Dokter Pendamping
dr. DIKA ISNAINI
2016-2017
HUBUNGAN FAKTOR
PENDIDIKAN ORANG
TUA TERHADAP
KEBERHASILAN PEKAN
IMUNISASI
NASIONAL(PIN) POLIO
2016 DI PUSKESMAS
KELURAHA PEKOJAN II
L/O/G/O
BAB I
PENDAHULUA
N
LATAR BELAKANG
Polio disebabkan virus polio dapat
mengakibatkan terjadinya kelumpuhan
permanen, penyakit ini dapat menyerang semua
kelompok umur, namun paling rentan pada
kelompok umur kurang dari 3 tahun.
LATAR BELAKANG
Kasus polio di
Indonesia pada
tahun 2005 terjadi
pertama di Cidahu,
Sukabumi, Jawa
Barat
Cepat menyebar ke
Provinsi Banten,
DKI Jakarta, Jawa
Timur,Jawa Tengah
dan Lampung.
LATAR BELAKANG
Maret 2014 berhasil menerima
sertifikat bebas polio dari
WHO untuk daerah South East
Asia Region (SEAR)
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran
pengetahuan orang tua
di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan
Pekojan II yang
berpengaru pada
keberhasilan Pekan
Imunisasi Nasional
(PIN) Polio 2016
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui hubungan faktor
pendidikan orang tua terhadap
keberhasilan Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) Polio 2016
TUJUAN KHUSUS
Untuk mengetahui
hubungan
Pengetahuan
Masyarakat terhadap
Penyakit Polio di
Posyandu Semangka
Untuk mengetahui
tingkat pengetahuan
orang tua tentang
Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) Polio
Untuk
mengidentifikasi
keberhasilan Pekan
Imunisasi Nasional
(PIN) Polio di
puskesmas kelurahan
pekojan II.
MANFAAT PENELITIAN
Bagi
Masyarakat
Menambah wawasan
mengenai Pekan
Imunisasi Nasional
(PIN) Polio
Menambah wawasan
mengenai pentingnya
imunisasi pada anak
Meningkatkan
komunikasi antara
Puskesmas dengan
masyarakat di
Kelurahan Pekojan
Bagi Peneliti
Menyelesaikan tugas
mini project sebagai
salah satu syarat
menyelesaikan
program internsip
Memperoleh
pengalaman dan
pengetahuan dalam
melaksanakan
penelitian
Melatih dan
menerapan
komunikasi efektif
dengan kelompok
masyarakat
Bagi
Pendidikan
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Penyakit polio penyakit infeksi paralisis yang disebabkan oleh virus.
Agen pembawa penyakit ini, poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui
mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah
dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan
kadang kelumpuhan (QQ_Scarlet, 2008).
Penyebab penyakit
Poliovirus (genus enterovirus) tipe 1, 2 dan 3,
semua tipe dapat menyebabkan kelumpuhan.
Tipe 1 dapat diisolasi dari hampir semua kasus
kelumpuhan, tipe 3 lebih jarang, demikian pula tipe
2 paling jarang.
Tipe 1 paling sering menyebabkan wabah.
Sebagian besar kasus vaccine associated
disebabkan oleh tipe 2 dan 3. (Surya, 2007).
Gejala Klinis
Gejala yang bisa
muncul berupa
asimptomatik
poliomyelitis
abortif
poliomyelitis
Nonparalitik
poliomyelitis
paralitis
Masa inkubasi
penyakit 714
hari, tetapi
kadang-kadang
terdapat kasus
dengan masa
inkubasi 5-35
hari.
Gejala Klinis
Poliomyelitis Abortif mendadak beberapa jam saja.
Gejalanya muntah, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi,
nyeri abdomen, malaise dan timbul keluhan seperti anoreksia,
nausea.
Poliomyelitis Nonparalitik gejala klinisnya sama dengan
poliomyelitis abortif tetapi hanya nyeri kepala, nausea, dan
muntah yang lebih berat. Ciri penyakit ini adalah nyeri dan
kaku otot belakang leher, dan tungkai hipertonia.
Poliomyelitis Paralitik merupakan kelumpuhan secara akut, disertai
dengan demam dan gejala seperti Poliomyelitis Nonparalitik (Chin,
2006: 482 485). Sebanyak 4-8% penderita dapat mengalami demam
tinggi, sakit punggung dan otot yang bisa berlangsung antara 3-7 hari
disertai gejala seperti meningitis aseptik yang akan pulih 2-10 hari
(Cono dan L.N, 2007).
IMUNISASI
L/O/G/O
Imunisasi polio
Tujuh penyakit pada program imunisasi yaitu penyakit
tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, POLIO, campak dan
hepatitis-B (Atmosukarto, 2011).
Imunisasi rutin : Oral Polio Vaccine (OPV) yaitu virus polio yang
sudah dilemahkan, pada bayi minimal 4 kali pemberian
sebanyak 2 tetes vaksin setiap kali pemberian sesuai dengan
jadwal.
Cakupan diharapkan > 80 % bayi berusia satu tahun di setiap
desa. Tujuannya adalah memberikan perlindungan (kekebalan
humoral) (Judarwanto, 2006).
Strategi
Eradikasi Polio
(Polio
Endgame
Strategy) :
BAB III
METODE MINI
PROJECT
Desain penelitian
Metode survei yang bersifat deskriptif
Populasi
orang tua yang mengantarkan
anaknya untuk diberikan
imunisasi pada Pekan
Imunisasi Nasional (PIN)
Polio di wilayah Kelurahan
Pekojan
Sampel
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah orang
tua yang mengantar anaknya imunisasi pada
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dan
bersedia untuk mengisi kuisioner
Teknik Penilaian
Pengukuran tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, dan
perilaku serta penyakit polio wilayah Posyandu Semangka
UPT Puskesmas Tembilahan Kota. Menggunakan skala
pengukuran Hadi Pratomo dan Sudarti (1986) dengan
definisi sebagai berikut :
Baik : responden dapat menjawab dengan benar > 80 % dari
keseluruhan pertanyaan yang diberikan.
Cukup : responden dapat menjawab dengan benar antara >
60-79% dari keseluruhan pertanyaan yang diberikan.
Kurang : responden dapat menjawab benar < 59 % dari nilai
keseluruhan pertanyaan yang diberikan.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
Tabel 4.1.1
Pendidikan
Frekuensi
Presentase
Tidak Sekolah
4%
SD
10 %
SMP
18
36 %
SMA
21
42 %
D3
6%
S1
2%
Total
50
100 %
Diagram 4.4
Sales
Tidak Sekolah SD
SMP
SMA
D3
S1
Berdasarkan
Berdasarkan Keterangan
Keterangan di
di atas,
atas, Responden
Responden di
di Kelurahan
Kelurahan
Pekojan
Pekojan IIII yang
yang menempati
menempati proporsi
proporsi tingkat
tingkat pendidikan
pendidikan terbanyak
terbanyak
adalah
adalah SMA
SMA sebanyak
sebanyak 21
21 orang
orang (42%)
(42%)
4.5
4.5 Karakteristik
Karakteristik Responden
Responden Berdasarkan
Berdasarkan Pengetahuan
Pengetahuan Orang Tua
Tua
Pengetahuan
Frekuensi
Presentase
Baik
15
30%
Cukup
26
52%
Kurang
18%
Total
50
100%
Diagram 4.5
Baik
Cukup
Kurang
BAB V
KESIMPULAN
SARAN
Kepada Dinas Kesehatan, agar semakin memperhatikan kondisi
kesehatan balita di wilayah kerjanya, dan merancang berbagai
program untuk kesehatan balita.
Kepada pihak Puskesmas agar aktif menginformasikan kegiatankegiatan posyandu lainnya kepada masyarakat sekitar agar
semakin banyak yang hadir dan mengikuti kegiatan posyandu.
Memberikan penyuluhan untuk masyarakat tentang imunisasi