Psikopatologi DR - Siti
Psikopatologi DR - Siti
Psikiater ->
Membuat diagnosis yang akurat
Merencanakan penanganan pasien
Prediksi Prognosis
Menganalisa keputusan selengkap mungkin
Berkomunikasi dengan sejawat yang lain
->
Agar dapat melaksanakan tujuan-tujuan diatas harus dpt memahami
istilah-istilah dalam psikiatri :
Istilah-istilah Psikiatri
Sign (Tanda) : a/ observasi dokter dan temuan obyektif seperti afek
yang menyempit & retardasi psikomotor
Symptom : a/ Pengalaman subyektif yang dideskripsikasn o/pasien,
seperti mood depresi & energi yang berkurang
Syndrom : a/ Kumpulan dari Sign & Symptom yang scr bersamasama membantu suatu kondisi yang bisa dikenal, yang bisa lebih
kompleks daripada kelainan atau penyakit yang spesifik.
I. KESADARAN
I. A. APERSEPSI
a/ Persepsi yang dimodifikasi o/ emosi & pikiran diri seseorang.
-
1.
2.
3.
4.
I. C. GANGGUAN SUGGESTIBILITAS
Adalah Kepatuuhan & respon yg otomatis atau patuh pada ide2
atau pengaruh
1. Folie adeux : Penyakit atau Gangguan komunikasi emosional antara
dua atau tiga orang.
2. Hypnosis : Modifikasi Kesadaran yang diinduksi secara buatan yang
ditandai dengan pengaruh yang meningkat.
II. EMOSI
Adalah keadaan perasaan yg kompleks dengan komponen psikis,
somatik, perilaku yg berhubungan dengan afek & mood.
II. A. AFEK
yaitu ekspresi emosi yg bisa diamati, mungkin tidak konsisten
dgn deskripsi emosi yg dikatakan o/ pasien.
1. Afek yg sesuai (Appropriate) : kondisi dimana irama emosional
sesuai dgn gagasan, pikiran, pembicaraan, yg menyertai,
digambarkan selanjutnya sebagai afek yg luas/ penuh, dimana
rentang emosional yang luas diekspresikan secara sesuai.
2.
3.
4.
5.
6.
II. B. MOOD
Adalah emosi yang meresap & dipertahankan, pengalaman
subyektif & dilaporkan o/ pasien & terlihat o/ orang lain, termasuk
depresi, elasi & kemarahan
MOOD
1.
2.
3.
4.
5.
6. Mood elevasi: suatu perasaan percaya diri dan rasa senang yang
melambung, mood yang lebih membahagiakan dari biasanya.
7. Euforia: peningkatan mood yang kuat dengan perasaan
kebesaran.
8. Ecstasy: perasaan kegembiraan dan kegairahan yang luar biasa.
9. Depresi: perasaan sedih yang abnormal.
10. Anhedonia: hilangnya minat dan penarikan diri dari aktifitas yang
menyenangkan, sering disertai dengan depresi.
11. Dukacita/berkabung: kesedihan yang berhubungan dengan
suatu kehilangan yang nyata.
C. Emosi lain-lain
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
f.
Fleksibilitas Cerea
kondisi tubuh seseorang yang bisa dibentuk ke dalam
suatu posisi kemudian dipertahankan, ketika pemeriksa
menggerakkan pasien, anggota tubuh tersebut terasa
seolah-olah terbuat dari lilin.
g. Akinesia
Menurunnya gerakan fisik, seperti immobilitas yang
ekstrim terhadap pasienskizofren katatonik, bisa juga
sebagai efek samping ekstra piramidal dari terapi
antipsikotik (5-6)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
2.
13. Flight of ideas : pembicaraan yg cepatatau penggunaan katakata dimana gagasan- gagasan berpindah dari satu topik ke topik
yg lain secara terus- menerus (meloncat2), gagasan gagasan
cenderung dihubung- hubungkan, pada kondisi yg tidak terlalu
berat pendengar mungkin bisa mengikuti arah pembicaraannya.
14. Asosiasi bunyi (clang association) : penggabungan kata- kata yg
mempunyai bunyi yang mirip tetapi mempunyai arti berbeda, katakata mempunyai hubungan yg tidak logis; dapat termasuk sajak
dan permainan kata- kata.
3.
4.
5.
GANGGUAN-GANGGUAN SPESIFIK
PADA ISI PIKIRAN
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Waham nihilstik:
perasaan yang salah bahwa dirinya, orang lain, atau dunia
adalah tidak ada dan akan berakhir
Waham kemiskinan:
keyakinan yang salah dari sesorang dimana dia kehilangan atau
akan terampas semua harta miliknya
g.
h.
Waham somatik:
keyakinan yang salah yang menyangkut fungsi-fungsi dari tubuh
(misalnya keyakinan bahwa otak penderita berakar atau
mencair)
Waham curiga:
termasuk waham kejar, waham perintah, waham kendali, dan
waham kebesaran (dibedakan dari ide-ide paranoid, dimana
kecurigaan tidak sampai menjadi waham atau lebih ringan dari
waham)
Waham kejar:
keyakinan yang salah dari sesorang dimana dia merasa
diganggu, ditipu, atau dikejar, sering ditemukan pada pasien
yang suka menuntut yang mempunyai kecenderungan
patologis untuk mengambil tindakan hukum akibat
penganiayaan yang di khayalkan atau dibayangkan dialami
oleh orang tersebut
Waham kebesaran:
konsep yang berlebihan dari sesorang dimana dia merasa
dirinya paling penting, paling berkuasa, atau identitas diri yang
berlebihan
Delusion of reference:
keyakinan yang salah dari seseorang dimana perilaku orang
lain seakan-akan ditujukan pada dirinya; bahwa peristiwa,
benda-benda atau orang-orang lain mempunyai kepentingan
tertentu terhadap dirinya yang tidak biasa, umumnya dalam
bentuk negatif; berbeda dengan ideas of reference dimana
orang mempunyai perasaan yang salah bahwa orang lain
membicarakan dirinya (misalnya percaya bahwa orangorang/TV/radio berbicara padanya atau tentang dirinya)
i.
j.
l.
Erotomania
keyakinan yang salah, lebih sering terjadi pada wanita daripada
pria, dimana pasien merasa bahwa sesorang sangat mencintai
dirinya (dikenal juga sebagai kompleks Clerambaut-Kandisky)
m. Pseudologia fantasia:
suatu jenis kebohongan dimana seseorang terlihat percaya
pada kebenaran dari fantasinya dan bertindak atas keyakina
tersebut, disertai dengan sindroma Munchausen, berpura-pura
sakit yang berulang
4.
5.
6.
kecenderungan/preokupasi pikiran:
pemusatan pikiran pada satu gagasan/ide-ide tertentu, disertai
dengan irama afektif yang kuat, seperti kecenderungan paranoid
atau preokupasi bunuh diri atau membunuh
egomania:
preokupasi pada diri sendiri yang patologis
manomania:
preokupasi pada obyek tunggal
7.
8.
Hipokondria:
perhatian yang berlebihan tentang kondisi kesehatan pasien
yang tidak didasari oleh penyakit yang jelas, begitu juga
interpretasi yang tidak realistis dari tanda-tanda fisik dan
keluhan-keluhan yang dianggap tidak normal (suatu penyakit)
Obsesi :
pikiran atau perasaan yang tidak normal yang menetap dan
tidak dapat dilawan oleh pasien dan tidak bisa dihilangkan dari
kesadaran dengan cara-cara yang logis, berhubungan dengan
ansietas
9.
Kompulsi :
kebutuhan yang tidak normal/patologis untuk berbuat sesuatu
terhadap suatu rangsangan yang jika ditahan akan
menimbulkan kecemasan; perilaku yang berulang-ulang sebagai
respon terhadap obsesi atau dilakukan berdasarkan suatu
aturan tertentu, dengan akhir yang tidak benar pada diri sendiri
selain daripada untuk mencegah sesuatu yang akan terjadi di
waktu yang akan datang
10. Koprolalia :
kompulsi untuk mengucapkan kata-kata kotor
PHOBIA
Yaitu rasa takut yang menetap, tidak rasional, berlebihan&tidak
berubah-ubah terhadap stimulus atau situasi tertentu,
menyebabkan keinginan yang memaksa untuk menghindari
stimulus yang menakutkan tersebut.
Jenis-jenis phobia :
1. Phobia sederhana/spesifik :ketakutan yang terbatas pada
obyek/situasi yang jelas (seperti ketakutan pada laba-laba/ular)
2. Phobia sosial : ketakutan pada saat berada ditengah-tengah
keramaian atau ditempat dimana banyak orang berkumpul,
seperti ketakutan bicara di depan umum, tampil di muka umum
atau makan bersama-sama dengan orang banyak. (11-12)
NOESIS
Yaitu suatu wahyu (pengumuman) dimana terjadi pencerahan
yang besar yang berhubungan dengan perasaan bahwa
seseorang tealh terpilih untuk memerintah&menjadi pemimpin.
UNIO MYSTICA
Yaitu suatu perasaan yang meluap akan penyatuan pasien secara
mistik dengan kekuatan yang tidak terbatas, tidak dianggap suatu
gangguan pikiran bila berhubungan dengan keyakinan
pasien&lingkungan kulturalnya
V. BICARA
gagasan, pikiran & perasaan yang diekspresikan melalui bahasa;
komunikasi melalui penggunaan kata-kata & bahasa.
A. Gangguan Bicara
1. Tekanan pembicaraan : bicara yang cepat dimana terjadi
peningkatan jumlah pembicaraan&sulit untuk diputus/disela
2. Logorrhoe : pembicaraan yang banyak, koheren&logis
3. Kemiskinan pembicaraan : pembatasan jumlah pembicaraan,
jawaban mungkin hanya satu suku kata
4.
5.
6.
7.
8.
9.
B. Gangguan Afasia
gangguan dalam penyampaian bahasa (pengeluaran suatu kalimat)
1. Afasia motorik : gangguan dalam bicara yang disebabkan oleh gangguan
kognitif dimana pasien bisa mengerti pembicaraan tetapi kemampuan untuk
berbicara sangat terganggu, bicara terhenti2, susah payah&tidak akurat
(dikenal juga sebagai afasia broca, tidak fasih&ekspresif)
2. Afasia sensorik : kehilangan kemampuan untuk mengerti arti kata2 yang
terjadi akibat kelainan organik, pembicaraan lancar&spontan tetapi kacau,
membingungkan&tidak bisa dipahami (dikenal juga sebagai afasia wernicke,
fasih&reseptif)
3. Afasia nominal ; kesulitan untuk menemukan nama/istilah yang tepat untuk
sesuatu obyek/benda(disebut juga anomia&afasia amnestik).
4.
5.
6.
7.
8.
VI. PERSEPSI
suatu proses pemidahan stimulasi fisik menjadi informasi
psikologis; suatu proses mental dimana stimulasi sensorik
dibawa ke dalam kesadaran
A. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : persepsi sensorik yang salah
yang
tidak diserati oleh stimulus eksternal
yang nyata; dapat
disertai/tidak disertai
dengan interpretasi waham tentang
pengalaman halusinasi
a.
D. Halusinasi Visual
Persepsi yang salah tentang penglihatan terhadapt sesuatu yang berbentuk (misal
: orang) dan sesuatu yang tidak berbentuk (misal : kilatan cahaya), paling sering
terjadi pada gangguan organik.
E. Halusinasi Olfatorik
Persepsi yang salah tentang pembauan, paling sering pada gangguan organik.
F. Halusinasi pengecap
Persepsi yang salah tentang pengecapan, seperti rasa yang tidak menyenangkan,
disebabkan oleh serangan kejang, paling sering pada gangguan organik.
G. Halusinasi taktil/haptik/raba
Persepsi yang salah tentang suatu sentuhan atau sensai pada permukaan tubuh,
seperti dari tungkai yang teramputasi (phantom limb), sensasi adanya sesuatu
yang bergerak/merayap pada atau di bawah kulit (kesemutan).
H.
Halusinasi Somatik
Persepsi yang salah tentang sesuatu yang terjadi pada tubuh, paling
sering berasal dari visual (dikenal juga sebagai halusinasi kinestetik).
I.
Halusinasi Liliput
Persepsi yang salah tentang obyek yang dilihat berukuran lebih kecil
(mikropsia)
J.
K.
L.
Halusinosis
Halusinasi, paling sering halusinasi dengar yang berhubungan dengan
penyalahgunaan alkohol yang kronis dan terjadi pada saat kondisi sensorik yang
jernih, berbeda dengan delirium tremens (DTs), halusinasi yang terjadi pada
kondisi sensorik yang berkabut.
M.
Sinestesia
Sensasi/halusinasi yang disebabkan oleh sensasi yang lain (misalnya sensasi
dengar yang disertai oleh atau dicetuskan oleh sensai visual; suatu bunyi dialamu
sebagai dilihat atau penglihatan dialami sebagai didengar.
N. Trailing phenomenon
Kelainan persepsi yang berhubungan dengan obat-obat
halusinogen dimana benda-benda yang bergerak terlihat
sebagai sederetan gambaran yang terpisah-pisah dan
terputus-putus.
O. Halusinasi Perintah
Persepsi yang salah dimana seseorang merasa
diharuskan/dipaksa untuk mematuhi sesuatu dan tidak
bisa menolak.
2. Ilusi
Ilusi
Persepsi yang salah atau interpretasi yang salah terhadap
stimulus eksternal yang nyata.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Paramnesia : daya ingat yang salah diakibatkan oleh distorsi dalam pengingatan
kembali
Fause reconnaissance : pengenalan yang salah
Retrospective falsifation : ingatan menjadi tidak diharapkan (tidak disadari)
terdistorsi saat disaring melalui kondisi emosi, kognitif dan pengalaman pasien
pada saat ini
Konfabulasi : pengisian ingatan yang kosong secara tidak disadari dengan
khayalan dan pengalaman tidak benar (tidak terjadi) dimana pasien
mempercayainya tetapi tidak ada bukti dalam kenyataan, lebih sering
berhubungan dengan kelainan organik
Dejavu : ilusi atau pengalaman secara visual dimana suatu situasi baru secara
keliru dianggap sebagai pengulangan dari satu ingatan sebelumya
Deja entendu : ilusi dari pengenalan auditoris
Deja pense : ilusi dimana pemikiran yang baru dikenal sebagai pikiran yang
sebelumnya telah dirasakan atau diekspresikan
Jamais vu : perasaan yang salah dimana situasi yang sebenarnya pernah dialami
oleh pasien dirasakan seperti tidak dikenali
Memori/ingatan yang salah : ingatan yang dipercaya pasien sebagai suatu
peristiwa yang sebenarnya tidak dikenali
3.
4.
5.
6.
7.
8.
IV. INTELEGENSIA
Kemampuan untuk memahami, mengingat, menggerakan dan
menyatukan secara konstruktif pelajaran2/ informasi yang telah
diterima sebelumnya dalam menghadapi situasi yang baru
B.
X. PERTIMBANGAN (JUDGEMENT)
Kemampuan untuk menilai suatu situasi secara benar dan untuk
bertindak secara tepat sesuai dengan situasi tersebut
a. Pertimbangan kritis : kemampuan untuk menilai, membedakan &
memilih diantara berbagai macam pilihan dari suatu situasi
(keadaan)
b. Pertimbangan otomatis : perbuataan / tindakan yang terjadi
secara refleks
c. Pertimbangan yang terganggu : hilangnya kemampuan untuk
memahami suatu keadaan secara benar & untuk bertindak sesuai
dengan keadaan tersebut.
Terima Kasih