Kelembagaan Dan Pengelolaan Plts Terpusa - Ibs - Padang
Kelembagaan Dan Pengelolaan Plts Terpusa - Ibs - Padang
Pengelolaan PLTS
Terpusat
oleh
Iman Budi Santoso
Ahmad Khulaemi
OUTLINE
Latar Belakang
Tujuan
Kelembagaan
Pengelolaan
LATAR BELAKANG
Kebutuhan Energi Listrik
Aset Masyarakat
Pola Kehidupan Masyarakat
TUJUAN
PENGUATAN KELEMBAGAAN
Prinsip-prinsip:
1. Keterbukaan dan demokrasi
2. Kepastian hak, kewajiban dan tanggung jawab
3. Mendorong masyarakat memecahkan masalah
sendiri
4. Kesetaraan dan kesejajaran
5. Tidak memaksakan sesuatu diluar kemampuan dan
kebiasaan
6. Menggali dan mengembangkan potensi masyarakat
JENISJENIS LEMBAGA
FORMAL
NON-FORMAL
PELAKSANAAN KELEMBAGAAN
1. Pemerintah
2. BUMN/BUMD
3. Swasta (Yayasan, LSM dan pihak lainnya)
TAHAPAN PELAKSANAAN
KELEMBAGAAN
1. Penyedian dan Penyebarluasan Informasi
2. Pelatihan Teknis dan Manajerial
Kelembagaan
3. Inventarisasi dan Identifikasi
4. Pembentukan Lembaga
5. Penyuluhan dan Pembinaan
6. Pemberdayaan Kelembagaan
PENGELOLAAN
Latar Belakang
Keekonomian PLTS
Pengelolaan Instalasi
PENGELOLAAN
1.
2.
3.
4.
Organisasi Pengelola
Pengelolaan Keuangan
Pengelolaan Instalasi
Monitoring dan Evaluasi
Organisasi Kepengelolaan
Pengelola
Pimpinan
Tenaga administrasi
Tenaga teknik
Latar Belakang
Pendanaan Besar
Modal awal
Biaya O&M
Keekonomian PLTS
Biaya personel
Biaya gaji pegawai (pimpinan, administrasi, dan tenaga
teknik).
Biaya Pemeliharaan
Biaya bahan habis pakai
Biaya sukucadang
Karakteristik Pelanggan
Pedesaan
Konsumen Listrik Pedesaan
karakteristik pemakaian beban (slide berikut)
besar energi yang dibutuhkan konsumen per hari
dikalikan 365 hari mendapatkan kebutuhan per tahun.
[jam]
(contd)
Pendapatan Pengoperasian
Pendapatan pengoperasian PLTS adalah dari
biaya kapasitas dan biaya energi.
Contoh:
Langganan yang berlangganan daya sebesar 220
VA atau sambungan dengan tegangan sistem 220
dan batas arus 1 Ampere, membayar biaya
langganan untuk daya tersambung sebesar 220 VA.
Umpama biaya sambungan adalah Rp 20.000,00
per kVA, maka pendapatan yang didapat dari
pelanggan untuk langganan daya adalah sebesar :
(220 VA / 1000 VA) x Rp 20.000,00 / kVA =
Rp 4.400,00 perbulan.
Contoh
Biaya SHS 50 Wp = Rp 6.000.000,- (dengan deep
discharge free maintenance battery)
Lama Operasi 20 tahun.
Biaya pemeliharaan dll selama 7 tahun = nol
Biaya penggantian batere per 5 tahun sebesar Rp
2.000.000
Biaya bunga = 10%
Listrik yang didapat per tahun 90 kWh (50 Wp * 5
jam/hari * 360 hari/tahun)
Hitung biaya listrik per kWh
Perhitungan ini memasukkan biaya investasi
Pengelolaan Keuangan
Administrasi Konsumen & Pencatatan Konsumsi Energi
Nama & alamat konsumen
Langganan kapasitas daya & energi yg dikonsumsi
Perhitungan tagihan
Penginformasian tagihan
Pembukuan pembayaran
Penagihan setelah batas waktu
Biaya Pemeliharaan
Bulanan, insidentil (penggantian sukucadang)
Reguler (penggantian baterei)
Pengelolaan Instalasi
Pencatatan Kondisi Operasi
Tegangan dan arus array
Tegangan dan arus baterei
Mingguan
Bulanan
6 bulanan
tahunan
Troubleshooting
Sistem pengkabelan, switch dan
sekering
Troubleshooting
Beban
Troubleshooting
Baterei
Baterei dg voltase rendah
Baterei yg tidak menerima muatan apapun
Baterei dg voltase tinggi
Troubleshooting
BCR (Charge controller)
Troubleshooting
Inverter
Troubleshooting
PV Array