Anamnesis
Keluhan utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Obstetri
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Pemeriksaan abdomen
- Inspeksi
TFU
Hiperpigmentasi (areola mammae, linea
nigra) dan striae.
Bentuk dan simetrisitas dinding abdomen.
- Palpasi (Leopold 1,2,3,4)
- Auskultasi
Periksa BJJ, suara terbesar pada daerah
punggung janin, pegang nadi ibu untuk
membedakannya dengan bunyi aorta.
Bunyi jantung janin didengar selama 1
menit penuh.
Leopold I
Letakkan sisi lateral jari telunjuk kiri pada
puncak fundus uteri untuk menentukan tinggi
fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak
mendorong uterus kebawah (jika diperlukan,
fiksasi uterus bawah dengan meletakkan ibu jari
dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral
depan kanan dan kiri, setinggi tepi atas simfisis).
Angkat jari telunjuk kiri (dan jari-jari yang
memfiksasi uterus bawah) kemudian atur posisi
pemeriksa sehingga menghadap kebagian
kepala ibu.
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada fudus uteri dan rasakan bagian janin yang
ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan
secara lembut dan menggeser telapak tangan
kiri dan kanan secara bergantian.
Leopold II
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut
Leopold III
Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan
Leopold IV
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan
pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujungujung jari tangan kiri dan kanan berada pada
tepi atas simfisis.
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan,
kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang
meraba dinding bawah uterus.
Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri
dan kanan (konvergen atau divergen).
Setelah itu, pindahkan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri pada bagian terbawah janin (bila
presentasi kepala, upayakan memegang bagian
kepala didekat leher dan bila presentasi bokong,
upayakan untuk memegang pinggang janin).
Fiksasikan bagian tersebut kearah pintu atas
panggul kemudian letakkan jari-jari tangan
kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk
melihat seberapa jauh bagian terbawah telah
memasuki pintu atas panggul.
Pemeriksaan Inspekulo
Dinding vagina (warna, discharge,
abnormalitas).
Cervik dan oue (warna porsio, permukaan,
posisi, fluxus (aktif/tidak aktif), laserasi,
polip, nodul, kista, erosi)
Selaput ketuban dan warna air ketuban bila
sudah pecah (tes lakmus , LEA)
goyang).
Dinding vagina (rasakan adanya abnormalitas,
massa dan nyeri tekan).
Raba selaput ketuban (utuh atau sudah pecah).
Raba bagian terbawah janin, konfirmasi
pemeriksaan Leopold (presentasi dan penurunan
bagian terbawah janin).
Pada plasenta previa lakukan perabaan fornices
untuk memastikan bagian lunak dari plasenta dan
bagian keras dari kepala janin.
Pemeriksaan vaginal touch untuk menilai
kemajuan persalinan.
Pemeriksaan
Pelvimetri klinik
Bila kehamilan telah memasuki
usia 36 minggu, pada
primigravida dan multigravida
dengan kepala bayi belum masuk
pintu atas pangul dapat dilakukan
pelvimetri klinis.
vulva.
Masukkan telunjuk dan jari tengah tangan kanan
kedalam introitus vagina.
Pindahkan tangan kiri ke fundus uteri.
Arahkan bagian ventral jari-jari tangan dalam ke
simfisis os pubis, tentukan besar sudut yang dibentuk
antara os pubis kiri dan kanan.
Dengan ujung bagian ventral jari-jari dalam, telusuri
linea inominata kiri sejauh mungkin, kemudian
lakukan pula pada bagian kanan dengan cara yang
sama.
Letakkan jari dalam pada sekitar pertengahan linea
inominata kiri kemudian geser ke bawah (sejajar
sumbu badan ibu) menelusuri dinding samping
panggul untuk menilai arah dan sudutnya (rata,
menyudut kedalam atau keluar).
Terima Kasih