Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik digambarkan sebagai dua
buah gelombang yang merambat secara transversal pada
dua buah bidang tegak lurus yaitu medan magnetik dan
medan listrik.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380
750 nm.
Spektrum Elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi
elektromagnetik, yang dapat dijelaskan dalam panjang
gelombang (dalam m), frekuensi (dalam Hz), atau energi
foton (dalam eV).
X Ray Fluorescence
XRF (X-Ray Spektrometri Fluoresensi) adalah teknik analisis
non-destruktif yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
menentukan konsentrasi elemen dalam sampel padat, bubuk dan
cair.
Spektrometer
XRF
mengukur
panjang gelombang
yang dihasilkan oleh
Luminescence
Luminescence adalah cahaya yang biasanya terjadi
pada temperatur rendah, dapat disebabkan oleh
reaksi kimia, energi listrik , gerakan sub-atomik , atau
stress pada kristal
Jenis-jenis Luminesence
Bioluminescence, disebabkan oleh organisme hidup
Chemiluminescence, yang dihasilkan dari suatu
reaksi kimia
Electrochemiluminescence, oleh reaksi elektrokimia
Crystalloluminescence, diproduksi selama
kristalisasi
Fluorescence
Fluorescence adalah emisi cahaya radiasi
elektromagnetik oleh suatu
zat yang telah
menyerap panjang gelombang radiasi yang
berbeda.
Penyerapan cahaya panjang gelombang tertentu
menginduksi emisi cahaya dengan panjang
gelombang yang lebih besar (dan energi yang lebih
rendah).
Photoluminescence
Photoluminescence adalah sebuah proses di mana
suatu zat menyerap foton (radiasi elektromagnetik)
dan kemudian memancarkan ulang fotonnya.
Hal ini dapat digambarkan sebagai eksitasi ke energi
yang lebih tinggi dan kemudian kembali ke keadaan
energi yang lebih rendah disertai dengan emisi foton.
Phosphoresence
Phosphoresence adalah sebuah proses di mana
energi yang diserap oleh suatu zat yang relatif
lambat, dilepaskan dalam bentuk cahaya
Fotokonduktivitas
Fotokonduktivitas adalah fenomena listrik dan optik di mana
materi menjadi lebih konduktif elektrik karena
penyerapan radiasi elektromagnetik.
Proses :
Ketika cahaya diserap oleh material seperti semikonduktor, jumlah
elektron bebas dan hole mengalami perubahan dan meningkatkan
konduktivitas
listriknya.
Untuk
menyebabkan
eksitasi,
semikonduktor harus memiliki energi yang cukup untuk menaikkan
elektron di band gap atau untuk merangsang kotoran dalam band
gap. Ketika bias tegangan dan beban resistor digunakan seri
dengan dalam semikonduktor, drop tegangan di resistor beban
dapat diukur ketika perubahan konduktivitas listrik bahan
bervariasi arus mengalir melalui rangkaian.
Refleksi
Refleksi (atau Pemantulan Cahaya) adalah perubahan arah
rambat cahaya ke arah sisi medium asalnya, setelah
menumbuk antarmuka medium.
Hukum Pemantulan Cahaya :
1. Sinar datang, sinar pantul, garis normal berpotongan
pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut Datang = Sudut Pantul
Jenis-Jenis Refleksi
Refleksi Spekular adalah refleksi yang terjadi pada
antarmuka rata yang mengkilap yang merupakan sebab
akibat dari hukum refleksi
Refleksi
Difusi
Pembiasan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika
berkas cahaya melewati bidang batas dua medium yang
berbeda indeks biasnya.
Indeks bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan
kecepatan cahaya di ruang hampa dengan kecepatan
cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relatif merupakan
perbandingan indeks bias dua medium berbeda.
Indeks bias relatif medium kedua terhadap medium
pertama adalah perbandingan indeks bias antara medium
kedua dengan indeks bias medium pertama.
Pembiasan cahaya menyebabkan kedalaman semu dan
pemantulan sempurna.
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada suatu
bidang datar.
Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias
suatu cahaya yang datang dari suatu medium ke medium
lainnya merupakan suatu konstanta (n), yaitu indek bias
medium 2 relatif terhadap indek bias medium 1.
Refraksi Ganda
Refraksi
Refraksi Gradien
Refraksi gradien adalah refraksi yang terjadi pada medium
dengan indeks bias gradien.
Indeks bias gradien terjadi karena peningkatan kepadatan
medium yang menyebabkan peningkatan indeks bias secara
tidak linear, seperti pada kaca.
Indeks bias gradien juga terjadi apabila cahaya yang merambat
melalui medium dengan indeks bias konstan, mempunyai
intensitas yang sangat tinggi akibat kuatnya medan listrik,
seperti pada sinar laser.
Refraksi Negatif
Refraksi negatif adalah refraksi yang terjadi seolah-olah
Absorpsi
Proses absorpsi (absorbtion) terjadi ketika foton
dengan energi lebih besar dari celah pita energi
semikonduktor yang terserap oleh material.
Proses ini biasanya menghasilkan pasangan elektron
hole (eksiton).
Ada dua jenis transisi optik yang berkaitan dengan
proses absorpsi yaitu transisi langsung (direct bandto
band transition) dan transisi tidak langsung (indirect
bandto-band transition).
Pada transisi langsung hanya dibutuhkan sebuah foton,
sedangkan pada transisi tak langsung ada penambahan
energi yang diberikan dalam bentuk fonon.
Transmisi
Transmisi larutan itu, T, didefinisikan sebagai rasio dari
intensitas sinar ditransmisikan, I idengan Intensitas sinar
datang, I o dari berkas kejadian:
T=I/IoT=I/Io
Parameter Optik
Parameter optik, meliputi 4 hal, yang terdiri dari :
Indeks bias
Merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya di
ruang hampa dengan kecepatan cahaya pada media
tertentu.
Makin besar perbedaan index bias antara kedua media
maka makin besar sudut refleksinya dan persentasi
cahaya yang di pantulkan.
Parameter Optik
Daya dispersif
Bahan optik yang membiaskan warna ungu sampai
merah dengan sudut-sudut yang banyak berbeda disebut
bahan dengan kekuatan dispersif besar (nilai abbe kecil).
Akibat yang dihasilkan dari penguraian warna cahaya
tersebut adanya aberasi warna yang berpengaruh
terhadap ketajaman objek.
Kejernihan
Bahan lensa yang baik harus jernih dan tidak berwarna,
seperti kristal atau air murni. Standar yang di pakai untuk
menentukan kejernihan secara internasional adalah Haze
Value.
Bahan yang baik memiliki haze value < 1 %.
Parameter Optik
Warna Lensa
Acuan warna lensa yang baik/tidak baik untuk penilaiannya di
pakai standar internasional, yaitu (YI) Yellowness Index.
Yellowness Index (YI)
Derajat kekuningan didasarkan pada deviasi dari putihnya
warna air kearah kuning, dengan perhitungan panjang
gelombang 570 580 nm.
Jika YI = 0 , artinya sempurna
Jika YI > 0 , berarti kuning ( dipengaruhi index bias )
Jika YI < 0 , berarti warna lensa kebiru biruan
Hampir semua lensa plastik kalau terkena sinar matahari terus
menerus atau disimpan lama akan berubah warnanya menjadi
kuning.
Parameter Fisis
Berat Jenis
Merupakan besaran yang akan menentukan berat
suatu lensa. Semakin rendah berat jenis suatu
bahan lensa, semakin ringan beratnya.
L/O/G/O
Thank You!