Anda di halaman 1dari 25

MEDIA DAN ZAT PENGATUR

TUMBUH PADA TANAMAN

NI MADE ARMINI WIENDI

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN


HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN IPB

Media Kultur Jaringan


Media menyediakan:
- unsur hara makro dan mikro
- sumber vitamin dan asam amino
- sumber karbohidrat
- zat pengatur tumbuh
- senyawa organik sebagai tambahan seperti air
kelapa

ekstrak buah dll.

- bahan pemadat: agar-agar, gelrite


- arang aktif untuk kasus tertentu

Unsur hara makro dan mikro:


-

diberikan dalam bentuk garam-garam anorganik

- komposisi hara makro dan mikro tergantung


jenis komposisi media seperti:
- Semua unsur makro dan mikro
a. komposisi media MS
b. komposisi media WPM
c. komposisi media B5, White, dll

Vitamin yang banyak digunakan:


- vitamin B12

: thiamine

(esensial)

- Nicotinic acid (Niacin)


- vitamin B6

: pyridoxine

- vitamin E/C

: tocopherol

sebagai antioksidan

Asam amino : sebagai sumber N organik


- Glycine

- alanin

- Asparagin

- threonin

- Glutamin

Myo-inositol

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)


adalah persenyawaan organik yang dalam jumlah sedikit
(1 mM) dapat merangsang, menghambat atau mengubah
pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman
ZPT yang dihasilkan oleh tanaman disebut fitohormon
Dalam kultur jaringan ZPT penting:
- sitokinin

: Kinetin, BA, Zeatin, 2iP, Thidiazuron

- auksin

: IAA, NAA, IBA, 2.4-D, 2.4.5-T,


Dicamba, Picloram

Keseimbangan auksin dan sitokinin


dalam proses morfogenesis
Auksin

sitokinin

Keseimbangan auksin dan sitokinin


dalam proses morfogenesis

Pemilihan jenis dan konsentrasi ZPT


tergantung dari:
tipe pertumbuhan yang dikehendaki
level ZPT endogen
kemampuan jaringan mensintesa auksin
atau sitokinin
golongan ZPT lain yang ditambahkan

Auksin
Auksin merupakan kelompok ZPT yang pertama ditemukan.
Auxin memiliki berbagai pengaruh pada tanaman jika
diaplikasikan.
Pengaruh tersebut juga ditentukan oleh konsentrasi auksin
yang diaplikasikan serta umur tahap pertumbuhan tanaman.
Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan jaringan tanaman
diduga melalui:
induksi sekresi inon H+ keluar sel melalui dinding sel.
Pengasaman dinding sel menyebabkan K+ diambil, dan
pengambilan ini mengurangi potensial air dalam sel.
Akibatnya air masuk ke dalam sel dan sel membesar
Mempengaruhi metabolisme RNA yang berarti metabolisme
protein, mungkin melalui transkripsi molekul RNA

Auksin mempunyai peranan menginduksi:


- pembelahan sel
- pembentukan akar
- kombinasi dengan sitokinin akan menginduksi
pembentukan tunas
Pemilihan jenis auksin dan konsentrasinya bergantung pada:
- tipe pertumbuhan yang diinginkan
- level auksin endogen

umur tanaman,

jenis tanaman, musim saat diambil eksplan


- genetik tanaman sumber eksplan
- kombinasi dengan ZPT lain

Penggunaan Auksin in vivo


Membentuk perakaran pada stek.
Herbisida juga berasal dari auksin sintetis (2,4D) yang jika diaplikasikan pada konsentrasi
tertentu dapat menyebabkan pertumbuhan
abnormal bahkan kematian pada gulma.
Membentuk buah partenokarpi (buah yang
terbentuk tanpa pembuahan).

BEBERAPA JENIS AUKSIN

Indole-3-Acetic Acid
Indole-3-Butyric Acid
Indole-3-Butyric Acid, Potassium Salt
-Napthaleneacetic Acid
2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid
p-Chlorophenoxyacetic Acid
Picloram
Dicamba

SITOKININ

Sitokinin sangat berperan dalam pembelahan sel.


berperan dalam pembesaran sel dan organ,
menunda senesece pada bunga, sayuran dan buah.
berperan dalam mengendalikan dominansi apikal.
Sitokinin yang pertama ditemukan adalah kinetin yang
diiolasi oleh Prof.Skoog dalam Laboratorium of Botany di
University of Wisconsin. Kinetin diperoleh dari DNA ikan
herring yang diautoklaf dalam larutan asam.

Beberapa jenis sitokinin yang sering


digunakan:

6-Benzylaminopurine
6-, Dimethylallylaminopurine (2-iP)
Kinetin
Thidiazuron (TDZ)
N-(2-chloro-4-pyridyl)-NPhenylurea
Zeatin
Zeatin Riboside
CPPU

Sitokinin biasanya digunakan dalam media


kultur jaringan dengan konsentrasi antara
0.1 10.0 mg/L.
Jika diaplikasikan dengan tepat, sitokinin
dapat merangsang pembelahan sel,
proliferasi tunas adventif dan aksilar,
diferensiasi sel, menghambat
pembentukan akar, mengaktifkan sintesis
RNA dan merangsang aktivitas enzim.

ZPT lain yang sering ditambahkan:


Giberelin: - untuk menginduksi pemanjangan
tunas
- untuk menginduksi perkecambahan
embrio
- untuk menginduksi pembungaan

- untuk menghambat pengakaran

Giberelin
Giberelin biasa digunakan untuk:
merangsang pembungaan,
memecah dormansi benih, tunas, corm, dan
bulb, dan
perpanjangan batang.

Saat ini terdapat lebih dari 90 jenis


giberelin. GA3 adalah jenis yang paling
banyak digunakan.

Retardan
Salah satu ZPT penting yang sering digunakan
dalam bioteknologi tanaman adalah zat
penghambat tumbuh atau retardan.
Umumnya retardan bekerja dengan
menghambat sintesis giberelin sehingga dapat
menghambat pemanjangan batang, dan
menyebabkan pengkerdilan.
Beberapa retardan yang sering digunakan
antara lain cycoel, ancimidol, dan paclobutrazol.

Di dalam teknik kultur jaringan, retardan


biasa digunakan untuk:
menghambat pertumbuhan kultur misalkan
untuk praproduksi benih sintetik,
pembungaan in vitro,
konservasi tanaman,
pembetukan umbi mikro, dan lain-lain.

Senyawa organik yang sering ditambahkan:


- air kelapa karena mengandung: asam amino, asam
nukleat, gula, vitamin, mineral, zat pengatur tumbuh:
zeatin, kinetin, IAA
- ekstrak ragi: mengandung gula, vitamin, asam amino
- juice tomat, ekstrak pisang, kentang: sebagai sumber

gula, vitamin, ZPT, asam amino. Banyak ditambahkan


pada kultur anggrek
- casein hydrolisat: sumber asam amino

Sumber energi

: karbohidrat

Dapat digunakan : - sukrosa


- glukosa
- fruktosa
- maltosa

paling baik

Bahan Pemadat Media : agar-agar, gelrite


Keuntungan agar-agar:
1.

membeku pada suhu 450C

2.

tidak dicerna oleh enzim tanaman

3.

tidak bereaksi dengan persenyawaan penyusun


media
Kekerasan media bergantung pada:
a. jenis agar-agar
b. pH media
c. penambahan arang aktif

Arang aktif : arang yang telah dipanaskan selama


beberapa jam dengan uap atau udara
panas.
Senyawa ini memiliki sifat adsorpsi kuat

Kegunaan

: - mengadsorpsi senyawa fenolik yang


toksik
- merangsang pengakaran dengan
berkurangnya cahaya

pH media

: harus diatur sehingga tidak mengganggu


fungsi membran sel, dan pH sitoplasma

pH media dibuat dengan mempertimbangkan:


- kelarutan garam-garam penyusun media
- uptake ZPT dan garam-garam oleh sel
- efisiensi pembekuan agar
pH dibawah 4 agar-agar sulit beku
pH optimal

: 5.5 5.8

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai