Anda di halaman 1dari 24

TUGAS TEORI AKUNTANSI

BAB XI DAN XII


RIZKY NUR RAMADHANI
1201035110
S1 AKUNTANSI
KELAS 6A

BAB XI
AKTIVA DAN PENGUKURANNYA

DEFINISI AKTIVA
Aktiva adalah jasa yang akan datang dalam
bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat
ditukarkan menjadi uang yang di dalamnya
terkandung kepentingan yang bermanfaat yang
dijamin menurut hukum atau keadilan bagi orang
tertentu.

KARAKTERISTIK AKTIVA
Manfaat ekonomi di masa yang akan datang

Aktiva menyimpan kemungkinan manfaat ekonomi masa yang


akan datang, secara sendiri-sendiri atau dalam kombinasi
dengan aktiva lain untuk secara langsung atau tidak langsung
memberi sumbangan pada aliran masuk kas bersih di masa
depan.
Pengendalian oleh kesatuan ekonomi
Unit usaha tertentu dapat memperoleh manfaat tersebut dan
mengendalikan akses pihak lain atas aktiva itu.
Sebagai hasil transaksi masa yang lalu
Kejadian atau peristiwa yang menimbulkan hak atau kendali
atas manfaat tersebut sudah terjadi. Aktiva tidak boleh
mencakup manfaat yang akan timbul di masa depan tetapi saat
ini belum ada atau tidak berada dalam kendali unit usaha

SIFAT AKTIVA
harus ada hak tertentu atas manfaat dan jasa

potensial di masa yang akan datang. Hak-hak ini


harus mempunyai manfaat positif dan apabila hakhak ini mempunyai manfaat lain atau negative maka
hak-hak tersenut tidak disebut aktiva.
Hak
tersebut harus dapat diperoleh atau
dikendalikan oleh orang atau kesatuan usaha
tertentu.
Harus ada klaim yang dapat dipaksakan secara
legal atas hak atau jasa atau bukti lain bahwa bukti
penerimaan manfaat di masa yang akan datang
adalah mungkin.
Manfaat ekonomi tersebut haruslah sebagai akibat
atau peristiwa yang telah terjadi.

TUJUAN PENGUKURAN AKTIVA


Pengukuran berarti memberi nilai-nilai numerical dalam

satuan moneter atas aktiva, bukan pengukuran dalam


satuan fisik, walaupun pengukuran secara umum dapat
dilakukan dalam satuan fisik dan dapat pula dalam satuan
moneter.

Tujuan pengkuran aktiva adalah :


1. sebagai salah satu langkah dalam pengukuran laba
2. sebagai salah satu langkah dalam proses penyajian

posisi keuangan
3. memenuhi kebutuhan informasi yang ingin dicapai
dalam pelaporan keuangan
4. memenuhi kebutuhan informasi khusus yang
memerlukan
penilaian
untuk
kepentingan
manajemen.

KONSEP-KONSEP PENILAIAN
Exchange output value (exit value)
Metode ini mendasarkan pengukuran pada nilai keluaran artinya atas
jumlah kas (rupiah) atau penghargaan lainnya (non kas) yang diterima
suatu unit usaha apabila suatu aktiva atau potensi jasa yang keluar
dari perusahaan karena penjualan atau suatu pertukaran.

Beberapa nilai keluaran tersebut adalah :


1. discounted

future cash receipt or service


potentials (penerimaan kas atau potensi jasa
masa depan yang didiskontokan)

.metode ini dapat digunakan apabila harapan

tentang kepastian penerimaan kas atau


setaranya cukup tinggi dan tenggang waktu
sampai penerimaan cukup panjang tetapi saat
atau tanggal penerimaannya pasti.
.Pos yang dapat menggunakan metode ini adalah
investasi dalam obligasi, deposito berjangka,
piutang wesel.

2. Current Output Price (COP) Harga keluaran

sekarang
. dapat digunakan apabila harga jual pada
saat pelaporan mencerminkan harga di
masa yang akan datang bila pos yang
bersangkutan keluar dari perusahaan.
. Metode ini dapat digunakan untuk surat
berharga dan beberapa jenis persediaan.
. Menurut metode ini persediaan harus diukur
dengan harga jualnya sebagai ukuran harga
keluaran bukan biaya perolehannya

3. current cash equivalent (CCE) setara kas masa

berjalan
konsep ini merupakan konsep pengukuran
tunggal untuk semua kativa yang menunjukkan
harga yang dapat direalisasikan sekarang.
Konsep ini menunjukkan jumlah kas atau daya
beli umum yang dapat diperoleh dengan menjual
aktiva menurut kondisi perusahaan yang wajar.
kelebihan metode ini adalah setelah semua
kativa dinilai dengan setara kas masa berjalan
maka jumlah yang tercantum mempunyai sifat
additive
kesulitan utama konsep ini adalah bahwa tidak
semua aktiva mempunyai harga pasar, sehingga
dalam penafsiran sempit sepertinya metode ini
membenarkan untuk mengeluarkan pos-pos yang
tidak mempunyai nilai pasar dari neraca.

4. Liquidation value (LV)

Dasar pengukuran yang serupa dengan COP


atau CCE yaitu penilaian dengan menggunakan
harga keluaran, yang berbeda adalah dalam hal
kondisi pasarnya, yaitu menggunakan harga
penjualan dalam keadaan likuidasi.
. Metode nilai likuidasi mengasumsikan bahwa
suatu penjualan yang dipaksakan sehingga
harganya diturunkan atau harga keluaran lebih
rendah umumnya harga pasar dalam kondisi
normal.
. Penerapan nilai likuidasi biasanya
menyebabkan diturunkannya penilaian aktiva
serta diakuinya kerugian.

Exchange Input Value

Metode
pengukuran
ini
mengdasarkan
pengukuran pada ukuran masukan, yang
menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan lainnya
yang dibayarkan ketika aktiva atau manfaat yang
diperoleh perusahaan dalam suatu pertukaran.

Beberapa pengukuran dengan metode ini


adalah :
Historical cost
Current Input Cost
Discounted future input cost
Standard Cost

Historical cost
Historical cost diukur dengan pembayaran yang
dilakukan di masa lalu atau yang harus dilakukan
di masa yang akan datang untuk memperoleh
barang atau jasa atau pembayaran yang harus
dilakukan untuk memperoleh atau memproduksi
suatu barang termasuk didalamnya semua jasa
yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva sampai
dalam kondisi siap digunakan.

Current Input Cost


(Harga Perolehan Masukan Berlaku)
Merupakan harga pertukaran yang harus
dikeluarkan saat ini untuk memperoleh aktiva
yang sama dan pertukarannya.
Harga ini merupakan harga yang diperoleh dari
pasar tempat perusahaan membeli barang atau
jasa (pasar input) bukan tempat menjual (pasar
output).

Discounted future input cost (Diskonto harga


perolehan yang akan datang)
Merupakan nilai sekarang pengorbanan ekonomik
di masa yang akan datang seandainya potensi aktiva
tersebut tidak diperoleh di masa sekarang.
Standard Cost (biaya standar)
Yaitu dengan dasar berapa biaya yang seharusnya
menurut asumsi tertentu, berdasarkan biaya standar
yang diterapkan dalam keadaan produksi pada
tingkat efisiensi dan kapasitas tertentu.

Lower of Cost or Market


Valuation (Nilai terendah antara
biaya dan pasar)
Istilah pasar disini mengacu pada harga
keluaran dan harga masukan, dan merupakan
replacement cost (ukuran masukan). Misalkan
persediaan barang.

BAB XII
AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN
LANCAR

Tujuan Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban


Tujuan utama klasifikasi aktiva dan kewajiban adalah
untuk menyajikan ikhtisar data keuangan yang
bermanfaat.
Ada 4 macam bentuk penyajian tersebut:
1. Penyajian solvensi kepada para kreditor
tujuan pokok yang paling awal dari klasifikasi aktiva dan
kewajiban lancar adalah menyajikan kepada para
kreditor informasi yang menunjukkan posisi keamanan
relatif piutangnya

Uraian operasi perusahaan


jika aktiva dan kewajiban lancar diklasifikasi menurut
kegiatan operasi perusahaan tertentu, maka para pembaca
laporan keuangan akan menginterpretasikan informasi
dengan lebih baik dan menggunakannya secara lebih
bermanfaat dalam model keputusan daripada jika klasifikasi
itu didasarkan pada tujuan lain.
3. Klasifikasi menurut struktur akuntansi
mungkin berguna untuk membedakan secara tegas pos-pos
yang akan di hapus melalui debet atau kredit kelaba dengan
pos-pos yang secara langsung atau tidak langsung akan
menghasilkan arus kas.
4. Klasifikasi menurut metode penilaian
untuk menghasilkan interprestasi yang lebih baik atas neraca
dan hubungannya dengan perhitungan rugi-laba dan laporan
arus dana akan tetapi dapat dicapai dengan menambahkan
notasi-notasi tanda kurung dan dengan cara lainnya.
2.

Modal Kerja
Konsep modal kerja mengacu pada investasi bersih yang
dibutuhkan di dalam perusahaan guna mempertahankan
operasi sehari-hari, sebagai lawan dari investasi yang terikat
untuk jangka waktu yang lebih panjang. Kadang kadang
modal kerja ini disebut juga dengan modal berputar.
Konsep modal kerja adalah bahwa modal kerja semata-mata
merupakan angka bersih yang diperoleh dari pengurangan
sebagian kewajiban dari sebagian aktiva, tanpa ada
hubungan yang jelas antara kedua klasifikasi tersebut atau
komponen-komponennya. Angka bersih itu artinya sebagai
suatu pengelompokan yang homogen dari sumber-sumber
daya ataupun sebagai margin atau penyangga yang ada
untuk melindungi kepentingan kreditor.

Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar


Aktiva lancar, ada dua definisi yaitu:
menurut AICPA Professional Standards, aktiva lancar
didefinisikan sebagai kas dan aktiva lain atau sumbersumber daya yang umumnya didentifikasikan sebagai hal-hal
yang secara layak diharapkan akan direalisasi dalam kas atau
di jual atau di konsumsi selama siklus operasi normal usaha.
menurut Sanders, Hatfied, dan Moore aktiva yang dalam
kegiatan usaha reguler, akan di konversi menjadi kas dan
aktiva yang diperoleh karena dianggap akan tersedia untuk
dikonversi menjadi kas.
Akan tetapi, definisi di atas tidak memberi tekanan utama
pada sifat operasi perusahaan (going concern).

Kewajiban Lancar
istilah kewajiban lancar umumnya didefinisikan dari
segi waktu pembayarannya atau dari segi kondisi-kondisi
didalam mana mereka terjadi. Ada dua pandangan
tentang kewajiban lancar :
1. Pandangan pertama menyatakan bahwa kewajiban
lancar terdiri dari kewajiban yang harus di bayar dalam
satu tahun atau sebelum akhir siklus operasi
perusahaan.
2. Pandangan kedua menyatakan bahwa kewajiban
lancar
terdiri
dari
kewajiban-kewajiban
yang
pembayarannya membutuhkan penggunaan aktiva
lancar atau yang timbul karena perolehan barangbarang yang akan digunakan dalam siklus operasi.

Aktiva Lancar Moneter dan Nonmoneter


Aktiva lancar moneter adalah klaim atas sejumlah tetap

uang yang mempunyai daya beli umum, yang tersedia


untuk digunakan dalam operasi berjalan di dalam siklus
operasi perusahaan atau dalam satu tahun, mana yang
lebih lama.
contoh aktiva lancar moneter adalah seperti uang, piutang
dan investasi moneter.
Aktiva lancar nonmonter adalah hak atau klaim yang
tidak dapat dikonversi menjadi sejumlah uang tertentu
pada tanggal yang pasti di masa datang.
contoh aktiva lancar nonmoneter adalah surat berharga
ekuitas dan beban bayar di muka.

KEWAJIBAN LANCAR MONETER DAN


NONMONETER
Kewajiban lancar moneter adalah kewajiban yang

pengorbanan sumber ekonomik masa datangnya berupa


kas dengan jumlah rupiah dan saat saat yang pasti.
Kewajiban moneter ini dikukur atas dasar nilai diskunan
pembayaran kas masa datang (jangka panjang) dan atas
dasar nilai nominal (jangka pendek).
Kewajiban lancar nonmeneter adalah keharusan untuk
menyediakan barang dan jasa dengan jumlah dan saat
yang cukup pasti yang biasanya timbul karena
penerimaan pembayaran dimuka untuk barang dan jasa
tersebut. kewajiban nonmeneter diukur atas dasar
pembayaran tersebut yang menunjukkan harga yang
disepakati untuk barang dan jasa.

Anda mungkin juga menyukai