Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

PITIRIASIS ROSEA
Oleh :
Yenda Cahya E. P
Pembimbing :
dr. Endang Tri Wahyuni, M.Kes, Sp. KK
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
K E P A N I T R A A N K L I N I K S TA S E K U L I T D A N K E L A M I N
R U M A H S A K I T U M U M D A E RA H S E K A RWA N G I

PENDAHULUAN
o Pitiriasis Rosea adalah penyakit kulit yang belum
diketahui penyebabnya, dengan sebuah lesi primer
yang dikarakteristikkan dengan gambaran herald
patch berbentuk eritema dan skuama halus
o Istilah Pitiriasis Rosea pertama kali dideskripsikan oleh
Robert Willan tahun 1798 Roseola Annulata
o Pitiriasis Rosea yang berarti skuama berwarna merah
muda (rosea)

PITIRIASIS ROSEA

DEFINISI
Ialah penyakit akut, kelainan kulit berupa timbulnya
papuloskuamosa, dapat hilang dengan sendirinya.
Umumnya menyerang anak-anak dan dewasa muda
yang sehat, walaupun sebenarnya dapat ditemukan
pada semua umur.
Anak ataupun dewasa muda yang terkena penyakit
ini, tidak merasakan gejala yang berarti,
kemudian timbul bercak merah dan bersisik yang
bisa muncul di batang tubuhnya, paha atas, atau di
daerah bahu.

EPIDEMIOLOGI
75% kasus pitiriasis rosea didapatkan pada usia
antara 10-35 tahun. Puncak insidensnya terdapat
pada usia antara 20-29 tahun.
Prevalensi terjadinya lebih banyak ditemukan pada
golongan sosioekonomi masyarakat kelas menengah
dan yang kurang mampu, Insidens pada pria dan
wanita hampir sama dan tidak dipengaruhi oleh
golongan ras

ETIOLOGI

Penyebab terjadinya pitiriasis rosea masih belum


diketahui, sudah lama dipikirkan bahwa virus sebagai
penyebab timbulnya penyakit ini
Terdapat hipotesis bahwa penyakit ini disebabkan oleh
reaktivasi HHV-7 dan HHV-6.

GAMBARAN KLINIS

Gejala prodormal : sakit kepala, rasa tidak nyaman di


saluran pencernaan, demam, malaise, dan artralgia
Didahului dengan munculnya gejala mirip infeksi
virus seperti gangguan traktus respiratorius bagian
atas atau gangguan gastrointestinal
Lesi
utama
disebut
Herald
patch/Mother
plaque/Medalion dengan diameter 2-10 cm, berwarna
pink salmon, berbentuk oval disertai skuama tipis

GAMBARAN KLINIS (II)

Gejalanya
akan
berkembang setelah 2
minggu
kemudian
muncul lesi lain
Lesi akan menghilang
setelah 2-4 minggu
Menghilang
secara
spontan
setelah
3-8
minggu

GAMBARAN KLINIS (III)

Inverted christmas tree


appearance
Muncul terutama pada
batang tubuh, lokasi
lain
yang
sering
:
lengan atas dan paha
atas.
Gatal
ringan-sedang
dapat
dirasakan
penderita

VARIASI PITIRIASIS
ROSEA

Pitiriasis Rosea
Inversa
Lesi banyak terdapat di
wajah
dan
distal
ekstremitas,
hanya
sedikit yang terdapat
di tubuh.
Umumnya terjadi pada
anak-anak.

VARIASI PITIRIASIS
ROSEA

Pitiriasis Rosea
Unilateralis
Lesinya tidak melewati garis
median tubuh

Pitiriasis rosea
giganta
Ditemukan papul-papul
atau plak yang besar

Pitiriasis circinata et
marginata of Vidal
Bila plak-plak yang besar
bergabung menjadi satu

Vesicular Pitiriasis
Rosea
Lebih sering ditemukan
pada
anak-anak
dan
dewasa muda.
Menyerupai
infeksi
varisela

Purpuric Pitiriasis
Rosea
Berupa petechie, dan
ekimosis sepanjang Langer
line pada leher, tubuh dan
ekstremitas proksimal
Lesinya mungkin dengan
skuama yang lebih sedikit
atau didominasi oleh
pustule atau purpura

Pitiriasis rosea
irritata
Lesi
berupa
makula
dengan predileksi tempat
yang
tidak
khas
(pergelangan tangan dan
kaki)
Perubahan dermatologi
akibat iritasi berat atau
keringat yang berlebih.

Urticarial pitiriasis
rosea
Varian
yang
jarang
ditemukan.
Menyerupai
urtikaria
akut

Papular pitiriasis rosea


Terutama pada anak berkulit
gelap dan wanita hamil
Warna makula terlihat lebih
gelap
dibanding
kulit
sekitarnya
Predileksi tempatnya sama
seperti bentuk umumnya

DIAGNOSA
ANAMNESIS
1. Informasi tentang
munculnya erupsi kulit
2. Gejala prodormal
Tidak ada tes laboratorium
yang membantu dalam
membuat diagnosa

PEMERIKSAAN FISIK
1. Papiloeritroskuamosa
2. Memenuhi kriteria di
bawah ini:
1. Makula berbentuk oval
atau sirkuler.
2. Skuama menutupi
hampir semua lesi.
3. Terdapatnya koleret
pada tepi, bagian tengah
lebih tenang.

DIAGNOSA BANDING
Sifilis stadium II
Tidak ada keluhan gatal
Lesi pada alat genital
Tidak ditemukan herald
patch

Tinea corporis
Papuloeritemaskuamosa
yang central healing
(tanda adanya hifa),
bagian tepi aktif disertai
papul, pustul, vesikel
Tinea corporis jarang
menyebar luas pada
tubuh

PENATALAKSANAAN
Non medika mentosa
Medikamentosa
1. Tenangkan dan yakinkan
pasien
2. Meminta pasien datang
kembali
apabilaruam
masih tetap ada setelah
>3 bulan
3. Colloidal bath

1. Lotion kocok putih nonalkohol atau Calamine


lotion
2. Antihistamin
3. Steroid oral
4. Asam salisilat 1%
5. Foto terapi (UVB)

KOMPLIKASI

Gatal yang hebat bisa saja terjadi dan mengarah


pada pembentukan eksema dan infeksi sekunder
akibat garukan

PROGNOSIS
Bersifat self limiting illness (6 minggu). Dapat sembuh
tanpa meninggalkan bekas. Relaps dan rekuren
jarang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA
1.

James, William D., Timothy G.B, Dirk M. Epityriasis Rosea. In: James WD Berger TG, Eston DM.
Andrews diseases of the skin, 10th ed. WB Saunders Company, Canada.2006; 207-216.

2.

Blauvelt, Andrew. Pityriasis Rosea In: Dermatology in General Medicine Fitzpatricks. The
McGraw-Hill Companies, Inc. 2008; 362-265.

3.

Sterling, J.C. Viral Infections. In : Rooks textbook of dermatology.7th ed. 2004. 25.79-82.

4.

Lichenstein, A. Pityriasis Rosea. Diunduh dari www. Emedicine.com pada tanggal 15 Agustus
2010.

5.

Broccolo F, Drago F, Careddu AM, et al. Additional evidence that pityriasis rosea is associated
with reactivation of human herpesvirus-6 and -7. J Invest Dermatol. 2005; 124:1234-1240.

6.

Stulberg, D. L., Jeff W. Pityriasis Rosea. Am Fam Physician.2004Jan1;69(1):87-91. Diunduh dari


www.aafp.org/20040101/p47.html pada tanggal 15 Agustus 2010.

7.

Chuh, A et al. 2004. Pityriasis Rosea evidence for and against at infectious disease. Cambridge
University Press :Cambridge Journal 132:3:381-390.

8.

Galvan, S V et al. 2009. Atypical Pityriasis Rosea in a black child : a case report. Cases Journal
Vol 2 : 6796.

9.

Zawar, Vijay. 2010. Giant Pityriasis Rosea. Indian Journal Dermatology. Aprl-Jun; 55(2): 192194.

10.

McPhee, S J, Maxine A P. 2009. Current Medical Diagnosis and Treatment forty eighth edition. Mc
Graw Hill Companies:USA.

Anda mungkin juga menyukai