meninggalkan kejelelakan dari pundakpundak kamu semua. (HR. Al-Jamaah)

9/21/16

TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN


Lubang Kubur
Lubang kubur dibuat memanjang, dari arah utara kearah selatan.
Panjangnya harus disesuaikan panjang jenazah. Dalamnya harus cukup,
sehingga bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian dasar kubur
hendaknya dibuatkan lubang lahat, yakni lubang tempat meletakkan
jenazah.

Tata Cara Penguburan Jenazah


Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam
usungan) diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat.
Kemudian tiga laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah) turun
kelubang kubur, dan tiga lainnya berdiri diatas menghadap
jenazah. Tiga laki-laki yang berdiri menghadap jenazah,
mengangkat jenazah tersebut dan menyerahkan kepada tiga
laki-laki yang berdiri di lubang kubur.kemudian jenazah
diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat dengan posisi
miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan
menghadap kiblat.
9/21/16

Tata Cara Penguburan Jenazah


Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur
disunnahkan membaca:

Artinya: Dengan nama Allah dan atas nama Agama


Rasulullah.

Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain


kafan yang menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka
jenazah dapat mencium tanah. Setelah jenazah sudah
diletakkan dilubang lahat, jenazah ditutup dengan papan atau
bambu, lalu ditimbun tanah.
Tanah Kuburan ditinggikan sekedarnya saja, cukup ditandai
dengan batu atau kayu .
Berdoalah : Semoga Alloh SWT. Mengampuni jenazah dan
Keluarga nya diberikan kesabaran dan tawakal kepada Alloh
SWT.
9/21/16

9/21/16

Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga


dekat dan dibantu oleh orang yang mengetahui cara mengurus
jenazah. Rasulullah SAW bersabda:





:




( )

Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa
yang (takziah) hingga disalatkan, maka dia mendapat pahala satu
qirat, dan barang siapa yang menghadirinya sampai dikuburkan,
maka baginya mendapat pahala dua qirat. Ketika Rasulullah SAW
ditanya sahabat apakah dua qirat itu? Beliau manjawab, Laksana
dua bukit besar.
(HR. Bukhari dan Muslim)
9/21/16


Hai hamba-hamba-Ku yang
beriman, sesungguhnya
bumi-Ku luas, maka
sembahlah Aku saja (Q.S :
29 Al Ankabut; 56 )
9/21/16

(Q.S:29 Al Ankabut; 57)


Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati.
Kemudian hanyalah kepada Kami
kamu dikembalikan.
(Q.S:29 Al Ankabut;58)
Dan orang-orang yang
beriman dan mengerjakan
amal-amal yang saleh,
sesungguhnya akan Kami
tempatkan mereka pada
tempat-tempat yang tinggi
di dalam surga, yang
mengalir sungai-sungai di
bawahnya, mereka kekal di
dalamnya. Itulah sebaikbaik pembalasan bagi
orang-orang yang beramal,
(Q.S:29 Al Ankabut;59)
(yaitu) yang bersabar dan
bertawakal kepada

9/21/16

57

5
8

5
9

9/21/16

TERIMA KASIH ;
Kepada Yth, . Narasumber STAI Bunga Bangsa Cirebon
. Kepala SMAN, Ketua/Pengurus MGMP PAI dan
Rekan Sejawat Guru PAI Se Kab. Cirebon
Semoga media pembelajaran PAI Untuk SMA :

bermanfaat dan dapat membangkitkan Inpirasi serta


Inovatif dengan Penuh Dedikasi & Edukasi berkarakter ,
Materi Pembelajaran bersumberkan dari Referensi PAI
dan website - Kependidikan Islam.
Menyadari kekurangan serta kelemahan, sumbangsaran dan koreksinya demi perbaikan Media
Pembelajaran PAI, semoga Alloh SWT memberikan
Hidayah-Taufiq serta memudahkan segala urusan kita.
Amiiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Drs. ASIKIN, M.M
9/21/16

9/21/16

Anda mungkin juga menyukai